Disusun Oleh :
Kelompok 6 :
Kiki Ardiansyah (122018017)
Ahmad Kasanudin (122018018)
Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Kiagus Ahmad Roni, MT.
Alhamdulillah kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kami
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan sangat baik. Tak lupa kami selalu hanturkan salam dan shalawat kepada
baginda Rasulullah SAW beserta sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman yang tak henti-hentinya membawa kebenaran
agama Islam ke seluruh penjuru dunia.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Ir. Kiagus Ahmad Roni, MT. yang telah mempercayai kami
untuk menyusun makalah ini. Serta kepada teman- teman yang berkat partisipasinya makalah ini dapat terselesaikan dengan
baik.
Makalah ini kami susun dengan sistematis sesuai sajian dengan bahasan kami yaitu Distilasi. Kami mengulas tema
makalah ini dengan wawasan yang kami dapatkan dari berbagai buku dan sumber informasi lainnya.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih banyak kekurangan baik dari segi penulisan maupun
keterbatasan sumber pengetahuan kami. Oleh karena itu, saran dan kritik untuk perbaikan makalah ini akan sangat dinantikan.
Akhir dari pengantar ini penulis berharap semoga dari makalah ini kita dapat memperoleh ilmu yang bermanfaat.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................................................3
2.1 Pengertian Destilasi...................................................................................................................................3
2.2 Teknik-Teknik Destilasi............................................................................................................................3
2.2.1 Destilasi Sederhana.........................................................................................................................4
2.2.1.1 Prinsip Kerja Destilasi Sederhana........................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................................13
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
murni. Biasanya, suatu senyawa kimia berada dalam keadaan tercampur dengan senyawa lain. Proses pemisahan
diperlukan untuk memurnikan suatu komponen dari campuran.
Metode pemisahan merupakan suatu cara yang digunakan untuk memisahkan n suatu senyawa atau sekelompok
senyawa yang mempunyai susunan kimia yang berkaitan dari suatu bahan, baik dalam skala labolatorium
maupun skala industri.
Destilasi merupakan salah satu metode pemisahan campuran yang menggunakan prinsip perbedaan
titik didih untuk pemisahannya. Destilasi memiliki prinsip kerja utama pemanasan kemudian salah satu
komponen campurannya akan menguap setelah mencapai titik didihnya, yang paling dahulu menguap adalah
volatil atau mudah menguap. Uap tersebut kemudian akan masuk ke dalam pipa pada kondensor (terjadi proses
pendinginan) sehingga terjadi tetesan yang turun ke labu
erlenmeyer yang disebut sebagai destilat.
Proses pemisahan sangat penting dalam bidang kimia untuk mengisolasi suatu bahan alam. Misalnya,
pada proses pengolahan minyak bumi, minyak atsiri, dan pemisahan alkohol dari air. Minyak bumi merupakan
campuran berbagai hidrokarbon. Pemanfaatan hidrokarbon-hidrokarbon penyusun minyak bumi akan lebih
bernilai jual jika memiliki kemurnian yang tinggi. Proses pemisahan minyak bumi menjadi komponen-
aspal. Proses pemisahan pada pengolahan minyak bumi dilakukan dengan metode destilasi. Teknik destilasi
terdiri dari destilasi sederhana, destilasi uap, destilasi vakum
dan destilasi bertingkat. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis menyusun makalah ini guna mempelajari
prinsip kerja destilasi, kegunaan destilasi, dan mengetahui keunggulan serta kekurangan dari setiap teknik
destilasi.
3. Bagaimana prinsip kerja, kegunaan, keunggulan dan kekurangan dari destilasi sederhana?
1
4. Bagaimana prinsip kerja, kegunaan, keunggulan dan kekurangan dari destilasi uap?
5. Bagaimana prinsip kerja, kegunaan, keunggulan dan kekurangan dari destilasi bertingkat (fraksional)?
6. Bagaimana prinsip kerja, kegunaan, keunggulan dan kekurangan dari destilasi vakum?
3. Mempelajari prinsip kerja, kegunaan, keunggulan dan kekurangan dari destilasi sederhana.
4. Memahami prinsip kerja, kegunaan, keunggulan dan kekurangan dari destilasi uap.
5. Memahami prinsip kerja, kegunaan, keunggulan dan kekurangan dari destilasi bertingkat (fraksional).
6. Memahami prinsip kerja, kegunaan, keunggulan dan kekurangan dari destilasi vakum.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan
kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan supaya
menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bantuk cairan. Zat yang memliki titik didih lebih
rendah akan menguap terlebih dahulu. Metode ini termasuk sebagai unit operasi kimia jenis perpindahan panas.
Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap
pada titik didihnya. Proses ini memanfaatkan perbedaan komposisi setimbang pada fasa uap dan cair.
Operasinya berupa penguapan dan pengembunan dan pada umumnya dijalankan berkali-kali (bertingkat).
Karena melibatkan penguapan dan panas laten penguapan biasanya besar, maka proses ini memerlukan banyak
Dasar pemisahan secara destilasi adalah perbedaan titik didih cairan pada tekanan tertentu. Pemisahan
dengan destilasi melibatkan penguapan diferensial dari suatu campuran cairan diikuti dengan penampungan
material yang menguap dengan cara pendinginan dan pengembunan. Teknik destilasi dapat digunakan dalam
pemurnian alkohol, pemisahan minyak bumi menjadi fraksi-fraksinya, pembuatan minyak atsiri dan sebagainya.
Pemisahan dengan teknik destilasi berbeda dengan pemisahan secara penguapan. Komponen-komponen dalam
campuran yang bersifat mudah menguap (volatil) dapat dipisahkan melalui destilasi. Pada suhu yang sama,
tingkat penguapan (volatilitas) masing-masing komponen berbeda. Hal ini akan berakibat bahwa pada suhu
tertentu, uap yang dihasilkan dari suatu campuran cairan akan selalu mengandung lebih banyak komponen yang
lebih volatil. Demikian juga sebaliknya, pada suhu tertentu fasa cairan akan lebih banyak mengandung
komponen yang kurang volatil. Jadi, cairan yang setimbang dengan uapnya pada suhu tertentu memiliki
komposisi yang berbeda. Sedangkan, pemisahan secara penguapan untuk memisahkan komponen volatil dan
3
2.2 Teknik-Teknik Destilasi
Destilasi sederhana atau destilasi biasa adalah teknik pemisahan kimia untuk memisahkan dua atau
lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh. Suatu campuran dapat dipisahkan dengan
murni. Senyawa yang terdapat dalam campuran akan menguap saat mencapai titik didih masing-masing.
(Armid, 2009).
Prinsip destilasi adalah penguapan cairan dan pengembunan kembali uap tersebut pada suhu titik didih.
Titik didih suatu cairan adalah suhu dimana tekanan uapnya sama dengan tekanan atmosfer. Cairan yang
diembunkan kembali disebut destilat. Tujuan destilasi adalah pemurnian zat cair pada titik didihnya, dan
memisahkan cairan tersebut dari zat padat yang terlarut atau dari zat cair lainnya yang mempunyai perbedaan
titik didih cairan murni. Pada destilasi biasa, tekanan uap di atas cairan adalah tekanan atmosfer (titik didih
normal). Untuk senyawa murni, suhu yang tercatat pada termometer yang ditempatkan pada tempat terjadinya
proses destilasi adalah sama dengan titik didih destilat (Sahidin, 2008).
Prinsip pada destilasi biasa adalah pemisahan dua zat atau lebih yang mempunyai perbedaan titik didih.
Jika zat-zat yang dipisahkan mempunyai perbedaan titik didih yang jauh berbeda, dapat digunakan metode
isolasi biasa. Zat yang memiliki titik didih rendah akan cepat terdestilasi daripada zat yang bertitik didih tinggi.
Uap zat yang bersifat volatil dan memiliki titik didih yang rendah akan masuk ke dalam pipa pada kondensator
(terjadi proses pendinginan) sehingga akan turun berupa tetesan-tetesan yang turun ke dalam penampung atau
disebut juga destilat. Dalam hal ini alkohol yakni etanol dan methanol yang masing-masingnya dicampur dengan
Prinsip pemisahan campuran yang melewati dua fase, yakni gas menjadi fase cair dinamakan dengan
proses destilasi. Perbedaan titik didih dan tekanan uap membuat kedua campuran ini berpisah. Semakin tinggi
tekanan uap maka titik didih cairan tersebut semakin tinggi. Penguapan dipengaruhi oleh titik cairan tersebut.
Cairan yang memiliki titik didih teredah, maka lebih cepat untuk mendidih. Dalam destilasi sederhana, uap
campuran diambil dan dikondensasiseluruhnya, tetesan merupakan cairan dengan komposisi yang lebih
banyakmengandung minyak atsiri dari pada cairan semula (Atkins, 1999). Secara umum proses yang terjadi
4
a. Penguapan komponen yang mudah menguap dari campuran dalam alat penguap.
b. Pengeluaran uap yang terbentuk melalui sebuah pipa uap yang lebar dan kosong tanpa perpindahan
panas dan pemindahan massa yang disengaja atau dipaksakan yang dapat menyebabkan kondensat
c. Jika perlu, tetes-tetes cairan yang sukar menguap yang ikut terbawa dalam uap dipisahkan dengan
Destilasi sederhana digunakan untuk memisahkan zat cair yang titik didih nya rendah, atau
memisahkan zat cair dengan zat padat atau minyak. Hasil dari destilasi ini tidak benar-benar murni.
Kelebihan dari destilasi sederhana yaitu peralatan yang digunakan lebih sederhana dan penggunaannya
5
2.2.2 Destilasi Uap (Steaam Diistillation)
2.2.2.1 Prinsip Kerja Destilasi Uap
Metode ini pada prinsipnya sama dengan destilasi dengan air dan uap kecuali air tidak diisikan dalam
labu. Uap yang digunakan uap jenuh atau lewat panas pada tekanan lebih dari 1 atm. Destilasi uap adalah istilah
campuran air dengan senyawa yang tidak larut dalam air, dengan cara mengalirkan uap air kedalam campuran
sehingga bagian yang dapat menguap berubah menjadi uap pada
temperature yang lebih rendah dari pada dengan pemanasan langsung. Untuk destilasi uap, labu yang berisi
senyawa yang akan dimurnikan dihubungkan dengan labu pembangkit uap (lihat gambar alat destilasi uap). Uap
air yang dialirkan ke dalam labu yang berisi senyawa yang akan dimurnikan, dimaksudkan untuk menurunkan
titik didih senyawa tersebut, karena titik didih suatu campuran lebih rendah dari pada titik didih komponen-
komponennya (Walarange dkk, 2013:2). Dalam destilasi uap, uap yang keluar setelah kontak dengan bahan yang
(open steam). Salah satu kasus khusus adalah pengambilan cairan yang tidak bercampur dengan air (immiscible)
dari padatan, misalnya pengambilan minyak cengkeh dari daun cengkeh. Dalam hal ini, daun cengkeh
dikontakkan dengan steam. Karena minyak cengkeh dan air bersifat immiscible, maka kedua zat tersebut akan
mendidih bersama pada suhu yang lebih rendah dari titik didih minyak cengkeh dan air. Hal ini sangat
menguntungkan karena suhu operasi menjadi rendah sehingga kerusakan bahan bisa lebih sedikit. Uap yang
yaitu air dan minyak cengkeh yang immiscible dan mudah dipisahkan. Apabila dikembangkan dengan baik,
distilasi uap ini akan sangat bermanfaat untuk mengambil
minyak-minyak atsiri dari hasil tumbuh-tumbuhan Indonesia. Umumnya minyak atsiri berharga mahal
6
Gambar 2. Rangkaian Alat Destilasi Uap (Walarange dkk, 2013)
Cara destilasi uap dapat digunakan untuk memisahkan senyawa yang tidak mudah menguap atau
senyawa yang tidak dikehendaki misalnya, ter; campuran berair yang
mengandung garam-garam anorganik terlarut; senyawa yang secara tidak langsung menguap dalam uap air,
misalnya orto nitrofenol dan para nitrofenol. Destilasi uap juga dapat digunakan untuk memisahkan hasil
samping tertentu yang teruapkan oleh pengaruh uap air (Soebagio dkk, 2002:32). Sistem penyulingan ini baik
digunakan untuk mengekstrak minyak dari biji-bijian, akar dan kayu-kayuan yang umumnya mengandung
komponen minyak yang bertitik didih tinggi (Ketaren, 1987).
Keuntungan dari metode ini adalah tekanan uap maupun suhu pemanasan dapat dimodifikasi sesuai
dengan keadaan bahan. Pada dasarnya semua senyawa penyusun minyak atsiri tidak stabil atau peka terhadap
suhu tinggi. Itulah sebabnya untuk memperoleh kualitas minyak atsiri diupayakan pada suhu pemanasan yang
rendah. Namun, kekurangan dari metode ini yaitu bila suhu pemanasan tinggi maka panas penyulingan
diusahakan dalam waktu sesingkat mungkin (Ketaren, 1987).
7
2.2.3 Destilasi Bertingkat (Fraksional)
2.2.3.1 Prinsip Kerja Destilasi Bertingkat
Menurut Shadily (1984) destilasi diartikan sebagai proses pemanasan suatu bahan pada berbagai
temperatur, tanpa kontak dengan udara luar untuk memperoleh hasil tertentu. Sistem kerjanya sama dengan
kolom fraksinasi. Di kolom ini terjadi pemanasan secara bertahap dengan suhu yang berbeda-beda pada setiap
platnya. Pemanasan yang berbeda-beda ini bertujuan untuk
pemurnian destilat yang lebih baik daripada plat-plat di bawahnya. Semakin ke atas, semakin tidak volatil
cairannya (Lando, J.B. dan Maron, S.H., 1974). Pada tahapan pemisahannya, destilasi ini menggunakan kolom
vigreux. Sedangkan zat yang dapat dipisahkan melalui alat dstilasi fraksinasi adalah zat yang mudah menguap
dan memiliki perbedaan titik didih yan saling berdekatan. Fungsi kolom vigeux ini adalah sebagai penyambung
atau penghubung tempat terjadinya pengembunan dan penguapan secara bertingkat, atau sebagai tempat yang
destilat. Kolom vigreux juga dapat mengatur keseimbangan suhu. Prinsip kerja dari destilasi bertingkat
(fraksional) ditunjukkan pada Gambar 3.
8
Gambar 3. Rangkaian Alat Destilasi Fraksional
Proses destilasi bertingkat (fraksinasi) ini digunakan untuk komponen yang memiliki titik didih yang
berdekatan (Syukri, S. 1999).
Keunggulan dari destilasi fraksinasi ini salah satunya adalah hasil destilat yang didapatkan lebih murni,
karena proses pemisahannya dilakukan secara berulang-ulang. Sedangkan kekurangan dari destilasi fraksinasi
adalah hanya berlaku untuk fase cair dan gas.
9
2.2.4 Destilasi Vakum
Destilasi vakum merupakan proses pemisahan dua komponen yang titik didihnya sangat tinggi, dimana
prosesnya berlangsung pada tekanan dibawah kondisi normal (di bawah atm), dengan tujuan untuk menurunkan
titik didih dari komponen-komponen yang akan dipisahkan, sehingga dapat meminimalisasi kerusakan
rusak karena suhu yang tinggi. Vakum sendiri merupakan suatu kondisi dimana udara gas sekitar lingkungan
tertentu dihilangkan, dimana tekanan udara dibawah tekanan
atmosfer. Untuk menghasilkan kondisi vakum perlu mengeluarkan udara dari sistem, ini merupakan prinsip
dasar dari cara kerja vakum.
Tahap destilasi vakum dilakukan dengan menggunakan seperangkat alat destilasi vakum untuk
memisahkan larutan. Alat ini bekerja seperti alat destilasi sederhana, penurunan tekanan diberikan kepada labu
yang berisi sampel menyebabkan terjadinya penurunan tekanan didih larutan. Pompa vakum digunakan untuk
menguapkan larutan agar naik ke kondensor yang selanjutnya akan diubah kemballi ke dalam bentuk cair
(Fahmi, 2014). Pada teknik ini, destilasi dilakukan dengan menggunakan dua kolom yang bekerja pada tekanan
yang berbeda. Kolom destilasi pertama bekerja pada tekanan di bawah atmosferik (vakum) dan akan
menghasilkan campuran dengan kadar lebih dari 95,5 % (Wahyuni, 2012). Prinsip dasar destilasi vakum, dimana
proses destilasi berjalan tetap pada rug hampa, aliran cairan dan uap air sangat diperlukan pada proses ini untuk
mencapai keseimbangan dimana proses tersebut untuk menguapkan komponen yang mudah menguap dan uap
air dipermudah pada destilasi sistem vakum. Tangki destilasi tidaklah terhubung ke atmosfer, tetapi pompa
vakum untuk menjaga sistem tekanan agar tetap dibawah tekanan atmosfer. Berikut rangkaian alat destilasi
vakum.
10
Gambar 4. Rangkaian Alat Destilasi Vakum
Fungsi dari destilasi vakum adalah untuk menurunkan titik didih pada minyak berat atau long residu
sehingga menghasilkan produk – produknya.
Keunggulan dari destilasi vakum adalah tidak mengakibatkan dekomposisi komponen sehingga
menghasilkan mutu yang lebih baik. Faktor-faktor yang mempengaruhi operasi kolom destilasi adalah kondisi
umpan, kondisi cairan internal dan aliran fluida, keadaan trays, dan kondisi cuaca. Sedangkan kekurangan dari
destilasi vakum adalah tidak dapat digunakan pada pelarut dengan titik didih yang rendah jika kondensornya
menggunakan air dingin, karena komponen yang menguap tidak dapat dikondensasi oleh air.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan
kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan dan perbedaan titik didih cairan pada tekanan
tertentu.
2. Teknik destilasi ada 4 yaitu destilasi sederhana, distilasi uap, distilasi bertingkat (fraksional), dan
distilasi vakum.
3. Destilasi sederhana adalah teknik pemisahan untuk memisahkan dua atau lebih komponen yang
memiliki perbedaan titik didih jauh. Kelebihan dari destilasi ini yaitu peralatan lebih sederhana dan
penggunaannya lebih mudah. Kekurangan dari teknik ini, hanya dapat dipakai pada komponen yang
4. Destilasi uap digunakan untuk memisahkan senyawa yang tidak mudah menguap, mengekstrak minyak
dari biji-bijian, akar dan kayu-kayuan yang umumnya mengandung komponen minyak bertitik didih
tinggi. Keuntungan teknik ini adalah tekanan uap maupun suhu pemanasan dapat dimodifikasi sesuai
keadaan bahan. Namun, bila suhu pemanasan tinggi maka panas penyulingan diusahakan dalam waktu
sesingkat mungkin.
5. Destilasi bertingkat digunakan untuk komponen yang titik didihnya berdekatan. Keunggulan dari
destilasi ini adalah hasil destilat yang didapatkan lebih murni. Kekurangan dari destilasi fraksinasi ialah
6. Destilasi vakum digunakan untuk menurunkan titik didih pada minyak berat. Keunggulan teknik ini
adalah tidak mengakibatkan dekomposisi komponen sehingga menghasilkan mutu lebih baik. Tetapi,
teknik ini tidak dapat digunakan pada pelarut dengan titik didih rendah jika kondensornya memakai air
dingin.
3.2 Saran
Sebaiknya dalam pemisahan suatu komponen murni dari campuran menggunakan teknik destilasi yang
sesuai dengan memperhtikan keadaan bahan, keunggulan, dan kekurangan teknik destilasi.
12
DAFTAR PUSTAKA
Achols, J.M., dan Shadily, H. 1984. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: Gramedia. Cet.
XII.
Armid. 2009. Penuntun Praktikum Metode Pemisahan Kimia. Kendari: Unhalu.
Lando JB, Maron SH. 1974. Fundamentals of Physical Chemistry. New York: Macmillan Publising.
Sahidin. 2008. Penuntun Praktikum Kimia Organik I. Kendari: Unhalu.
Sediawan, W. B. 2000. Berbagai Teknologi Proses Pemisahan. Prosiding Presentasi Ilmiah Daur Bahan Bakar
Nuklir V, Hal 1-15. Jakarta: P2TBDU dan P2BGN-
BATAN.
Wahyuni, I. 2012. “Studi Pemisahan Campuran Azeotrop Etanol-Air dan Isopropil Alkohol Melalui Proses
Pervaporasi Dengan Membran Thin Film Composite Komersial”.. Tesis. Jakarta: Universitas
Indonesia.
Walangare, K.B.A, A. S. M. Lumenta, J. O. Wuwung,dan B. A. Sugiarso. 2013. Rancang Bangun Alat Konversi
Air laut menjadi air minum dengan proses destilasi sederhana menggunakan pemanas listrik. E-Jurnal
Teknik Elektro Dan Komputer, Hal 1-11. Manado: Jurusan Teknik Elektro-FT, UNSRAT.
13