Anda di halaman 1dari 22

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL KAMAL

DOKUMEN OPERASIONAL

FORMULIR SOAL UJIAN SEMESTER

No.Dok: No.Rev : Tgl.Berlaku : 28 - 10 - 2019 Hal : 1


001/BAAK/ISTA/X/2019

UJIAN TENGAH SEMESTER T.A 2019-2020 GENAP


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI/FAKULTAS TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN ILMU VISUAL

PRODI :FARMASI
MATA UJIAN :KOSMETOLOGI
DOSEN PENGAMPU :DEWI RAHMA FITRI, M.FARM., APT
KELAS :REG. MALAM
SEMESTER / SKS : 6 / 3 SKS
HARI/TANGGAL UJIAN : RABU/08 APRIL 2020
SIFAT UJIAN/WAKTU. : TAKE HOME
KETENTUAN SOAL
1. Bacalah soal ujian dengan teliti.
2. Soal ujian tidak boleh dicoret-coret.
3. Soal ujian harap dikembalikan kembali ke petugas ujian.
NOTE : CORET YANG TIDAK PERLU

KERJAKAN SOAL DENGAN BAIK DAN BENAR !

BUATLAH MAKALAH DARI MASING-MASING SEDIAAN KOSMETIK SESUAI


DENGAN NO UJIAN.

1. SUNSCREEN BAHAN ALAM


2. SUNBLOCK
3. LIPSTIK
4. LIP CREAM
5. LIPGLOSS
6. BLUSHON
7. MASKARA
8. EYE SHADOW
9. FONDATION
10. PENGKRITING RAMBUT
11. PEWARNA RAMBUT PERMANEN
12. PEWARNA RAMBUT SEKALI BILAS
13. BEDAK TABUR
14. BEDAK COMPACT
15. PEWARNA KUKU
16. PELURUS RAMBUT
17. TONIK PERAWATAN RAMBUT
18. KONDISIONER
19. HAIR SPRAY
20. SHAMPO RAMBUT KERING
21. SHAMPO RAMBUT BERMINYAK
22. SHAMPO ANTIKETOMBE
23. GEL RAMBUT
24. PENCERAH KULIT
25. TANNING
26. SHAMPO BENING
27. PELURUS RAMBUT
28. PENUMBUH RAMBUT
29. PENCUCI RAMBUT
30. PENYUBUR RAMBUT
31. PEMELIHARA BENTUK RAMBUT
32. MASKER RAMBUT
33. VITAMIN RAMBUT
34. SHAMPO PENUMBUH RAMBUT
35. PENGHILANG WARNA CAT RAMBUT
36. SAMPO RAMBUT RONTOK
37. PEWARNA RAMBUT SEKALI BILAS
38. BEDAK TABUR
39. BEDAK COMPACT
40. PEWARNA KUKU
41. PELURUS RAMBUT
42. TONIK PERAWATAN RAMBUT
43. KONDISIONER
44. HAIR SPRAY
45. SHAMPO RAMBUT KERING
46. SHAMPO RAMBUT BERMINYAK
47. SHAMPO ANTIKETOMBE
48. GEL RAMBUT
49. PENCERAH KULIT
50. TANNING
51. SHAMPO BENING
52. PELURUS RAMBUT
53. PENUMBUH RAMBUT
54. PENCUCI RAMBUT
55. PENYUBUR RAMBUT
56. PEMELIHARA BENTUK RAMBUT
57. MASKER RAMBUT
58. VITAMIN RAMBUT
59. SUNBLOCK
60. LIPSTIK
61. LIP CREAM
62. LIPGLOSS
63. BLUSH ON
64. MASKAR

Pertemuan : Dosen Pengampu KetuaRumpun

Tanggal : DEWI RAHMA FITRI, PROF. DR. EFFIONORA


M.FARM., APT. ANWAR, M.SI., APT
LEMBAR JAWABAN

UJIAN TENGAH SEMESTER


TAHUN AKADEMIK 2019 – 2020 GENAP

Nama : Dede Muziburohman


NIM : 201751060
Ruang Ujian : 411
Nomer Tempat Duduk : 11
Mata Kuliah : Kosmetologi
Dosen : Dewi Rahma Fitri, M.Farm., Apt.
Hari / Tanggal : Rabu, 08 April 2020
Waktu : 20:15-22:00
Program Studi : FARMASI
PEWARNA RAMBUT PERMANEN
Makalah Disusun Untuk Memenuhi Ujian Tengah Semester Tahun Akademik 2019/2020
Genap
Mata Kuliah Kosmetologi
Dosen Pembimbing: Dewi Rahma Fitri, M.Farm., Apt.

Disusun oleh:

1. Dede Muziburohman (201751060)

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL – KAMAL
JAKARTA BARAT
2020
KATA PENGANTAR

        Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillahirabbilalamin. Segala


puji bagi Allah yang telah membantu penyusun menyelesaikan makalah ini dengan penuh
kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan
dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta yakni
Nabi Muhammad SAW.

         Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Pewarna Rambut
Permanen, yang disajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini
disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun
maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan
dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

         Makalah ini memuat tentang pembahasan secara rinci mengenai pewarna rambut
permanen. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang
cukup jelas bagi pembaca.

       Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen Kosmetologi yaitu Ibu Dewi
Rahma Fitri, M.Farm., Apt. yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang
bagaimana cara menyusun karya tulis ilmiah.

         Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran
dan kritiknya. Terima kasih.

 Jakarta, 08 April 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
      
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 4
                    1.1 Latar Belakang................................................................................... 4
                  1.2 Perumusan Masalah........................................................................... 6
                       1.3 Metode Penulisan.............................................................................. 6
1.4 Tujuan dan Manfaat.......................................................................... 7
1.4.1 Tujuan...................................................................................... 7
1.4.2 Manfaat.................................................................................... 7

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................………. 8
2.1 Pewarna Rambut Permanen................................................................. 8
2.2 Formulasi Pewarna Rambut Permanen............................................... 9
2.2.1 Dasar atau Intermediate Primer............................................... 9
2.2.2 Coupler atau Permodifikasi...................................................... 9
2.2.3 Contoh Formula Pewarna Rambut Permanen........................... 10
2.3.Teknik Pembuatan Peawarna Rambut Permanen................................ 11
2.4 Karakteristik Bahan Pada Pewarna Rambut Buatan........................... 11
2.5 Evaluasi Sediaan Pewarna Rambut..................................................... 14
2.6 Kelebihan dan Kekurangan Pewarna Rambut Permanen...................... 15
2.7 Tipe-Tipe Produk Pewarna Rambut Permanen..................................... 16

BAB III PENUTUP............................................................................................. 17


                    5.1 Kesimpulan........................................................................................ 17
5.2 Saran ................................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 18

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sepanjang sejarah peradaban manusia, rambut selalu menempati kedudukan penting.
Kedudukan penting tersebut berkaitan langsung dengan fungsi alami rambut yang antara lain
sebagai pelindung bagi kepala, sebagai penghangat, sebagai mahkota bagi wanita dan sebagai
pertanda sosial pada beberapa bangsa, sebagai identitas profesi serta menambah kecantikan.
Seiring dengan berkembangnya peradaban dan ketika manusia makin menyadari betapa
pentingnya penampilan sebagai penunjang keberhasilan, maka satu persatu fungsi alami rambut
mulai tergeser oleh fungsi utamanya sekarang, yaitu sebagai penunjang penampilan.
Berbagai cara dilakukan untuk membuat penampilan rambut menjadi menarik seperti
mengubah rambut lurus menjadi gelombang (pengeritingan rambut), rambut keriting menjadi
lurus (rebonding), memangkas rambut sesuai perkembangan trend, dan mewarnai rambut.
Mewarnai rambut telah menjadi hal yang lumrah dan mudah dilakukan setiap orang. Dengan
sebotol pewarna rambut, warna asli rambut seseorang bisa tampak semakin indah, menjadi lebih
terang, gelap, atau malah berubah secara drastis. Seperti pendapat Toni (2011) bahwa mewarnai
rambut tidak hanya untuk bergaya tetapi untuk menutupi kekurangan dan memberikan nilai lebih
pada penampilan seseorang. Dewasa ini, pewarnaan rambut sudah dapat diasumsikan sebagai
satu trend yang telah merasuk menjadi sebuah kebutuhan dalam hidup seseorang. Bahkan tidak
sedikit diantara individu tersebut yang memang sengaja mewarnai rambut mereka sebagai sarana
mengaktualisasikan karakter atau pribadi, selain itu pewarnaan rambut dizaman sekarang sudah
bukan milik kaum hawa dengan alasan fashion semata, melainkan telah menjadi suatu kebutuhan
hidup bagi setiap kalangan.
Selain oleh karena hal diatas, memang sudah menjadi sifat manusia untuk sekali waktu
untuk tampil berbeda. Keadaan ini dikarenakan arus globalisasi yang sudah merambah
dikalangan anak muda abad ini, mereka berlomba-lomba untuk mengikuti trend, salah satunya
adalah trend mewarnakan rambut yang memaksimalkan penampilan dan dapat menjadi sumber
kepercayaan diri. Jika salah dalam proses pewarnaan rambut, atau kurang dalam memilih warna
rambut yang sesuai, bukan kecantikan yang diperoleh melainkan bencana bagi penampilan itu
sendiri.
Menurut Rostaimilis, pada mulanya pewarnaan hanya berfungsi untuk menutupi rambut
yang putih, karena faktor usia atau hal lain, tetapi dalam lingkungan masyarakat

4
5

tradisional atau yang sedang berkembang, tindakan mewarnai rambut diluar tujuan utamanya dan
hampir tidak pernah dilakukan. Pewarnaan rambut terdapat 4 tipe, salah satunya adalah
Pewarnaan rambut permanen. Menurut Anayanti produk pewarnaan rambut permanen adalah
larutan pewarna dalam amonia dicampur dengan larutan hidrogen peroksida.
Dalam percakapan umum, peroksida adalah larutan berair dari hidrogen peroksida
(HOOH atau H2O2), Sebagai bahan penambah larutan pewarnaan dan bahan cat H2O2
memudahkan meresapnya bahan-bahan tersebut ke dalam cortex rambut. Lazimnya dalam buku-
buku tentang penataan rambut, kepekaan larutan hidrogen peroksida diantarakan dalam kesatuan
volume: 3%, 6% ,9% dan12 %. Dalam penelitian ini menggunakan H2O2 6% dan 9% untuk
melihat perbedaan dan kemudahan dalam perhitungan statistik.
Pewarna rambut mengandung Hidrogen peroksida (H2O2) dan pewarna untuk mengubah
warna, memudakan warna, mengintens warna. Hidrogen peroksida dimasukkan ke dalam korteks
rambut agar dapat mengubah susunan kimia pada pigmen rambut. Hidrogen peroksida berperan
dalam mendeposit atau memasukan warna. Untuk penyerapan cat kedalam kulit rambut
membutuhkan waktu 30 sampai 40 menit tergantung keadaan rambut.
Seperti yang dijelaskan diatas disebutkan kesalahan memilih warna dapat merusak
penampilan itu sendiri. Kesalahan dalam pemilihan warna yang dimaksud bukan dari warna
target (warna yang diingankan setelah proses pewarnaan) pada color chart ( daftar warna target)
produk pewarna rambut. Akan tetapi, dalam praktek pewarnaan rambut, warna rambut yang
dihasilkan tidak sesuai pada warna target. Pada kenyataan dilapangan banyak orang mewarnai
rambut sendiri atau beberapa hairstylist salon kecantikan kurang memiliki pengetahuan tentang
pengelolaan pewarna rambut dengan hidrogen peroksida dan jenis rambut. Mereka hanya
membaca petunjuk kemasan cat rambut tentang aturan pengunaan, pencampuran cat rambut
dengan peroksida, hanya saja masih banyak orang belum tahu menyesuikan cat rambut dengan
komposisi hidrogen peroksida sesuai jenis rambut. Teknik pewarnaan rambut yang salah, selain
waktu pewarnaan yang terlalu lama mengakibatkan jenis rambut kering makin rusak ,kering dan
rapuh. Pewarnaan jenis rambut kering seringkali warna yang dihasilkan tidak sesuai dengan
warna yang diingankan. Menurut Ghasani, tujuh puluh persen wanita berambut kering, sehingga
teknik pewarnaan pada jenis rambut kering harus diperhatikan. Berbagai macam produk pewarna
rambut yang disediakan dipasaran dan banyak dipakai disalon-salon kecantikan maupun secara
individu. Adapun merek tersebut adalah Matrix, Makarizo, Lo”real paris, Loveal, Basic,
Miraton, Sasha, Fashion, Ellips, Begin, Inoa, dan lain-lain. Merek tersebut tidak semua dipakai
di salon-salon kecantikan, Berdasarkan observasi langsung ke salon di daerah Medan tempat
6

pelatihan kerja lapangan industri (PKLI) mahasiswa Pend.Tata Rias tahun 2012-2013 data yang
diperoleh pemakaian produk pewarna rambut yang digunakan:
Didapatkan bahwa 11 salon memakai Makarizo, 7 matrix, 4 loreal, 2 loveal, 3 miraton, 3
ellips, 2 besic, 3 begin. dapat disimpulkan sebagian besar disalon-salon kecantikan memakai
merek makarizo. Selain itu terdapat tempat pelatihan atau pusat pembelajaran pewarnaan rambut
makarizo (Hairstudio Makarizo) di Medan.
Pewarnaan rambut tidak terlepas dari pengetahuan anatomi rambut atau jenis rambut.
Jenis rambut kering hasil warna yang dihasilkan sedikit lebih kusam. Hal ini dikarenakan rambut
kering mengandung sedikit Hidro (air) yang mengubah warna pigmen rambut. Untuk mengetahui
bagaimana hasil warna pada jenis rambut kering dengan warna dasar rambut level 3 (Dark
Brown). Rambut yang mempunyai warna asli hitam, bila akan dirubah menjadi warna beraneka
warna yang lebih muda, maka bleaching sangat diperlukan, susunan pigmen melanin pada
rambut hitam sangat padat sehingga harus dikeluarkan sebagian dari pigmen melanin tersebut
dan memperoleh warna yang dikehendaki tercapai. Pewarnaan rambut dicampur dengan
hidrogen peroksida semakin tinggi volume hidrogen peroksida (H2O2) maka penyerapan cat pada
rambut makin cepat. Maka dari itu Menarik perhatian peneliti untuk membuktikan semakin
tinggi volume peroksida dan tingkat penyerapan lebih cepat, dan mengetahui bagaimana hasil
warna rambut dalam pewarnaan dilakukan tanpa bleaching dengan volume hidrogen peroksida
yang berbeda. Untuk lebih terperinci maka dilakukan penelitian yang berjudul “Perbedaan Hasil
Pewarnaan Rambut dilihat dari jumlah komposisi Hidrogen Peroksida (H2O2) Pada Rambut
Kering”.

1.2 Perumusan Masalah


1.Bagaimana formula pewarna rambut permanen?
2. Bagaimana teknik pembuatan pada pewarna rambut permanen?
3. Bagaimana karakteristik bahan-bahan pada pewarna rambut permanen?
4. Apa saja evaluasi untuk pewarna rambut permanen?
5. Apa saja kelebihan dan kekurangan pada pewarna rambut permanen

1.3 Metode Penulisan


Metode yang penulis gunakan dalam makalah ini adalah metode penulisan
referensi dan pembahasan, yang mana penulis menggunakan banyak literatur dalam penulisan
makalah ini, seperti buku-buku, internet dan sumber-sumber lain. Dalam penulisan makalah
7

ini penulis juga melakukan pembahasan mengenai apa-apa saja yang perlu diambil dan
dijadikan referensi.
Dalam pembahasan penulis menyaring semua informasi yang ada dan merangkumnya
menjadi sebuah makalah yang utuh dan lengkap. Metode penulisan yang penulis gunakan ini
memiliki kelebihan dari metode-metode yang lain karena selain sederhana, metode ini juga
paling mudah untuk dimengerti dan diolah karena sumbernya berasal dari buku-buku.

1.4 Tujuan dan Manfaat


1.4.1 Tujuan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi ujian tengah semester
(UTS) mata kuliah Kosmetologi disamping itu juga agar mahasiswa dapat memahami
tentang pewarna rambut permanen secara lebih spesifik.

1.4.2 Manfaat
Sedangkan manfaat dari makalah ini diharapkan:
a. Mahasiswa dapat memahami tentang proses pembuatan pewarna
rambut permanen.
b. Memberikan gambaran kepada mahasiswa mengenai kelebihan dan
kekurangan pada pewarna rambut permanen.
c. Menaruh minat dan mendorong pembaca terutama mahasiswa untuk
meningkatkan pemahaman dan wawasan terhadap ilmu farmasi yang
menyeluruh.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pewarna Rambut Permanen


Sediaan pewarna rambut adalah sediaan kosmetika yang digunakan dalam tatarias
rambut untuk mewarnai rambut, baik untuk mengembalikan warna rambut asalnya atau
warna lain.
Pewarnaan permanen adalah jenis sistem pewarnaan rambut yang dapat bertahan lama
(mingguan sampai bulanan), tahan terhadap pembasahan oleh sampo atau air, dan tahan
terhadap faktor eksternal lainnya seperti penyikatan, penggosokan, cahaya, dan lain-lain.
Dalam istilah lain disebut sebagai permanent colouring. Pewarnaan permanen disebut juga
pewarnaan oksidasi karena pewarnaan melalui proses oksidasi di dalam batang rambut.
Sistem pewarnaan ini disebut juga oxidation colouring, karena proses pewarnaan melalui
proses oksidasi di dalam (in situ) batang rambut.
Pewarna rambut permanen adalah teknik mengganti tiap helai rambut dengan warna
baru. Produk ini biasanya mengandung senyawa kimia. Cara kerjanya dengan memecah
kutikula rambut yang membuat molekul warna masuk dan mengembang secara permanen di
dalam korteks rambut. Pewarna rambut ini menggunakan berbagai bahan kimia yang
terbilang berat dan memiliki risiko paling besar merusak rambut. Karena bersifat permanen,
pewarna rambut ini susah dihilangkan. Pewarna akan hilang ketika warna asli rambut
muncul.
Bahan pewarnanya meliputi senyawa pirogalol, zat warna amino misalnya
fenilendiamine Pirogalol (1,2,3, trihidroksibenzene) merupakan zat warna organik sintetik
pertama yang digunakan untuk rambut. Larutannya dalam air berwarna gelap bila kena udara
dan penambahan ammonia encer mempercepat pengembangan warna. Sering dicampur
dengan hena untuk memperkuat sifat pewarnaan dari hena tetapi menghasilkan warna coklat.
Pewarna rambut permanen banyak digunakan karena warnannya lebih tahan lama
daripada pewarna rambut semipermanen. Pewarnaan rambut permanen ini mempunyai daya
lekat jauh lebih lama dan akan tetap melekat. Contoh pewarna rambut permanen diantarannya
pewarna oksidasi, pewarna yang berasal dari tumbuhan dan pewarna rambut logam (metalli
chair color).

8
9

2.2 Formulasi Pewarna Rambut Permanen


Dalam kerjanya untuk menghasilkan warna pada suatu formulasi pewarna rambut
permanen, maka membutuhkan 3 jenis reaksi kimia, yaitu:
1. Dasar atau intermediate primer
2. Coupler atau permodifikasi
3. Agen pereaksi, umumnya hidrogen peroksida.

2.2.1 Dasar atau Intermediate Primer


Dasar biasanya berupa senyawa aromatik, biasanya turunan benzen,
tersubstitusi oleh setidaknya dua gugus pendonor elektron seperti –NH 2 dengan atau –
OH yang saling membentuk para atau orto, bentuk ini memudahkan untuk proses
oksidasi. Senyawa yang paling penting dari kelas ini adalah p-fenilendiamin dan p-
aminofenol, dan o-fenilendiamin, yang salah satunya dapat ditambahkan p- atau o-
dihidroksibenzen.
Tambahan:
1. Proses dari alkilasi pada –NH2 dan pengubahannya menjadi –NR1R2
(dimana R1 dan R2 dapat sama atau berbeda, dapat berupa H atau alkil
lainnya) menjadikannya salah satu jumlah dasar yang tersedia sangat
banyak.
2. Selain itu, peningkatan timbul dari substitusi pada cincin benzen oleh
pendonor elektron yang lemah seperti –OCH3, -CH3, -NHCOCH3, dsb,
yang dapat menghasilkan dasar yang mempunyai bagian yang khusus
atau berbeda.
3. Juga cincin aromatik yang lain dapat digunakan seperti piridin,
pirimidin, quinolin, indol, pirazolon, benzimidazol, dsb. Memberikan
seri yang baru dari dasar oksidasi.
Dasar yang penting yaitu: p-fenilendiamin, p-toluendiamin (2,5-toluendiamin,
kadang-kadang disebut p-toluylendiamin atau p-tolydiamin), p-aminodifenilamin, p-
aminofenol, p-diamonoanisol, o-fenilendiamin, o-aminofenol.

2.2.2 Coupler atau Permodifikasi


Coupler atau modifikator adalah senyawa aromatik, biasanya turunan benzen,
tersubstitusi oleh gugus yang sama (-NH2 dan –OH) seperti dasar, tetapi kali ini saling
10

membentuk posisi meta. Pada posisi ini, harus diperhatikan bahwa coupler tidak
memiliki bagian yang mudah oksidasi seperti H2O2.
Jangkauan dari coupler dapat diperluas seperti:
1. Dengan menambahkan pendonor electron, seperti:–OCH3, -NHCOCH3, dsb.
Dengan atau tanpa variasi alkilasi dari gugus OH atau NH2 oleh alkil dan
hidroksialkil.
2. Dengan menggunakan cincin heterosiklik,seperti: piridin, quinolin, indazol,
benzimidazol, benzoxazin, pirazolon.
Coupler yang biasa digunakan adalah m-fenilendiamin, 2,4-diaminoanisol,
Resorcinol, m-klororesorcinol, m-aminofenol, 1,5-dihidroksinaftalen, 6-metil-2-
aminofenol, 2-metilresorcinol.

2.2.3 Contoh Formula Pewarna Rambut Permanen

Fungsi
Jumlah (g)
Bahan

Resorsinol 0,5 Hair Color Intermedite

Amoniak 25% Membuka lapisan kutikula

Hidrogen 17,1 Memutihkan melanin korteks


Peroksida 35%
Akuades 80,0 Pelarut

EDTA Pembentuk Kompleks dengan logam


berat
Parfum 0,30 Menutup bau amoniak

Contoh lainnya:
1. Hidrogen peroksida 0,3-0,5
Setil Alkohol 0,5
EDTA (stabilisator) 0,10-0,20 Air 85,0

2. PPDA (parafenilendiamina) 0,05-0,40


11

TEA 10,0
Amonia 0,10
Air 70,00

2.3 Teknik Pembuatan Peawarna Rambut Permanen


Cara pembuatan pewarna rambut berdasarkan contoh diatas adalah sebagai berikut:
1. Siapkan alat dan bahan dan kalibrasikan timbangan.
2. Timbang masing-masing bahan.
3. Kemudian masukan hidrogen peroksida ke dalam wadah yang telah disiapkan
(larutan 1).
4. Larutkan Amoniak dengan air ad larut (larutan 2).
5. Masukan parfum, EDTA dan resorsinol dilarutkan dalam air, kemudian
dimasukkan ke dalam wadah lainnya (larutan 3).
6. Campurkan larutan 2 dan larutan 3 ad homogen (larutan 4).
7. Masukan larutan 1 kedalam larutan 4 ad homogen.
8. Masukan kedalam kemasan.
9. Beri label.

2.4 Karakteristik Bahan Pada Pewarna Rambut Buatan


 Resorsinol
Resorsinol merupakan hair color intermediate yang akan membentuk warna
pirang pada rambut.

a) Pemerian
 Nama lain : benzen-1,3-diol; m-hidroksi benzen; 1,3-benzendiol; 1,3-dihidroksi
benzen; 3-hidroksi fenol; m-hidrokuinon; m-benzenadiol; m-dioksibenzol.
 Pemerian : hablur bentuk jarum/serbuk hablur putih, bau khas, rasa manis diikuti
pahit.
12

 Kelarutan : mudah larut dalam air, etanol 95%, eter, gliserol, sukar larut dalam
kloroform.
 Titik didih : 109-111oC.
 Titik lebur : 280oC.
 pH : 5.2.

b) Reaksi:
 10 ml larutan 1% b/v + 2 tetes FeCl 3 violet kebiruan, + NH3 encer  kuning
kecoklatan.
 100 mg zat dalam 2 ml larutan NaOH + 1 tetes kloroform, panaskan  merah tua, +
HCl sedikit berlebih  kuning pucat.
 Dengan pereaksi phtalein:
o Zat + asam phtalat anhidrat + H2SO4 (p), panaskan  coklat, encerkan dengan
air, basakan dengan NaOH 4N, fluoresensi  hijau kuat.
 Larutan zat dalam air + NaOH 2N + 1 tetes CHCl 3, panaskan  merah, + asam encer
 warna merah hilang.
 Reaksi Marquis:
o Larutan zat dalam H2SO4 (p) + larutan encer formalin  cincin warna
(merah, coklat, jingga, ungu, hijau dan lain-lain).
 50 mg zat + 100 mg asam tartrat + 10 tetes H2SO4 (p), panaskan  merah tua.
 Reaksi Muhliman:
o Zat + beberapa tetes CHCl3 + 3 tetes air + KOH/NaOH padat, panaskan 
merah.
 Dengan pereaksi Nessler (KI, HgCl + KOH):
o Zat + pereaksi  jingga kuning.
 Zat + aquabrom  kuning terang.
 Zat + FeCl3 + NaHCO3 violet biru.
 Zat + Ag amoniakal (NH4OH + NaOH + AgNO3)  coklat.
 Zat + HNO3 encer  merah jingga.
 Zat + HNO3 (p)  merah ungu.
 Zat + Ca(OH)2 kuning.
 Zat + AgNO3 abu-abu.
 Zat + DAB-HCl  merah ungu.
13

 Larutan zat + Ag amoniak (NH4OH + NaOH + AgNO3)  coklat.


 Zat + 100 mg asam tartat + 10 tetes H2SO4  merah tua.

 Ammoniak

Nama resmi : Ammonia.

Nama lain : Ammonia hidroksida.


Rumus molekul/BM : NH4OH / 35,05.
Pemerian : Cairanjernih, tidakberwarna, baukhas, menusuk
kuat.
Kelarutan : Mudah larut dalam air.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan : Pelarut sampel.

 Hidrogen peroksida
Nama Resmi : Hydrogeni Peroxidum concentratum.
Rumus Molekul/BM : H2O2/34,01.
Pemerian : Cairan jenuh tidak berwarna, bereaksi asam
terhadap lakmus. Terurai secara perlahan dan
dipengaruhi cahaya.
Penyimpanan : Dalam wadah berisi tidak penuh dilengkapi
dengan lubang udara kecil dan simpan di tempat
sejuk.

 Aquadest
Nama Resmi : Aqua Destillata.
Nama Lain : Air Suling.
Rumus Molekul/BM : H2O /18,02.
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau
dan tidak berasam.
Penyimpanan : Dalam wada tertutup rapat.
Khasiat : Pelarut.
14

 EDTA
Nama Resmi : Asam ethylenediaminetetra aceti.
Nama Lain : Asam polyamino karboksilat.
Pemerian : Bentuk padatan yang berwarna, larut dalam air.
Khasiat : Pelarut.

 Setil Alkohol
Nama Resmi : Cetyl Alkohol.
Nama Lain : Alkoholcetylicus. Ethal, ethol.
RM/BM : C16H34O / 242,44.
Pemerian : Serpihan putih atau granul seperti lilin, berminyak
memiliki bau dan rasa yang khas.
Kelarutan : Mudah larut dalam etanol (95%) dan eter,
kelarutannya meningkat dengan penigkatan
temperatur serta tidak larut dalam air.
Kegunaan : Sebagai emolien dan pengemulsi.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik,di tempat yang sejuk
dan kering.

 PPD
Pemerian : Bentuk padatan putih, dapat berubah menjadi
gelap jika teroksidasi.
RM : C6H4 (NH2)2.
Khasiat : Bahan pewarna rambut.

2.5 Evaluasi Sediaan Pewarna Rambut


Evaluasi terhadap produk akhir terhadap formulasi diatas dilakukan dengan
kombinasi dari dua metode berikut:
1. Metode In Vitro, yang dilakukan di laboratorium. Hasilnya cukup objektif namun
kekurangannya adalah bahwa kondisi percobaan sangat tidak sama dengan kondisi
real saat digunakan pada manusia.
2. Metode In Vivo. Metode ini digunakan sebagai solusi bagi kekurangan pada uji In
Vitro. Namun untuk mendapatkan hasil yang bagus memerlukan biaya yang banyak.
15

Uji dengan instrument (in Vitro) dilakukan di laboratorium sebagai uji screening. Uji
ini dilanjutkan dengan uji in vivo terhadap konsumen misalnya yang ada di salon-salon.

2.6 Kelebihan dan Kekurangan Pewarna Rambut Permanen


Pada jenis pewarna rambut permanen secara garis besar terkait kelebihan atau sisi
manfaatnya yaitu:
1. Menghasilkan warna yang bertahan lama.
2. Kilau warna rambut yang diinginkan dapat tercapai dengan sempurna.
3. Dapat memulihkan ikatan antara molekul-molekul tanduk (H2O2).
4. Memperoleh warna permanen (jenis zat warna oksidasi).
5. Menghasilkan warna indah dan cemerlang.
6. Dapat membuka kutikula yang membuat rambut terlihat menjadi lebih tebal, stylish
dan bervolume.
Adapun kekurangan pada jenis pewarna rambut permanen secara garis besar yaitu:
1. Kekurangannya adalah sama dengan kekurangan yang ditimbulkan oleh proses
pengeritingan yang terlalu sering.
2. Selaput rambut dapat menjadi terlalu porus.
3. Selaput rambut dapat menjadi terlalu kasar.
4. Selaput rambut dapat menjadi terlalu kering dan mudah patah,
5. Kulit rambut menjadi kering, rusak, menurun tingkat elastisitasnya.
6. Terlihat tampak kusam, kekuning-kuningan dan atau kemerah-merahan.
7. Karena sifatnya sangat keras pada rambut, dibutuhkan perawatan ekstra.
8. Menambah biaya untuk maintenance yaitu diwajibkan untuk menggunakan produk
khusus untuk rambut diwarnai.
9. Dapat terjadi reaksi alergi.
10. Membutuhkan sampo yang berformula lembut dengan pengondisinya.

2.7 Tipe-Tipe Produk Pewarna Rambut Permanen


 Larutan, biasanya berupa larutan sederhana atau larutan alkohol. Untuk
mempertahankan struktur rambut biasanya ditambahkan asam organik dan pelarut-
16

pelarut khusus atau dapat juga sebelum dilakukan pewarnaan rambut diberi nutrisi
berupa komponen-komponen kationik. Larutan pewarna ini dapat dibeli langsung
dalam bentuk larutan atau dilarutkan sendiri bila akan digunakan.
 Hair spray, medium yang digunakan adalah dengan mendispersikan 3% PVP di
dalam air.
 Aerosol , sediaan aerosol harus menghindari kontak antara air dengan wadah aerosol
yang berupa kaleng untuk mencegah korosi wadah aerosol.
 Pewarna rambut permanen lainnya, ada pewarna yang berasal dari tumbuhan
misalnya daun Henna (senyawa aktifnya 2-hidroksi-1,4-oftokinon) dan bunga
Cammomile (4,5,7,-trihidroksiflavon). Mereka membentuk ikatan α atau β yang
menyebabkan reaksi adisi pada posisi 1,4 dengan protein rambut yang tidak terdapat
gugus amino dan residu nukleofilik yang lain. Basa mineral dari rambut dapat
teroksidasi oleh berbagai logam diantarannya besi, bismuth, nikel, dan kobalt.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Sediaan pewarna rambut adalah sediaan kosmetika yang digunakan dalam tatarias
rambut untuk mewarnai rambut, baik untuk mengembalikan warna rambut asalnya
atau warna lain . Pewarnaan permanen adalah jenis sistem pewarnaan rambut yang
dapat bertahan lama (mingguan sampai bulanan), tahan terhadap pembasahan oleh
sampo atau air, dan tahan terhadap faktor eksternal lainnya seperti penyikatan,
penggosokan, cahaya, dan lain-lain.
2. Dalam kerjanya untuk menghasilkan warna pada suatu formulasi pewarna rambut
permanen, maka membutuhkan 3 jenis reaksi kimia, yaitu:
 Dasar atau intermediate primer.
 Coupler atau permodifikasi.
 Agen pereaksi, umumnya hidrogen peroksida.

3. Evaluasi sediaan dilakukan secara In Vitro di laboratorium dengan cara mencat


substrat yang mirip dengan rambut dan secara In Vivo pada konsumen misalnya yang
berada di salon. Preparat jadi juga dievaluasi dengan Patch Test untuk melihat apakah
preparat menyebabkan reaksi alergi atau iritasi pada kulit.

3.2 Saran
Karakteristik ideal pewarna rambut perlu diperhatikan untuk membuat sediaan
pewarna rambut yang baik. Bahan-bahan pewarna rambut juga perlu dipelajari lebih
lanjut untuk memudahkan identifikasi pewarna rambut.
Dalam pengambilan suatu bahan dari berbagai sumber harus benar-benar diselektif
kembali supaya tidak terjadi pemunculan materi yang sama dari setiap poinnya.

17
DAFTAR PUSTAKA

1. Ditjen POM. (1985). Formularium Kosmetika Indonesia. Jakarta: Departemen


Kesehatan RI.
2. Ditjen POM. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI.
3. Ditjen POM. (1995). Farmakope Indonesia. Edisi Keempat. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI.
4. Wasitaatmadja, S.M. (1997). Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta: UI-Press.
5. Rostamailis dkk,. (2008). Tata Kecantikan Rambut, Jilid Idan II, Departeman
Pendidikan Nasional, Jakarta.
6. Williams, D.F. dan Schmitt, W.H., (1996). Chemistry and Technology of the
Cosmetics and Toiletries Industry, 2 nd Edition, Chapman & Hall, London.

18

Anda mungkin juga menyukai