DOKUMEN OPERASIONAL
PRODI :FARMASI
MATA UJIAN :KOSMETOLOGI
DOSEN PENGAMPU :DEWI RAHMA FITRI, M.FARM., APT
KELAS :REG. MALAM
SEMESTER / SKS : 6 / 3 SKS
HARI/TANGGAL UJIAN : RABU/08 APRIL 2020
SIFAT UJIAN/WAKTU. : TAKE HOME
KETENTUAN SOAL
1. Bacalah soal ujian dengan teliti.
2. Soal ujian tidak boleh dicoret-coret.
3. Soal ujian harap dikembalikan kembali ke petugas ujian.
NOTE : CORET YANG TIDAK PERLU
Disusun oleh:
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Pewarna Rambut
Permanen, yang disajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini
disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun
maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan
dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang pembahasan secara rinci mengenai pewarna rambut
permanen. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang
cukup jelas bagi pembaca.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen Kosmetologi yaitu Ibu Dewi
Rahma Fitri, M.Farm., Apt. yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang
bagaimana cara menyusun karya tulis ilmiah.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran
dan kritiknya. Terima kasih.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang................................................................................... 4
1.2 Perumusan Masalah........................................................................... 6
1.3 Metode Penulisan.............................................................................. 6
1.4 Tujuan dan Manfaat.......................................................................... 7
1.4.1 Tujuan...................................................................................... 7
1.4.2 Manfaat.................................................................................... 7
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................………. 8
2.1 Pewarna Rambut Permanen................................................................. 8
2.2 Formulasi Pewarna Rambut Permanen............................................... 9
2.2.1 Dasar atau Intermediate Primer............................................... 9
2.2.2 Coupler atau Permodifikasi...................................................... 9
2.2.3 Contoh Formula Pewarna Rambut Permanen........................... 10
2.3.Teknik Pembuatan Peawarna Rambut Permanen................................ 11
2.4 Karakteristik Bahan Pada Pewarna Rambut Buatan........................... 11
2.5 Evaluasi Sediaan Pewarna Rambut..................................................... 14
2.6 Kelebihan dan Kekurangan Pewarna Rambut Permanen...................... 15
2.7 Tipe-Tipe Produk Pewarna Rambut Permanen..................................... 16
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
4
5
tradisional atau yang sedang berkembang, tindakan mewarnai rambut diluar tujuan utamanya dan
hampir tidak pernah dilakukan. Pewarnaan rambut terdapat 4 tipe, salah satunya adalah
Pewarnaan rambut permanen. Menurut Anayanti produk pewarnaan rambut permanen adalah
larutan pewarna dalam amonia dicampur dengan larutan hidrogen peroksida.
Dalam percakapan umum, peroksida adalah larutan berair dari hidrogen peroksida
(HOOH atau H2O2), Sebagai bahan penambah larutan pewarnaan dan bahan cat H2O2
memudahkan meresapnya bahan-bahan tersebut ke dalam cortex rambut. Lazimnya dalam buku-
buku tentang penataan rambut, kepekaan larutan hidrogen peroksida diantarakan dalam kesatuan
volume: 3%, 6% ,9% dan12 %. Dalam penelitian ini menggunakan H2O2 6% dan 9% untuk
melihat perbedaan dan kemudahan dalam perhitungan statistik.
Pewarna rambut mengandung Hidrogen peroksida (H2O2) dan pewarna untuk mengubah
warna, memudakan warna, mengintens warna. Hidrogen peroksida dimasukkan ke dalam korteks
rambut agar dapat mengubah susunan kimia pada pigmen rambut. Hidrogen peroksida berperan
dalam mendeposit atau memasukan warna. Untuk penyerapan cat kedalam kulit rambut
membutuhkan waktu 30 sampai 40 menit tergantung keadaan rambut.
Seperti yang dijelaskan diatas disebutkan kesalahan memilih warna dapat merusak
penampilan itu sendiri. Kesalahan dalam pemilihan warna yang dimaksud bukan dari warna
target (warna yang diingankan setelah proses pewarnaan) pada color chart ( daftar warna target)
produk pewarna rambut. Akan tetapi, dalam praktek pewarnaan rambut, warna rambut yang
dihasilkan tidak sesuai pada warna target. Pada kenyataan dilapangan banyak orang mewarnai
rambut sendiri atau beberapa hairstylist salon kecantikan kurang memiliki pengetahuan tentang
pengelolaan pewarna rambut dengan hidrogen peroksida dan jenis rambut. Mereka hanya
membaca petunjuk kemasan cat rambut tentang aturan pengunaan, pencampuran cat rambut
dengan peroksida, hanya saja masih banyak orang belum tahu menyesuikan cat rambut dengan
komposisi hidrogen peroksida sesuai jenis rambut. Teknik pewarnaan rambut yang salah, selain
waktu pewarnaan yang terlalu lama mengakibatkan jenis rambut kering makin rusak ,kering dan
rapuh. Pewarnaan jenis rambut kering seringkali warna yang dihasilkan tidak sesuai dengan
warna yang diingankan. Menurut Ghasani, tujuh puluh persen wanita berambut kering, sehingga
teknik pewarnaan pada jenis rambut kering harus diperhatikan. Berbagai macam produk pewarna
rambut yang disediakan dipasaran dan banyak dipakai disalon-salon kecantikan maupun secara
individu. Adapun merek tersebut adalah Matrix, Makarizo, Lo”real paris, Loveal, Basic,
Miraton, Sasha, Fashion, Ellips, Begin, Inoa, dan lain-lain. Merek tersebut tidak semua dipakai
di salon-salon kecantikan, Berdasarkan observasi langsung ke salon di daerah Medan tempat
6
pelatihan kerja lapangan industri (PKLI) mahasiswa Pend.Tata Rias tahun 2012-2013 data yang
diperoleh pemakaian produk pewarna rambut yang digunakan:
Didapatkan bahwa 11 salon memakai Makarizo, 7 matrix, 4 loreal, 2 loveal, 3 miraton, 3
ellips, 2 besic, 3 begin. dapat disimpulkan sebagian besar disalon-salon kecantikan memakai
merek makarizo. Selain itu terdapat tempat pelatihan atau pusat pembelajaran pewarnaan rambut
makarizo (Hairstudio Makarizo) di Medan.
Pewarnaan rambut tidak terlepas dari pengetahuan anatomi rambut atau jenis rambut.
Jenis rambut kering hasil warna yang dihasilkan sedikit lebih kusam. Hal ini dikarenakan rambut
kering mengandung sedikit Hidro (air) yang mengubah warna pigmen rambut. Untuk mengetahui
bagaimana hasil warna pada jenis rambut kering dengan warna dasar rambut level 3 (Dark
Brown). Rambut yang mempunyai warna asli hitam, bila akan dirubah menjadi warna beraneka
warna yang lebih muda, maka bleaching sangat diperlukan, susunan pigmen melanin pada
rambut hitam sangat padat sehingga harus dikeluarkan sebagian dari pigmen melanin tersebut
dan memperoleh warna yang dikehendaki tercapai. Pewarnaan rambut dicampur dengan
hidrogen peroksida semakin tinggi volume hidrogen peroksida (H2O2) maka penyerapan cat pada
rambut makin cepat. Maka dari itu Menarik perhatian peneliti untuk membuktikan semakin
tinggi volume peroksida dan tingkat penyerapan lebih cepat, dan mengetahui bagaimana hasil
warna rambut dalam pewarnaan dilakukan tanpa bleaching dengan volume hidrogen peroksida
yang berbeda. Untuk lebih terperinci maka dilakukan penelitian yang berjudul “Perbedaan Hasil
Pewarnaan Rambut dilihat dari jumlah komposisi Hidrogen Peroksida (H2O2) Pada Rambut
Kering”.
ini penulis juga melakukan pembahasan mengenai apa-apa saja yang perlu diambil dan
dijadikan referensi.
Dalam pembahasan penulis menyaring semua informasi yang ada dan merangkumnya
menjadi sebuah makalah yang utuh dan lengkap. Metode penulisan yang penulis gunakan ini
memiliki kelebihan dari metode-metode yang lain karena selain sederhana, metode ini juga
paling mudah untuk dimengerti dan diolah karena sumbernya berasal dari buku-buku.
1.4.2 Manfaat
Sedangkan manfaat dari makalah ini diharapkan:
a. Mahasiswa dapat memahami tentang proses pembuatan pewarna
rambut permanen.
b. Memberikan gambaran kepada mahasiswa mengenai kelebihan dan
kekurangan pada pewarna rambut permanen.
c. Menaruh minat dan mendorong pembaca terutama mahasiswa untuk
meningkatkan pemahaman dan wawasan terhadap ilmu farmasi yang
menyeluruh.
BAB II
PEMBAHASAN
8
9
membentuk posisi meta. Pada posisi ini, harus diperhatikan bahwa coupler tidak
memiliki bagian yang mudah oksidasi seperti H2O2.
Jangkauan dari coupler dapat diperluas seperti:
1. Dengan menambahkan pendonor electron, seperti:–OCH3, -NHCOCH3, dsb.
Dengan atau tanpa variasi alkilasi dari gugus OH atau NH2 oleh alkil dan
hidroksialkil.
2. Dengan menggunakan cincin heterosiklik,seperti: piridin, quinolin, indazol,
benzimidazol, benzoxazin, pirazolon.
Coupler yang biasa digunakan adalah m-fenilendiamin, 2,4-diaminoanisol,
Resorcinol, m-klororesorcinol, m-aminofenol, 1,5-dihidroksinaftalen, 6-metil-2-
aminofenol, 2-metilresorcinol.
Fungsi
Jumlah (g)
Bahan
Contoh lainnya:
1. Hidrogen peroksida 0,3-0,5
Setil Alkohol 0,5
EDTA (stabilisator) 0,10-0,20 Air 85,0
TEA 10,0
Amonia 0,10
Air 70,00
a) Pemerian
Nama lain : benzen-1,3-diol; m-hidroksi benzen; 1,3-benzendiol; 1,3-dihidroksi
benzen; 3-hidroksi fenol; m-hidrokuinon; m-benzenadiol; m-dioksibenzol.
Pemerian : hablur bentuk jarum/serbuk hablur putih, bau khas, rasa manis diikuti
pahit.
12
Kelarutan : mudah larut dalam air, etanol 95%, eter, gliserol, sukar larut dalam
kloroform.
Titik didih : 109-111oC.
Titik lebur : 280oC.
pH : 5.2.
b) Reaksi:
10 ml larutan 1% b/v + 2 tetes FeCl 3 violet kebiruan, + NH3 encer kuning
kecoklatan.
100 mg zat dalam 2 ml larutan NaOH + 1 tetes kloroform, panaskan merah tua, +
HCl sedikit berlebih kuning pucat.
Dengan pereaksi phtalein:
o Zat + asam phtalat anhidrat + H2SO4 (p), panaskan coklat, encerkan dengan
air, basakan dengan NaOH 4N, fluoresensi hijau kuat.
Larutan zat dalam air + NaOH 2N + 1 tetes CHCl 3, panaskan merah, + asam encer
warna merah hilang.
Reaksi Marquis:
o Larutan zat dalam H2SO4 (p) + larutan encer formalin cincin warna
(merah, coklat, jingga, ungu, hijau dan lain-lain).
50 mg zat + 100 mg asam tartrat + 10 tetes H2SO4 (p), panaskan merah tua.
Reaksi Muhliman:
o Zat + beberapa tetes CHCl3 + 3 tetes air + KOH/NaOH padat, panaskan
merah.
Dengan pereaksi Nessler (KI, HgCl + KOH):
o Zat + pereaksi jingga kuning.
Zat + aquabrom kuning terang.
Zat + FeCl3 + NaHCO3 violet biru.
Zat + Ag amoniakal (NH4OH + NaOH + AgNO3) coklat.
Zat + HNO3 encer merah jingga.
Zat + HNO3 (p) merah ungu.
Zat + Ca(OH)2 kuning.
Zat + AgNO3 abu-abu.
Zat + DAB-HCl merah ungu.
13
Ammoniak
Hidrogen peroksida
Nama Resmi : Hydrogeni Peroxidum concentratum.
Rumus Molekul/BM : H2O2/34,01.
Pemerian : Cairan jenuh tidak berwarna, bereaksi asam
terhadap lakmus. Terurai secara perlahan dan
dipengaruhi cahaya.
Penyimpanan : Dalam wadah berisi tidak penuh dilengkapi
dengan lubang udara kecil dan simpan di tempat
sejuk.
Aquadest
Nama Resmi : Aqua Destillata.
Nama Lain : Air Suling.
Rumus Molekul/BM : H2O /18,02.
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau
dan tidak berasam.
Penyimpanan : Dalam wada tertutup rapat.
Khasiat : Pelarut.
14
EDTA
Nama Resmi : Asam ethylenediaminetetra aceti.
Nama Lain : Asam polyamino karboksilat.
Pemerian : Bentuk padatan yang berwarna, larut dalam air.
Khasiat : Pelarut.
Setil Alkohol
Nama Resmi : Cetyl Alkohol.
Nama Lain : Alkoholcetylicus. Ethal, ethol.
RM/BM : C16H34O / 242,44.
Pemerian : Serpihan putih atau granul seperti lilin, berminyak
memiliki bau dan rasa yang khas.
Kelarutan : Mudah larut dalam etanol (95%) dan eter,
kelarutannya meningkat dengan penigkatan
temperatur serta tidak larut dalam air.
Kegunaan : Sebagai emolien dan pengemulsi.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik,di tempat yang sejuk
dan kering.
PPD
Pemerian : Bentuk padatan putih, dapat berubah menjadi
gelap jika teroksidasi.
RM : C6H4 (NH2)2.
Khasiat : Bahan pewarna rambut.
Uji dengan instrument (in Vitro) dilakukan di laboratorium sebagai uji screening. Uji
ini dilanjutkan dengan uji in vivo terhadap konsumen misalnya yang ada di salon-salon.
pelarut khusus atau dapat juga sebelum dilakukan pewarnaan rambut diberi nutrisi
berupa komponen-komponen kationik. Larutan pewarna ini dapat dibeli langsung
dalam bentuk larutan atau dilarutkan sendiri bila akan digunakan.
Hair spray, medium yang digunakan adalah dengan mendispersikan 3% PVP di
dalam air.
Aerosol , sediaan aerosol harus menghindari kontak antara air dengan wadah aerosol
yang berupa kaleng untuk mencegah korosi wadah aerosol.
Pewarna rambut permanen lainnya, ada pewarna yang berasal dari tumbuhan
misalnya daun Henna (senyawa aktifnya 2-hidroksi-1,4-oftokinon) dan bunga
Cammomile (4,5,7,-trihidroksiflavon). Mereka membentuk ikatan α atau β yang
menyebabkan reaksi adisi pada posisi 1,4 dengan protein rambut yang tidak terdapat
gugus amino dan residu nukleofilik yang lain. Basa mineral dari rambut dapat
teroksidasi oleh berbagai logam diantarannya besi, bismuth, nikel, dan kobalt.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Sediaan pewarna rambut adalah sediaan kosmetika yang digunakan dalam tatarias
rambut untuk mewarnai rambut, baik untuk mengembalikan warna rambut asalnya
atau warna lain . Pewarnaan permanen adalah jenis sistem pewarnaan rambut yang
dapat bertahan lama (mingguan sampai bulanan), tahan terhadap pembasahan oleh
sampo atau air, dan tahan terhadap faktor eksternal lainnya seperti penyikatan,
penggosokan, cahaya, dan lain-lain.
2. Dalam kerjanya untuk menghasilkan warna pada suatu formulasi pewarna rambut
permanen, maka membutuhkan 3 jenis reaksi kimia, yaitu:
Dasar atau intermediate primer.
Coupler atau permodifikasi.
Agen pereaksi, umumnya hidrogen peroksida.
3.2 Saran
Karakteristik ideal pewarna rambut perlu diperhatikan untuk membuat sediaan
pewarna rambut yang baik. Bahan-bahan pewarna rambut juga perlu dipelajari lebih
lanjut untuk memudahkan identifikasi pewarna rambut.
Dalam pengambilan suatu bahan dari berbagai sumber harus benar-benar diselektif
kembali supaya tidak terjadi pemunculan materi yang sama dari setiap poinnya.
17
DAFTAR PUSTAKA
18