DISUSUN OLEH:
KELMPOK 7
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, penulis dapat menyelesaikan tugas
pembuatan makalah ini dengan lancar. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah kimia larutan dan ingin mengenal lebih jauh mengenai
proses pemisahan campuran dalam kimia.
Dalam pembuatan makalah ini, penyusun mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka
pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
teman-teman serta orang tua penyusun yang telah memberikan bimbingannya serta dukungan
hingga selesainya makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca
pada umumnya dan penyusun pada khususnya, penyusun menyadari bahwa dalam pembuatan
makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat
membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis mengucapkan
terimakasih
Penyusun
i
Daftar Isi
Kata Pengantar .................................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................................. ii
ii
BAB I
Pendahuluan
1
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa pengertian destilasi?
1.2.2 Bagaimana prinsip kerja destilasi?
1.2.5 Bagaimana pembuatan alkohol murni dari alkohol 60% menjadi alkohol 95%?
1.2.8 Bagaimana pembuatan natrium murni dari lelehan NaCl dan CaCl2?
1.3 Tujuan
1.3.8 Memahami pembuatan natrium murni dari lelehan NaCl dan CaCl2
2
BAB II
Pembahasan
Destilasi merupakan cara pemisahan antara zat cair terhadap campurannya menurut
perbedaan titik didih ataupun kemampuan zat guna menguap. Destilasi adalah suatu metode
pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan tingkat volatilitas (kemudahan suatu
zat untuk menguap) pada suhu dan tekanan tertentu. Destilasi merupakan proses fisika dan
tidak terjadi adanya reaksi kimia selama proses berlangsung. Dalam penyulingan,
campuran zat dididikan sehingga menguap, dan uanp ini kemudian didinginkan kembali
ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap terlebih
dahulu. Metode ini termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan
proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan. Masing-masing komponen
akan menguap pada titik didinya (titik didih ethanol 78°C). Distilasi dilakukan untuk
memisakan ethanol dari bear (sebagaian bear (sebagiaan besar adalah air dan ethanol). Titik
didih ethanol murni adalah 78°C, sedangkan air adalah 100°C (kondisi standar). Dengan
memanaskan larutan pada suhu 78-100°C akan mengakibatkan sebagaian ethanol
menguap, dan melalui unit kondensor akan bisa dihasilkan ethanol dengan konsentrasi
95% volume.
Prinsip kerja destilasi ialah:” bila suatu zat pada larutan tak sama-sama menguap,
berarti uap larutan akan mempunyai komponen yang beda dengan larutan yang aslinya”. Jika
salah satu dari zat menguap, berarti pemisahannya akan terjadi secara sempurna. Tapi jika
kedua zat itu menguap, proses pemisahannya hanya terjadi secara sebagian tapi destilat ataupun
produk akan memiliki kaya dapa dari komponen dibandingkan larutan aslinya.
Tujuan destilasi ialah untuk memurnikan bentuk cair di titik didihnya serta memisahkan
cairan terhadap zat padatnya. Uap tersebut akan dikeluarkan terhadap campurannya sebagai
uap bebas. Adapun konsentrat yang jatuh juga sebagai destilat serta bagian cair yang tak
3
menguap merupakan residu. Bila yang diinginkan dibagian campuran yang tak teruapkan,
berarti proses tersebut disebut menjadi pengentalan dengan evaporasi.
1. Destilasi Sederhana
Jenis destilasi yang pertama adalah destilasi biasa ataupun destilasi sederhana. Jenis
destilasi sederhana umumnya dengan cara menaikan suhu, sehingga tekanan uapnya ada diluar
cairan ataupun tekanan atmosfer ataupun titik didih normal.
Dalam destilasi biasa ini, dasar pemisahannya merupakan perbedaan titik didihnya
yang jauh ataupun salah satu komponennya bersifat volatil. Jika campuran dipanaskan,
komponen yang mempunyai titik didih yang lebih rendah juga akan menguap lebih dulu.
Disamping perbedaan titik didih tersebut, ada pula perbedaan kevolatilan yakni kecendrungan
suatu substansi menjadi gas. Proses destilasi ini dapat dilakukan terhadap tekanan atmosfer.
Proses distilasi tersebut juga digunakan guna memisahkan antara campuran air dengan alkohol.
Keterangan:
1. Tempat air
3. Ada sambungan
4. Alat Termometer
4
5. Kondensor
8. Labu distilat
13. Penangas
2. Destilasi Bertingkat
Beda antara destilasi fraksionasi dengan destilasi biasa ialah ada kolom fraksionasi. Di
kolom tersebut akan terjadi pemanasan yang bertahap pada suhu yang beda pula pada setiap
platnya. Proses pemanasan yang beda bertujuan memurnikan distilat lebih dari plat yang ada
dibawahnya.
5
3. Destilasi Uap
Proses destilasi ini digunakan terhadap campuran senyawa dan titik didih 200°C hingga
lebih. Jenis destilasi ini akan menguapkan senyawa pada suhu yang mendekati 100°C pada
tekanan atmosfer disertai uap ataupun air yang mendidih.
Sifat fundamental pada jenis destilasi ini ialah bisa mendistilasi campuran senyawa yang
ada dibawah titih didih setiap senyawa campuran. Disamping itu, distilasi itu juga dapat
digunakan sebagai campuran yang tak terlarut kedalam air pada seluruh temperatur, tapi dapat
didistilasi dengan air.
Jenis destilasi ini biasanya pengaplikasiannya ialah untuk mengekstrak sejumlah produk
alami. Contohnya ialah minyak sitrus yang berasal dari jeruk ataupun lemon, kemudian minyak
ecalyptus yang berasal dari ecaluyptus serta minyak parfum yang berasal dari tumbuhan.
Kemudian campuran akan dipanaskan oleh uap air yang telah dialirkan pada campuran
serta kemungkinan besarnya akan ditambah dengan pemanasan. Sehingga uap campuran akan
naik menuju kondensor sehingga masuk pada labu distilat.
4. Destilasi Vakum
Berikutnya ada destilasi vakum yang umumnya dipakai jika senyawa yang mau didistilasi
tak stabil terhadap pengertian dapat terdekomposisi sebelum atau mendekati titik didihnya
maupun campuran bertitik didih melebihi 150°C. Jenis destilasi ini digunakan tak dapat
digunakan oleh pelarut pada titik didih yang lebih rendah jika kondensornya memakai air
dingin disebabkan komponen yang menguap tak dapat dikondensasi air. Cara mengurangi
tekanan tersebut digunakan oleh pompa vakum ataupun aspirator yang berfungsi penurun
tekanan dalam sistem distilasi diatas.
5. Destilasi Azetrop
Yang terakhir ada destilasi azetrop yang menguapkan berbentuk zat cair tanpa ada perubahan
komposisinya.
6
2.5. Pembuatan Alkohol Murni dari 60% Menjadi 95%
Proses yang dilakukan dalam pross distilasi ini adalah sebagai berikut :
b. Menyiapkan labu distilasi dengan kapasitas 1000 ml dan labu penampung hasil distilasi serta
condesor liebing sebagai pendingin pada proses penguapa.
c. Hasil fermentasi dimasukan kedalam labu distilasi, kemudian proses distilasi dimulai
dengan memanaskan pada suhu 78°C atau mengunakan titik didih alkohol.
e. Untuk proses pengujian karakteristik bioethanol, maka proses destilasi harus mencapai kadar
ethanol diatas 90%.
f. Langkah destilasi kedua, langkah yang dilakukan hampir sama dengan destilasi
pertama,namun ada sedikit tambahan yang boleh dilakukan agar kadar ethanol lebih maksimal,
yaitu menambakan garam kedalam cairan dan silika gel ke dalam destilator. Silika gel yang
dipasang pada condensor liebing berfungsi sebagai penyerap kelembaban air.
g. Proses destilasi selanjunya sama dengan prosess destilasi kedua sampai mengasilkan kadar
Titik didih ethanol murni adalah 78°C, sedangkan air adalah 100°C (kondisi standar).
Dengan memanaskan larutan pada suhu 78-100°C akan mengakibatkan sebagaian ethanol
menguap, dan melalui unit kondensor akan bisa dihasilkan ethanol dengan konsentrasi
95% volume.
dari proses destilasi bertingkat sampai 4 kali untuk mencapai kadar ethanol yang optimal di
atas 90 %. Destilasi keempat menghasilkan kadar ethanol 92 %. Ethanol dan air sangat susah
dipisahkan, oleh sebab itu untuk pemisahan ethanol dan air harus dilakukan destilasi berulang
kali . Hasil analisa yang diperoleh adalah kadar 92,19 %.
7
2.6. Pengertian Elektrolisis
Sel elektrolisis adalah sel elektrokimia di mana energi listrik digunakan untuk
menjalankan reaksi redoks tidak spontan. Reaksi elektrolisis dapat didefinisikan sebagai reaksi
peruraian zat dengan menggunakan arus listrik.
Prinsip kerja sel elektrolisis adalah menghubungkan kutub negatif dari sumber arus
searah ke katode dan kutub positif ke anode sehingga terjadi overpotensial yang menyebabkan
reaksi reduksi dan oksidasi tidak spontan dapat berlangsung. Elektron akan mengalir dari
katode ke anode. Ion-ion positif akan cenderung tertarik ke katode dan tereduksi, sedangkan
ion-ion negatif akan cenderung tertarik ke anode dan teroksidasi.
Pada gambar di atas, terlihat rangkaian sel elektrolisis lelehan NaCl. Sel elektrolisis tidak
memerlukan jembatan garam seperti halnya sel Volta. Elektrode yang digunakan dapat berupa
elektrode inert seperti platina atau grafit yang tidak teroksidasi ataupun tereduksi dalam sel.
Proses elektrolisis dimulai dengan dialirkan arus listrik searah dari sumber tegangan listrik.
Elektron dari kutub negatif akan mengalir menuju ke katode. Akibatnya, ion-ion positif Na+
dalam lelehan NaCl akan tertarik ke katode dan menyerap elektron untuk tereduksi menjadi Na
yang netral. Sementara itu, ion-ion negatif Cl− dalam lelehan akan tertarik ke anode di kutub
positif. Ion-ion Cl− akan teroksidasi menjadi gas Cl2 yang netral dengan melepas elektron.
Elektron tesebut kemudian dialirkan anode dan diteruskan ke kutub positif sumber tegangan
8
listrik. Jadi, reaksi redoks yang terjadi pada sel elektrolisis lelehan NaCl dapat ditulis sebagai
berikut.
Katode (reduksi) : 𝑁𝑎+ (l) + e− → Na(l)
Anode (oksidasi) : 2C𝑙 − (l) → Cl2 (g) + 2e−
Reaksi sel (redoks) : 2Na+ (l) + 2Cl− l) → 2Na(l) + Cl2 (g)
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan
kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan atau didefinisikan juga teknik
pemisahan kimia yang berdasarkan perbedaan titik didih. Destilasi dibagi berdasarkan
prosesnya (Kontinyu dan Batch), berdasarkan tekanan operasinya (atmosferis, vakum, dan
destilasi tekanan), berdasarkan komponen penyusunnya (biner dan multi komponen),
berdasarkan system operasinya (single-stage operation dan multi stage operation).
Selain pembagian macam destilasi, dalam referensi lain menyebutkan macam – macam
destilasi, yaitu destilasi sederhana, destilasi bertingkat (fraksional),destilasi azeotrop,
/destruksi, destilasi uap. Salah satu penerapan terpenting dari metode distilasi adalah
pemisahan minyak mentah menjadi bagian-bagian untuk penggunaan khusus seperti untuk
transportasi, pembangkit listrik, pemanas, dll.
9
Daftar Pustaka
https://dokumen.tips/documents/makalah-elektrolisis-563dbd4d33bff.html
https://www.academia.edu/9880678/Makalah_Destilasi_Sederhana
10