Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MATA KULIAH FITOKIMIA

“DESTILASI”
Dosen Pengampu : Rizta Widya P,M.Farm,kiln.,Apt

Di Susun Oleh :
1. Shinta Nur Hayati (194035)
2. Tiara Reza Febryanti (194036)
3. Vita Mariah (194037)
4. Wahyu Rizkyawati (194038)
5. Wiji Santoso (194039)
6. Yunida Senja Lestari (194040)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III FARMASI


INSTITUT TEKNOLOGI, SAINS, DAN KESEHATAN RS dr.SOEPRAOEN
KESDAM V/BRAWIJAYA MALANG
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat
serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad
SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas Mata kuliah fitokimia dengan judul
“DESTILASI”. Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Malang, 07 Oktober 2020

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Destilasi..............................................................................................3
2.2 Sejarah Destilasi...................................................................................................3
2.3 Prinsip Kerja Destilasi..........................................................................................4
2.4 Komponen alat Destilasi......................................................................................5
2.5 Macam – macam Destilasi...................................................................................7
2.6 Penerapan Destilasi..............................................................................................9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................11
3.2 Saran.....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan
perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Pada proses
penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian
didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah
akan menguap lebih dulu.
Metode ini termasuk sebagai unit operasi kimia jenis perpindahan massa, dan termasuk
sebagai unit operasi kimia jenis perpindahan panas. Penerapan proses ini didasarkan
pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada
titik didihnya.  Model ideal dari destilasi didasarkan pada hukum raoult dan hukum
dalton. Hukum Dalton dan Raoult merupakan pernyataan matematis yang dapat
menggambarkan apa yang terjadi selama destilasi, yaitu menggambarkan perubahan
komposisi dan tekanan pada cairan yang mendidih selama proses destilasi.
Pada proses pemisahan secara destilasi, fasa uap akan segera terbentuk setelah
campuran dipanaskan. Uap dan sisa cairannya dibiarkan saling kontak sedemikian
hingga pada suatu saat, semua komponen yang terdapat dalam campuran akan
terdistribusi dalam kedua fasa membentuk keseimbangan, Setelah keseimbangan
dicapai, uap segera dipisahkan dari cairannya, kemudian
dikondensasikan membentuk destilat (kondensasi uap menjadi cairan), dan residu.
Terdapat berbagai macam cara destilasi, yaitu destilasi sederhana, destilasi fraksi,
destilasi tekanan rendah, destilasi uap air, dan microscale destilasi. Dalam prakteknya
pemilihan prosedur destilasi tergantung pada sifat cairan yang akan dimurnikan dan
sifat pengotor yang ada di dalamnya. Sedangkan  komponen dari alat destilasi yaitu
tabung reaktor, kondensor, pipa penyalur, dan burner.
Secara teori, hasil destilasi dapat mencapai 100% dengan cara menurunkan tekanan
hingga 1/10 tekanan atmosfer, dapat pula dengan menggunakan destilasi azeotrop yang
menggunakan penambahan pelarut organik dan dua destilasi tambahan dengan

1
menggunakan penggunaan cornmeal yang dapat menyerap air baik dalam bentuk cair
atau uap pada kolom terakhir. Namun, secara praktek tidak ada destilasi yang mencapai
100%. Salah satu penerapan terpenting dari metode destilasi adalah pemisahan minyak
mentah menjadi bagian-bagian untuk penggunaan khusus seperti untuk transportasi,
pembangkit listrik, dan pemanas.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengertan dan sejarah destilasi?
2. Bagaimana penjelasan prinsip kerja destilasi?
3. Bagaimana penjelasan mengenai komponen alat destilasi ?
4. Bagaimana penjelasan bebarapa macam pembagian destilasi?
5. Bagaimana bentuk pengaplikasian destilasi dalam lingkungan sekitar?
1.3 TUJUAN PENULISAN
1. Mendeskripsikan pengertian dan sejarah destilasi.
2.  Mendeskripsikan prinsip kerja destilasi.
3. Mendeskripsikan komponen alat destilasi.
4. Mendeskripsikan beberapa macam destilasi.
5. Mendeskripsikan pengaplikasian destilasi dalam lingkungan sekitar.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PENGERTIAN DESTILASI
Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan
perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam penyulingan,
campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali
kedalam bantuk cairan. Zat yang memliki titik didih lebih rendah akan menguap terlebih
dahulu. Metode ini termasuk sebagai unit operasi kimia jenis perpindahan panas. Penerapan
proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan
menguap pada titik didihnya. Model ideal distilasi didasarkan pada hukum raoult dan
hukum dalton. Proses pemisahan secara distilasi terdiri dari tiga langkah dasar, yaitu:
1. Proses penguapan atau penambahan panas dalam larutan yang dipisahkan
2. Proses pembentukan fase seimbang
3. Proses pemisahan kedua fase seimbang
c. Menurut Herry Santoso (1997), proses pemisahan secara destilasi dapat dilakukan
terhadap campuran yang terdiri dari komponen sebagai berikut:
  - Mempunyai perbedaan titik didih yang cukup
  - Mempunyai sifat penguapan yang relatif tinggi
  -Tidak membentuk campuran azeotrop
2.2 SEJARAH DESTILASI
Distilasi pertama kali ditemukan oleh kimiawan yunani sekitar abad pertama masehi
yang akhirnya perkembangannya dipicu terutama oleh tingginya permintaanakan spritus
Hypathia dari Alexandria dipercaya telah menemukan rangkaian alat untuk distilasi dan
Zosimus dari Alexandria-lah yang telah berhasil menggambarkan secara akurat tentang
proses distilasi pada sekitar abad ke4.Bentuk modern distilasi pertama kali ditemukan oleh
ahli - ahli kimia Islam pada masa kekhalifahan Abbasiah, terutama oleh Al-Raazi pada
pemisahan alkohol menjadi senyawa yang relative murni melalui alat alembik , bahkan
desain ini menjadi semacam inspirasi yang memungkinkan rancangan distilasi skala mikro,
The Hickman Stillhead dapat terwujud.

3
Tulisan oleh Jabir Ibnu Hayyan (721-815) yang lebih dikenal dengan Ibnu Jabir
menyebutkan tentang uap anggur yang dapat terbakar. Ia juga telah menemukan banyak
peralatan dan proses kimia yang bahkan masih banyak dipakaisampai saat kini. Kemudian
teknik penyulingan diuraikan dengan jelas oleh Al-Kindi (801 - 873).Salah satu penerapan
terpenting dari metode distilasi adalah pemisahan minyak mentah menjadi bagianbagian
untuk penggunaan khusus seperti untuk transportasi, pembangkit listrik, pemanas, dan lain-
lain. Udara didistilasi menjadi komponen-komponen seperti oksigen untuk penggunaan
medis dan helium pengisi balon Distilasi telah digunakan sejak lama untuk pemekatan
alkohol dengan penerapan panas terhadap larutan hasil fermentasi untuk menhasilkan
minuman suling B.
2.3 PRINSIP KERJA DESTILASI
Destilasi adalah cara memperoleh cairan yang dikotori zat terlarut atau bercampur
dengan cairan lain yang titik didihnya berbeda, cairan yang dikehendaki kita didihkan
sampai menguap, lalu cairan itu dilewatkan melalui alat pengembunan (kondensor). Air
murni yang kita pakai di labolatorium diperoleh dengan cara destilasi yang biasa disebut
aquades atau air suling.
Syarat utama dalam operasi pemisahan komponen-komponen dengan cara destilasi
adalah komposisi uap harus berbeda dengan komposisi cairan dengan terjadi keseimbangan
larutan-larutan, dengan komponen-komponennya cukup dapat menguap.
Beberapa teknik destilasi lebih cocok untuk pekerjaan-pekerjaan preparatif di
laboraturium dan industri. Sebagai contoh adalah pemurnian alkohol, pemisahan minyak
bumi menjadi fraksi-fraksinya, pembuatan minyak atsiri dan sebagainya. Pemisahan
dengan destilasi berbeda dengan pemisahan dengan cara penguapan. Pada pemisahan
dengan cara destilasi semua komponen yang terdapat di dalam campuran bersifat mudah
menguap (volatil). Tingkat penguapan (volatilitas) masing-masing komponen berbeda-beda
pada suhu yang sama. Pemisahan senyawa dengan destilasi bergantung pada perbedaan
tekanan uap senyawa dalam campuran. Terdapat prinsip destilasi yaitu : ”Jika suatu zat
dalam larutan tidak sama-sama menguap, maka uap larutan akan mempunyai komponen
yang berbeda dengan larutan aslinya”. jika salah satu zat menguap maka pemisahannya

4
akan terjadi sempurna. tetapi jika kedua zat tersebut menguap maka pemisahannya akan
hanya terjadi sebagian tetapi destilat atau produk akan menjadi kaya dapat sebuah
komponen daripada larutan aslinya.
2.4 KOMPONEN ALAT DESTILASI
 Destilasi sederhana

Keterangan:
1. Penampung air
2. labu distilasi
3. Ada sambungan
4. Alat Termometer
5. Kondensor
6. Adanya aliran yang masuk berupa air dingin
7. Aliran keluar berupa air dingin
8. Labu (Kecil) distilat
9. Ada lubang udara
10. Tempat keluarnya distilat
13. Penangas
14. Air penangas

5
15. Larutan zat
16. Tempat labu distilat.
 Destilasi Bertingkat

Jenis destilasi ini untuk memisahkan komponen cair, sebanyak 2 maupun lebih dari
larutannya bdasarkan perbedaan titik didihnya. Destilasi ini juga dapat digunakan
sebagai campuran dengan beda titik didih yang kurang dari 20°C serta bekerja di
tekanan atmosfer dan tekanan rendah. Teknis destilasi tersebut bisa di aplikasikan
pada industri minyak mentah yaitu guna memisahkan antara komponen yang berada
pada minyak mentah.
 Destilasi Uap

6
Proses destilasi ini digunakan pada campuran senyawa dengan titik didih 200°C
bahkan lebih. Jenis destilasi ini akan menguapkan senyawa pada suhu yang
mendekati 100°C pada tekanan atmosfer disertai uap ataupun air yang mendidih.
2.5 MACAM – MACAM DESTILASI
1. Destilasi bertingkat ( fraksional )
Destilasi bertingkat adalah proses pemisahan destilasi ke dalam bagian-bagian
dengan titik didih makin lama makin tinggi yang selanjutnya pemisahan bagian-bagian ini
dimaksudkan untuk destilasi ulang. Destilasi bertingkat merupakan proses pemurnian
zat/senyawa cair dimana zat pencampurnya berupa senyawa cair yang titik didihnya rendah
dan tidak berbeda jauh dengan titik didih senyawa yang akan dimurnikan. Dengan
perkataan lain, destilasi ini bertujuan untuk memisahkan senyawa-senyawa dari suatu
campuran yang komponen-komponennya memiliki perbedaan titik didih relatif kecil.
Destilasi ini digunakan untuk memisahkan campuran aseton-metanol, karbon tetra klorida-
toluen, dll. Pada proses destilasi bertingkat digunakan kolom fraksinasi yang dipasang pada
labu destilasi.
Tujuan dari penggunaan kolom ini adalah untuk memisahkan uap campuran
senyawa cair yang titik didihnya hampir sama/tidak begitu berbeda. Sebab dengan adanya
penghalang dalam kolom fraksinasi menyebabkan uap yang titik didihnya sama akan sama-

7
sama menguap atau senyawa yang titik didihnya rendah akan naik terus hingga akhirnya
mengembun dan turun sebagai destilat, sedangkan senyawa yang titik didihnya lebih tinggi,
jika belum mencapai harga titik didihnya maka senyawa tersebut akan menetes kembali ke
dalam labu destilasi, yang akhirnya jika pemanasan dilanjutkan terus akan mencapai harga
titik didihnya. Senyawa tersebut akan menguap, mengembun dan turun/menetes sebagai
destilat. Proses ini digunakan untuk komponen yang memiliki titik didih yang berdekatan.
Pada dasarnya sama dengan destilasi sederhana, hanya saja memiliki kondensor yang lebih
banya sehingga mampu memisahkan dua komponen yang memliki perbedaan titik didih
yang bertekanan. Pada proses ini akan didapatkan substan kimia yang lebih murni, kerena
melewati kondensor yang banyak.
2. Distilasi Sederhana
Pada destilasi sederhana, dasar pemisahannya adalah perbedaan titik didih yang jauh
atau dengan salah satu komponen bersifat volatil. Destilasi sederhana juga merupakan
Teknik pemisahan kimia untuk memisahkan dua atau lebih komponen yang memiliki
perbedaan titik didih yang jauh. Jika campuran dipanaskan maka komponen yang titik
didihnya lebih rendah akan menguap lebih
dulu. Selain perbedaan titik didih, juga perbedaan kevolatilan,yaitu kecenderungan sebuah
substansi untuk menjadi gas. Distilasi ini dilakukan pada tekanan atmosfer.
Aplikasi distilasi sederhana digunakan untuk memisahkan campuran air dan
Alkohol.  Pada prakteknya, kebanyakan campuran sukar untuk dimurnikan melalui satu
distilasi sederhana.
3. Destilasi Uap
Destilasi uap digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang memiliki titik didih
mencapai 200 °c atau lebih. Distilasi uap dapat menguapkan senyawa-senyawa ini dengan
suhu mendekati 100 °c dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap atau air
mendidih. Sifat yang fundamental dari destilasi uap adalah dapat mendestilasi campuran
senyawa di bawah titik didih dari masing-masing senyawa campurannya. Selain itu destilasi
uap dapat digunakan untuk campuran yang tidak larut dalam air di semua temperatur, tapi
dapat didestilasi dengan air.

8
Aplikasi dari destilasi uap adalah untuk mengekstrak beberapa produk alam seperti
minyak eucalyptus dari eucalyptus, minyak sitrus dari lemon atau jeruk, dan untuk ekstraksi
minyak parfum daritumbuhan.campuran dipanaskan melalui uap air yang dialirkan ke
dalam campuran dan mungkin ditambah juga dengan pemanasan. Uap dari campuran akan
naik ke atasmenuju ke kondensor dan akhirnya masuk ke labu distilat.
4. Destilasi Vakum
Destilasi vakum biasanya digunakan jika senyawa yang ingin didestilasi tidak stabil,
dengan pengertian dapat terdekomposisi sebelum atau mendekati titik
didihnya atau campuran yang memiliki titik didih di atas 150 °C. Metode destilasi
ini tidak dapat digunakan pada pelarut dengan titik didih yang rendah jika kondensornya
menggunakan air dingin, karena komponen yang menguap tidak dapat dikondensasioleh
air. Untuk mengurangi tekanan digunakan pompa vakum atau aspirator. Aspirator berfungsi
sebagai penurun tekanan pada sistem destilasi ini.
2.6 PENERAPAN DESTILASI
Pada jurnal penelitian dengan judul “PENETAPAN KADAR MINYAK ATSIRI
PADA CABE JAWA (Piper Retrofractum Vahl.) DENGAN METODE DESTILASI AIR”
yang ditulis oleh Sri Wahyuni, Sunyoto, Muchson Arrosyid. Mereka meneliti cabe jawa
yang sering digunakan dalam tambahan masakan.
Cabe jawa (Piper Retrofractum Vahl.) banyak digunakan untuk bahan baku
pembuatan obat tradisional, obat modern dan untuk campuran minuman. Sejumlah penyakit
bisa diatasi dengan cabe jawa. Bagian yang dapat dimanfaatkan adalah buah yang sudah tua
tetapi belum masak, akar, dan daun yang dikeringkan. Tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui kadar minyak atsiri yang terkandung dalam simplisia buah cabe jawa dengan
metode destilasi air.
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah dengan metode destilasi air.
Destilasi adalah adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan
kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan atau didefinisikan juga teknik
pemisahan kimia yang berdasarkan perbedaan titik didih. Hasil penelitian ini mendapatkan
tiga rendemen. Hasil rendemen satu sebanyak 1,267%, rendemen dua 1,333% dan

9
rendemen tiga sebanyak 1,2%. Rendemen rata-rata dari ketiga replikasi sebesar 1,267%
v/b. Hasil dari destilasi ini telah memenuhi standar kadar minyak atsiri yaitu dengan kadar
tidak kurang dari 0,40% v/b. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian yang telah
dilakukan adalah penetapan kadar minyak atsiri cabe jawa dapat dilakukan dengan metode
destilasi air dengan didapatkan rendemen rata-rata sebesar 1,267% v/b.
Pada penelitian metode yang digunakan adalah metode destilasi air. Penggunaan
metode destilasi air digunakan karena alasan sebagai berikut: simplisia tersebut dalam
keadaan kering, simplisia tersebut tidak rusak oleh pendidihan dan minyak atsiri tidak rusak
oleh pemanasanselama proses destilasi (Gunawan dan Mulyani, 2004). Pada proses
penelitian simplisia buah cabe jawa dihaluskan terlebih dahulu, hal ini dimaksudkan untuk
mempermudah cairan pelarut menembus sel dan masuk ke dalam rongga sel yang akan
mempermudah penarikan senyawa minyak atsiri dan bersamasama keluar dengan cairan
uap.

10
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan
perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam penyulingan,
campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali
kedalam bantuk cairan.
Terdapat prinsip destilasi yaitu : ”Jika suatu zat dalam larutan tidak sama-sama
menguap, maka uap larutan akan mempunyai komponen yang berbeda dengan larutan
aslinya”. jika salah satu zat menguap maka pemisahannya akan terjadi sempurna. tetapi jika
kedua zat tersebut menguap maka pemisahannya akan hanya terjadi sebagian tetapi destilat
atau produk akan menjadi kaya dapat sebuah komponen daripada larutan aslinya. Macam
macam destilasi yaitu, destilasi bertingkat, sederhana, uap dan vakum.
3.2 SARAN
Perlu dilakukan pematangan materi untuk menyempurnakan makalah ini, serta
dengan dilakukannya praktikum secara langsung akan mempermudah untuk memahaminya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Z. (2019). Destilasi (Doctoral dissertation, Al).


DEWI, A. A. K. (2012). KINERJA DESTILASI RIMPANG JAHE SECARA KOHOBASI DAN
DESTILASI UAP-AIR (Performance of Distillation of Ginger on Chohobation Process and
Water-steam Distillation) (Doctoral dissertation, Undip).
Irawan, T. A. (2010). Peningkatan Mutu Minyak Nilam dengan Ekstraksi dan Destilasi pada
Berbagai Komposisi Pelarut (Doctoral dissertation, Diponegoro University).
KIAY, F. N., GUSU, S. N. F., ODE, N. M. Y., MARUF, B., & SALEH, R. DESTILASI ZAT CAIR.
Rivai, H., Yetti, R. D., & Rahayu, E. P. Analisis Fitokimia Dari Ramuan Obat Tradisional Penurun
Demam: Cabe Jawa (Piper retrofractum. Vahl).
Wahyudi, N. T., Ilham, F. F., Kurniawan, I., & Sanjaya, A. S. (2018). Rancangan Alat Distilasi untuk
Menghasilkan Kondensat dengan Metode Distilasi Satu Tingkat. Jurnal Chemurgy, 1(2), 30-
33.
Wahyuni, S., & Arrosyid, M. (2016). PENETAPAN KADAR MINYAK ATSIRI PADA CABE JAWA
(Piper Retrofractum Vahl.) DENGAN METODE DESTILASI AIR. CERATA Jurnal Ilmu
Farmasi, 4(1).

12

Anda mungkin juga menyukai