Anda di halaman 1dari 10

REKAYASA IDE

“DESTILASI FRAKSIONAL,
(PEMISAHAN AIR DAN MINYAK)”

Mata Kuliah : KIMIA PEMISAHAN


Dosen Pengampu : Zuhairiah Nst, S.Pd.,M.Si.

Disusun Oleh
Kelompok 4

1. Fandel A. Christensen Zalukhu (4213331020)


2. Febby Febiola Damanik (4213131006)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya
sehingga kami diberikan kesehatan untuk dapat menyelesaikan tugas rekayasa ide “Destilasi
farksional” ini.
Dalam penulisan laporan ini, kami tidak dapat menyelesaikan tugas ini sendiri tanpa
bantuan dari teman-teman. Karena itu kami berterimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan tugas proyek ini, khususnya kepada dosen yang telah
memberikan tugas dan petunjuk, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Kami menyadari bahwa tugas proyek yang kami buat ini masih memiliki kekurangan
baik dalam materi susunan bahasa dan susunan kalimat. Oleh karena itu, kami meminta maaf atas
kekurangan dari tugas yang kami buat. Kami dengan senang hati mengharapkan dan menantikan
kritik serta saran yang membangun guna memperbaiki dan penyempurnaan makalah ini ke
depannya.
Akhir kata kami mengucapkan selamat membaca dan berharap dengan makalah ini
dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca sekalian.

Medan, 18 April 2024

Kelompok 4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................


DAFTAR ISI ......................................................................................................................
BAB I ..................................................................................................................................
PENDAHULUAN ..............................................................................................................
1.1. Latar Belakang..............................................................................................................
1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................................
1.3. Tujuan...........................................................................................................................
BAB II ................................................................................................................................
KERANGKA PEMIKIRAN .............................................................................................
BAB III ...............................................................................................................................
METODELOGI .................................................................................................................
3.1. Alat dan Bahan ............................................................................................................
3.2. Prosedur Kerja .............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Destilasi adalah suatu proses pemurnian yang didahului dengan penguapan senyawa
cair dengan cara memanaskannya, kemudian mengembunkan uap yang terbentuk. Prinsip
dasar dari destilasi adalah perbedaan titik didih dari zat-zat cairdalam campuran zat cair
tersebut sehingga zat (senyawa) yang memiliki titik didih terendah akan menguap lebih
dahulu, kemudian apabila didinginkan akan mengembun dan menetes sebagai zat murni
(destilat). Destilasi digunakan untuk memurnikan zat cair,yang didasarkan atas perbedaan
titik didih cairan. Pada proses ini cairan berubah menjadi uap. Uap ini adalah zat
murni.Kemudian uap ini didinginkan pada pendinginan ini, uap mengembun manjadi
cairan murni yang disebut destilat.
Minyak dan air adalah dua zat yang memiliki perbedaan kepadatan, titik didih, dan
kelarutan yang signifikan. Meskipun keduanya tidak larut satu sama lain secara
signifikan, mereka seringkali tercampur, baik secara alami maupun karena proses
industri.
Destilasi pemisahan minyak dan air memanfaatkan perbedaan titik didih antara
kedua zat tersebut. Pada tekanan atmosfer, air memiliki titik didih yang lebih rendah
daripada minyak. Dengan memanaskan campuran minyak dan air, air akan menguap lebih
dulu karena titik didihnya yang lebih rendah. Uap air kemudian dikondensasi kembali
menjadi air murni, sementara minyak tetap dalam bentuk cair.
Proses destilasi ini memberikan cara efektif untuk memisahkan minyak dan air, yang
memiliki kegunaan luas dalam berbagai industri, termasuk industri minyak dan gas,
farmasi, dan kimia. Selain itu, proses ini juga penting dalam pemurnian minyak mentah
menjadi berbagai fraksi yang berbeda, seperti bensin, diesel, dan minyak pelumas.
Dalam konteks lingkungan, pemisahan minyak dan air sangat penting untuk mengatasi
polusi lingkungan yang disebabkan oleh tumpahan minyak di perairan atau tanah.
Destilasi menjadi salah satu teknik utama yang digunakan untuk membersihkan dan
memulihkan minyak yang tercampur dengan air, sehingga membantu menjaga
keberlanjutan ekosistem dan sumber daya alam.
1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana prinsip dasar destilasi memungkinkan pemisahan antara minyak dan air?
2. Apa saja faktor-faktor yang memengaruhi efisiensi proses destilasi dalam pemisahan
minyak dan air?
3. Bagaimana aplikasi destilasi dalam pemisahan minyak dan air?

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui prinsip dasar destilasi memungkinkan pemisahan antara minyak


dan air?
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi efisiensi proses destilasi dalam
pemisahan minyak dan air?
3. Untuk mengetahui aplikasi destilasi dalam pemisahan minyak dan air?
BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN

Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan
perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap(volatilitas) bahan atau didefinisikan juga
teknik pemisahan kimia yang berdasarkan perbedaan titik didih.Dalam penyulingan,
campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali
kedalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu.
Metode ini merupakan termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses
ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap
pada titik didihnya. Model ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum
Dalton.Destilasi adalah suatu teknik yang digunakan untuk memisahkan dan memurnikan
cairan.Destilasi terdiri dari pemanasan cairan sampai pada titik didihnya, penghantaran uap
pada alat pendingin dimana terjadi kondensasi dan mengambil zat yang telah terkondensasi.
Destilasi juga merupakan suatu perubahan cairan menjadi uap dan uap tersebut didinginkan
kembali menjadi cairan.Unit operasi destilasi merupakan metode yang digunakan untuk
memisahkan komponen-komponennya yang terdapat dalam salah satu larutan atau campuran
dan bergantung pada distribusi komponen-komponen tersebuantara fasa uap danfasa air.
Syarat utama dalam operasi pemisahan komponen komponen dengan cara destilasi adalai
komposisi uap harus berbeda dengan komposisi cairan dengan terjadi keseimbangan larutan-
larutan, dengan komponen-komponennya cukup dapat menguap. Bila zat non volatil
dilarutkan ke dalam suatu zat cair tersebut akan turun. Hukum raoult menyataka bahwa
tekanan masing-masing komponen berbanding langsung dengan fraksimolnya. Apabila yang
didinginkan adalah bagian campuran yang tidak teruapkan dan bukan destilatnya, maka proses
tersebut biasanya dinamakan pengentalan dengan evaporasi

Dalam hal ini sering kali bukan pemisahan yang sempurna yang dikehendaki,
melainkan peningkatan konsentrasi bahan-bahan yang terlarut dengancara menguapkan
sebagian dari pelarut. Sering kali destilasi digunakan semta-mata sebagai tahap awal dari suatu
proses rektifikasi.Dalam hal ini campuran dipisahkan menjadi dua, yaitu bagian yang mudah
menguap dan bagian yang sukar menguap.Kemudian masing-masing bagian diolah lebih
lanjut dengan cara rektifikasi. Uap yang dikeluarkan dari campuran disebut sebagai uap
bebas, kondensat yang jatuh sebagai destilatdari bagian cairan yang tidak menguap sebagai
residu. Biasanya destilat digunakan untuk menarik senyawa organic yang titik didihnya
dibawah 250 derajat Celsius, pendestilasian senyawa-senyawa yang titik didihnya tinggi
dikuatirkan akan rusak oleh pemanasan sehingga tidak cocok untuk ditarik dengan
teknik destilasi. Destilasi merupakan cara yang penting untuk melakukan pemisahan
campuran atau senyawa dalam skala besar. Dari pencampuran air dan penerimaan uap
dalamsebuah pemisahan campuran, molekul dalam gerakan tetap dan cenderung lepas dari
permukaan fase uap.Dalam temperatur yang tepat, pelarian fenomena akan dilanjutkan ke
kotak campuran yang dibatasi dengan uap basah. Destilasi ini dikatakan normal karena
tekanan campuran yang telah dipisahkan, tekanannya sama dengan tekanan udara luar yang
besarnya adalah satu atm. Destilasi normal digunakan untuk memisahkan campuran volatil
dari bahan yang tidak volatil.Itu dibuat dari cairan yang mendidih dan uap yang disimpan di
dalam sebuah penerima hasil destilasi yang telah siap dilanjutkan dalam
kotak pemisah.Pengaruh dari penambahan kolom fraksinasi akan mempersingkat beberapa
pekerjaan pemisah dari distilasi biasa hanya menjadi satu pekerjaan.Proses distilasi
berlangsung dimana uap cairan akan menjadi cairan di dalam kondensor pendingin.Cairan
yang menjadi uap merupakan senyawa murni yang terpisah dari campurannya dan dari zat
pengkotamin atau penyetor. Jikasemua cairan sudah terpisah maka terdapat residu yang
bersifat padatan.Hasil distilasi disebut distilat.Distilasi tergantung pada temperatur zatnya,
beberapa molekul zat cair memiliki energi yang cukup untuk diubah dan membuat suatu
tekanan uap. Kecendrungan untuk penguapan menjadi lebih besar karena energi kinetik
yang ditambah dari kenaikan temperatur.Ketika suatu cairan dipanaskan sampai tekanan
uapnya sama dengan atmosfer lingkungan cairan yang mendidih, maka hal ini disebut titik
didih. Besarnya perbedaan titik didih beberapa senyawa berbanding lurus dengan tingkat
kemudahan pemisahannya. Semakin besar perbedaan titik didih akan semakin mudah pula
pemisahan senyawa tersebut. Dan sebaliknya, apabila perbedaan titik didih kecil maka akan
semakin sulit pula pemisahan senyawa tersebut. Proses destilasi bisa dikerjakan dalam satu
langkah menggunakan sebuah kolom fractionating antara botol destilasi danalat kondensor.
Salah satu tipe dari kolom adalah pipa vertilkal panjang yang sederhana dengan gelas
embun atau material lembam lainnya. Sebuah tipe fractionating setelah mendestilasi sebuah
cairan bisa dilanjutkan.Kondensasi dan penguapan diulangi beberapa kali sebelum air bereaksi
dikkondensor atau alat pendingin, akibatnya komponen terpisah dalam jumlah yang besar dari
larutannya. Proses ini disebut destilasi fraksinasi.Untuk menggambarkan perbedaan ciri khas
di antara sebuah zat dan sebuah larutan dilakukan dengan menguji dua cairan homogen
sehingga berubah sifatnya menjadi gas oleh pemanasan dan kemudian didinginkan. Proses
inilah yang disebut destilasi. (Susilo et al., 2018
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Alat Dan Bahan Destilasi


A. Alat :

1. 1 buah gelas ukur 50 ml


2. 1 buah corong
3. 1 buah labu dasar bulat 100ml
4. 1 buah adaptor
5. 1 buah adaptor segitiga
6. 1 buah pendingin
7. 1 buah thermometer
8. 2 buah statif dan klem
9. 1 buah labu erlenmenyer 100 ml
10.1 buah spiritus
11.1 buah kaki tiga
12.2 buah selang penghubung

B. Bahan :
1. Campuran minyak dan air yang terkontaminasi sebanyak 50 ml

3.2. Prosedur Kerja

1. Siapkanlah alat dan bahan yang diperlukan, kemudian periksa alat apakah alat
tersebut layak digunakan atau tidak.
2. Alat-alat tersebut dicuci lalu dikeringkan.
3. Campuran air dan minyak dituangkan kedalam labu dasar bulat yang sudah diisi
batu didih.
4. Kemudian alat destilat sederhana disusun seperti gambar di atas (susun statif dan
klem,elektomantel,labu dasar bulat, adaptor, thermometer, pendingin), adaptor
segitiga, labu Erlenmeyer
5. Elektromantel dihidupkan.
6. Air yang dialirkan dari keran ke dalam kondensor dengan selang penghubung.
7. Selang pengeluaran pada kondensor.
8. Ketika campuran mendidih, amati kenaikan tempratur pada thermometer, dan baca
titik didih destilat.
9. Kemudian catat volume air pada labu Erlenmeyer dan volume minyak pada labu
dasar bulat.
10. Bersihkan alat-alat yang telah digunakan dan disimpan pada tempatnya.
DAFTAR PUSTAKA

Riset, B., & Medan, S. I. (2013). No Title. 24(2), 108–113.


Susilo, B., Ulfinasari, A., & Yulianingsih, R. (2018). Karakteristik Hydrocyclone untuk
Pemisahan Minyak dan Air. 6(1), 9–18.
Wijayanti, N. S., & Lukitasari, M. (2016). arakteristik Hydrocycloneuntuk Pemisahan
Minyak dan Air: J. Tek. Kim. Ling, 3(1), 59-64.

Anda mungkin juga menyukai