Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“DESTILASI”

Dosen Pengampu:
Apt. Muhammad Arif, M.farm

Disusun Oleh:
Rafika Chandra (200205073)
Novia Rahma Dita (200205079)
Ashilah Haura Arnel (200205096)
Lilian Rahma Dayani (200205092)
Audrey Yolanda Huda (210205060)
Nurul Syafinaz (210205055)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS MIPA & KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU

PEKANBARU

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena berkat Rahmat Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “DESTILASI” ini. Tujuan dari penulisan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Farmasi Instrumen.

Dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
Bapak apt. Muhammad Arif, M.Farm Selaku dosen pengampu mata kuliah Farmasi
Instrumen, yang telah ikut serta membantu dan membimbing penulis dalam mengerjakan
makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman sekelompok yang telah
ikut berpartisipasi dalam penulisan makalah ini. Di dalam penyusunan makalah ini penulis
sadar terdapat beberapa kekurangan, untuk itu penulis bersedia menerima kritik dan saran
yang positif untuk menunjang kesempurnaan penyusunan makalah ini.

Pekanbaru, 20 Juni 2023

Penulis

i
Daftar Isi

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i


Daftar Isi ............................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 1
1.3 Tujuan .............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................... 2
2.1 Pengertian destilasi ......................................................................................... 2
2.2 Prinsip kerja alat destilasi ................................................................................ 2
2.3 Gambar Mesin Destilasi dan Keterangan ........................................................ 3
2.4 Kelebihan dan Kekurangan Destilasi .............................................................. 6
BAB III PENUTUP ............................................................................................................. 10
3.1 Kesimpulan ......................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Distilasi pertama kali ditemukan oleh kimiawan Yunani sekitar abad pertama masehi
yang akhirnya perkembangannya dipicu terutama oleh tingginya permintaan akan spritus.
Hypathia dari Alexandria dipercaya telah menemukan rangkaian alat untuk distilasi dan
Zosimusdari Alexandria-lah yang telah berhasil menggambarkan secara akurat tentang proses
distilasi pada sekitar abad ke-4. Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan
bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan
atau didefinisikan juga teknik pemisahan kimia yang berdasarkan perbedaan titik didih.
Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian
didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan
menguap lebih dulu. Metode ini merupakan termasuk unit operasi kimia jenisperpindahan
massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing
komponen akanmenguap pada titik didihnya. Model ideal distilasi didasarkan pada Hukum
Raoultdan Hukum Dalton. Tujuan dari destilasi adalah memisahkan molekul air murni dari
kontaminan yang punyatitik didih lebih tinggi dari air. Destilasi, menyediakan air bebas
mineral untuk digunakan dilaboratorium sains atau keperluan percetakan. Destilasi
membuang logam berat seperti timbal, arsenic, dan merkuri.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari destilasi?


2. Bagaimana prinsip dasar dari destilasi?
3. Apa saja komponen alat dan cara kerja alat dari destilasi?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan destilasi?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari destilasi.


2. Untuk mengetahui prinsip dasar dari destilasi.
3. Untuk mengetahui komponen dan cara kerja alat dari destilasi.
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan destilasi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian destilasi

Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan
perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan atau didefinisikan juga
teknik pemisahan kimia yang berdasarkan perbedaan titik didih. Dalam penyulingan,
campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke
dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu.
Metode ini merupakan termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan
proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen
akan menguap pada titik didihnya. Model ideal destilasi didasarkan pada Hukum Raoult
dan Hukum Dalton.

Destilasi juga bisa dikatakan sebagai proses pemisahan komponen yang


ditujukan untuk memisahkan pelarut dan komponen pelarutnya. Hasil destilasi disebut
destilat dan sisanya disebut residu. Jika hasil destilasinya berupa air, maka disebut sebagai
aquadestilata (disingkat aquades).

2.2 Prinsip kerja alat destilasi

Prinsip kerja alat destilasi sederhana didasarkan pada perbedaan titik didih (boiling
point) dari komponen-komponen campuran cair. Destilasi adalah proses pemisahan
komponen-komponen campuran cair berdasarkan perbedaan titik didihnya.

Berikut adalah prinsip kerja alat destilasi sederhana:

1. Pemanasan: Campuran cair dipanaskan hingga mencapai titik didih komponen dengan
titik didih terendah. Pada titik ini, komponen tersebut menguap dan berubah menjadi
uap.
2. Penguapan: Uap yang dihasilkan dari pemanasan kemudian naik melalui kolom
destilasi atau gelembung (bubbling) melalui cairan, tergantung pada desain alat
destilasi yang digunakan. Selama perjalanan naik, uap akan membawa komponen
dengan titik didih rendah ke atas.

2
3. Kondensasi: Uap yang naik kemudian dikondensasikan kembali menjadi cairan pada
kondensor yang terletak di bagian atas alat destilasi. Kondensor mendinginkan uap
dengan bantuan air dingin atau pendingin lainnya, sehingga uap berubah menjadi
cairan.
4. Pengumpulan: Cairan yang terkondensasi dikumpulkan dalam wadah yang disebut
labu destilat atau bejana penerima. Komponen dengan titik didih rendah akan
terkumpul di labu destilat, sedangkan komponen dengan titik didih lebih tinggi tetap
berada dalam campuran sisa yang belum terdestilasi.

Dengan prinsip ini, komponen-komponen dalam campuran cair dapat dipisahkan


berdasarkan perbedaan titik didihnya. Destilasi sederhana umumnya digunakan untuk
memisahkan campuran dengan perbedaan titik didih yang cukup besar antara
komponennya, seperti pemurnian air, pemisahan alkohol dari air, atau pemisahan
minyak dan air.

2.3 Gambar Mesin Destilasi dan Keterangan

Alat Destilasi Keterangan

Labu destilasi Tempat untuk cairan yang ingin kita pisahkan.

Termometer Untuk memeriksa suhu cairan.

3
Ketika zat sudah menguap, uapnya masuk ke kondensor yang
Kondensor
mengubah uap menjadi cairan.

Labu distilat Tempat menyimpan cairan dari kondensor.

Spiritus Untuk memanaskan zat cair yang ingin dipisahkan.

Berikut ini adalah skema tipe unit destilasi dengan arus umpan dan dua arus produk

Beberapa komponen utama dari alat destilasi adalah sebagai berikut:

 Sebuah shell vertical dimana pemisah komponen cairan dilakukan


 Internal kolom seperti tray/pelat/packing yang digunakan untuk meningkatkan
pemisahan komponen
 Reboiler sebagai penyedia penguapan yang dbutuhkan bagi proses destilasi. Pemanas
untuk boiler harus menghasilkan panas yang stabil.
 Kondensor untuk mendinginkan dan mengembunkan uap yang meninggalkan bagian
atas kolom
 Sebuah drum reflux untuk menahan uap terkondensasi dari bagian atas kolom
sehingga cairan(reflix) dapat di daur ulang ke kolom
 Rumah-rumah shel vertical, internal kolom dan bersama-sama dengan kondensor serta
reboiler menyusun suatu kolom destilasi

4
Cara Kerja Mesin Destilasi
Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan.
Dalam penyulingan,campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini
kemudian didinginkan kembali kedalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih
lebih rendah akan menguap lebih dulu. Padadasarnya alat destilasi dibagi menjadi dua
yaitu destilasi kering dan basah. Dan penggunaan alatdestilasi pun tergantung dari
siapa yang menggunakannya karena alat destilasi itu sendiri dapat berskala
laboratorium dan skala komersil.

Cara kerja alat destilasi basah skala komersil adalah sebagai berikut:

 Buka tutup ketel pemanas dan penyuling, masukkan air dan bahan yang akan
didestilasi, bahan harus terendam dalam air, guna menghindari menggumpalnya
bahan yang didestilasi karena pengaruh panas. Kemudian tutuplah ketel dan
kuatkan pengunci.
 Hubungkan ketel dengan kondensor melalui sebuah pipa
 Hubungkan kondensor dengan alat penampung air pendingin dan usahakan aliran
air pendingin dalam kondensor berlawanan dengan aliran dari uap yang
dikondensasika
 Pasanglah alat penampung kondensat dan pemisah cairan destilasi
 Nyalakan api pemanas dan jangan sampai padam
 Akibat dari pemanasan air dalam ketel pemanas dan penyuling akan mendidih dan
bahan dalam air akan menguap, jagalah air jangan sampai kurang, bila kurang
tambahlah melalui lubang penambahan air, kecilkan dulu api dan setelah beberapa
waktu baru tutup lubang dibuka dan seterusnya diisi air air tambahan. Hal tersebut
bertujuan guna menghindari semburan air panas keluar akibat tekanan uap
 Uap bahan akan mengalir ke dalam kondensor, yang seterusnya akan mengalami
kondensasi dan kondensat terapung dalam alat penampung. Kondensat selanjutnya
dimasukkan dalam alat pemisah cairan destilasi (destilat) untuk diadakan
pemisahan dengan air
 Setelah pekerjaan selesai api dipadamkan dan alat dilepaskan dari rangkaian.
Setelah dingin sisa bahan dikeluarkan dari dalam ketel pemanas dan penyuling

5
Selanjutnya adalah destilasi secara kering. Pada dasarnya alat destilasi kering
adalahsama dengan alat destilasi basah. Perbedaannya hanya terletak pada alat ketel
destilasi, sedangkan alat yang lain seperti kondensor adalah sama. Dalam destilasi
kering, bahan yang didestilasi dipanasi dalam ketel destilasi dengan menggunakan
udara panas atau asap panas. Udara panas atau asap panas dapat berasal dari sebuah
dapur yang berada di luar ketel destilasi. Dapat pula dari bahan bakar yang langsung
dibakar dalam ketel penyulingan. Uap bahan yang terjadi kemudian dialirkan ke
dalam kondensor sehingga mengalami kondensasi. Kondensat yang terjadi ditampung
dalam alat penampung yang kemudian dipisahkan dengan alat pemisah.

Cara kerja dari alat destilasi kering skala komersil adalah sebagai berikut:

 Bukalah tutup ketel penyulingan dan masukkan bahan yang akan didestilasi
kemudian tutup kembali dan eratkan baut-baut penguncinya
 Hubungkan ketel penyuling dengan kondensor dan pasanglah alat penampung
kondensat pada mulut pengeluaran kondensat dari kondensor
 Alirkan air pendingin ke kondensor jangan sampai terbalik. Aliran air pendingin
dalam kondensor harus berlawanan dengan aliran uap bahan dari ketel penyuling
ke kondensor
 Nyalakan api pemanas dan apabila sumber panas ada di luar ketel, alirkanlah asap
panasnya ke dalam ketel, alirkanlah asap panasnya ke dalam ketel dengan
membuka pemasukkan asap panas
 Dengan adanya asap panas yang masuk ke dalam ketel penyuling, maka bahan
yang akan didestilasi akan dipanasi dan minyak atsiri yang terkandung di
dalamnya akan menguap. Apabila sumber panas berada di luar ketel maka asap
panas yang dialirkan melalui pipa ke dalam ketel akan memanasi udara di dalam
ketel dan udara panas akan naik memanasi bahan yang akan didestilasi
 Uap minyak akan dialirkan ke dalam kondensator melalui pipa penyuling, karena
adanya air pendingin maka uap bahan akan mengalami kondensasi dan berubahlah
menjadi kondensat, yang ditampung dalam alat penampung yang selanjutnya
dipisahkan dari zat-zat yang lain dalam alat pemisah.

2.4 Kelebihan dan Kekurangan Destilasi

Kelebihan:

6
1. Sederhana dan murah: Destilasi sederhana adalah metode yang relatif mudah
dilakukan dan tidak memerlukan peralatan khusus yang mahal. Prinsip dasar destilasi
sederhana dapat diterapkan dengan peralatan yang sederhana seperti labu alas bulat
dan kondensor sederhana.
2. Penggunaan luas: Destilasi sederhana dapat digunakan untuk memisahkan berbagai
jenis campuran, termasuk campuran air dan pelarut organik, minyak dan air, serta
campuran zat-zat kimia lainnya. Oleh karena itu, metode ini memiliki banyak aplikasi
dalam berbagai industri dan laboratorium.
3. Efisiensi yang cukup baik: Destilasi sederhana dapat mencapai efisiensi pemisahan
yang baik untuk campuran dengan perbedaan titik didih yang cukup besar antara
komponennya. Jika perbedaan titik didih antara komponen cukup besar, destilasi
sederhana dapat menghasilkan fraksi-fraksi yang lebih murni.

Kekurangan:

1. Terbatas pada campuran dengan perbedaan titik didih yang besar: Destilasi
sederhana tidak efektif untuk memisahkan campuran dengan perbedaan titik didih
yang kecil. Jika perbedaan titik didih antara komponen sangat kecil, destilasi
sederhana mungkin tidak mampu memisahkan mereka secara efisien.
2. Tidak efektif untuk pemisahan campuran azeotropik: Azeotrop adalah campuran
dengan komposisi konstan yang memiliki titik didih yang sama dengan komponen
penyusunnya. Destilasi sederhana tidak dapat memisahkan campuran azeotropik
secara efektif karena komponen-komponen dalam azeotrop memiliki sifat fisik
dan kimia yang serupa.
3. Kemungkinan kerusakan pada komponen yang sensitif: Destilasi sederhana
melibatkan pemanasan dan pendinginan campuran, yang dapat menyebabkan
kerusakan pada komponen yang sensitif terhadap perubahan suhu ekstrem.
Beberapa zat kimia atau senyawa dapat terdekomposisi atau mengalami kerusakan
saat dipanaskan dalam destilasi sederhana.

7
Metode:

Metode yang digunakan untuk mengisolasi senyawa limonen diantaranya hidrodestilasi,


destilasi uap dan destilasi air-uap. Pada metode ini, sampel akan didestilasikan secara
langsung dengan air mendidih yang nantinya akan mengapung ataupun terendam secara
sempurna bergantung pada berat jenis dan jumlah bahan. Metode destilasi uap merupakan
penyulingan dengan uap yang memiliki metode serupa dengan metode destilasi air dan uap,
kecuali air tidak diisikan ke dalam labu. Metode ini menggunakan uap jenuh atau panas
dengan tekanan lebih dari 1 atm (Guenther E., 1987). Kandungan sampel akan diuapkan dan
dipisahkan dari air yang terkondensasi secara sempurna (Sastrohamidjojo H., 2004).

8
Metode destilasi air-uap merupakan penyulingan dengan uap air yang memiliki ciri khas
yakni uap selalu dalam keadaan basah, jenuh serta tidak terlalu panas (Guenther E., 1987).
Pada metode ini bahan akan diletakkan di atas saringan berlubang yang berada tepat di atas
ketel suling yang berisikan air, kemudian air dipanaskan dengan uap jenuh yang basah
bertekanan rendah. Tahapan selanjutnya, setelah sampel berhasil dilakukan isolasi maka
senyawa hasil isolasi diuji kemurniannya dengan KLT dan dianalisis kandungan senyawa
beserta kadarnya. Metode analisis yang dapat digunakan diantaranya GC-MS (Gas
Cromatography and Mass Spectroscopy).

Hasil:

Hasil isolasi senyawa limonen yang terkandung dalam minyak atsiri pada berbagai sampel
didapatkan kadar limonen yang berbeda-beda. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Helmina Br. Sembiring pada 2018, dilakukan isolasi senyawa limonen yang terkandung
dalam minyak atsiri daun asam dengan metode hidrodestilasi didapatkan hasil senyawa
limonen dengan kadar 8,78%. Seperti yang telah dilakukan oleh Widya Rachmi et al pada
2014, dilakukan perbandingan antara isolasi senyawa dengan metode hidrodestilasi
konvensional dengan metode hidrodestilasi modifikasi yang berupa microwave, dari hasil
tersebut, terdapat kandungan senyawa limonen dengan kadar yang berbeda yakni 8,52% pada
metode hidrodestilasi modifikasi dan 9,01% pada metode hidrodestilasi konvensional.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Suci Cahyati et al pada 2016, dilakukan isolasi
senyawa menggunakan metode destilasi air-uap selama 6 jam dengan air sebagai pelarutnya.
Pada metode ini minyak atsiri dianalisis dengan GC-MS dan diidentifikasi adanya kandungan
senyawa limonen dengan kadar 56,95%. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Sugiantoro et al pada 2016, minyak atsiri diisolasikan menggunakan metode destilasi uap dan
dianalisis dengan GC-MS. Berdasarkan hasil yang ditunjukkan GC-MS, didapatkan sebanyak
6 puncak yang menunjukan adanya kandungan 6 senyawa berbeda pada minyak atsiri, satu
diantaranya yakni senyawa limonen dengan kadar 87,28%. Metode yang sama juga
digunakan pada penelitian Komang Ardipa Saputra et al pada 2017 yang mengisolasi kulit
buah jeruk Bali dengan metode destilasi uap. Diketahui bahwa komponen penyusun utama
minyak atsiri kulit jeruk Bali adalah senyawa limonen dengan kadar 94,96%.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Destilasi merupakan salah satu metode yang digunakan untuk pemurnian dan
pemisahan larutan yang berdasarkan pada perbedaan titik didih yang relatif jauh. Contoh
jenis alat destilasi yaitu destilasi uap, destilasi air dan destilasi uap dan air. Cara kerja
destilasi dibagi menjadi dua cara yaitu cara kerja destilasi basah dan cara kerja destilasi
kering. Pada jurnal dijelaskan mengenai proses reaktif destilasi yang merupakan proses
dimana reaktan direaksikan dan komponen-komponen hasil langsung dipisahkan. Dengan
proses reaktif destilasi dapat menghemat biaya investasi dan memperoleh kemurnian produk
yang lebih tinggi.

Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan
perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan atau didefinisikan juga
teknik pemisahan kimia yang berdasarkan perbedaan titik didih. Destilasi dibagi
berdasarkan prosesnya (Kontinyu dan Batch), berdasarkan tekanan operasinya
(atmosferis, vakum, dan destilasi tekanan), berdasarkan komponen penyusunnya (biner
dan multi momponen), berdasarkan system operasinya (single-stage operation dan multi
stage operation). Selain pembagian macam destilasi, dalam referensi lain menyebutkan
macam – macam destilasi, yaitu destilasi sederhana, destilasi bertingkat ( fraksional ),
destilasi azeotrop, / destruksi, destilasi kering. Salah satu penerapan terpenting dari
metode distilasi adalah pemisahan minyak mentah menjadi bagian-bagian untuk
penggunaan khusus seperti untuk transportasi, pembangkit listrik, pemanas, dll.

10
DAFTAR PUSTAKA

Achols, J.M., dan Shadily, H. 1984. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: Gramedia. Cet. XII.

Armid. 2009. Penuntun Praktikum Metode Pemisahan Kimia. Kendari: Unhalu. Atkins 1999.
Kimia Fisika. Jakarta: Erlangga

Fahmi, Doni.dkk. 2014. "Pemurnian Etanol Hasil Fermentasi Kulit Nanas (Ananas comosus
L. Merr) dengan Menggunakan Distilasi Vakum". Jurnal Keteknikan Tropis dan Biosistem.
Vol. 2 No. 2,

Ketaren, S. 1987. Minyak Atsiri. Jilid I. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Lando JB.
Maron SH. 1974. Fundamentals of Physical Chemistry. New York:

Macmillan Publising Sahidin. 2008. Penuntun Praktikum Kimia Organik 1. Kendari: Unhalu

Newmark, Ann. 2000. Jendela Iptek Seri 7: Kimia. Balai Pustaka Jakarta. Jakarta.

Sediawan, W. B. 2000. Berbagai Teknologi Proses Pemisahan. Prosiding Presentasi Ilmiah


Daur Bahan Bakar Nuklir V, Hal

Yusuf, Ahmad, dkk. 2011. Destilasi Sederhana, (online), (http://Trianzzer.blogspot.com,


diakses 28 oktober 2014

11

Anda mungkin juga menyukai