KIMIA DASAR
OLEH
IRAINE VALENCHY PUTRI
E1E021044
PSP A
Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala berkat
dan rahmat-Nya. dapat menyelesaikan laporan Semester Praktikum Kimia Dasar
ini tepat pada waktunya. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
terutama asisten dosen yang telah banyak meluangkan waktu, tenanga, dan pikiran
untuk membimbing kami dalam pelaksanaan praktikum serta proses pembuatan
laporan ini, sehingga laporan ini dapat terselesaikan.
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR…………………………………………………… i
DAFTAR ISI…………………………………………………………….. ii
DAFTAR TABEL……………………………………………………….. iii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang…………………………………………………… 1
1.2.Tujuan……………………………………………………………. 2
1.3.Manfaat…………………………………………………………… 2
3.3 Metoda............................................................................................. 7
ii
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1. Larutan NaCl................................................................................................9
2.Dekantasi dan Filtrasi .....................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Definisi larutan adalah sistem homogen yang terdiri dari zat terlarut dan pelarut. Pelarut
yang sering digunakan dalam melarutkan zat adalah air. Dalam buku Kimia Dasar (2018) karya
Hardjono Sastrohamidjojo, larutan merupakan campuran homogen dari dua jenis zat atau lebih.
Larutan tak hanya berbentuk cair, tetapi juga berbentuk gas dan padat. Larutan berbentuk cair
misalnya larutan gula. Kemudian larutan berbentuk gas adalah udara yang merupakan campuran
dari berbagai gas. Sedangkan berbentuk padat adalah emas.
Dekantasi adalah sebuah proses yang dilakukan untuk memisahkan campuran larutan dan
padatan yang paling sederhana yaitu dengan menuangkan cairan secara perlahan sehingga
endapan tertinggal di bagian dasar bejana. Cara ini dapat dilakukan jika endapan mempunyai
ukuran partikel dan massa jenis yang besar, sehingga dapat terpisah dengan baik terhadap
cairannya. Tujuan pemisahan ini adalah baik untuk menghasilkan filtrat yang bersih, atau untuk
menghilangkan cairan yang tidak diinginkan dari endapan yang terbentuk (residu).[1]
Jika tujuannya adalah ingin mendapatkan filtrat yang bersih, biasanya larutan disisakan
sedikit di dalam wadah, dan perlakuan harus diberikan untuk mencegah endapan yang ada
terbawa bersama larutan ke luar bejana tersebut.
Filtrasi ialah metode pemisahan secara fisik, yang dipakai untuk memisahkan antara padatan
dengan cairan (larutan). Cairan yang telah melewati proses penyaringan atau filtrasi ini disebut
dengan filtrat, sementara padatan yang menumpuk di penyaring disebut residu. Meskipun
terkadang residu merupakan produk yang didinginkan.
1
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
Manfaatnya untuk mengetahui larutan garam jika dimasukkan ke dalam air panas dan
air biasa. Dan juga agar kita mengetahui proses pemisahan dan proses penyaringan zat
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Air disebut pelarut universal karena dapat melarutkan lebih banyak zat daripada pelarut
lainnya, tetapi tidak benar - benar universal, namun air merupakan pelarut yang luar biasa karena
ditandai polaritas dari molekul air dan kecendrungan untuk membentuk ikatan hidrogen dengan
molekul lain (Aminu.2010).
Berdasarkan hasil yang diperoleh maka sesuai dengan pendapat (Tharik,Dkk.2014) garam
juga berfungsi menyeleksi mikroorganisme yang menghasilkan enzim proteolitik.selama proses
fermentasi terjadi pemecahan protein oleh ensim proteolitik menjadi molekul-molekul yang lebih
sederhana. Menurut Hidayanti dan Wikandari fenomena yang terjadi pada Ph produk bekasam
berkaitan dengan fenomena pertumbuhan bakteri asam laktat, karena bakteri asam laktat
berperan dalam menghasilkan asam laktat sehingga menurunkan nilai Ph pada bekasam
Kusmawarti (2011) menambakan bahwa,penggaraman yang tinggi tidak efektif dalam
menurunkan Ph yang disebabkan bakteri asam laktat dalam produk tidak mampu tumbuh bekerja
secara optimal. Menurut Desniar,Dkk(2012)
garam yang digunakan sebaiknya tidak lebih dari 20% dari berat ikan, kalau lebih akan
dihasilkan bekasam yang sangat asin.
Menurut Supandi dan Wardah (2014) beberapa contoh produk formulasi dari ikan,garam
dan karbohidrat pada proses produksi produk tersebut adalah daging ikan bersih ditambahkan 10-
20% garam dan ditambah karbohidrat untuk proses ferementasi laktat.
Suarsana dan Viktor (2009) menyebutkan bahwa kekerasan tertinggi dan keausan spesifik
terendah dari lapisan khrom keras elektropating pada baja karbon terjadi pada tegangan
elektroplating 6 volt, temperatur 55 derajat celcius dan pelapisan 50 menit.
Syamsa dan Santoso (2007) telah meneliti pengaruh lapisan nikel elektroplating terhada
material tembaga dengan parameter berupa lama pelapisan (5,10,15 menit),kuat arus
3
(0,28;0.35;0,45 amper) dan temperatur (40,50,60 derajat celcius) dan di peroleh hasil tebal
lapisan nikel akan naik jika lama pelapisan,kuat arus dan temperatur naik.
Penyebab penimbangan tidak akurat seperti teoritis dikarenakan sulitnya menepatkan
angka pada neraca analitik yang selalu berubah-ubah (Keenan, 2010).
Larutan Pekat adalah larutan yang memiliki atau mengandung sebagian besar zat pelarut
sedangkan Larutan Encer adalah larutan yang mengandung sejumlah kecil zat pelarut, relatif
terhadap jumlah pelarut (Hiskia, 2011).
Kelarutan atau solubility merupakan jumlah maksimum dari suatu zat yang dapat larut
didalam sejumlah pelarut pada temperatur atau suhu tertentu (Khopkar, 2013).
Fasa larutan dapat berupa fasa cair, padat atau gas tergantung pada dua sifat komponen
larutan tersebut. Dan tiga wujud zat seharusnya terbentuk dalam sembilan macam zat larutan,
tetapi zat berwujud padat dan cair tidak membentuk dalam larutan dalam pelarut berwujud gas.
Partikel yang berwujud padat dan cair dalam zat lain yang berwujud gas akan membentuk larutan
heterogen (Khopkar, 2013).
Larutan adalah campuran homogen dari dua macam zat atau lebih. Zat padat, cair dan
gas semuanya dapat dilarutkan ke dalam cairan untuk membuat larutan. Dengan kata lain, setiap
campuran yang membentuk hanya satu fase adalah larutan. Sesuai dengan definisi atau
pengertian maka udara bersih dapat dipandang sebagai larutan. Sebab larutan yang dianggap
udara merupakan campuran homogen dari sistem gas seperti nitrogen, oksigen, argon, dan juga
karbon dioksida, dan lain-lain (Khopkar, 2013).
4
(Pangestu,2016) yang menyatakan filtrasi dapat juga diartikan sebagai proses pemisahan
liquid-liquid dengan cara melewatkan liquid melalui media berpori atau bahan-bahan berpori
untuk menyisishkan atau menghilangkan sebanyak-banyaknya butiran-butiran halus zat padat
tersuspensi dari hiquda.
Proses pemisahan dan pemurnian suatu zat dari zat lain yang tidak diinginkan, merupakan
proses yang sangat penting pada pembuatan suatu senyawa. Ada berbagai macam cara
pemisahan dan pemurnian suatu zat dari campurannya secara fisik antara lain: Pemisahan cair-
cair dapat dilakukan dengan cara destilasi, ekstraksi dan koagulasi. Pemisahan padat-cair dapat
dilakukan dengan cara dekantasi, filtrasi, adsorpsi dan destilasi. (Kartimi, 2013)
campuran heterogen adalah campuran yang tidak serbasama, membentuk dua fasa atau
lebih, dan terdapat batas yang jelas di antara fasa-fasa tersebut. Alkohol dan air membentuk
campuran homogen. Campuran homogen adalah campuran yang serba sama di seluruh
bagiannya dan membentuk satu fasa. (Yusuf, 2011)
5
Filtrasi atau penyaringan merupakan metode pemisahan untuk memisahkan zat padat dari
cairannya dengan menggunakan alat berpori (penyaring). Dasar pemisahan metode ini adalah
perbedaan ukuran partikel antara pelarut dan zat terlarutnya. Penyaring akan menahan zat padat
yang mempunyai ukuran partikel lebih besar dari pori saringan dan meneruskan pelarut. Proses
filtrasi yang dilakukan adalah bahan harus dibuat dalam bentuk larutan atau berwujud cair
kemudian disaring. Hasil penyaringan disebut filtrat sedangkan sisa yang tertinggal dipenyaring
disebut residu (ampas). (Yusuf, 2011)
6
BAB III
Pratikum ini dilaksanakan di rumah pada hari selasa tanggal 12 oktober 2021 dan hari
minggu tanggal 07 november 2021 pada jam 13:00-selesai.
3.2 Materi
Pada pratikum pertama alat dan bahannya yaitu gelas mineral ukuran 220
ml,pengaduk,garam,air panas dan air biasa. Pada pratikum kedua alat dan bahannya yaitu
wadah,pengaduk,air dan pasir. Dan pada pratikum ketiga alat dan bahannya yaitu gunting,botol
1,5 liter,wadah,air keruh,kerikil,pasir dan kapas.
3.3 Metoda
a. Timbang ( 5,10,15)% NaCl dan isi air biasa kedalam gelas aqua hingga volumenya 50%
b. Masukkan NaCl kedalam gelas yang berisi air 50% dari ukuran gelas aqua.
d. Kemudian tambahkan air kembali sehigga volume air didalam wadah menjadi 100%
e. Lakukan kembali pada air panas dan bandingkan waktu yang dibutuhkan untuk
melarutkan NaCl.
7
Prosedur kerja pada pratikum Dekantasi yaitu :
Masukan air dan pasir setelah itu aduk lalu tunggu sampai air dan pasirnya terpisah.
a. Siapkan botol aqua 1,5 L dan potong pada bagian bawah botol tersebut.
d. Masukkan pasir yang telah dicuci hingga bersih dengan ketebalan 15 cm.
f. Setelah itu lakukan filtrasi dengan menuangkan larutan keruh ke wadah filtrasi
8
BAB IV
Melarutkan NaCl dengan air biasa dan air panas yaitu pada air biasa garam cepat larut
daripada menggunkan air panas. Pada melarutkan garam dan air biasa waktunya 1 menit 30 detik
dan pada air panas membutuhkan waktu 2 menit 5 detik.
9
Biasa Warna air Warna air Warna air 1 menit 30
tampak terlihat terlihat lebih detik
bening.Dan keruh saat keruh .
garam masih diaduk .
Hasil yang di peroleh pada Dekantasi air terlihat sangat keruh dan pada Filtrasi hasil yang
terlihat lebih dari dekantasi dan waktunya pun tidak lama jika menggunkan filtrasi.
sebelum sesudah
dekantasi Air Air bewarna Air bewarna 11 menit
bewarna
keruh. keruh.
keruh.
Filtrasi Air Air Air menjadi 5 detik
bewarna bewarna
jernih
keruh. jernih.
10
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Jadi kesimpulan dari NaCl yaitu, NaCl yang dilarut menggunakan air biasa dan air panas
adalah air biasa lebih cepat larut dibanding air panas perbandingan waktunya yaitu air panas
selama 2 menit 5 detik dan air biasa 1 menit 30 detik.
Jadi kesimpulan dari Dekantasi dan Filtrasi yaitu, pada dekantasi air yang dicampurkan
dengan pasir terjadi agak lama saat pengendapannya dan pada proses filtrasi air yang keruh cepat
jernih dan tidak membutuhkan waktu yang lama.
5.2 Saran
Dalam pratikum kedepan semoga pratikum tambah lancar dan asisten kalau bisa lebih dekat
dengan praktikannya.Dan saya juga berharap teman- teman termasuk saya pun lebih
memperhatikan saat dijelaskan oleh asisten agar tidak terjadi kesalahan dalam membuat laporan
ataupun pada saat pratikum.
11
DAFTAR PUSTAKA
15 Februari 2014.
15 Februari 2014.
University.
Jakarta: Erlangga.
12
hlm. 293–307.
Hisika.(2011) The modelling ability of non-major chemistry students and their understanding of
the sub-microscopic level. Chemistry Education research and Practice, 8 (3), hlm. 274-292
khopkar (2013) Pengaruh kemampuan memahami bacaan, kemampuan memori, dan kemampuan
analisis terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok koloid kelas IX semester genap SMA
Negeri 1 Ngemplak tahun pelajaran 2012/2013. Jurnal Pendidikan Kimia, 2 (3), hlm. 139-145.
Davidowitz,
B., Chittleborough, G., & Murray, E. (2010). Student-generated submicro diagrams: a
useful tool for teaching and learning chemical equations and stoichiometry. Chemistry Education
Research and Practice, 11, hlm. 154-164.
Majid, A. (2007). Perencanaan Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Utami, A. R. 2013. Pengolahan Limbah Cair Laundry Dengan Menggunakan Biosand Filter dan
Activated Carbon. Jurnal Teknik Sipil Untan. 13 (1): 59- 71.
Siwardi, & Putra, A. 2014. Pengaruh Konsentrasi Arang Ampas Tebu Terhadap Daya
Serapnya Pada Limbah Cair Kelapa Sawit. Jurnal Fisika Unand. 3 (3): 128-134.
13
Susilawaty, A., Djaffar, M. H., & Daud, A. 2007. Efektivitas sistem saringan multimedia dalam
menurunkan TSS, BOD, NH3-N, PO4 dan total coliform pada limbah cair rumah tangga. Jurnal
Sains dan Teknologi. 7 (1): 45-56
Suhartana. 2016. Pemanfaatan Tempurung Kelapa Sebagai Bahan Baku Arang Aktif dan
Aplikasinya Untuk Penjernihan Air Sumur di Desa Belor Kecamatan Ngaringan Kabupaten
Grobogan. Berkala Fisika. 9 (3): 151-156.
Jenie, B., & Rahayu, W. 2012. Penanganan limbah industri pangan. Yogyakarta: Kanisius.
irfandah, Aminu. 2010. “Mengapa Air Disebut Pelarut Universal”. Yogyakarta :
Farmasi UGM
14
LAMPIRAN
15
16
17
18
19
- Filtrasi dan dekantasi
20
21
22