Kelompok : I (Satu)
Kelas : XII KIMIA INDUSTRI
Mapel : PKK
Guru Pengapu : Retno Hardillah, S.T
Anggota Kelompok :
i
KATA PENGATAR
Atas berkat rahmat dan karunia Allah SWT penulis dapat menyelesaikan
laporan Project Pembuatan KIT Ekstraksi Sederhana selama ± 6 minggu
Tujuan penulisan laporan Produk Kreatif dan Kewirausahaan adalah untuk
melengkapi sebagian persyaratan dari tugas kelompok di SMK N 1 KOTO
BESAR.
Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih
kepada Ibu Retno Hardillah, S.T selaku guru pengapu dan pembimbing sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas kelompok yang diberikan. Selanjutnya
terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam tugas
kelompok ini
Demikianlah penulisan laporan ini ditulis, penulis menyadari bahwasannya
laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan saran, kritikan dan masukan yang membangun.
Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
COVER
Daftar Pustaka
Lampiran
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hasil Projek Pembuatan Kit Alat Ekstraksi Sederhana .........................10
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Blok Diagram Pembuatan Alat dan Proses Ektraksi Sederhana. .........3
Gambar 2.2 Sereh Wangi (Cymbopogon citratus DC) ............................................3
Gambar 2.3 Rancangan Pembuatan Kit Ektaksii Sederhana ..................................7
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
campuran dengan metode ekstraksi dan minimnya ketersediaan alat ekstraksi
disekolah.
2
BAB II
DESKRIPSI PROSES
2.1 Blok Diargam
Penyambungan
perekatan
selang
Air
Alat
Berhasil/Tidak
Gambar 2.1 Blok diagram pembuatan alat dan proses ekstraksi sederhana.
2.2 Teori Dasar
2.2.1 Sereh
Serah atau Cymbopogon Citratus DC merupakan tumbuhan yang masuk
ke dalam famili rumput-rumputan atau poaceae. Dikenal juga dengan nama
serai dapur (Indonesia), sereh (Sunda), dan bubu (Halmahera). Tanaman ini
dikenal dengan istilah Lemongrass karena memiliki bau yang kuat seperti
lemon, sering ditemukan tumbuh alami di negara-negara tropis.
Sereh wangi (Cymbopogon Citratus DC) mengandung minyak atsiri
yang berwarna kuning coklat sampai kuning kecoklat – coklatan. Sereh
wangi memiliki bau yang segar dan khas.
3
Tabel 2.1 Kandungan Utama Serah
No Nama Keterangan
1 Sitronelal 75-85 %
2 Geraniol 12-18 %
3 Sitronelol 11-15 %
4 Geranil Asetat 3-8 %
5 Sitronelil Asetat 2- 4 %
2.2.2 Air
Air merupakan kebutuhan dasar dari semua bentuk kehidupan. Air dapat
berwujud padatan (es), cairan (air), dan gas (uap air). Air merupakan satu-
satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga
wujudnya tersebut
Air memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia. Seperti
garam-garam, asam, beberapa jenis gas, dan banyak molekul organik
sehingga air disebut pelarut universal. Air berada dalam kesetimbangan
dinamis antara fase cair dan padat dibawah tekanan dan temperatur standar.
Air pada pratikum kali ini digunakan sebagai pelarut pada serei sehingga
meghasilkan minyak.
2.2.3 Ekstraksi
Ekstraksi merupakan adalah suatu proses pemisahan suatu zat
berdasarkan perbedaan kelarutan nya terhadap dua cairan tidak saling larut
yang berbeda.
Eksstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan cara
mengektraksikan zat aktif dengan menggunakan pelarut yang sesuai
kemudian semua atau hamper semua pelarut diuapkan dan masa atau serbuk
yang tersisa diperlakukan sedemikian, hingga memenuhi baku yang
ditetapkan.
4
Ekstraksi secara umum dapat digolongkan menjadi dua yaitu :
1. Ekstraksi Padat Cair
Ekstraksi padat cair atau leacing merupakan metode pemisahan satu
atau beberapa komponen (solute) dari campurannya dalam padatan
yang tidk dapat larut (inert) dengan menggunakan pelarut (solvent)
berupa cairan .
2. Ekstraksi Cair Cair
Pada ekstraksi cair cair, satu komponen bahan atau lebih dari suatau
campuran dipisahkan dengan bantuan pelarut. Pada ekstraksi cair
cair zat terlarut dipisahkan dari cairan pembawa (diluen)
menggunakan pelarut cair.
2.2.3.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi ekstraksi
1. Jenis Pelarut
Jenis pelarut mempengaruhi senyawa yang tersari, jumlah zat terlarut
yang terektrak dan kecepatan ekstraksi
2. Suhu
Secara umum, kenaikan suhu akan meningkatan jumlah zat terlarut
kedalam pelarut.
3. Rasio pelarut dan bahan baku
Jika rasio pelarut dan bahan baku besar maka akan memperbesar pula
jumlah senyawa yang terlarut. Akibatnya laju ekstraksi akan semakin
meningkat
4. Ukuran partikel
Laju ekstraksi juga meningkat apabila ukuran partikel bahan baku
semakin kecil. Dalam arti lain, rendemen ektrak akan semakin besar
bila ukuran partikel semakin kecil
5. Pengadukan
Fungsi pengadukan adalah untuk mempercepat terjadinya reaksi antar
pelarut dengan zat pelarut.
6. Lama waktu
Lama waktu ekstraksi akan menghasilkan ektrak yang lebih banyak,
karena kontak antara zat terlarut dengan pelarut lebih lama.
2.2.4 Minyak Atsiri
Minyak atsiri adalah zat berbau yang terkandung dalam tanaman. Minyak
ini disebut juga minyak menguap, minyak eteris, minyak esensial karena
pada suhu biasa (suhu kamar) mudah menguap diudara terbuka, Istilah
esensial dipakai karena minyak atsiri mewakili bau dari tanaman asalnya.
Dalam keadaan segar dan murni tanpa pencemaran, minyak atsiri umumnya
tidak berwarna. Namun, pada penyimpanan lama minyak atsiri dapat
teroksidasi dan membentuk resin serta warnanya berubah menjadi lebih tua.
5
Minyak atsiri dihasilkan dari bagian jaringan tanaman tertentu seperti
akar, batang, kulit, daun, bunga, buah, atau biji. Sifat minyak atsiri yang
menonjol antara lain mudah menguap pada suhu kamar, mempunyai rasa
getir, berbau wangi sesuai dengan aroma tanaman yang menghasilkannya
dan umumnya larut dalam pelarut organik.
2.2.5 Minyak Atsiri Sereh
Minyak atsiri merupakan minyak atsiri yang diperoleh dengan distilasi
uap daun dan batang serai segar. Minyak sereh dihasilkan dari proses
ektraksi dari daun dan batang tanaman serai. Minyak atsiri dari tanaman
sereh dalam perdagangan dikenal dengan nama Lemongrass Oil. Minyak
sereh merupakan salah satu jenis minyak atsiri terpenting. Minyak atsiri ini
juga digunakan untuk menghasilkan sitral yang merupakan konstituen
utama dari minyak sereh. Sitral merupakan bahan pembuat ionon. Minyak
sereh memiliki bau leom yang keras karena mengandung kadar sitral yang
tinggi (75-85%) sehingga minyak sereh dinamakan lemongrass oil. Minyak
serai dapat digunakan sebagai bahan baku dalam industri kosmetik dan
sabun. Kandungan utama dan yang penting dalam minyak atsiri sereh adalah
sitronelal dan geraniol. Senyawa-senyawa ini mempengaruhi kualitas
minyak, menentukan bau, aroma, harum, serta nilai harga jual minyak sereh.
6
2.3 Rancangan Pembuatan Kit Alat Ekstraksi Sederhana
Besi
Direkatkan
Selang
Pantil ban
ember
dilubangi
dilubangi
direkatkan
direkatkan
Toples Kaleng
dilubangi
Penampung ekstrak
1. Toples Kaleng berfungsi sebagai tempat sampel yang akan di ekstraksi dan
di distilasi
2. Ember berfungsi sebagai tempat pendinginan sehingga uap berubah menjadi
cairan
3. Selang berfungsi mengalirkan uap yang menjadi cairan menuju tempat
distilat.
4. Pantil ban berfungsi sebagai tempat kelurnya uapan menuju ke selang
5. Toples/wadah berfungsi sebagai tempat penampung Ekstrak
6. Bagian yang direkatkan berfungsi supaya bagian satu dengan yang lainya
merekat
7. Besi berfungsi untuk menahan selang agar tidak terlepas dari pantil ban
Manfaat :
Maanfaat dari alat ini yaitu mampu menghasilkan atau melarutkan minyak
yang ada pada sereh
7
BAB III
PROSEDUR KERJA
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
1. Toples Kaleng
2. Ember
3. Lem hitam putih
4. Karet ban
5. Selang ( 3 meter )
6. Wadah
7. Kompor
8. Besi bulat
9. Pantil Ban
3.1.2 Bahan
1. Sereh 455,4 gram
2. Air 1.366,2 gram = 1.300 ml
3.2 Langkah Kerja
3.2.1 Langkah kerja pembuatan alat
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Pastikan alat yang akan digunakan sudah siap untuk dirangkai
3. Panci terlebih dahulu dilubangi bagian atas guna untuk tempat pantil ban
nya
4. Pantil ban kemudian direkatkan menggunakan lem hitam putih
5. Hubungkan pantil ban dengan selang kemudian kunci menggunakan besi
bulat
6. Sebelumnya lubangi bagian atas dan bawah ember tempat kondensor guna
untuk tempat selang.
7. Selang yang direkatkan oleh pantil ban kemudian disambungkan ke ember
bagian atas dan rangkai didalam ember tersebut dan berakhir di bagian
bawah ember.
8. Selang yang berada dibagian atas dan bawah ember direkatkan
menggunakan lem hitam putih
8
9. Pada ujung selang yang ada pada ember di masukan pada lubang pembolong
tempat ekstrak
10. Alat yang telah dirangkai siap untuk dilakukan uji coba
11. Setelah uji coba lakukan lah packeging
3.2.2 Langkah kerja uji coba alat
1. Siakan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Bersihkan sereh yang akan digunakan
3. Tumbuk sereh yang sudah dibersikan yang bertujuan memperluas area
sehingga proses distilasi yang dilakukan lebih cepat dan mudah
4. Masukan sereh yang telah ditumbuk kedalam toples kaleng
5. Tambahkan air ke dalam toples kaleng sebanyak 1.300 ml
6. Tambahkan es batu kedalam ember sebagai pendingin
7. Lakukan pengecekan K3 praoperasi sebelum dipanaskan
8. panaskan diatas kompor sehingga minyak menguap keatas dan menuju
selang
9. Uapan dalam selang akan menjadi cairan kembali ketika berada pada
pendingin.
10. Cairan yang telah berada diujung selang akan ditampung oleh wadah
11. Cairan tersebut disebut ekstrak
12. Minyak yang telah dihasilkan tempatkan pada tempat yang aman
13. Bersihkan kembali alat dan area kerja ketika selesai
9
BAB IV
4.2 Pembahasan
Pada Pratikum kali ini yaitu projek pembuatan kit alat ekstraksi sederhana.
Dimana projek kali ini menggunakan alat-alat yang sudah tidak terpakai lagi.
Alat ini berfungsi memisahkan dua atau lebih campuran berdasarkan perbedaan
titik didih. Pada projek ini kami mengaplikasikan pada percobaan pemisahan
minyak dan air yang berbahan baku dari sereh dan menggunakan bantuan solder
untuk mempermudah perkerjaan.
Sereh yang kita gunakan terlebih dahulu dibersihkan. Sereh yang sudah bersih
kita tumbuk ini bertujuan supaya memperluas area sehingga proses ekstraksi
dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. Sereh yang sudah ditumbuk akan
ditimbang di laboratorium menggunakan timbangan digital. Sereh yang sudah
ditimbang dimasukan ke dalam toples kaleng.
Kemudian tambahkan air kedalam toples kaleng yang sebelumnya sudah
ditimbang terlebih dahulu. Setelah itu tutup rapat-rapat tutup toples kaleng
supaya uapnya benar-benar menguap melalui pantil ban dan selang dan akan
mengalir melalui ember yang berisi es batu atau air dingin yang berfungsi
10
sebagai pendingin dan berakhir menjadi ekstrak. Perbandingan bahan dan air
adalah 1: 3.
Pada pratikum kali ini terdapat beberapa kendala diantaranya yaitu ember
yang sebelumnya digunakan sebagai tempat pendingin pecah sehingga kami
menggantinya dengan yang lain. Selain itu tempat sampel juga menjadi kendala
buat kelompok kami. Tempat sampel yang awalnya panci yang tidak terpakai
kami ganti menggunakan toples kaleng.
Selain itu kendala yang kami alami adalah pada saat percobaan ternyata toples
kaleng yang dipakai bocor sehingga air yang ada didalam nya keluar. Kami tetap
melakukan uji coba pada saat itu guna membuktikan apakah alat yang kami buat
mampu menghasilkan minyak pada sampel.
Kendala lain nya yang kami alami yaitu lem yang kita gunakan adalah lem
tembak dan ternyata lem tersebut tidak dapat bertahan pada tekanan tinggi
sehingga menyebabkan lem tersebut meleleh dan lem yang ada pada bagian
dalam tutup toples menguap dan menyumbat selang yang ada diatasnya. Selain
itu air yang digunakan sebagai pendingin terlalu cepat panas sehingga kami
harus selalu memantau karena kami tidak menggunkan es batu. Tempat distilat
seharusnya direndam dalam air guna menghindari terjadinya kebocoran karena
distilat yang terlalu panas
Meskipun demikian disamping kendala yang kami alami tetapi uji coba yang
kita lakukan tidak semuanya gagal, karena projek alat kami mampu
diaplikasikan. Kemudian dari kendala yang dialami perlu dilakukan perbaikan
pada alat seperti perekat yang awalnya lem tembak diganti menggunakan lem
yang lebih tahan terhadap tekanan tinggi seperti lem hitam putih. Selain itu
tempat distilat yang sudah tidak bagus lagi kita ganti menggunkan yang bagus.
Jika sudah selesai perbaikan kita lakukan uji coba kembali untuk memastikan
apakah lem hitam putih tahan terhadap tekanan tinggi pada saat digunakan
Setelah dilakukan uji coba ternyata lem hitam putih mampu bertahan pada
tekanan tinggi
11
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari pratikum projek produk kreatif kewirausahaan yang telah dilakukan
dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Projek alat yang dibuat mampu untuk di aplikasikan pada proses ekstraksi sereh
2. Kendala pratikum kali ini di pengaruhi oleh kondisi alat seperti toples kaleng
bocor, selang tersumbat oleh lem tembak yang menguap, dan tempat distilat
yang meleleh karena panas.
3. Bahwa alat ini layak untuk media ekstraksi sederhana serta mudah dibaewa
kemana mana
5.2 Saran
Dari pratikum yang dilakukan kami menyarankan :
1. Lakukan pengecekan k3 terhadap alat sebelum praoperasi dan operasi
2. Kerjakan projek ini dengan baik dan benar
3. Semua anggota kelompok memahami projek yang akan dibuat terlebih dahulu.
4. Kerjakanlah tugas secara se efesien mungkin.
12
DAFTAR PUSTAKA
Adhori, A. 2017. Latar Belakang Minyak Atsiri. Bangka Belitung : Universitas
Bangka Belitung. https://repository.ubb.ac.id . Diakses pada tanggal 16 Oktober
2023 pukul 08.49 WIB.
Budiyanto, Ari. 2015. Alat Distilasi Sederhana Berbasis Barang Bekas. Bandar
Lampung : FKIP Universitas Lampung. https://media.neliti.com . Diakses pada
tanggal 18 September 2023 pukul 09.23 WIB.
Mawardi, Putri. 2020. Minyak Atsiri Sereh. Surakarta : Universitas Sebelas Maret.
https://spada.uns.ac.id . Diakses pada tanggal 14 Oktober 2023 pukul 15.30
WIB.
13
Lampiran I : Daftar Hadir Anggota Kelompok
No Nama Kehadiran
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8
1 Afif alfikri
2 Anisa Putri
3 Della Erawati
4 Dhanu Marschella
5 Ervina Widya Ningsih
6 Riyanti
7 Suci anggraini
8 Vicki Januariswandi
14
Lampiran II : Daftar Agenda Kegiatan
15
Lampiran III : Dokumentasi Kegiatan
No Gambar Keterangan
1 Pembuatan Laporan
3 Pengambilan Sereh
4 Penumbukan Sereh
5 Penyambungan Selang
Guru Pengapu
16