Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIKUM

MATA KULIAH PLANKTONOLOGI

ANALISIS BIOTA PERAIRAN DENGAN INDIKATOR BIOLOGIS

DI PANTAI MAAHAS KECAMATAN LUWUK SELATAN

KABUPATEN BANGGAI

OLEH

SITI ISRAWATI (19061009)

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LUWUK
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, karunia dan

hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum Planktonologi

untuk memenuhi tugas praktikum lapangan Planktonologi Fakultas Perikanan

Universitas Muhammadiyah luwuk.

Kami menyampaikan terima kasih kepada Dosen Pembimbing ibu Ir. Sri

Sukari Agustina.,S.Pi,M.Si dan teman-teman praktikum planktonologi, yang telah

membantu menyiapkan dan memberikan saran dalam penyusunan laporan ini.

Akhir kata dengan segala keterbatasan serta pengetahuan, kami menyadari

bahwa dalam laporan ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena

itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun sehingga dapat

menyempurnakan kekurangan kami dalam menyusun laporan di masa yang akan datang

dan semoga laporan ini dapat bermanfaat.

Luwuk, 24 November 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Isi Halaman

SAMPUL......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR.................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL........................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR...................................................................................... v

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... v

I.      PENDAHULUAN

1.1.      Latar Belakang.................................................................................. 1

1.2.     Tujuan Praktikum.............................................................................. 2

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1.     Gambaran umum lokasi praktikum.................................................... 3

2.2.      Plankton............................................................................................. 3

III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1.      Waktu dan Tempat............................................................................ 5

3.2.      Bahan dan Alat.................................................................................. 5

3.3.      Metode Praktikum............................................................................. 6

3.3.1   Metode pengambilan data primer............................................ 6

3.3.2      Metode pengambilan data sekunder....................................... 7

iii
3.4.      Analisis Data..................................................................................... 8

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.      Hasil ................................................................................................. 11

4.2.      Pembahasan....................................................................................... 13

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.      Kesimpulan........................................................................................ 15

5.2.      Saran.................................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

iv
DAFTAR TABEL

Nomor Teks Halaman


1. Peralatan dan bahan yang dipergunakan dalam praktikum..................... 18
2. Hasil pengamatan fitoplankton di perairan ............................................ 18

DAFTAR GAMBAR

Nomor Teks Halaman


1. Peta lokasi praktikum.............................................................................. 19
2. Plankton Net No. 25................................................................................ 19
3. Peralatan praktikum ................................................................................ 20

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Teks Halaman


1. Dokumentasi kegiatan............................................................................. 22
2. Hasil perhitungan excel........................................................................... 23

v
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Plankton merupakan organisme yang hidup mengikuti arus dan hidup dalam

zona pelagik (bagian atas) samudera, laut, dan air tawar. Plankton dianggap sebagai

salah satu organisme terpenting di dunia, karena menjadi bekal makanan untuk

kehidupan akuatik. Bagi kebanyakan makhluk laut, Hewan kecil ini sangat penting

artinya bagi ekonomo ekosistem bahari karena merupakan herbivora primer dalam laut,

dengan demikian zooplankton berperan sebagai mata rantai yang sangat penting antara

produksi primer fitoplankton dengan para karnivora besar dan kecil (Hutabarat &

Stewart, 1986).

Penyebaran plankton dalam suatu perairan di pengaruhi oleh 2 faktor yaitu,

faktor kimia dan fisika, intensitas cahaya matahari, salinitas, suhu Sedangkan menurut

ketidak ragaman penyebaran plankton secara horizontal tidak dapat terjadi di daerah

yang luas tetapi juga pada danau-danau kecil, laut dan tambak. Penyebaran ini

dipengaruhi oleh faktor fisik seperti aliran air, arus, kedalam dan proses “up welling”

yang menyebabkan berfariasinya nitrat dan juga menyebabkan terjadinya percampuran

massa air (Davis, 1955 dalam Handayani, 2005).

Plankton memiliki jenis yang beragam dan setiap jenisnya memiliki sifat dan ciri

yang khas. Kelimpahan dalam suatu perairan serta keanekaragamannya memberi

sumbangsih yang besar dalam keberlangsungan suatu rantai makanan dalam ekosistem

perairan. Oleh sebab itu praktikum ini dilakukan untuk mengetahui kelimpahan

1
plankton dan juga indeks keragaman dan keseragaman yang ada dalam suatu struktur

komunitas plankton.

1.2. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini, yaitu :

1. Mengidentifikasi jenis-jenis plankton dalam perairan.

2. Mengetahui tingkat kesuburan suatu perairan.

3. Menganalisis tingkat struktur komunitas biota suatu perairan.

2
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Gambaran umum lokasi praktikum

Praktikum mata kuliah Planktonologi ini diadakan pada hari Sabtu, pada tanggal

30 Oktober 2020 pada waktu 08.00 wita sampai selesai dan berlokasi di pantai Ma’ahas

kecamatan Luwuk Selatan pada pada lokasi daerah Intertidal.

2.2. Plankton

Plankton merupakan mahluk yang hidupnya mengapung, mengambang, atau

melayang di dalam air dengan kemampuan renang yang sangat terbatas (Nontji, 2002).

Kata plankton berasal dari bahasa yunani yang berarti mengembara (Newell, 1986

dalam Faridah, 2002).

Menurut Sachlan (1982), plankton dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu

fitoplankton dan zooplankton. Fitoplankton pada rantai makanan di perairan berperan

sebagai produsen primer yang mempunyai kemempuan mengkonversi energi matahari

dan senyawa anorganik lain menjadi bahan organik yang dibutuhkan oleh biota lain

(Farida, 2002). Sedangkan zooplankton ditempatkan sebagai konsumen primer dengan

memanfaatkan keberadaan fitoplankton sebagai sumber energinya. Kemudian akan

dimakan oleh hewan – hewan lain yang memiliki tingkatan tropik lebih tinggi.

Nontji (2006) menggolongkan jenis plankton berdasarkan ukurannya menjadi beberapa

jenis, di antaranya megaplankton (20-200 cm), makroplankton (2-20 cm), mesoplankton

(0,2-20 mm), mikroplankton (20-200 mikron), nanoplankton (2-20 mikron),

pikoplankton (0,2-2 mikron) femtoplankton (<2 mikron). Berdasarkan hidupnya

3
plankton digolongkan menjadi holoplankton yaitu organisme yang sepanjang hidupnya

sebagai plankton, meroplankton adalah organisme yang hidupnya sebagai plankton

hanya pada waktu tertentu saja dalam siklus hidupnya dan tikoplankton yaitu bukan

merupakan plankton sejati karena dalam dalam keadaan normal organisme ini hidup di

dasar perairan tetapi adanya arus air mereka bergerak layaknya plankton.

Menurut habitnya, Arinardi, et al. (1995) dalam Indriany (2005) membagi

plankton menjadi dua kelompok yaitu plankton bahari dan plankton oceanik, plankton

neritik, serta plankton air payau. Berdasarkan devisinya, Sachlan (1962) membagi

fitoplankton menjati tujuh devisi yaitu Cyanophyta, Chlorophyta, Chrysophyta,

Euglenophyta, Pyrrophyta, Phaecophyta, dan Rhodophyta, sedangkan zooplankton

dibagi atas beberapa kelompok yaitu Protozoa, Crustaceae, Rotifera, Gastropoda,

Insekta, Chordata, dan Chaetagnatha.

4
III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum mata kuliah Planktonologi ini dilaksanakan pada hari Sabtu, pada

tanggal 30 Oktober 2020, bertempat di pantai Ma’ahas kecamatan Luwuk Selatan pada

waktu 08.00 sampai selesai. Sedangkan tempat identifikasi dilaksanakan pada hari

Minggu, pada tanggal 1 November 2020 pada waktu 08:00 di lakukan di Universitas

Muhammadiyah Luwuk di LP3M.

3.2. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini dapat dilihat pada Tabel

1 sebagai berikut :

Tabel 1. Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum planktonologi

No. Alat dan Bahan Kegunaan


A. Alat
1 Plankton net No. 25 Untuk mengambil/menyaring plankton
2 Botol Aqua Ukuran Untuk menyimpan plankton

330 ml
3 Ember 4 L Untuk mengambil air laut
4 Mikroskop Untuk mengamati plankton
5 Pipet tetes Untuk mengambil air sampel pada botol
6 Kaca penutup Untuk menutup sampel pengamatan
7 Kaca objek Untuk menyimpan sampel pengamatan
B. Bahan
1 Air sampel Sebagai objek pengamatan
2 Formalin Untuk mengawetkan bahan
3 Aquades Untuk menetralkan kaca objek
4 Label Untuk member label pada setiap botol

3.3. Metode Praktikum

5
3.3.1. Metode pengambilan data primer

– Mengambil air laut pada kedalam ± 2 meter dari atas permukaan (karena

wilayah bawah pantai mempunyai kelimpahan plankton yang tinggi) dengan

menggunakan ember ukuran 4 L dan dengan jarak dari pesisir kearah laut ± 3

meter.

– Kemudian Sampel air laut disaring menggunakan Plankton Net No. 25

((ukuran 0,0036 mm) sebanyak 20 Liter melalui penarikan secara vertical

(lakukan hal itu sebanyak 4 kali untuk mendapatkan jumlah fitoplankton

sebanyak 80 ml).

– Lalu memasukkan hasil sampel ke dalam botol sampel yang telah diberi label

sampel keberapa dan waktu pengambilan sampel, agar tidak tertukar disaat

mengidentifikasi di Laboratorium.

– Mentetesi hasil saringan sampel dengan larutan Formalin 4% sebanyak 5 kali

menggunakan Suntik, agar sampel bisa bertahan sampai di laboratorium.

3.3.2. Metode pengambilan data sekunder

– Mengambil sampel menggunakan pipet tetes, lalu Meletakannya di kaca

objek.

– Mengamati di bawah mikroskop dimulai dari pembesaran kecil sampai ke

pembesaran besar.

– Mencatat hasil dan memotret hasil yang di dapatkan dari hasil mengamati.

– Melakukan hal tersebut sampai ke botol sampel yang terakhir.

6
7
3.4. Analisis Data

3.4.1. Kelimpahan plankton

Kelimpahan dan komposisi spesies penyusun komunitas plankton :

– Menentukan tingkat kesuburan perairan

– Menentukan tinggi rendahnya bahan pencemar yang ada di perairan

Metode menghitung kelimpahan (densitas ) Plankton (Metode lapang pandang) :

100(P X V )
N=
0,25 π W

Keterangan :
N = Jumlah plankton per liter
P = Jumlah plankton yang tercacah
V = Volume sampel plankton yang tersaring (ml)
W = Volume sampel plankton yang disaring (L)

3.4.2. Indeks Keanekaragaman (H’)

– Menggambarkan keadaan populasi organisme secara matematis untuk

mempermudah dalam menganalisis informasi jumlah individu masing masing

jenis pada suatu komunitas.

– Paling sering digunakan (Indeks Shannon Weaver atau Indeks Shannon

Wianer)

8
s
H ' =−∑ pi ln pi
n=1

Keterangan :

H’ = Indeks keanekaragaman jenis


S = Banyaknya jenis
pi = ni/N
ni = Jumlah individu jenis ke-i
N = Jumlah total individu
3.4.3. Indeks Keseragaman (E)

– Menggambarkan komposisi jumlah individu dalam setiap genus yang terdapat

dalam komunitas

– Paling sering digunakan (Indeks Evenness)

H'
E=
H maks

Keterangan:

E = Indeks keseragaman jenis

H’ = Indeks keanekaragaman jenis

Hmaks = Indeks keanekaragaman maksimum (ln S)

3.4.4. Indeks Dominansi (C)

– Digunakan untuk menginterpretasikan tentang dominansi spesies pada suatu

komunitas.

– Menggunakan rumus indeks simpson.

9
C=∑ ( pi)

Keterangan:
C = Indeks Dominansi
pi = Hasil bagi antara jumlah individu ke-i (ni) dengan
jumlah total individu di dalam komunitas (N)

10
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Data hasil pengamatan pada praktikum ini dapat dilihat pada tabel 2 berikut :

Tabel : Data hasil pengamatan pada pratikum Planktonologi di Perairan Pantai

Ma’has, Kecamatan Luwuk Selatan, Kabupaten Banggai Luwuk.

No Jenis Fitoplankton Klasifikasi Jumlah


.

Empire : Eukaryota
1. Kingdom : Chromista 1
Phylum : Bacillariophyta
Subphylum : Coscinodiscophytina
Class : Coscinodiscophyceae
Order : Rhizosoleniales
Family : Rhizosoleniaceae
Rhizosolenia cylindrus Genus : Rhizosolenia

Empire : Eukaryota
2. Kingdom : Chromista 1
Phylum : Bacillariophyta
Subphylum : Bacillariophytina
Class : Bacillariophyceae
Subclass : Fragilariophycidae
Order : Rhabdonematales
Family : Grammatophoraceae
Grammatophora marina Genus : Grammatophora

4.1.1. Nilai Kelimpahan Plankton

No Jenis Yang Ditemukan Jumlah Ditemukan Nilai Kelimpahan (N)

11
(Sel) sel/L
1 Rhizosolenia cylindrus 1 509,5541401
2 Grammatophora marina 1 509,5541401
Total 1019,10828

4.1.2. Nilai Keanekaragaman (H’)

Jumlah Nilai
Jenis Yang
No Ditemukan Kelimpahan pi ln pi pi ln pi
Ditemukan
(Sel) (N) sel/L
Rhizosolenia 509,554140
1 1 0,5 -0,693147181 -0,34657359
cylindrus 1
Grammatoph 509,554140
2 1 0,5 -0,693147181 -0,34657359
ora marina 1
Total -0,693147181

4.1.3. Nilai Keseragaman (E)

Jumlah Nilai
Jenis Yang
No Ditemukan Kelimpahan H’ E
Ditemukan
(Sel) (N) sel/L
Rhizosolenia
1 1 509,5541401
cylindrus
0,693147181 1,000000001
Grammatopho
2 1 509,5541401
ra marina

4.1.4. Nilai Dominasi (C)

Jenis Yang Jumlah Nilai Kelimpahan


No C
Ditemukan Ditemukan (Sel) (N) sel/L

12
Rhizosolenia
1 1 509,5541401
cylindrus
0,5
Grammatophora
2 1 509,5541401
marina

4.2. Pembahasan

4.2.1. Kelimpahan Plankton

Setelah dilakukan penghitungan terhadap kelimpahan plankton, maka yang kami

dapat hasil bahwa plankton jenis Rhizosolenia cylindrus memiliki nilai kelimpahan

sebesar 509,5541401 sel/L dan Plankton jenis Grammatophora marina memiliki nilai

kelimpahan sebesar 509,5541401 sel/L.

4.2.2. Indeks Keanekaragaman Jenis (H’)

Berdasarkan hasil penghitungan terhadap nilai indeks keanekaragaman jenis,

didapatkan hasil bahwa nilai H’ adalah sebesar -0,693147181. Sesuai dengan

keterangan yang telah diberikan bahwa jika nilai H’ berada pada interval (1≤ H’ ≤3)

maka hal ini menunjukkan bahwa keanekaragaman plankton berada pada tingkatan

jelek.

4.2.3. Indeks Keseragaman Jenis (E)

Bedasarkan hasil perhitungan terhadap indeks keseragaman jenis didadapatkan

hasil bahwa nilai E adalah 1,000000001 (mendekati 1) . sesuai dengan keterangan yang

diberikan bahwa jika nilai E mendekati 1 maka hal ini menunjukan bahwa keseragaman

13
organisme dalam keadaan seimbang, berarti tidak terjadi persaingan tempat ataupun

makanan antara masing-masing plankton.

4.2.4. Indeks Dominasi Jenis (C)

Berdasarkan hasil perhitungan terhadap nilai indeks dominasi jenis, di dapatkan

hasil bahwa nilai C adalah sebesar 0,5 (mendekati 0). Sesuai dengan keterangan yang

telah diberikan bahwa jika nilai C mendekati 0 maka hal ini menunjukan bahwa tidak

ada jenis plankton yang mendominasi.

14
V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan, dapat ditarik sebuah

kesimpulan sebagai berikut :

 Jenis – jenis plankton yang ditemukan yakni Rhizosolenia cylindrus dan

Grammatophora marina masing-masing berjumlah 1 ind/jenis.

 Nilai kelimpahan total adalah 1019,10828 mengindikasikan kelimpahan

plankton sedang atau dapat dikategorikan ke perairan mesotrofik.

 Nilai keanekaragaman total adalah sebesar -0,693147181 mengindikasikan

bahwa keanekaragaman plankton berada pada tingkatan jelek karena nilai H’

berada pada interval (1≤ H’ ≤3).

 Nilai keseragaman total adalah 1,000000001 (mendekati 1) mengindikasikan

bahwa keseragaman organisme dalam keadaan seimbang, berarti tidak terjadi

persaingan tempat ataupun makanan antara masing-masing plankton karena nilai

E mendekati 1.

 Nilai dominasi total adalah sebesar 0,5 (mendekati 0) mengindikasikan bahwa

tidak ada jenis plankton yang mendominasi karena nilai C mendekati 0.

5.2. Saran

Saran yang dapat kami ajukan pada pelaksanaan praktikum selanjutnyayakni sebaiknya

disertakan pengaruh faktor fisika dan kimia seperti kecepatan arus, kondisi pasang

15
surut, suhu, pH dan kecerahan yang mempengaruhi struktur komunitas dan penyebaran

plankton.

16
DAFTAR PUSTAKA

Arinardi, O.H. 1997. Hubungan Antara Kuantitas Fitoplankton dan Zooplankton di


Perairan Sebelah Utara Gugus Pulau Pari, Kepulauan Seribu. Oseanologi

Indonesia.

Farida N, 2002. Inventarisasi Plankton di Tambak Sekitar Suaka Marga Satwa Muara

Angke. Skripsi: Program Studi Biologi. Universitas Negeri Jakarta. Jakarta.

Hutabarat, S. dan Evans, S.M. 1986. Kunci Identifikasi Zooplankton. Jakarta : UI-Press

Handayani, S. & Patria, M. P. (2005). Komunitas Zooplankton di Perairan Waduk

Krenceng, Cilegon, Banten. Jurnal Makara, Sains. 9(2): 75-80.

Nontji, A. 2002. Laut Nusantara. Djambatan. Jakarta.

Nontji, A. 2006 Plankton Laut. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Pusat Penelitian

Oseanografi. Jakarta.

Sachlan, M. 1982. Planktonologi. Fakultas Peternakan dan Perikanan. Universitas

Diponogoro. Semarang.

17
DAFTAR TABEL

1. Peralatan dan bahan yang di pergunakan dalam praktikum

No Alat dan bahan ket


1 Plankton Net No. 25 1 buah
2 Tissue/kain lap -
3 Buku catatan -
4 Pulpen/Pensil -
5 Kaca preparat 1 dos
6 Kaca objek 1 dos
7 Pipet tetes 5 buah
8 Aquades 1 buah
9 Mikroskop -
10 Label nama Secukupnya
11 Ember 2 buah
12 Kamera -
13 Botol aqua bekas 5 buah
14 Formalin Secukupnya
15 Tabung 20 ml 1 buah
16 Sampel air laut -

2. Hasil pengamatan Fitoplankton di perairan

Jumlah yang ditemukan


No Jenis yang ditemukan
(Sel)
1 Rhizosolenia cylindrus 1
2 Grammatophora marina 1

DAFTAR GAMBAR

1. Peta lokasi praktikum

18
2. Plankton Net No. 25

3. Peralatan dan bahan Praktikum

19
No Alat dan Bahan Praktikum

Tabung 20 ml Formalin

Pipet Tetes
Sampel air laut

Kaca preparat Kaca Objek

Plankton Net No. 25 Mikroskop

5
20

Aquades Tissue
DAFTAR LAMPIRAN

1. Dokumentasi

21

Anda mungkin juga menyukai