Anda di halaman 1dari 16

Laporan Praktikum Teknologi Penangkapan Ikan

TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN MENGGUNAKAN


PANCING

Oleh:

ARIANI WAHYU UTAMI


2011103010013

PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN


FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
MARET 2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan
laporan Teknologi Penangkapan Ikan ini tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada asisten yang bertugas dalam


memberi bimbingan pada praktikum kali ini, sehingga praktikum ini dapat
dilaksanakan dengan baik. Penulis sadar bahwa laporan ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Karenanya, penulis mohon maaf apabila terjadi
kesalahan bahasa dan penulisan laporan ini, karena penulis masih dalam tahap
pembelajaran.

Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi
orang lain. Saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan,
guna menuju kesempurnaan penulisan selanjutnya.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Banda Aceh, 28 Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR.................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................... ii

DAFTAR TABEL........................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….. iv

BAB I. PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................................. 1
1.2 Tujuan Praktikum......................................................................... 1
1.3 Manfaat Praktikum…………………………………………….. 1

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.................................................................. 2

BAB III. METODE PENELITIAN.............................................................. 4


3.1 Waktu dan Tempat....................................................................... 4
3.2 Alat dan Bahan............................................................................. 4

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................... 5


4.1 Hasil............................................................................................. 5
4.2 Pembahasan.................................................................................. 6

BAB V. PENUTUP......................................................................................... 8
5.1 Kesimpulan.................................................................................. 8
5.2 Saran............................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 9
LAMPIRAN……………………………………………………………….. . 10

ii
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Alat..................................................................................................... 4

Tabel 2. Bahan.................................................................................................. 4

iii
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Pancing........................................................................................... 5

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masyarakat yang mempuyai mata pencaharian dan berpenghasilan sebagai usaha


nelayan merupakan salah satu drai kelompok masyarakat yang melakukan aktivitas
usaha dengan mendapatkan penghasilan bersumber dari kegiatan usaha nelayn itu
sendiri. Nelayan adalah orang yang secara aktif melakukan pekerjaan dalam operasi
penangkapan ikan dan binatang air lainnya. Salah satu faktor yang berperan dalam
keberhasilan suatu usaha nelayan adalah alat tangkap. Salah satu dari sekian banyak alat
tangkap yaitu pancing.
Pancing adalah suatu alat tangkap ikan yang memiliki dua komponen utama
berupa tali ( line ) dan mata pancing ( hook ). Sebagai alat penangkap ikan, alat pancing
terdiri dari mata pancing, tali pancing, umpan, dan berbagai perlengkapan lainnya
seperti joran, pelampung, pemberat, dan lain-lain. Umumnya, pada mata pancing akan
diberi umpan baik umpan alsi maupun umpan buatan.

1.2 Tujuan Praktikum


Tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Mengetahui konstruksi pancing.
2. Mengetahui hasil tangkapan pancing.
3. Mengetahui metode yang digunakan dalam pengoperasian pancing.

1.3 Manfaat Praktikum


Manfaat dari praktikum kali ini yaitu dapat memahami dengan baik konstruksi
dari pancing, hasil tangkapannya, dan pengoperasiannya. Praktikum yang dilakukan juga
mengajarkan mahasiswa untuk langsung melakukan penangkapan dengan menggunakan
pancing sehingga dapat menambah pengalaman setiap mahasiswa.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Penggunaan alat tangkap ikan ramah lingkungan sangat penting untuk diterapkan
proses penangkapan ikan. Hal ini perlu dilakukan sebagai upaya untuk menjaga
kelestarian dan keberlanjutan sumberdaya ikan di masa yang akan datang. Berdasarkan
hal tersebut, kita harus mewujudkan adanya alat tangkap yang ramah lingkungan dengan
diadakannya penilaian dari suatu alat tangkap ( Lintang, 2011 ).

Pancing adalah suatu alat tangkap ikan yang terdiri dari mata pancing dan tali
atau tanpa umpan dengan memancing ikan target sehingga tertangkap pada mata
pancing, salah satu jenis alat tangkap yang digunakan oleh nelayan untuk memancing
yaitu pancing ulur ( hand line ). Dari semua kelompok alat tangkap pancing, maka hand
line merupakan pancing yang sangat sederhana. Alat ini hanya terdiri dari tali pancing,
pancing dan umpan. Pengoperasiannya pun sangat sederhana karena bisa dilakukan oleh
seorang pemancing. Jumlah mata pancing dapat satu buah, dapat pula lebih, biasa juga
menggunakan umpan asli dan umpan palsu. Pemancingan dapat dilakukan di rumpon
dan perairan lainnya ( Sudirman, dkk, 2012 ).

Hasil tangkapan pancing ulur ( hand line ) terdiri dari hasil tangkapan utama dan
hasil tangkapan sampingan. Hasil tangkapan utamanya adalah ikan tuna dan hasil
tangkapan sampingannya yaitu cumi-cumi, ikan lemadang, ikan layaran, ikan marlin,
dan ikan kakap tanah. Pancing ulur dioperasikan dengan menggunakan umpan cumi-
cumi yang hidup yan dikaitkan pada mata pancing, kemudian umpan dilemparkan
dengan pemberat agar tidak melayang-layang disebabkan oleh arus laut ( Muhammad,
dkk, 2020).

Umpan merupakan faktor penting untuk memikat ikan agar terkait pada mata
pancing. Berdasarkan kondisinya, umpan terbagi atas umpan hidup ( live bait ) dan
umpan mati ( dead bait ), sedangkan berdaarkan sifatnya umpan terdiri atas umpan
alami ( natural bait ) dan umpan buatan ( artificial bait ). Penggunaan umpan yang
tepat, diduga dapat meningkatkan kemampuan tangkap dari alat tangkap pancing, dan

2
penggunaan umpan yang tepat untuk alat tangkap pancing yaitu umpan hidup ( Suniati,
2015 ).

Kegagalan pemancingan yang dilakukan oleh nelayan sering terjadi pada saat
umpan beserta mata pancing yang dimakan, mta pancing gagal mengait bagian rongga
mulut ikan. Alat tangkap atau mata pancing yang digunakan dapat menyebabkan
penurunan populasi ikan target dan jenis ikan lainnya yang bukan target atau hasil
tangkapan sampingan. Salah satu hasil tangkapan sampingan yang tertangkap oleh
armada perikanan adalah peny ( Ismet, dkk, 2016 ).

3
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Minggu, 28 Maret 2021, pada pukul 14.00
s/d 16.00 WIB. Praktikum dilaksanakan di Taman Marina, Lamnyong.

3.2 Alat dan Bahan


Tabel 1. Alat

No. Nama Alat Jumlah Fungsi


1. Alat Tulis 1 unit Untuk mencatat hasil pengamatan
2. Kamera 1 unit Untuk dokumentasi kegiatan

Tabel 2. Bahan

No Nama Bahan Jumlah Fungsi


.
1. Pancing Ulur 1 unit Untuk bahan pengamatan

4
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


4

2
6

Gambar 1. Pancing

Keterangan:
1. Mata kail
2. Pemberat
3. Pelampung
4. Kili-kili
5. Tali penarik/benang
6. Gulungan tali

5
4.1 Pembahasan

Pancing adalah salah satu alat tangkap ikan yang terdiri atas dua komponen
utama, yaitu hook ( mata kail ) dan line ( tali ). Jumlah mata pancing berbeda-beda,
yaitu mata pancing tunggal, ganda, bahkan hingga ribuan. Umumnya pada mata pancing
dipasang umpan, baik umpan asli maupun umpan buatan yang berfungsi untuk menarik
perhatian ikan. Umpan asli berupa ikan, udang, atau organisme lainnya yang hidup atau
mati, sedangkan umapn buatan dapat terbuat dari kayu, plastik dan sebagainya yang
menyerupai ikan, udang atau lainnya.

Dibandingkan dengan alat-alat tangkap lainnya, alat tangkap pancing inilah yang
prinsipnya tidak banyak mengalami kemajuan. Karena hanya meletakkan umpan pada
mata pancing, lalu pancing diberi tali. Setelah umpan dimakan oleh ikan, maka mata
pancing juga akan termakan oleh ikan dan dengan tali manusia menarik ikan ke
permukaan. Hingga saat ini pengoperasiannya dapat di pasang menetap pada suatu
perairan, ditarik dari belakang perahu atau kapal yang sedang dalam keadaan berjalan,
dihanyutkan, maupun langsung diulur dengan tangan.

Pancing termasuk alat tangkap hand line atau alat tangkap yanng dipegang
langsung oleh tangan. Adapun bagian-bagian pancing antar lain terdiri atas benang,
pelampung, pemberat dan mata kail. Pada zaman dulu, memancing cukup menggunakan
benang saja. Konstruksi pancing secara lengkap yaitu benang, stoper, pelampung,
pemberat, kili-kili, dan mata kail.

Alat tangkap pancing sendiri dibagi menjadi dua, yaitu alat tangkap pancing
tanpa umpan dan alat tangkap pancing yang menggunkan umpan. Alat tangkap pancing
tanpa umpan terdiri dari pancing tonda ( troll line ), pancing huhate ( pole and line ), dan
pancing yang ditarik. Sedangkan pancing yang menggunakan umpan terdiri dari pancing
tangan dan pancing ulur sederhana, pancing bergagang, pancing gurita ( octopus jigg ),
dan pancing rawai ( long line ).

Pancing ulur ( hand line ) merupakan salah satu jenis alat tangkap yang
digunakan oleh nelayan tradisional untk menangkap ikan di laut. Pancing ulur adalah

6
alat tangkap ikan jensi pansing yang paling sederhana. Terdiri dari pancing, tali pancing,
dan pemberat atau umpan. Daerah penangkapan ikan untuk mengoperasikan pancing
ulur cukup terbuka dan bervariasi sehingga pancing ulur dapat dioperasikan disekitar
permukaan sampai dengan di dasar perairan, disekitar perairan pantai maupun di laut
dalam.

Pancing ulur memiliki struktur utama berupa pancing, tali pancing, pemberat dan
umpan. Sedangkan konstruksi lengkapnya terdiri dari penggulungan tali pancing, tali
penarik, kili-kili, tali alas, mata pancing, pemberat, dan mata kail. Hasil penangkapan
ikan yan sering tertangkap dengan pancing ulur memiliki bermacam-macam jenis dan
ukuran. Jenis ikan yang tertangkap oleh pancing ulur adalah tongkol, cakalang,
kembung, layang bawal, kakap, danlain sebaginya. Seringkali ikan yang berukuran besar
juga tertangkap seperti hiu, tuna, marlin dan lain sebainnya. Proses penangkapan dengan
menggunakan pancing ulur memiliki beberapa tahapan yaitu, persiapn, mencari umpan,
proses penangkapan ikan, dan kembali dari fishing ground menuju tempat pendaratan
ikan.

Alat tangkap pancing ulur terbagi menjadi dua mecam, yaitu pancing ulur
perairan dan pancing ulur permukaan. Pancing ulur perairan dalam dioperasikan di
perairan sampai dengan mencapai kedalaman tertentu dan menggunakanumpan hidup.
Sedangkan pancing ulur permukaan dioperasikan di bagian permukaan air dengan cara
menggerak-gerakkan umpan buatan sehingga menarik perhatian ikan target
penangkapan untuk memangsa. Pada umumnya nelayan menggunakan pancing perairan
dalam yang menggunakan umpan berupa ikan hidup.

Pancing ulur perairan dalam terdiri atas beberapa komponen yaitu gulungan tali,
tali pancing, mata pancing, dan pemberat. Umpan yang digunakan adalah ikan hidup
agar dapat menarik perhatian ikan yang lain, dikarenakan umpan bergerak sesuai dengan
gerakan ikan tersebut. Sedangkan komponen dari pancing ulur permukaan terdiri dari
gulungan tali, tali pancing, mata pancin, layang-layang, dan ikan umpan buatan. Layang-
layang berfungsi agar umpan yang berbentuk ikan terbang dapat menyelam ke air dan
timbul ke permukaan.

7
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari praktikum kali ini adalah:

1. Konstruksi pancing terdiri dari benang, stoper, pelampung, pemberat, kili-kili


( anting-anting ), dan mata kail.
2. Hasil tangkapan pancing antar lain tongkol, cakalang, kembung, layang bawal,
kakap, danlain sebaginya. Seringkali ikan yang berukuran besar juga tertangkap
seperti hiu, tuna, marlin dan lain sebainnya.
3. Metode pengoperasian pancing dapat di pasang menetap pada suatu perairan,
ditarik dari belakang perahu atau kapal yang sedang dalam keadaan berjalan,
dihanyutkan, maupun langsung diulur dengan tangan.

5.2 Saran
Penulis berharap agar pelaksanaan praktikum selanjutnya dapat dilaksanakan
dengan cara lebih baik dari sebelumnya dan tetap menjaga kenyamanan bersama. Selain
itu, penulis mengharapkan adanya gambaran terlebih dahulu tentang metode yang akan
dilaksanakan saat praktikum berlangsung agar para praktikan memiliki sedikit gambaran
tentang praktikum.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ismet Panu, A. S. (2016). Pengaruh Bentuk Mata Pancing Terhadap Hasil Tangkapan
Pancing Ulur. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 4 ( 2) 64-78.

Lintang. (2011). Kajian Musim Penangkapan Ikan Tuna dengan Alat Tangkap Hand
Line di Laut Maluku. Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara: 2011.

Malawa, S. d. (2013). Mengenal Alat dan Metode Penangkapan Ikan. Jakarta: 2013.

Mokodompit, S. (2015). Pengaruh Jenis Umpan Terhadap Hasil Tangkapan Ikan Cendro
( Tylosurus sp, ) Dengan Pancing Layang-Layang. Journal Aquatic Science &
Management, 14-18.

Muhammad Tesen, R. Y. (2020). Studi Pengoperasian Pancing Ulur Dan Komposisi


Hasil Tangkapan Pada KM JALA JANA 05 Di WPP 572. Aurelia Journal, 91-
102.

9
LAMPIRAN

Gambar 1. Lokasi Praktikum

Gambar 2. Hasil Tangkapan

10
Gambar 3. Pancing dan Hasil Tangkapan

11

Anda mungkin juga menyukai