Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROSKOP DAN PARAMETER BIOLOGI

OLEH :
RISKI ADITIA
2204111616

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkat dan rahmatnya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan hasil
praktikum Limnologi yang berjudul “Mikroskop Dan Parameter Biologi” dengan
baik dan tepat pada waktunya.
Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas praktikum Limnologi dan juga
sebagai salah satu syarat untuk mengikuti praktikum Limnologi selanjutnya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah
Limnologi dan asisten dosen yang telah memberikan pengarahan selama
melaksanakan praktikum ini.
Dalam penyusunan laporan praktikum ini penulis menyadari bahwa
penulisan laporan ini masih banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat mendukung dari semua pihak untuk kesempurnaan
laporan berikutnya. Semoga laporan bisa bermanfaat bagi kita semua.

Pekanbaru 08 April 2023

Riski Aditia
DAFTAR ISI

Isi Halaman
KATA PENGANTAR...........................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................
DAFTAR GAMBAR..............................................................................
DAFTAR TABEL...................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................

I. PENDAHULUAN
I.1. Latar belakang............................................................................
I.2. Rumusan Masalah......................................................................
I.3. Tujuan dan Manfaat....................................................................

II. METODELOGI PRAKTIKUM


II.1.Waktu dan Tempat.....................................................................
II.2.Alat ............................................................................................
II.3.Bahan..........................................................................................
II.4.Metode Praktikum......................................................................
II.5.Prosedur Praktikum....................................................................

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


III.1.....................................................................................................Hasil
.....................................................................................................
III.2.....................................................................................................Pembahas
an..................................................................................................
3.2.1. Navicula sp.......................................................................
3.2.2. Synedra sp........................................................................
3.2.3. Pinnularia sp.....................................................................
3.2.4. Cosmarium sp...................................................................
3.2.5. Microspora sp...................................................................
3.2.6. Mikroskop Olympus.........................................................

IV. KESIMPULAN DAN SARAN


4.1. Kesimpulan.................................................................................
4.2. Saran...........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1. Waduk FPK UNRI...............................................................................
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1. Alat....................................................................................................
2. Bahan.................................................................................................
3. Hasil...................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Tempat praktikm................................................................................
2. Alat dan bahan...................................................................................
3. Dokumentasi......................................................................................
4. Foto plankton.....................................................................................
I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada kehidupan
laboratorium, khususnya biologi. Mikroskop merupakan alat bantu yang
memungkinkan kita dapat mengamati objek yang berukuran sangat kecil
(mikroskopis). Hal ini membantu memecahkan persoalan manusia tentang
organisme yang berukuran kecil (Abdullah, 2015).
Mikroskop terdiri atas kaki mikroskop yang dibuat berat dan kokoh agar
mikroskop dapat berdiri stabil. Mikroskop memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa
obyektif, lensa okuler dan kondensor. Lensa obyektif dan lensa okuler terletak
pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa obyektif merupakan bagian utama
pada mikroskop yang letaknya dekat dengan obyek yang akan diamati, tepatnya
melekat pada bagian yang disebut revolver. Revolver ini dapat diputar dan
berguna sebagai alat pemindah lensa. Sedangkan lensa okuler terletak dekat
dengan mata pada saat dilakukannya pengamatan menggunakan mikroskop. Lensa
okuler pada mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda
(binokuler). Pada mikroskop modern terdapat alat penerang di bagian dasar
mikroskop berfungsi untuk menerangi preparat. Pada mikroskop tanpa alat
penerangan mempunyai cermin datar dan cekung yang terdapat di bawah
kondensor. Cermin berfungsi untuk mengarahkan cahaya yang berasal dari
sumber cahaya luar ke dalam kondensor (Ibrahim, 2017).
Kualitas air adalah mutu air yang memenuhi standar untuk tujuan tertentu.
Syarat yang ditetapkan sebagai standar mutu air berbeda-beda tergantung tujuan
penggunaan air tersebut. Perubahan kualitas air sungai adalah kondisi kualitas air
yang dapat diukur dan diuji berdasarkan parameter-parameter tertentu dan metode
tertentu berdasarkan peraturan perundang-undang yang berlaku, ststus kualitas air
adalah tingkat kondisi kualitas air yang menunjukkan kondisi cemar atau kondisi
baik pada suatu sumber air dalam waktu tertentu dengan membandingkan dengan
baku mutu air yang ditetapkan (Daud, 2015).
Kualitas air dapat dipecahkan kepada tiga kategori utama yaitu kualitas
atau sifat fisika, kimia dan biologi. Parameter fisika bagi kualitas air adalah bau
dan rasa, kekeruhan, suhu. Adapun parameter kimia adalah nutrien bahan organik,
bahan non organik. Organisme yang hidup di dalam air seperti sungai merupakan
parameter biologi sebagai penentu kualitas air sungai (Wardhana, 2016).
Plankton sebagai jasad renik yang hidupnya meelayang – layang di dalam
air dapat dikelompokkan dua macam yaitu : fitoplankton yang merupakan
tumbuhan dan zooplankton yang merupakan hewan. Fitoplankton sebagai
produser primer mempunyai peran yang sangat penting bila dipandang dari
penghasil bahan organik dari anorganik via klorofil dan bantuan sinar matahari.
Berbeda dengan fitoplankton, zooplankton tidak dapat membentuk bahan organik
dari bahan anorganik tetapi mengkonsumsi fitoplankton untuk membentuk bahan
organik (Sigid, 2010).
Kualitas suatu perairan sangat berpengaruh terhadap kemampuan
produktifitas fitoplankton, penurunan kualitas perairan akan mnyebabkan
penurunan kelimpahan fitoplankton yang pada akhirnya akan berpengaruh
terhadap kelayakan suatu perairan untuk kegiatan perikanan (Emilawati, 2013).

I.2 Rumusan Masalah


Bagaimana mengidentifikasi keseragaman dan kelimpahan jenis dan spesies
plankton pada suatu perairan serta bagaimana cara mengidentifikasinya
menggunakan mikroskop dan hemasitometer sebagai slide glass.

1.3. Tujuan dan Manfaat Praktikum


Mahasiswa mampu mengidentifikasi jenis – jenis plankton dan
zooplankton di suatu perairan. Mahasiswa dapat menghitung dengan benar
kepadatan dari masing–masing jenis fitoplankton dan zooplankton.
Mahasiswa dapat menghitung lebih lanjut mengenai keseragaman jenis
dan spesies menggunakan mikroskop. Adapun manfaat dari praktikum ini
adalah mahasiswa dapat mengidentifikasi keseragaman dan kelimpahan
jenis dan spesies plankton di suatu perairan berdasarkan paramater biologi
yang di amati menggunakan mikroskop.
II. METODELOGI PRAKTIKUM

II.1 Waktu dan Tempat

Gambar 1. Waduk FPK UNRI


Praktikum Limnologi Perairan mengenai “Mikroskop Dan Parameter
Biologi” dilaksanakan pada senin, 03 April 2023 pukul 15.00 WIB sampai
dengan pukul 17.00 WIB bertempat di Waduk FPK UNRI dan di
Laboratorium Produktivitas Perairan UNRI, Kampus Bina Widya
KM.12,5 Simpang Baru, Panam, Pekanbaru.

II.2 Alat
Tabel 1. Alat yang digunakan
No Alat Kegunaan
1 Mikroskop Untuk melihat serta mengamati objek yang
memiliki ukuran sangat kecil
2 Ember Menimba air di waduk
3 Botol Sampel Sebagai penampung sampel
4 Pipet tetes Memindahkan larutan dari suatu wadah ke
wadah lain
5 Hemasitometer Untuk melakukan perhitungan sel secara cepat
6 Plankton Net Alat water sampling yang dirancang khusus
untuk melakukan pengambilan sampel plankton
di perairan
II.3 Bahan
Tabel 2. Bahan yang digunakan
No Bahan Kegunaan
1 Air sampel Bahan praktikum
2 Lugol Bahan pengawet plankton

II.4 Metode Praktikum


Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah pengamatan
langsung terhadap objek yang akan diamati dengan metode penyaringan
menggunakan planton net di lapangan yang tetap berpedoman kepada
buku penuntun dan didukung dengan beberapa literatur tertentu dimana
objek yang diamati adalah organisme plankton dan informasi yang
dibutuhkan dapat diperoleh dengan cara mengamati secara langsung di
laboratorium limnologi menggunakan Mikroskop.

II.5 Prosedur Praktikum


Sampel air plankton yang akan diamati,diambil dengan
menggunakan pipet tetesberukuran 1 mL, lalu dimasukkan ke dalam objek
glass (SCR). Pengamatan plankton dilakukan pada hemasitometer
kemudian diamati dengan menggunakan mikroskop dengan pembesaran
40x. Selanjutnya jenis-jenis plankton yang ditemukan dicatat nama spesies
dan jumlahnya
Pengambilan sampel plankton dilaksanakan dengan menggunakan
metode sampling aktif dengan plankton net posisi tegak lurus. Sampel
plankton diambil dari lokasi penelitian dengan cara menyaring air
menggunakan plankton net. Caranya dengan mengambil air sampel di
waduk menggunakan ember 10 liter, air sampel yang di ambil adalah 100
liter berarti ada 10 kali pengulangan.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

III.1 Hasil
Adapun hasil dari praktikum pengamatan parameter biologi dengan
menggunakan Mikroskop dengan pembesaran 40 x dalah sebagai berikut:
Tabel 3. Parameter Biologi
No Plankton
1 Navicula Sp.
2 Synedra Sp.
3 Pinnularia Sp.
4 Cosmarium Sp.
5 Microspora Sp.

III.2 Pembahasan
3.2.1 Navicula sp.

Gambar 2. Navicula Sp.


Klasifikasi Navicula Sp. sebagai berikut :
Devisi : Bacillariophyta
Kelas : Bacillariophyceae
Ordo/Bangsa : Pennales
Famili/Suku : Naviculaceae
Genus/Jenis : Naviculu
Spesies : Navicula Sp.
Penemu Bory de Saint-Vincent, 1822
Navicula Sp. merupakan alga uniseluler (microalgae) dan salah
satu fitoplankton diatom yang termasuk dalam kelas Bacillariopheceae,
ordo Naviculales yang berwarna cokelat kekuningan, berbentuk lonjong,
memanjang seperti perahu atau bentuk ketupat dan memiliki dinding sel
yang terdiri dari silika, bahan seperti kaca. Ukuran sel-sel bervariasi dalam
bentuk, terutama pada bagian katup, tapi bentuk yang paling utama adalah
navicular (berbentuk perabu) atau berbentuk cerutu dan bulat. Memiliki
dua kloroplas, satu di setiap sisi dari sel jika dilihat pada bagian katup.
Panjang sel 6-42 um dan lebar4-12 um. Navicula Sp. ditemukan dalam
semua jenis air dari air laut sampai air tawar serta diperairan mulai dari
oligotrophic ke eutrofik.
.
3.2.2 Synedra Sp.

Gambar 3. Synedra Sp.


Klasifikasi Synedra Sp. sebagai berikut :
Divisi : Bacillariophyta
Kelas : Bacillariophyceae
Ordo/Bangsa : Pennales
Famili/Suku : Diatomaceae
Genus/Jenis : Synedra
Spesies : Synedra Sp.
Penemu dari Synedra sp adalah Sizing/Desizing
Synedra Sp. adalah salah satu spesies diatom (Bacillariophyta)
dengan sekitar 100 spesies yang hidup di air tawar dan air laut terjadi. Para
wakil dari alga uniseluler memanjang, berbentuk jarum dan bergerak. Sel
ini dikelilingi oleh karakteristik diatom dari dua cangkang silika
perpustakaan yang ada. Dalam pandangan sisi mereka sempit persegi
panjang. Sel-sel secara individual, tetapi juga dapat disatukan oleh jelly
untuk berbentuk bintang kelompok. Sel-sel tidak melengkung atau
bengkok. Inti terletak di pusat. Biasanya ada dua plastida memanjang oleh
fucoxanthin berwarna cokelat keemasan dan terletak di sisi. Kedua kerang
tidak memiliki raphe . Ukurannya adalah 10 sampai 500 mikron.
Kebanyakan hidup di air tawar dan air laut. Reproduksi aseksual terjadi
melalui divisi khas dari diatom. Setelah hasil fusi sel dalam pembentukan
beberapa saat auxospore untuk pembesaran sel (Sahriany, 2015).

3.2.3 Pinnularia Sp.

Gambar 4. Pinnularia Sp.


Klasifikasi Pinnularia Sp. sebagai berikut :
Divisi : Eukaryota
Kelas : Bacillariophyceae
Ordo/Bangsa : Ochrophytina
Famili/Suku : Gyrista
Genus/Jenis : Pinnulariaceae
Spesies : Pinnularia Sp.
Penemua dari Pinnularia Sp adalah Ehrenberg
Pinnularia adalah organisme uniseluler elips memanjang. Dinding
sel mereka terutama terdiri dari zat pektik pada kerangka silika yang kaku.
Dindingnya terdiri dari dua bagian yang disebut thecae (atau kurang
formalnya, katup). Bagian ini tumpang tindih seperti cawan Petri dan
penutupnya. Pinggiran kedua teka ditutupi oleh pita penghubung yang
disebut cingulum dan semuanya disebut sebagai frustule tampilan
permukaan disebut tampilan katup dan tampilan pita disebut tampilan
korset . Katup luar yang lebih besar disebut Epitheca dan katup dalam
yang lebih kecil disebut hypotheca. Sel ditutupi oleh lapisan mucilaginous,
panjang berkisar dari 8-160 μm dan lebar 3-20 μm. Pinnularia adalah
ganggang air tawar yang dominan, biasanya ditemukan di kolam dan tanah
lembab. Mereka juga dapat ditemukan di mata air, muara , sedimen , dan
lautan.

3.2.4 Cosmarium Sp.

Gambar 5. Cosmarium Sp.


Klasifikasi Cosmarium Sp. sebagai berikut :
Divisi : Viridiplantae
Class : Zygnematophyceae
Ordo/Bangsa : Desmidiales
Famili/Suku : Desmidiaceae
Genus/Jenis : Cosmarium
Spesies : Cosmarium Sp.
Dalam genus besar ini sel-selnya sangat bervariasi. Semuanya
menyempit di tengah yang mengarah ke penampilannya yang bercuping
dua, kedua bagian disebut semisel. Sel datang dalam berbagai bentuk yang
berbeda. Dinding sel bisa halus atau dihiasi dengan duri, butiran,
scrobiculations (lubang), atau pori-pori. Sel umumnya pipih. Sel biasanya
memiliki satu atau dua kloroplas mengisi sel; setiap kloroplas
mengandung pirenoid , biasanya satu atau dua Cosmarium dan genera
desmid lainnya cenderung lebih menyukai oligotrofik , habitat air yang
agak asam, tetapi beberapa spesies ada di habitat yang lebih eutrofik
dan/atau basa. Beberapa spesies, yang berukuran kecil dan sebagian besar
polos, membentuk komunitas yang dikenal sebagai "Cosmarietum" ini
mungkin terkait lebih lanjut dengan komunitas spesies Closterium yang
membentuk asosiasi Cosmarietum-Closterietum.

3.2.5 Microspora Sp.

Gambar 6. Microspora Sp.


Klasifikasi Microspora Sp. sebagai berikut :
Divisi : Chlorophyta
Kelas : Chlorophyceae
Ordo/Bangsa : Sphaeropleales
Famili/Suku : Mikrosporaceae
Genus/Jenis : Microspora
Spesies : Microspora Sp.
Penemu dari Microspora Sp. adalah Thuret , 1850
Microspora banyak ditemukan di kolam air tawar, filamen koloni
tidak bercabang. Dinding selnya berebentuk seperti huruf H sehingga
protoplasama berada dalam sambungan “huruf H”. Dinding sel ini dari
selulose, tapi lapisan terluar di filamen tersusun dari pektin. Pada
pembelahan sel terjadi pembentukan lapisan selulose tipis menyelubungi
protoplasma anak yang disusul dengan penambahan tangan-tangan huruf-
huruf H yang juga dari selulose. Sel berinti tunggal seringkali di dalam sel
terlalu banyak tepung untuk cadangan makanan sehingga sulit untuk
menentukan bentuk kloroplasnya. Pada sel muda, bentuk kloroplas
merupakan penjuluran-penjuluran yang tidak teratur seperti anyaman.
Kloroplas tidak memiliki pirenoid (Prasetyo, 2017).

3.2.6 Mikroskop Olympus

Mikroskop Olympus sudah cukup dikenal sebagai brand yang


berfokus pada urusan lensa optical.
Mikroskop Olympus dengan spesifikasi sebagai berikut :
Kepala : Teropong 30⁰ miring dan dapat diputar 360⁰
Lensa mata : FOV 10x20mm
Penutup hidung : Terbalik, empat kali lipat
Tujuan : Rencanakan Minyak Achromat 4x, 10x, 40x, 100x
Kondensor : 1,25 TA
Panggung : Tahap mekanis tanpa rak
Fokus : Sistem fokus kasar/halus koaksial
Penerangan : Variabel Penerangan LED dengan dudukan kabel
Harga : Rp. 25.450.000
IV. KESIMPULAN DAN SARAN

IV.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa
plankton sebagai organisme hanyut yang hidup dalam zona pelagik
(bagian atas). Keseragaman dan jumlah plankton menetukan perairan itu
baik atau buruk serta perairan tersebut kaya unsur hara (nutrien) atau tidak.
Manfaat dari praktikum ini juga dapat menentukan suatu perairan baik
atau tidak untuk dijadikan sebagai lokasi budidaya perairan.

IV.2 Saran
Agar praktikum ini dapat berjalan dengan lancar maka alat yang
digunakan hendaknya dilengkapi dan diperbanyak untuk memudahkan
jalannya praktikum dan tidak membuang waktu untuk menunggu
pergantian pemakaian alat dari kelompok satu ke kelompok lainnya, dan
pada saat praktikum berlangsung dilakukan dengan teliti dan serius agar
sampel yang didapatkan bisa semaksimal mungkin.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1. Tempat Praktikum

Waduk FPK UNRI


Lampiran 2. Alat dan bahan yang digunakan

Mikroskop Pipet Tetes Botol dan Air Sampel

Plankton Net Ember Hemasitometer

Lugol
Lampiran 3. Dokumentasi

Lampiran 4. Foto Plankton

Anda mungkin juga menyukai