Anda di halaman 1dari 19

lOMoARcPSD|17485439

Laporan Praktikum Planktonologi

Biologi Perairan (Universitas Riau)

Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by rizky gepenk (penggemarr20@gmail.com)
lOMoARcPSD|17485439

LAPORAN PRAKTIKUM PLANKTONOLOGI

PENGAMATAN LAPANGAN (PLANKTON)

OLEH:

ULFILIA JULISA
2104111101
MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JUMAT/1/08.00-11.00
KELOMPOK 5
CALUSRISA PRISKILA HUTAGULUNG

LABORATORIUM BIOLOGI PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2022

Downloaded by rizky gepenk (penggemarr20@gmail.com)


lOMoARcPSD|17485439

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Alhamdulillah dan puji syukur saya panjatkan


kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga
laporan planktonologi yang berjudul “pengamatan lapangan (Plankton)“ dapat
terselesaikan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Dalam kesempatan ini, saya
mengucapkan terimakasih kepada asisten pembimbing telah banyak membantu,
memberikan arahan, saran, bimbingan serta petunjuk selama praktikum
dilaksanakan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini terdapat kekurangan
baik dari segi penyusunan, bahasa serta materi yang terdapat di dalamnya. Oleh
karena itu penulis menerima kritikan yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan laporan praktikum di masa yang akan datang. Semoga laporan
praktikum ini bermanfaat bagi kita semua.

Pekanbaru,Oktober 2022

Ulfilia Julisa

Downloaded by rizky gepenk (penggemarr20@gmail.com)


lOMoARcPSD|17485439

DAFTAR ISI

Isi Halaman
KATA PENGANTAR................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................
ii
DAFTAR TABEL......................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN................................................................ v
I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang ................................................................ 1
I.2. Tujuan Praktikum............................................................. 1
I.3. Manfaat Praktikum.......................................................... 2
II. METODOLOGI PRATIKUM
2.1. Waktu dan Tempat Pratikum......................................... 5
2.2. Alat dan Bahan.............................................................. 5
2.3. Metode Pratikum........................................................... 5
2.4. Prosedur Pratikum......................................................... 6
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1.Hasil.................................................................................. 7
3.2.Pembahasan...................................................................... 7
V. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan...................................................................... 9
4.2. Saran................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Downloaded by rizky gepenk (penggemarr20@gmail.com)


lOMoARcPSD|17485439

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1. Alat yang digunakan dalam pengambilan sampel plankton............... 5
2. Bahan yang digunakan dalam pengambilan sampel plankton .......... 5
3. Pengukuran kualitas air...................................................................... 7

Downloaded by rizky gepenk (penggemarr20@gmail.com)


lOMoARcPSD|17485439

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1. Denah pengamatan............................................................................. 7

Downloaded by rizky gepenk (penggemarr20@gmail.com)


lOMoARcPSD|17485439

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Bahan dan Alat yang digunakan......................................................... 12

Downloaded by rizky gepenk (penggemarr20@gmail.com)


lOMoARcPSD|17485439

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Perairan adalah suatu kumpulan massa air pada suatu wilayah tertentu, baik
yang bersifat dinamis (bergerak atau mengalir) seperti laut dan sungai maupun
statis (tergenang) seperti danau. Perairan ini dapat merupakan perairan tawar,
payau, maupun asin (laut).
Waduk biasanya berbentuk danau alam atau danau buatan, kolam
penyimpanan atau pembendungan sungai yang bertujuan untuk menyimpan air.
Waduk dapat dibangun dilembah sungai pada saat pembangunan sebuah
bendungan atau penggalian tanah atau teknik konstruksi konvensional seperti
pembuatan tembok atau menuang beton. Istilah “reservoir” dapat juga digunakan
untuk menjelaskan penyimpanan air didalam tanah seperti sumber air dibawah
sumur minyak atau sumur air.
Pengairan ialah kaedah pengaliran air di dalam tanah secara buatan yang
bertujuan membantu pertumbuhan tanaman, melihat banyak manfaat yang bisa
digunakan dari waduk, maka dibutuhkan peninjauan terhadap kualitas periaran
waduk tersebut. Salah satu bioindikator kualitas suatu perairan dilihat dari
kelimpahan benthos dan perifiton yang terdapat pada waduk Fakultas Perikanan
dan Kelautan Universitas Riau.
Plankton salah satu organisme hanyut apapun yang hidup dalam zona
pelagik (bagian atas) samudra, laut, dan badan air tawar Plankton berasal dari
bahasa Yunani yaitu planktos yang berarti pengembara atau penghanyut
(Nugroho, 2013). Secara luas plankton dianggap sebagai salah satu organisme
terpenting di dunia, karena menjadi bekal makanan untuk kehidupan akuatik. Bagi
kebanyakan makhluk laut, plankton adalah makanan utama mereka. Plankton
terdiri dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan laut. (Odum, 2015).

1.2. Tujuan praktikum


Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis plankton di
waduk UNRI dan sebagai informasi mengenai plankton bagi para pembaca,

Downloaded by rizky gepenk (penggemarr20@gmail.com)


lOMoARcPSD|17485439

khususnya mahasiswa praktikan. Juga untuk memenuhi tugas laporan hasil


praktikum biologi perairan mengenai Plankton.

1.3. Manfaat praktikum


Manfaat dari praktikum ini adalah kita dapat mengetahui seberapa
banyak jenis plankton yang ada di waduk UNRI. Kita juga dapat memahami
langkah-langkah untuk mengidentifikasi plankton disuatu perairan sehingga juga
dapat dilakukan pada area yang lainnya. Selain itu juga, dapat menambah
wawasan atau pengetahuan kita bagaimana cara membedakan antar jenis
plankton sehingga dapat meningkatkan pemahaman praktikan tentang jenis-jenis
plankton.

Downloaded by rizky gepenk (penggemarr20@gmail.com)


lOMoARcPSD|17485439

II. TINJAUAN PUSTAKA

Plankton adalah salah satu organisme hanyut apapun yang hidup dalam zona
pelagik (bagian atas) samudra, laut, dan badan air tawar Plankton berasal dari
bahasa Yunani yaitu planktos yang berarti pengembara atau penghanyut
(Nugroho, 2013). Secara luas plankton dianggap sebagai salah satu organisme
terpenting di dunia, karena menjadi bekal makanan untuk kehidupan akuatik. Bagi
kebanyakan makhluk laut, plankton adalah makanan utama mereka. Plankton
terdiri dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan laut. (Odum, 2015). Pada dasarnya,
plankton terbagi atas dua kelompok besar yaitu plankton tumbuhan (fitoplankton)
dan plankton hewani (zooplankton) (Nontji, 2016).
Plankton hidup di pesisir pantai di mana ia mendapat bekal garam mineral
dan cahaya matahari yang mencukupi. Ini penting untuk memungkinkannya terus
hidup. Mengingat plankton menjadi makanan ikan, tidak mengherankan bila ikan
banyak terdapat di pesisir pantai. Itulah sebabnya kegiatan menangkap ikan aktif
dijalankan di kawasan itu.Fitoplankton merupakan sumber mata rantai utama
dalam suatu perairan yaitu sebagai produsen primer atau organisme autotrof
karena kemampuannya membentuk zat organik dan anorganik. Fitoplankton ini
sangat dibutuhkan oleh organisme lain sebagai bahan makanan terutama bagi
organisme yang mengawali daur hidupnya sebagai plankton (Nontji, 2017).
Suatu perairan dikatakan produktivitas jika dalam perairan tersebut selain
intensitas cahaya dapat menembus jauh sampai ke kedalaman perairan serta
kecerahan perairan tersebut baik jumlah fitoplankton dan zooplankton juga
mempengaruhi produktivitas suatu perairan karena jumlahnya yang melimpah di
dalam perairan tersebut akan meningkatkan jumlah produksi dari ikan maupun
organisme yang membutuhkan jasad renik berupa zooplankton dan fitoplankton di
perairan tersebut. Tetapi dibalik fenomenanya ini, plankton dapat berdampak
buruk bagi sumberdaya perairan, dengan meningkatnya plankton secara besar-
besaran atau terjadi blooming, akan mengganggu organisme perairan, dimana
keberadaannya dapat membuat organisme lain yang berada di suatu perairan mati
secara massal (Yuliana, 2012). Dari informasi di atas maka dipandang perlu untuk
lebih jauh mengenal plankton terutama zooplankton dan fitoplankton serta

Downloaded by rizky gepenk (penggemarr20@gmail.com)


lOMoARcPSD|17485439

10

kelimpahannya dan keanekaragamannya di suatu perairan. Untuk mengetahui


lebih jelas maka dilakukanlah praktikum plankton ini.
Fitoplankton dapat berperan sebagai salah satu dari parameter ekologi yang
dapat menggambarkan kondisi suatu perairan. Salah satu ciri khas organisme
fitoplankton yaitu merupakan dasar dari mata rantai pakan di perairan (Dawe,
2014). Oleh karena itu, kehadirannya di suatu perairan dapat menggambarkan
karakteristik suatu perairan apakah berada dalam keadaan subur atau tidak.
Kelimpahan fitoplankton di suatu perairan dipengaruhi oleh beberapa parameter
lingkungan dan karakteristik fisiologisnya. Komposisi dan kelimpahan
fitoplankton akan berubah pada berbagai tingkatan sebagai respons terhadap
perubahan-perubahan kondisi lingkungan baik fisik, kimia, maupun biologi
(Reynolds et al. 2014). Faktor penunjang pertumbuhan fitoplankton sangat
kompleks dan saling berinteraksi antara faktor fisika-kimia perairan seperti
intensitas cahaya, oksigen terlarut, stratifikasi suhu, dan ketersediaan unsur hara
nitrogen dan fosfor, sedangkan aspek biologi adalah adanya aktivitas pemangsaan
oleh hewan, mortalitas alami dan dekomposisi (Goldman dan Horne, 2013).

Downloaded by rizky gepenk (penggemarr20@gmail.com)


lOMoARcPSD|17485439

11

III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat


Praktikum Planktonologi mengenai “Pengamatan dilapangan (Plankton)”
dilaksanakan pada hari Jumat, 4 November 2022 pukul 08.00 – 10.00 WIB di
waduk dan Laboratorium Biologi Perikanan , Fakultas Perikanan dan Kelautan,
Universitas Riau.
3.2. Alat dan Bahan
Tabel 1. Alat yang digunakan dalam pengambilan sampel plankton
No. Alat Fungsi
1. Botol sampel plankton Wadah sampel plankton yang akan diamati
2. Plankton net Menyaring plankton
3. Ember Alat pengambilan air waduk
4. Pipet tetes Alat meneteskan lugol kedalam botol sampel
5. Tissue Membersihkan
6. Kamera Dokumentasi
7. Alat tulis Menulis perhitungan kelimpahan plankton
8. Thermometer Untuk mengukur suhu perairan yang akan
diamati
9. Indikator pH Untuk mengukur pH perairan pada saat diamati

Tabel 2. Bahan yang dalam pengambilan sampel bentos dan plankton


No Bahan Fungsi
.
1. Sampel plankton Objek praktikum
2. Aquades/lugol Pengawet

3.3. Metode Praktikum


Adapun metode yang digunakan dalam praktikum pengambilan sampel
plankton ini adalah metode secara langsung. Metode ini dilakukan untuk
menggambarkan, mengumpulkan, serta menganalisis semua kegiatan yang
berhubungan dengan status sungai dan waduk berdasarkan komunitas plankton.
Menggunakan rumus kelimpahan plankton dan buku identifikasi dalam
mengidentifikasi komunitas plankton.

Downloaded by rizky gepenk (penggemarr20@gmail.com)


lOMoARcPSD|17485439

12

3.4. Prosedur Praktikum


Sebelum melakukan pengambilan sampel uji suhu dan pH perairan terlebih dahulu
dengan menggunakan thermometer dan indikator pH. Jika sudah maka lanjutkan
ke pengambilan sampel plankton. Pertama sekali siapkan alat-alat yang akan
digunakan, seperti planktonnet, ember dan botol. Kemudian tentukan lokasi
pengambilan sampel plankton. Setelah lokasi ditemukan, maka ambil air dengan
menggunakan ember lalu saring menggunakan planktonnet. Begitulah seterusnya
hingga air yang disaring mencapai 100 liter. Lakukan pengulangan sebanyak 2
kali di 3 titik berbeda. Setelah sampel yang diambil mencukupi, maka bawa air
hasil saringan tadi ke laboratorium untuk diamati jenis plankton apa yang terdapat
pada air sampel tersebut dengan menggunakan mikroskop.

Downloaded by rizky gepenk (penggemarr20@gmail.com)


lOMoARcPSD|17485439

13

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
Hasil pengukuran lapangan terhadap kelimpahan plankton di perairan waduk
UNRI diperoleh sebagai berikut:
Tabel 3. Pengukuran kualitas air
Jam Warna Suhu Keceraha pH DO CO
(WIB) (°C) n (cm) (mg/L) (mg/L)
08.40 Hijau 28 - 5 - -

Berikut merupakan denah lokasi pengamatan.

Gambar 1. Denah pengamatan

4.2. Pembahasan
Pengamatan atau pengambilan sampel Plankton dilakukan di waduk
universitas Riau. Lokasi waduk tepat berada di belakang Fakultas Perikanan
UNRI. Dilihat dari hasil pengamatan di lapangan, bahwa keadaan waduk UNRI
masih cukup terjaga dan kondisi Perairan masih terbilang cukup baik dan normal.
Luas waduk terbilang cukup besar dan cukup untuk menampung air yang diterima
dari aliran sungai di dekat waduk tersebut. Untuk kedalamannya sendiri tidak
terlalu dalam ( ± 1 - 2,5 meter) saja. Di pinggiran waduk juga ditumbuhi tanaman
air seperti eceng gondok, kiapu, teki-teki dan beberapa tanaman air lainnya.
Waduk ini berada di dalam kawasan kampus UNRI dan tentunya waduk ini
terbuka untuk umum. Di lihat bahwa terdapat beberapa aktiritas warga yang
berdatangan untuk berkunjung (self) memancing, melakukan Penelitian dan lain
sebagainya. Di dekat waduk juga terdapat aktivitas Pembudidayaan ikan dan

Downloaded by rizky gepenk (penggemarr20@gmail.com)


lOMoARcPSD|17485439

14

tambak ikan. dan tentu saja dapat disimpukan bahwa waduk ini terbuka untuk
umum.
Plankton terdiri dari fitoplankton dan zooplankton. Fitoplankton adalah
plankton menyerupai tumbuhan yang bebas melayang dan hanyut dalam perairan
serta mampu berfotosintesis. Zooplankton adalah organisme renik yang hidup
melayang-layang mengikuti pergerakan air yang berasal dari jasad hewani.
Fitoplankton merupakan pensuplai utama oksigen terlarut di perairan, sedangkan
zooplankton meskipun sebagai pemanfaat langsung fitoplankton, merupakan
produsen sekunder perairan (Nybakken, 2012). Plankton merupakan makanan
alami larva organisme perairan.
Keragaman spesies plankton di dalam ekosistem perairan sering digunakan
sebagai tolak ukur untuk mengetahui produktivitas primer perairan dan kondisi
ekosistem perairan tersebut. Kedua hal tersebut memiliki hubungan yang saling
mempengaruhi. Plankton menjadi salah satu bioindikator untuk mengetahui
produktivitas ekosistem perairan karena memiliki peran sebagai produsen.
Produktivitas primer adalah laju pembentukan senyawa-senyawa organik yang
kaya energi dari senyawa-senyawa anorganik. Sedangkan ekosistem dengan
keragaman rendah adalah tidak stabil dan rentan terhadap pengaruh tekanan dari
luar dibandingkan dengan ekosistem yang memiliki keragaman tinggi. Kondisi
suatu ekosistem tidak stabil dan rentan yang terjadi dapat mempengaruhi
produktivitas primer perairan tersebut sehingga berdampak pada jaring makanan
ekosistem.

Downloaded by rizky gepenk (penggemarr20@gmail.com)


lOMoARcPSD|17485439

15

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang dilakukan didapatkan nilai H >3, berarti
(keanekaragaman nya tinggi) dan dikatakan struktur komunitas stabil.
Berdasarkan nilai dominasi yang di dapat dari perhitungan data hasil praktikum
didapat kan nilai indeks Dominasi berada diantara 0 dan 1 ini berarti tidak ada
jenis yang mendominasi dalam perairan tersebut. Hal ini menunujukkan bahwa
tidak terjadi persaingan terhadap tempat ataupun makanan yang terjadi antar
plankton. Berdasarkan hal ini maka penulis menyimpulkan bahwa air yang berada
di perairan masih dalam kondisi yang masih baik.

5.2 Saran
Dalam praktikum ini hendaknya demi kelestarian dan terhindarnya perairan
khususnya di waduk Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dari pencemaran,
maka diharapkan semua pihak terutama mahasiswa yang telah mengerti terhadap
dampak dari pencemaran perairan maka tetap terus mempertahankan kondisi
perairan yang baik secara berkelanjutan.

Downloaded by rizky gepenk (penggemarr20@gmail.com)


lOMoARcPSD|17485439

16

DAFTAR PUSTAKA

Dawe, C. J. 2014. Marine Botany. John Wiley and John, Inc. New York. 628
pencemaran Air dan Strategi Penanggulangannya. JAI. 2 (1). 16-29.
Goldman, C.R dan A.J. Horne. 2013. Limnology. Mac Graw Hill Int. Book
Company. Tokyo. 464 hlm.
Nugroho. 2013. Bioindikator Kualitas Air. Jakarta: Trisakti.
Nontji, A. 2016. Laut Nusantara. Djambatan. Jakarta.
Nontji. 2017. Plankton Laut . Jakarta: LIPI Press.
Odum, E. P. 2015. Fundamentals of Ecology. W.B. Sounders Company Ltd.
Philadelphia.
Reynolds et al. 2014. The Ecology of Freshwater Phytoplankton. University
Pierre et Marie Curie: Paris.
Yuliana. 2012. Produktivitas Perairan. Jakarta: Bumi Aksara.

Downloaded by rizky gepenk (penggemarr20@gmail.com)


lOMoARcPSD|17485439

17

LAMPIRAN

Lampiran 1. Bahan dan Alat yang digunakan

Downloaded by rizky gepenk (penggemarr20@gmail.com)


lOMoARcPSD|17485439

18

Botol sampel Plankton net Ember

Lugol Aquades

Downloaded by rizky gepenk (penggemarr20@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai