Proper 1
Proper 1
PENDAHULUAN
2. 4 Prosedur Praktikum
Sebelum praktikum di lakukan semua praktikan terlebih dahulu mengikuti
respon praktikum. Langkah selanjutnya adalah mendengarkan asisten praktikum
untuk menjelaskan materi yang akan di praktikkan, sebagai berikut :
2.4.1 Pengambilan Plankton
Mengambil Air sampel untuk mengidentifikasi Plankton dengan cara
mengambil air menggunakan ember 5liter sebanyak 20 kali, karena untuk
mengambil Plankton membutuhkan air sampel sebanyak 50-100liter. Pada saat
Air di ambil, Planktonnet di goyang-goyangkan agar mikroorganisme
planktonnya tidak menempel pada jaring Planktonnet.
Lalu kembali ke Laboratorium Produktifitas Perairan, disana para praktikan
mencari organisme plankton menggunakan Mikroskop menggunakan air sampel
plankton yang telah di ambil dan akan diamati, dengan menggunakan pipet tetes
berukuran 1 mL, lalu dimasukkan ke dalam objek glass (SCR). Pengamatan
plankton dilakukan pada hemasitometer kemudian diamati dengan menggunakan
mikroskop dengan pembesaran 40x. Selanjutnya jenis-jenis plankton yang
ditemukan dicatat nama spesies dan jumlahnya.
2.4.2 Suhu
Dengan cara Memasukkan Thermometer kedalam air waduk lalu bagian
pangkal di ikat (bukan di ujung raksa) setelahnya Thermometer di tunggu dalam
beberapa saat sampai menujukkan angka yang sesuai (sampai pengukur angka
yang berwarna merah pada Thermometer berhenti) lalu di catat nilainya.
2.4.3 Kecerahan Air
Dengan cara Pinggan Secchi di masukkan ke dalam air waduk sampai
pinggan secchi nya tidak terlihat lalu di ukur, kemuidaan pinggan secchi di tarik
sampai terlihat lalu di ukur. Selanjutnya dimasukkan kedalam rumus kecerahan
air.
2.4.4 Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen = DO)
Dengan cara mengambil air menggunakan Botol BOD tanpa bubling
kemudian botol di tutup saat botol BOD masih di dalam air supaya tidak terkena
udara bebas, sedangkan untuk mengukur kadar air dengan cara Mengambil air
menggunakan botol BOD tanpa bubling, kemudian masukkan 2 ml Larutan
MnSO₄ dan 2 ml NaOH+KI dengan menggunakan buret sampai berwarna coklat,
selanjutnya menambahkan larutan H₂SO₄ sebanyak 4 ml menggunakan pipet
tetes lalu di aduk dengan bentuk angka 8 sampai berubah menjadi berwarna
kuning tua. Lalu pindahkan larutan tadi ke dalam elenmeyer 50 ml lalu masukkan
amylum 2-3 kali tetes lalu di aduk perlahan sampai berubah menjadi warna biru
atau berwarna gelap. Kemudian masukkan larutan Na-thiosulfat (Nₐ ₂S ₂O ₃)
sampai berubah menjadi bening, larutan Na-thiosulfat yang terpakai di catat dan
di masukkan kedalam rumus.
2.4.5 Karbondioksida (CO₂) Bebas
Dengan cara mengambil air sampel tanpa bubling seperti pada prosedur
Oksigen Terlarut, lalu teteskan 2-3 larutan indikator pnolpthealin, usahakan untuk
berubah menjadi warna pink karna jika hal tersebut terjadi maka titrasi ada CO2
yang terkandung, selanjutnya titrasi dengan larutan Nₐ ₂CO ₃ 0,0454 N (NaOH
0,0227 N) sampai berubah menjadi warna pink. Lalu catat larutan Nₐ ₂CO ₃ yang
di gunakan dan masukkan kedalam rumus Karbondioksida Bebas.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
III.1 Hasil
Dalam praktikum “Pengambilan Sampel Air dan Plankton” kelompok
kami mendapatkan hasil yaitu :
Tabel 2. Hasil Parameter Fisika Air
Parameter Fisika Hasil
Kecerahan air 51,5 cm atau 510 meter
Suhu 30°C
3.2 Pembahasan
3.2.1 Pengambilan Sampel Air
Suhu
Pengukuran suhu permukan perairan diwaduk FPK UNRI dilakukan
dengan menggunakan thermometer dengan cara mencelupkan thermometer
kedalam perairan. Setelah thermometer menunjukkan angka yang konstan,
maka baca hasilnya. Dalam praktikum ini menghasilkan suhu permukaan air
di waduk adalah 300C
Kecerahan
Dalam pengukuran kecerahan dilakukan dengan menggunakan secchi disk
dengan cara menurunkan secchi disk secara perlahan hingga batas tidak
tampak, yakni warna hitam pada secchi disk tidak lagi terlihat. Kemudian
ukur panjangnya dengan meteran atau penggaris panjang, dalam praktik ini
jarak hilang yang dihasilkan adalah 78 cm . Setelah itu, secara perlahan tarik
secchi disk keatas hingga warna hitam pada secchi disk tersebut kembali
terlihat lalu ukur juga berapa panjangnya, ini adalah batas tampak. Dalam
praktikum ini menghasilkan jarak tampak sebesar 33 cm. Setelah nilai batas
tampak dan nilai batas tidak tapak telah diperoleh, maka dibagi 2 lalu hasil
tersebut diamasukkan kedalam rumus untuk menghitung kecerahannya, yakni
51,5 cm.
Oksigen Terlarut
Pada pengukuran O2 terlarut (DO) menggunakan larutan tiosulfat dan air
didalam tabung enlemeyer dengan cara titrasi. Pada praktikum ini larutan
tiosulfat yang digunakan adalah sebanyak 1 ml dan volume air adalah 50 ml.
Dari perhitungan dengan mengunnakan rumus di dapatkan hasil yaitu 8,24
mg/ɭ
Karbondioksida Bebas
Pada pengukuran CO2 bebas menggunakan larutan Na2CO3 dan air
didalam tabung enlemeyer dengan cara titrasi. Pada praktikum ini larutan
Na2CO3 yang digunakan adalah sebanyak 4 tetes (0,2 ml) dan volume air
adalah 25 ml. untuk menghitung CO2bebas. Dari perhitungan dengan
mengunnakan rumus di dapatkan hasil yaitu 3,99 mg/ɭ.
3.2.2 Plankton
o Navicula Sp.
4.1 Kesimpulan
Mengetahui cara penggunaan alat pengambil sampel air permukaan
beserta alatpengukur parameternya dan mengetahui faktor-faktor mempengaruhi
pengambilan sampel air permukaan, serta dapat dibandingkan kualitas air Sungai
Karang Mumus dengan standar bakumutu kualitas dan pengendalian pencemaran
air. Dari hasil praktikum yang dilakukan menggenai keadaan fisika dan kimia
perairan didapatkan hasil sebagai berikut : Kecerahan di peroleh 51,5 cm, Suhu
berukuran 30oC, Oksigen terlarut (DO) sebesar 8,24 mg/ɭ, Karbondioksida bebas
3,99 mg/ɭ. Plankton sebagai organisme hanyut yang hidup dipermukaan Perairan.
Keseragaman dan jumlah plankton menetukan perairan itu baik atau buruk
serta perairan tersebut kaya unsur hara (nutrien) atau tidak. Manfaat dari
praktikum ini juga dapat menentukan suatu perairan baik atau tidak untuk
dijadikan sebagai lokasi budidaya perairan. Pada praktikum ini kami mendapatkan
plankton dengan jenis : Navicula Sp., Synedra Sp. , Pinnularia Sp. , Cosmarium
Sp , dan Microspora Sp.
4.2 Saran
Demi menjaga kualitas air di Jembatan Kupu-kupu UNRI, diharapkan
kepada semua pihak agar tidak mencemari air yang ada diwaduk tersebut. Baik itu
para mahasiswa, warga civitas UNRI maupun pengunjung dari luar. Dan
memberikan himbauan kepada pengunjung waduk agar tidak melakukan tindakan
yang merusak, seperti membuang sampah ke waduk. Kualitas air saat ini adalah
baik, namun apabila tidak dijaga akan berkurang kualitasnya. Maka, marilah
bersama-sama kita jaga agar air di waduk tersebut agar tetap sesuai dengan baku
mutu yang ditentukan dan tidak tercemar.
Agar kegiatan praktikum berjalan dengan lancar dan baik, ada kala
waktunya jangan terlalu begitu cepat, supaya kegiatan praktikum tersebut bisa di
mengerti dengan sepenuhnya atau berjalan sesuai yang di inginkan. Dalam hal ini
juga diharapkan kepada asisten lebih sabar dan tekun dalam menghadapi para
mahasiswa yang lemah pola pemikirannya karena setiap orang memiliki pola pikir
10
yang berbeda, dan itu semua butuh proses.Dalam praktikum hendaknya praktikan
lebih memperhatikan arahan atau petunjuk dari asisten sehingga praktikum akan
lebih lancar. Para praktikan juga harus memahami teori yang akan dipraktikumkan
atau prosedur-prosedur dalam melakukan praktikum, supaya saat melakukan
praktikum tidak terjadi kekeliruan.
LAMPIRAN
13
2 = 100 cm (1 meter.)
Diketahui : 44
CO₂ Bebas = A×N× ×1000
2
A : Volume titran Nₐ₂CO₃ yang v
terpakai (ml) 44
= 0,2×0,0227× ×1000
2
N : Normalitas larutan (0,0454 N)
25
V : Volume sampel = 3,99 mg/ɭ
Diketahui : 100
Alkalinitas pp= A×N titran× ×1000
2
A : Volume titran Nₐ₂CO₃ yang Ml sampel