OLEH
NAMA : JULIET M. MAUS
NIM : PO530333219265
KELAS : 2 REG. A
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-
Nya, penulisan makalah dengan judul “Teknik Pemekatan dan Pengeringan Eksrak“ ini dapat
terselesaikan dengan baik. Makalah ini disusun dengan tujuan agar mahasiswa dapat mengetahui dan
memahami mengenai Teknik Pemekatan dan Pengeringan Eksrak. Penulis berharap semoga makalah
ini dapat berguna dan juga bermanfaat serta menambah wawasan pengetahuan kita semua.
Namun sebagai manusia yang tidak luput dari kesalahan, penulis menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat dinantikan demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat dengan mudah dimengerti dan dapat dipahami
maknanya. Penulis meminta maaf apabila ada kesalahan kata dalam penulisan makalah ini, serta
apabila ada kalimat yang kurang berkenan dihati pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
1.3 Tujuan
1) Dapat mengetahui teknik pemekatan ekstraksi
2) Dapat mengetahui prinsip pemekatan ekstraksi
3) Dapat mengetahui teknik pengeringan ekstraksi
4) Dapat mengetahui cara perhitungan rendemen
BAB II
ISI
4) Reverse Osmosis
Reverse osmosis adalah suatu proses pembalikan dari proses osmosis. Reverse osmosis
dilakukan dengan cara memberikan tekanan pada bagian larutan dengan konsentrasi
tinggi menjadi melebihi tekanan pada bagian larutan dengan konsentrasi rendah. Reverse
osmosis (Osmosis terbalik) atau RO adalah suatu metode penyaringan yang dapat
menyaring berbagai molekul besar dan ion-ion dari suatu larutan dengan cara memberi
tekanan pada larutan ketika larutan itu berada di salah satu sisi membran seleksi (lapisan
penyaring). Proses tersebut menjadikan zat terlarut terendap di lapisan yang dialiri
tekanan sehingga zat pelarut murni bisa mengalir ke lapisan berikutnya. Membran
seleksi itu harus bersifat selektif atau bisa memilah yang artinya bisa dilewati zat
pelarutnya (atau bagian lebih kecil dari larutan) tetapi tidak bisa dilewati zat terlarut
seperti molekul berukuran besar dan ion-ion.
2.2 Prinsip Pemekatan ekstrak
1) Prinsip sentrifugasi
Pemekatan sentrifugal menggunakan prinsip dimana objek diputar secara horizontal pada
jarak tertentu. Apabila objek berotasi di dalam tabung atau silinder yang berisi campuran
cairan dan partikel, maka campuran tersebut dapat bergerak menuju pusat rotasi, namun
hal tersebut tidak terjadi karena adanya gaya yang berlawanan yang menuju kearah
dinding luar silinder atau tabung, gaya tersebut adalah gaya sentrifugasi. Gaya inilah
yang menyebabkan partikel – partikel menuju dinding tabung dan terakumulasi
membentuk endapan.
4) Reverse Osmosis
Prinsipnya yaitu metode pemurnian melalui membran semi permeable di mana suatu
tekanan tinggi (50-60 PSI) diberikan melampaui tarikan osmosis sehingga akan
memaksa air melewati proses osmosis terbalik dari bagian yang memiliki kepekatan
tinggi ke bagian dengan kepekatan rendah.
Contoh Soal :
TTK melakukan isolasi kurkumin dari rimpang kunyit. Sebanyak 50 g serbuk rimpang kunyit di
destilasi dan mempeoleh 10 g minyak atsiri. Sebanyak 5 g minyak atrisi diambil dan diam
diambil
eugenolnya dan diperoleg 1 g eugenol. Berapa rendemen eugenol?
Jawab : diketahui bobot ekstrak 1 g, bobot simplisia 50g
Rendemen= 1 g/ 50g X 100% =20%
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teknik pemekatan yaitu sentrifugasi, pemekatan panas, pemekatan beku, saponifikasi,
filtrasi, dan reverse osmosis. Pemekatan berarti peningkatan jumlah pastial solute (senyawa
terlarut) secara penguapan pelarut tanpa sampai menjadi kondisi kering, ekstrak hanya menjadi
kental/pekat. Tujuan dari pemekatan adalah Meningkatkan kadar zat aktif dalam volume yang
kecil; mempermudah proses pembuatan dan menghilangkan sisa pelarut.
Pengeringan ekstrak berarti menghilangkan pelarut dari bahan sehingga menghasilkan
massa yang dapat berupa serbuk atau masa kering-rapuh (tergantung pada proses dan peralatan
yang digunakan). Pengeringan ekstrak umumnya dilakukan untuk membuat sediaan padat seperti
tablet, kapsul, pil, dan sediaan padat lainnya. Pengeringan ekstrak dapat dilakukan dengan
penambahan bahan tambahan atau tanpa penambahan bahan tambahan. Rendemen adalah
perbandingan jumlah (kuantitas) ekstrak yang dihasilkan dari ekstraksi tanaman dengan jumlah
simplisis. Rendemen dinyatakan dengan satuan persen (%). Semakin tinggi nilai rendemen yang
dihasilkan menandakan nilai ekstrak yang dihasilkan semakin banyak.
3.2 Saran
Sebagai mahasiswa farmasi, harus mengetahui teknik pemekatan, pengeringan ekstrak dan
juga perhitungan rendemen agar dapat melakukan praktikum fitokima dengan benar.
DAFTAR PUSTAKA