Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KOLOID

Disusun Oleh:

1. Uswatun Hasanah Putri Fariant

2. Juwita Andriani

3. Siti Farhatus Sholihah

4. Karmila

5. Khairunnisa

6. Sharul Maghfirah

SMAN 1 WOHA
2022-2023
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia-Nya, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Shalawat serta salam kami haturkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya kelak di akhirat. Rasa syukur dan
terima kasih kami ucapkan, Kami berharap agar makalah kami yang berjudul “ Koloid” dapat
bermanfaat dan meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan terkait definisi termokimia serta
pengaplikasian termokimia dalam kehidupan sehari-hari. Demikian yang dapat kami sampaikan,
kami memohon maaf apabila dalam penulisan makalah kami terdapat perkataan yang tidak
berkenan di hati. Semoga makalah ini dapat bermanfaat. Kami menyadari bahwa makalah kami jauh
dari kata sempurna dan masih membutuhkan kritik serta saran dari pembaca, untuk menjadikan
makalah ini lebih baik kedepannya.

Bima, 23 Mei 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Judul...........................................................................................................................................1

Kata Pengantar...........................................................................................................................2

Daftar Isi....................................................................................................................................3

Daftar Gambar...........................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang......................................................................................................................4

B.Rumusan Masalah.................................................................................................................5

C.Tujuan...................................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Koloid..........................................................................................................6

B. Pengertian sistem koloid...............................................................................................6

C. Jenis-jenis koloid...........................................................................................................7

D. Sifat-sifat koloid...........................................................................................................10

E. Pembuatan koloid..........................................................................................................12

F. Pemurnian koloid..........................................................................................................13

G. Koloid dalam kehidupan sehari-hari.............................................................................14

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan..........................................................................................................................16

B.Saran....................................................................................................................................17

Daftar Pustaka.........................................................................................................................17

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Efek Tyndall.........................................................................................................10

Gambar 1.2 Gerak Brown.........................................................................................................10

Gambar 1.3 Adsorpsi................................................................................................................11

Gambar 1.4 Koagulasi koloid...................................................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai koloid baik dalam bentuk produk-produk
maupun dalam keadaan terlihat yang biasa dijumpai. Seperti produksabun, dan produk aerosol atau
yang sering kali kita lihat seperi udara yang berdebu,kabut, dan lain sebagainya.

Sistem Koloid adalah campuran hampir homogen antara fase terdispensi danfase
pendispersi. Campuran ini hampir homogen, artinya campuran dua zat hampirmenyatu dan sulit
dibedakan. Fase terdispensinya bukan dalam bentuk molekuler(bukan setiap molekul tersebar).
Akan tetapi, gabungan dari beberapa molekul. Jikadiambil contoh zat terdispensi air, sistem koloid
merupakan dispensi padatan(gabungan dari molekul) yang tersebar dalam medium pendispersi.
Hanya saja partikel padatan yang terdispersi ini kecil sehingga tidak bisa dibedakan mana
faseterdispensi dan mana fase pendispersi.

Pada dasarnya setiap konsep dan penerapan serta perlakuan melalui praktekkimia
membutuhkan larutan dan campuran. Di sini akan di bahas mengenai campuranyang secara khusus
yakni campuran koloid. Sistem koloid adalah suatu bentukcampuran yang keadaannya terletak
antara larutan dan suspensi ( larutan kasar).Sistem koloid ini mempunyai sifat-sifat khas yang
berbeda dengan sifat larutan dansuspensi. Keadaan bukan ciri dari zat tertentu karena semua zat,
baik padat, cair,maupun gas, dan dapat di buat dalam keadaan koloid.

Sistem Koloid terdiri dari atas fase terdispersi dengan ukuran tertentu dalammedium
pendispersi. Zat yang didispersikan disebut fase terdispersi, sedangkanmedium yang digunakan
untuk mendespersikan disebut medium dispersi. Faseterdespersi bersifat diskontinu (terputus-
putus), sedangkan medium despersi bersifatkontinu.

Sistem koloid berhubungan dengan proses proses di alam yang mencakup berbagai bidang.
Misalnya saja, makanan yang kita makan (dalam ukuran besar)sebelum digunakan oleh
tubuh,terlebih dahulu diproses sehingga berbentuk koloid,dan protoplasma dalam sel sel makhluk
hidup. Dalam kehidupan sehari-hari ini,sering kita temui beberapa produk yang merupakan
campuran dari beberapa zat, tetapizat tersebut dapat bercampur secara merata. Misalnya saja saat
kita membuat susu, serbuk atau tepung susu bercampur secara merata dengan air panas. Kemudian,
eskrim yang biasa kita konsumsi, mempunyai rasa yang beragam, es krim tersebutharuslah disimpan
dalam lemari es agar tidak meleleh. Semua itu merupakan contohsistem koloid.

Udara juga mengandung sistem koloid, misalnya polutan padat yang terdispersi(tercampur)
dalam udara, yaitu asap dan debu. Juga air yang terdispersi dalam udarayang disebut kabut
merupakan sistem koloid. Mineral mineral yang terdispersidalam tanah, yang dibutuhkan oleh
tumbuh tumbuhan juga merupakan koloid.Penggunaan sabun untuk mandi dan mencuci berfungsi
untuk membentuk koloidantara air dengan kotoran yang melekat (minyak). Campuran logam
selenium dengankaca lampu belakang mobil yang menghasilkan cahaya warna merah juga
merupakansistem koloid

4
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu koloid ?

2. Apa yang dimaksud dengan system koloid?

3. Apa saja jenis-jenis koloid ?

4. Apa saja sifat-sifat koloid ?

5. Bagaimana cara membuat koloid?

6. Bagaimana cara memurnikan koloid dari partikel yang tidak dibutuhkan?

7. Bagaimana penggunaan koloid dan Apa saja contoh koloid dalam kehidupan sehri-hari?

C. TUJUAN MAKALAH

1. Menjelaskan pengertian koloid

2. Menjelaskan yang dimaksud dengan system koloid

3. Menjelaskan jenis-jenis koloid

4. Menjelaskan sifat-sifat koloid

5. Menjelaskan cara membuat koloid

6. Menjelaskan cara memurnikan koloid dari partikel yang tidak dibutuhkan

7. Menjelaskan penggunaan koloid dan contoh koloid dalam kehidupan sehri-hari

D. MANFAAT MAKALAH

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kimia dasar

2. Untuk menambah wawasan dan pengetahuaan tentang sistem koloid

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KOLOID

Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebihdi mana
partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang dipecah)tersebar secara merata di
dalam zat lain (medium pendispersi/ pemecah). Ukuran partikel koloid berkisar antara 1-100 nm.
Ukuran yang dimaksud dapat berupadiameter, panjang, lebar, maupun tebal dari suatu partikel.
Koloid merupakan dispersi partikel kecil dari satu material ke dalam material lain. Berukuran kecil
artinya bahwadiameternya kurang dari 500 nm (sekitar panjang gelombang sinar). Secara umum,
partikel itu merupakan kumpulan dari sejumlah atom atau molekul tetapi terlalu keciluntuk dilihat
dengan mikroskop optik biasa. Partikel ini melewati kertas saring tetapidapat dideteksi dengan
hamburan sinar, sedimentasi dan osmosis. Proses pada permukan menentukan kebanyakan aspek
kehidupan sehari-hari termasuk kehidupanitu sendiri. Bahkan jika kita membatasi perhatian kita
pada permukaan zat padat saja, pentingnya proses itu hampir tidak berkurang. Proses pada
permukaan padatmenentukan kelangsungan hidup industri, baik yang konstruktif seperti dalam
katalismaupun yang destruktif seperti dalam korosi. . Contoh lain dari sistem koloid adalahadalah
tinta, yang terdiri dari serbuk-serbuk warna (padat) dengan cairan (air). Selaintinta, masih terdapat
banyak sistem koloid yang lain, seperti mayones, hairspray, jelly,dll.

B. PENGERTIAN SISTEM KOLOID

Sistem koloid atau suspensi koloid atau larutan koloid atau suatu koloid adalahsuatu
campuran berfasa dua yaitu fasa terdispersi dan fasa pendispersi dengan ukuran partikel terdispersi
berkisar antara 10-7 sampai dengan 10-4 cm. Besaran partikel yangterdispersi, tidak menjelaskan
keadaan partikel tersebut. Partikel dapat terdiri atas atom,molekul kecil atau molekul yang sangat
besar. Koloid emas terdiri atas partikel-partikeldengan bebagai ukuran, yang masing-masing
mengandung jutaan atom emas atau lebih. 8 Koloid belerang terdiri atas partikel-partikel yang
mengandung sekitar seribu molekulS 8. Suatu contoh molekul yang sangat besar (disebut juga
molekul makro) ialahhaemoglobin. Berat molekul dari molekul ini 66800 s.m.a dan mempunyai
diametersekitar 6 x 10-7.

Bila kita melarutkan suatu zat ke dalam suatu pelarut, maka kita akanmendapatkan
bermacam-macam sistem, tergantung dari besarnya diameter partkelyang dialarutkan. Walaupun
demikian kita dapat membagi sistem ini menjadi tiga jenisyaitu:

1. Larutan sejatu atau dispers molekuler, bila diameter partikelnya lebih kecil dari1mm,
misalnya larutan gula, garam, dan sebaginya
2. Larutan kolid atau dispers halus, bila diameter partikelnya terletak antara 1mm-100mm,
misalnya sol emas, sol AgCl, larutan makromolekul, dan sebagainya.
3. Dispers kasar, bila diameter partikelnya lebih besar dari 100mmCampuran dua macam zat,
dimana zat yang satu terbagi halus dalam zat lain,disebut sistem dispers. Sistem dipers
terdidri atas fase dispers dan medium dispers.

Ciri-ciri sistem koloid sebagai berikut :

1. Sistem koloid mempunyai ukuran partikel 10-7 – 10-5 cm.


2. Partikelnya dapat dilihat dengan mikroskop ultra.

6
3. Partikel koloid tidak dapat disaring dengan kertas saring biasa, tetapidapat disaring
menggunakan kertas perkamen.
4. Koloid tahan lama.
5. Koloid akan terakugulasi apabila ditambah larutan.
6. Koloid mempunyai sifat elektrolit.
7. Koloid termasuk campuran homogen.

C. JENIS-JENIS KOLOID

Sistem koloid terdiri atas dua fase atau bentuk, yakni fase terdispersi (fasedalam) dan fase
pendispersi (fase luar, medium). Zat yang fasenya tetap, disebut zat pendispensi. Sementara itu, zat
yang fasenya berubah merupakan zat terdispensi.

Berdasarkan fase zat terdispersi, sistem koloid terbagi atas tiga bagian, yaitukoloid sol,
emulsi, dan buih. Sol ialah koloid dengan zat terdispersinya fase padat.Emulsi ialah koloid dengan zat
terdispersinya fase cair. Buih ialah koloid dengan zatterdispersinya fase gas. Berdasarkan fase
mediumnya, sol, emulsi, dan buih masihterbagi atas beberapa jenis. Sedangkan pada fase
pendispersi adalah gel

A. Sol
Sol adalah dispersi koloid zat padat, cair atau gas. Dari ini yang terpentingadalah sol
zat padat dalam zat cair dan dalam bagian ini hanya akan dibicarakan haltersebut. Sol dibagi
berdasarkan dispers mediumnya air, alkoholbila mediumnyaalkohol.
Sol disebut liofilik bila partikel-partikelnya menarik pelarit dan disebut liofobik bila
tidak menarik pelarut. Bila pelarutnya air, disebut hidrofilik, misalnya oksidasi-oksidasi, pati
dan protein dalam air. Bila pelarutnya air dan partikel koloid tidakmenarik air, disebut
hidrofobik, misalnya sol logam, garam BaSO4, AgCl dansebagainya didalam air.

Pembuatan
Sol hidrofobik dibuat dengan dua cara yaitu cara dispers dan cara kondensasi.Pada
cara dispers, partikel-partikel besar dipecah, hingga menjadi ukuran koloid.Sebaliknya pada
cara kondensasi, ion ion atau molekul digabungkan menjadi partikeldengan ukuran koloid.
1. Cara dispers.
a. Disintegrasi mekanisPada cara ini zat yang bersangkuta ditumbuk dan
dihaluskan dalamcolloid mill, misalnya pada pembuatan semen, pigmen
cat, tepung dansebagainya.
b. Disentigrasi ListrikCara ini dilakukan dalam sel elektrolid, katoda berupa
logam yang akandibuat koloid. Larutan berupa NaOH dan dipakai arus
dengan rapat arus yang besar. Akibat elektrolisis, Na akan terbentuk
dikatode dan dengan logam yangada terjadi alliage. Air yang ada bereaksi
dengan alliage ini dan akibat reaksilogam katode akan terlarut dengan
ukuran koloid.
c. PeptisasiPeptisasi ialah pelaritan kembali suatu endapan. Endapan-
endapanseperti AgCl atau BaSO4 akan terlarut dalam bentuk koloid, bila
ditambahkanelektrolit tertentu.
2. Cara Kondensasia.
a. Proses Bunga Api
Arus dengan frekuensi tinggi dialirkan melalui dua elektrode
logam,yang dimasukkan dalam pelarut yang cocol. Akibat bunga api

7
lostrik, logamakan menguap dan mengembun dalam larutan sebagai
koloid.

b. Reaksi dalam larutan


i. Reaksi garam-garam logam dengan basa
ii. Reaksi pengendapan garam yang encer.
iii. Reaksi reduksic.

c. Penggantian pelarut
Suatu larutan ditambahkan kedalam larutan yang berisi zat terarut
yangakan dibuat koid. Zat terlarut harus tidak larut dalam pelarut yang
ditambahkan,sedangkan kedua pelarut harus dapaat bercampur
sempurna.
Pemurnian sol dari ion yang ada dapat dilakukan dengan filtrasi
ultraatau dialisis.Filtrasi yaitu proses pemisahan partikel koloid dari
pelarut dan zatterlarut yang asa dengan filter yang dibuat khusus yang
permeabel terhadapsemua larutan zat dalam larutan tetapi menahan
partikel-partikel koloid.
Dialisis adalah proses pengambilan zat terlarut dari larutan
koloiddengan cara diffusi melalui membrane (kolodinon,selofan,nitro-
selulosa atauselaput bintang) yang cocok. Dialisis dapat dipercepat dengan
elektrodialisis.

B. Koloid Emulsi
Emulsi ialah dispers koloid cairan satu dalam cairan lainnya. Emulsi adalahsuatu
sistem koloid yang fase terdispersi dan medium pendispersinya berupa cairanyang tidak
dapat bercampur (mis : minyak dalam air) fase yang tidak bercampur akansegera memisah.
Untuk menjaga agar emulsi tersebut stabil, perlu ditambahkan zatketiga yang disebut
emulgator atau zat pengermulsi. Contoh emulgaltor : galatin,kuning telur, kanji, madu alam,
dsb. sayrat emulgaltor adalah molekul-molekulnyamempunyai afinitas terhadap kedua
cairan yang membentuk emulsi. Daya afinitasnyaharus parsial atau tidak sama terhadap
kedua cairan tersebut. Salah satu ujungemulgaltor larut dalam cairan yang satu, sedangkan
ujung yang lain hanya membentuklapisan tipis disekeliling atau diatas permukaan cairan
yang lain.

C. Koloid Buih
Sistem Koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair. (Contoh: pada pengolahan bijih logam,
alat pemadam kebakaran, kosmetik dan lainnya).
a. Buih Cair (Buih)
Buih cair adalah sistem koloid dengan fase terdisperasi gas dan dengan
medium pendisperasi zat cair. Fase terdisperasi gas pada umumnya berupa udara
ataokarbondioksida yang terbetuk dari fermentasi. Kestabilan buih dapat diperoleh
dariadanya zat pembuih (surfaktan). Zat ini teradsorbsi ke daerah antar-fase dan
mengikatgelembung-gelembung gas sehingga diperoleh suatu kestabilan.
Ukuran kolid buih bukanlah ukuran gelembung gas seperti pada sistem
kolidumumnya, tetapi adalah ketebalan film (lapisan tipis) pada daerah antar-fase
dimanazat pembuih teradsorbsi, ukuran kolid berkisar 0,0000010 cm. Buih cair
memilikistruktur yang tidak beraturan. Strukturnya ditentukan oleh kandungan zat
cairnya, bukan oleh komposisi kimia atau ukuran buih rata-rata. Jika fraksi zat cair
lebih dari5%, gelembung gas akan mempunyai bentuk hamper seperti bola. Jika
kurang dari 5%,maka bentuk gelembung gas adalah polihedral.

8
Beberapa sifat buih cair yang penting:
 Struktur buih cair dapat berubah dengan waktu, karena: pemisahan medium
pendispersi (zat cair) atau drainase, karena kerapatan gas dan zat cair yang
jauh berbeda,2.
 Terjadinya difusi gelembung gas yang kecil ke gelembung gas yang
besarakibat tegangan permukaan, sehingga ukuran gelembung gas menjadi
lebih besar,3.
 rusaknya film antara dua gelembung gas.

Struktur buih cair dapat berubah jika diberi gaya dari luar. Bila gaya yang
diberikankecil, maka struktur buih akan kembali ke bentuk awal setelah gaya
tersebut ditiadakan.Jika gaya yang diberikan cukup besar, maka akan terjadi
deformasi.

Contoh buih cair:

 Buih hasil kocokan putih telur


Karena audara di sekitar putih telur akan teraduk dan menggunakan
zat pembuih, yaitu protein dan glikoprotein yang berasal dari putih telur
itusendiri untukmembentuk buih yang relative stabil. Sehingga putih
telur yangdikocok akan mengembang.
 Buih hasil akibat pemadam kebakaran
Alat pemadam kebakaran mengandung campuran air, natrium
bikarbonat, aluminium sulfat, serta suatu zat pembuih. Karbondioksida
yangdilepas akan membentuk buih dengan bamtuam zat pembuih
tersebut.

b. Buih Padat
Buih padat adalah sistem kolid dengan fase terdisperasi gas dan
denganmedium pendisperasi zat padat. Kestabilan buih ini dapat diperoleh dari zat
pembuih juga(surfaktan).
Contoh-contoh buih padat yang mungkin kita ketahui:
 Roti
Proses peragian yang melepas gas karbondioksida terlibat dalam
proses pembuatan roti. Zat pembuih protein gluten dari tepung
kemudian akanmembentuk lapisan tipis mengelilimgi gelembung-
gelembung karbondioksidauntuk membentuk buih padat.
 Batu apung
Dari proses solidifikasi gelas vulkanik, maka terbentuklah batu apung
 Styrofoam
Styrofoam memiliki fase terdisperasi karbondioksida dan udara,
sertamedium pendisperasi polistirena.
 GEL ATAU JELY
Gel adalah sistem koloid yang fase terdispersinya berupa cairan,
medium pendispersinya berupa zat padat. Pada umumnya terjadi dari
sol liofil (hidrofil) yangfase terdispersinya mempunyai kemampuaan
sangat kuat untuk menarik medium pendispersinya. Berdasarkan
sifatnya, gel dibedakan menjadi dua macam yaitu gelkenyal dan gel tidak
kenyal.

9
D. SIFAT-SIFAT KOLOID

a) Efek Tyndall

Sifat penghamburan cahaya oleh koloid ditemukan oleh John Tyndall, olehkarena itu
sifat ini dinamakan Tyndall. Efek dari Tyndall digunakan untukmembedakan system koloid
dari larutan sejati, contohnya dalam kehidupansehari-hari dapat diamati dari langit yang
tampak berwarna biru atau terkadangmerah.

Gambar 1.1

Ilustrasi Efek Tyndall (Sumber: chemistryonline.guru)

b) Gerak Brown
Hal ini pertama kali oleh Robert Brown (1773-1858), ia sedangmengamati butiran
sari tumbuhan pada permukaan air dengan mikroskop.Gerakan Brown dapat diuraikan
sebagai berikut: partikel-partikel suatu zatsenantiasa bergerak. Gerakan tersebut bersifat
acak seperti pada zat cair dan gas.Semakin kecil ukuran partikel koloid, semakin cepat gerak
brown. Semakin besar ukuran partikel, semakin lambat gerak brown.

Gambar 1.2

Ilustrasi Gerak Brow (Sumber: pinterest.com)

10
c) Adsorpsi
Adsorpsi ialah peristiwa penyerapan partikel atau ion atausenyawa lain pada
permukaan partikel koloid yang disebabkan olehluasnya permukaan partikel. Sifat ini telah
digunakan dalam berbagai proses seperti penjernihan air.

Gambar 1.3

Adsropsi pada Fe(OH)3 (Sumber: nafiun.com)

d) Muatan koloid

Sifat koloid terpenting adalah muatan partikel koloid. Semua partikel koloid
memiliki muatan sejenis (positif dan negetif). Makaterdapat gaya tolak menolak antar
partikel koloid. Partikel koloid tidak dapat bergabung sehingga memberikan kestabilan pada
sistemkoloid. Sistem koloid secara keseluruhan bersifat netral.

e) Koagulasi koloid

Partikel-partikel yang bersifat stabil karena memiliki muatanlistrik sejenis. Apabila


muatan listrik itu hilang, makan partikelkooid tersebut akan berabung membentuk
gumpalan. Proses penggumpalan pertikel koloid dan pengendapannya disebutkoagulasi.
Koagulasi biasanya digunakan untuk perebusan teur, pembuatan yoghurt, tahu, penjernihan
air sungai.

11
Gambar 1.4

Ilustrasi sifat koagulasi (Sumber: bisakimia.com)

f) Koloid pelindung
Koloid pelindung ialah koloid yang mempunyai sifat dapatmelindungi koloid lain dari
proses koagulasi.

E. PEMBUATAN KOLOID

Ada dua metode pembuatan sistem dispersi koloid,yaitu metode kondensasi danmetode
dispersi. Pada metode kondensasi, ion atau molekul digabungkan menjadi partikel besar berukuran
koloid. Sebaliknya, pada metode dispersi, partikel-partikel besar dipecah menjadi partikel-partikel
berukuran koloid dan kemudian didispersikankedalam medium pendispersi.

 Metode Kondensasi
Pembuatan koloid sol dengan metode ini pada umumnya dilakukan dengan
carakimia (dekomposisi rangkap, hidrolisis, dan redoks). Cara kimia tersebut bekerja
denganmenggabungkan partikel-partikel larutan (atom, ion, ataumolekul).
o Reaksi dekomposisi rangkap
Misalnya:
Sol AgCl dibuat dengan mencampurkan larutan AgNO3 encer dan
larutanHCL encer; AgNO3 (aq)+ HCl(aq)→ AgCl(koloid)+ 3H2O(aq)
o Reaksi Hidrolisis
Hidrolisis adalah reaksi suatu zat dengan air. Misalnya:Sol Al(OH)3
dapat diperoleh dari reaksi hidrolisis gara Al dalam airmendidih;
AlCl3 (aq)+ 3H2O(aq)→ Al(OH)3 (koloid)+ 3HCl(aq)
o Reaksi reduksi-oksidasiMisalnya:Sol belerang dapat dibuat dengan
mereduksi SO2 yang terlarut dalam airdengan mengalirnya gas H2S;
2H2S(g)+ SO2→ 3S(s)+ 2H2O(l)
o Pengganti Larutan

12
Cara ini dilakukan dengan menggantikan meduim pendispersi
sehingga fasaterdispersinya yang semula larut setelah diganti
pelarutnya menjadi berukurankoloid.

 Metode Dispersi
Metode ini melibatkan pemecahan partikel-partikel kasar menjadi
berukurankoloid yang kemudian akan didispersikan dalam medium pendispersinya.
Ada3 cara dalam metode ini, yaitu:
1. Metode Mekanik
Cara mekanik adalah penghalusan partikel-partikel kasar zat
padatdengan proses penggilingan untuk dapat membentuk partikel-
partikel berukuran koloid. Alat yang digunakan untuk cara ini biasa
disebut penggilingan koloid, yang biasa digunakan dalam:
✓Industri makanan untuk membuat jus buah, selai, dsb
✓Industri kimia rumah tangga untuk membuat pasta gigi,
semirsepatu, dsb
✓Industri farmasi
2. Metode Peptisasi
Cara peptisasi adalah pembuatan koloid dari butir-butir
kasar atau darisuatu endapan dengan bantuan suatu zat
pemecahan. Zat pemecahtersebut dapat berupa elektrolit
khususnya yang mengandung ion sejenisataupun pelarut tertentu.
3. Cara busur bredig
Cara busur bredig ini biasanya digunakan untuk membuat
sol-sol logam,seperti Ag, Au, dan Pt.

F.PEMURNIAN KOLOID

Seringkali terdapat zat-zat terlarut yang tidak diinginkan dalam suatu pembuatan suatu
sistem koloid. Partikel-partikel tersebut haruslah dihilangkan ataudimurnikan guna menjaga
kestabilan koloid. Ada beberapa metode pemurnian yangdapat digunakan, yaitu:

1.Dialisis

Dialisis adalah proses pemurnian partikel koloid dari muatan-muatanyang


menempel pada permukaannya. Pada proses dialisis ini digunakanselaput semipermeabel.
Pergerakan ion-ion dan molekul-molekul kecilmelalui selaput semipermiabel disebut dialisis.
Proses dialisis untuk pemisahan partikel-pastikel koloid dan zat terlarut dijadikan dasar bahi
pengembangan dialisator. Salah satu aplikasi dialisator adalah sebagaimesin pencuci darah
untuk penderita gagal ginjal. Jaringan ginjal bersifat semipermiabel, selaput ginjal hanya
dapat dilewati oleh air dan molekulsederhana seperti urea, tetapi menahan partikel-partikel
koloid seperti sel-sel darah merah.

2. Elektrodialisis

Pada dasarnya proses ini adalah proses dialysis di bawah pengaruhmedan listrik.
proses dialisis mengunakan bantuaan medan listrik dalam benjana yang akan mempercepat
perembesan ion-ion dari dalam kantong.Ion-ion positif dalam kantong berdifusi melalui
membran menuju elektrodanegatif (katoda) dan sebaliknya. Cara kerjanya; listrik tegangan
tinggidialirkan melalui dua layer logam yang menyokong selaput semipermiabel.Sehingga
pertikel-partikel zat terlarut dalam sistem koloid berupa ion-ionakan bergerak menuju

13
elektrode dengan muatan berlawanan. Adanya pengaruh medanlistrik akanmempercepat
proses pemurnian sistem koloid.Elektrodialisis hanya dapat digunakan untuk memisahkan
partikel-partikelzat terlarut elektrolit karena elektrodialisis melibatkan arus listrik.

3. Penyaring Ultra

Penyaring ultra adalah penyaring yang memiliki pori-pori yang sangathalus atau
membran dengan ruang renik yang besarnya tertentu sehinggatidak dapat dilalui oleh
partikel koloid, tetapi dapat dilalui oleh ion-ion atau partikel molehkuler larutan. Partikel-
partikel kolid tidak dapat disaring biasa seperti kertas saring, karena pori-pori kertas saring
terlalu besardibandingkan ukuran partikel-partikel tersebut. Tetapi, bila kertas
saringtersebut diresapi dengan selulosa seperti selofan, maka ukuran pori-porikertas akan
sering berkurang. Kertas saring yang dimodifikasi tersebutdisebut penyaring ultra. Proses
penyaringan, dapat juga digunakan pompa penghisap atau dengan pemberiaan elektroda
dari sumber arus listrik.

Proses pemurnian dengan menggunakan penyaring ultra initermasuklambat, jadi


tekanan harus dinaikkan untuk mempercepat prosesini. Terakhir, partikel-pertikel koloid
akan teringgal di kertas saring.Partikel-partikel kolid akan dapat dipisahkan berdasarkan
ukurannya,dengan menggunakan penyaring ultra bertahap.

G.Koloid Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Sistem koloid banyak digunakan pada kehidupan sehari-hari, terutama


dalamkehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan sifat karakteristik koloid yang penting,
yaitudapat digunakan untuk mencampur zat-zat yang tidak dapat saling melarutkan
secarahomogen dan bersifat stabil untuk produksi dalam skala besar.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai aplikasi koloid :

1.Pemutihan Gula

Gula tebu yang masih berwarna dapat diputihkan. Dengan melarutkangula


ke dalam air, kemudian larutan dialirkan melalui sistem koloid tanahdiatomae atau
karbon. Partikel koloidakan mengadsorpsi zat warna tersebut.Partikel-partikel koloid
tersebut mengadsorpsi zat warna dari gula tebusehingga gula dapat berwarna putih.

2.Penggumpalan Darah

Darah mengandung sejumlah koloid protein yang bermuatan negatif.Jika


terjadi luka, maka luka tersebut dapat diobati dengan pensil stiptik atautawas yang
mengandung ion-ion Al3+ dan Fe3+. Ion-ion tersebutmembantu agar partikel koloid
di protein bersifat netral sehingga proses penggumpalan darah dapat lebih mudah
dilakukan.

3.Penjernihan Air

Air keran (PDAM) yang ada saat ini mengandung partikel-partikelkoloid


tanah liat,lumpur, dan berbagai partikel lainnya yang bermuatannegatif. Oleh karena
itu, untuk menjadikannya layak untuk diminum, harusdilakukan beberapa langkah
agar partikel koloid tersebut dapat dipisahkan.Hal itu dilakukan dengan cara
menambahkan tawas (Al2SO4)3.Ion Al3+yang terdapat pada tawas tersebut akan

14
terhidroslisis membentuk partikelkoloid Al(OH)3 yang bermuatan positif melalui
reaksi:Al3+ + 3H2O à Al(OH)3 + 3H+

Setelah itu, Al(OH)3 menghilangkan muatan-muatan negatif dari partikel


koloid tanah liat/lumpur dan terjadi koagulasi pada lumpur. Lumpurtersebut
kemudian mengendap bersama tawas yang juga mengendap karena pengaruh
gravitasi. Berikut ini adalah skema proses penjernihan air secaralengkap.

15
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

1. Koloid adalah suatu campuran zat heterogen antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel
zat yang brukuran koloid tersebar merata dalam zat lain.

2. Sistem koloid adalah suatu campuran yang keadaannya terletak di antara campuranhomogen
(larutan) dan heterogen (suspensi).

3. Sistem koloid terdiri atas dua fase atau bentuk, yakni fase terdispersi (fase dalam) danfase
pendispersi (fase luar, medium). Zat yang fasenya tetap, disebut zat pendispensi.Sementara itu, zat
yang fasenya berubah merupakan zat terdispensi.Berdasarkan fasezat terdispersi, sistem koloid
terbagi atas tiga bagian, yaitu koloid sol, emulsi, dan buih. Sedangkan fase pendepersinya adalah gel

4.Koloid mempunyai beberapa sifat diantaranya:


Partikel koloid dapat menghamburkan cahaya sehingga berkas cahaya yangmelalui sistem
koloid. Dapat diamati dari samping sifat partikel koloid ini disebutefek Tyndall.
Jika diamati dengan mikroskop ultra ternyata partikel koloid senantiasa bergerakdengan
gerak patah-patah yang disebut gerak Brown. Gerak Brown terjadi karenatumbukan tak simetris
antara molekul medium dengan partikel koloid.
Koloid dapat mengadsorpsi ion atau zat lainpada permukaannya, dan olehkarena luas
permukaannya yang relatif besar, maka koloid mempunyai daya adsorpsiyang besar.
Adsorpsi ion-ion oleh partikel koloid membuat partikel koloid menjadi bermuatan listrik.
Muatan koloid menyebabkan gaya tolak-menolak di antara partikelkoloid, sehingga menjadi stabil
(tidak mengalami sedimentasi).
Muatan partikel koloid dapat ditunjukkan dengan elektroforesis, yaitu pergerakan partikel
koloid dalam medan listrik.
Penggumpalan partikel koloid disebut koagulasi. Koagulasi dapat terjadi karena berbagai hal,
misalnya pada penambahan elektrolit. Penambahan elekrolit akanmenetralkan muatan koloid,
sehingga faktor yang menstabilkannya hilang.

5. Ada dua metode pembuatan sistem dispersi koloid, yaitu metode kondensasi danmetode dispersi.
Pada metode kondensasi, ion atau molekul digabungkan menjadi partikel besar berukuran koloid.
Sebaliknya, pada metode dispersi, partikel-partikel besar dipecah menjadi partikel-partikel
berukuran koloid dan kemudian didispersikankedalam medium pendispersi.

6. Seringkali terdapat zat-zat terlarut yang tidak diinginkan dalam suatu pembuatansuatu sistem
koloid. Partikel-partikel tersebut haruslah dihilangkan atau dimurnikanguna menjaga kestabilan
koloid. Ada beberapa metode pemurnian yang dapatdigunakan, yaitu: Dialisis, Elektrodialisis, dan
Penyaring Ultra.

7. Kegunaan sistem koloid dalam kehidupan sehari-hari seperti dalam bidang industri,makanan,
kosmetik, obat-obatan dan sebagainya. Dalam kehidupan sehari-hari koloidsangat bermanfaat bagi
kita.

16
SARAN

Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak kesalahan dan
jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada
banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar. Jakarta: ErlanggaKusnawati, Tine Maria, dkk. 2005.
Sains Kimia. Jakarta: Bumi AksaraOxtoby, David W. 2001. Prinsip-prinsip Kimia Modern. Jakarta:
ErlanggaProf. Dr. Sukardjo. 1990. Kimia Anorganik. Yogyakarta: Rineka Cipta.Yudhistira. Suharsini,
Maria. 2005. Kimia dan Kecakapan Hidup. Jakarta : Ganesa Exact.Iska. 2014. Makalah koloid lengkap.
http://iskabere.blogspot.co.id/2014/05/makalah-koloid-lengkap.html. Diakses pada tanggal 23 Mei
2022

17

Anda mungkin juga menyukai