Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KIMIA DASAR LANJUT

PEMBUATAN KOLOID DENGAN


CARA DISPERSI

OLEH :
1.Aldiansyah Kurnia Hari (02)
2.Faza Aura Diandra (11)

3.Mayang Sari Puji L(18)


4.Muhammad Asvil Azkiya (19)
6.Ryanni Windasari (30)
7.Sholihul Hadi (31)
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN KIMIA
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat
diselesaikan.
Makalah ini kami susun sebagai tugas dari mata kuliah Kimia Dasar Lanjut dengan
judul “Pembuatan Koloid Dengan Cara Dispersi”.
Terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Nuniek selaku dosen mata kuliah Kimia
Dasar Lanjut yang telah membimbing dan memberikan kuliah demi lancarnya terselesaikan
tugas makalah ini.
Demikianlah tugas ini kami susun semoga bermanfaat, dan dapat memenuhi tugas
mata kuliah Kimia Dasar Lanjut.

Surabaya, April 2012

Tim
Penulis

i
Daftar Isi
Kata Pengantar .................................................................................................. i
Daftar Isi .................................................................................................. ii
BAB I Pendahuluan ............................................................................................ 1
Latar Belakang ............................................................................................. 1
Tujuan Penulisan ......................................................................................... 1
Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
Sistematika Penulisan .................................................................................. 2
BAB II Pembahasan .............................................................................................. 3
A. Pengertian Koloid ......................................................................................... 3
B. Jenis-Jenis Koloid ......................................................................................... 3
C. Metode /Cara Dispersi .................................................................................. 4
D. Pembuatan Koloid Dengan Cara Dispersi .................................................... 5
E. Contoh Pembuatan Secara Dispersi .............................................................. 6
BAB III Penutup .................................................................................................. 8
A. Kesimpulan .................................................................................................. 8
B. Saran .................................................................................................. 8
Daftar Pustaka .................................................................................................. 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Di lingkungan kita banyak sekali penerapan ilmu-ilmu kimia salah satunya adalah
penggunaan Koloid dalam kehidupan sehari-hari, jadi kita atau khusunya seorang
mahasiswa sebaiknya mengerti apa itu sebenarnya koloid, sifat-sifatnya serta kegunaanya
karena itu sangat berguna serta memang menjadi salah satu materi kimia yang harus
dikuasai. Selain itu koloid merupakan salah satu tonggak dalam kemajuan industri yang
sudah berkembang saat ini. Yang tidak kalah penting adalah pembutan koloid yang benar
dan tepat adalah suatu kunci untuk mendapatkan suatu koloid yang diinginkan.
Dalam pembuatan suatu koloid dapat digunakan berbagai metode, namun dalam
makalah ini kami akan membahas tentang pembuatan koloid berdasarkan Metode / Cara
Dispersi. Dengan menggunakan metode ini diharapkan dapat menghasilkan suatu koloid
yang berguna dalam kehidupan sehari-hari. Selayaknya industri dengan berbagai
kesibukannya dalam menghasilkan produk-produk yang berguna bagi masyarakat
banyak, istilah Limbah tidak dapat dilepaskan sebagai problema yang harus bisa
ditangani bersama-sama. Agar kelak kita dapat terus memanfaatkan sesuatu yang
diberikan oleh Sang Maha Pencipta, jadi berlakulah Bijaksana agar kita diridhoi oleh-
Nya.

B. TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan penulisan Makalah ini adalah:

1. Agar para pembaca mengetahui pengertian dari koloid beserta jenis-jenisnya dan
Metode /Cara Dispersi.

2. Agar para pembaca mengetahui sifat – sifat dari koloid .

3. Agar para pembaca mengetahui cara pembuatan koloid secara Dispersi

4. Agar para pembaca mengetahui manfaat koloid utamanya koloid yang dibuat
berdasarkan metode Dispersi.

1
C. RUMUSAN MASALAH

Adapun yang kami jelaskan di sini rumusan masalahnya sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan koloid ?


2. Apa saja jenis-jenis koloid ?
3. Apa yang dimaksud dengan Metode/Cara Dispersi ?
4. Bagaimana pembuatan koloid dengan Cara dipsersi ?
5. Apa saja manfaat koloid utamanya dalam pengimplementasian Cara Dispersi ?

D. SISTEMATIKA PENULISAN

Makalah ini disusun dengan sistematika penulisan yang meliputi: BAB I :


PENDAHULUAN Menyajikan Latar Belakang Masalah, Tujuan Penulisan, Rumusan
Masalah dan Sistematika Penulisan; BAB II : PEMBAHASAN Menyajikan Pengertian
Koloid, Jenis-Jenis Koloid, Metode /Cara Dispersi, Pembuatan Koloid Dengan Cara
Dispersi, Contoh Pembuatan Secara Dispersi; BAB III : PENUTUP menyajikan
kesimpulan dan saran.

2
BAB II
ISI (PEMBAHASAN)

A. PENGERTIAN KOLOID
Sistem Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara
larutan dan suspensi (campuran kasar). Sistem koloid ini mempunyai sifat-sifat khas yang
berbeda dari sifat larutan dan suspensi. Keadaan koloid bukan ciri dari zat tertentu karena
semua zat, baik padat, cair, maupun gas, dapat dibuat dalam keadaan koloid.
Sistem Koloid sangat berhubungan erat dengan hidup dan kehidupan kita sehari-hari.
Cairan tubuh, seperti darah adalah sistem koloid dan masih banyak lagi. Dan dalam
industi farmasi dan kosmetikpun juga menggunakan kerja sistem Koloid. Karena sistem
koloid sangat berpengaruh bagi kehidupan sehari-hari, kita harus mempelajarinya lebih
mendalam agar kita dapat mengguanakannya dengan benar dan dapat bermanfaat untuk
diri kita.
Dalam teorinya, koloid adalah suatu sistem campuran “metastabil” (seolah-olah
stabil, tapi akan memisah setelah waktu tertentu). Dan peryataan tersebutlah yang mebuat
koloid berbeda dengan larutan dan suspensi.
Di dalam larutan koloid secara umum, ada 2 zat sebagai berikut :
- Zat terdispersi, yakni zat yang terlarut di dalam larutan koloid
- Zat pendispersi, yakni zat pelarut di dalam larutan koloid
B. JENIS-JENIS KOLOID
Berdasarkan fase terdispersi maupun fase pendispersi suatu koloid dibagi sebagai
berikut :

Fase Pendispersi Nama koloid Contoh


Terdispersi
Gas Gas Bukan koloid, karena gas bercampur secara homogen
Gas Cair Busa Buih, sabun, ombak,
krim kocok
Gas Padat Busa padat Batu apung, kasur busa
Cair Gas Aerosol cair Obat semprot, kabut,
hair spray di udara

3
Cair Cair Emulsi Air santan, air susu,
mayones
Cair Padat Gel Mentega, agar-agar
Padat Gas Aerosol padat Debu, gas knalpot,
asap
Padat Cair Sol Cat, tinta
Padat Padat Sol Padat Tanah, kaca, lumpur

C. METODE /CARA DISPERSI

Cara Dispersi
Pembuatan sistem koloid dengan cara dispersi dilakukan dengan memperkecil
partikel suspensi yang terlalu besar menjadi partikel koloid, pemecahan partikel-
partikel kasar menjadi koloid.

Secara umum Dispersi dapat dilakukan dengan cara mekanik maupun dengan cara kimia.

Prinsip umum :

Partikel Besar → Partikel Koloid

Yang termasuk cara dispersi:

✓ Cara Mekanik

Cara ini dilakukan dari gumpalan partikel yang besar kemudian dihaluskan dengan
cara penggerusan atau penggilingan.

✓ Cara Busur Bredig

Digunakan untuk membuat sol-sol logam dengan loncatan bunga listrik. Instrument
Busur Bredig dapat dilihat pada Gambar 6.12.

✓ Cara Peptisasi

Cara peptisasi adalah pembutan koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu endapan
dengan bantuan pemeptisasi (pemecah).

✓ Cara Ultrasonik

4
Cara ini hampir sama dengan cara busur Bredig, yaitu sama-sama untuk pembuatan
sol logam. Ka1au busur Bredig menggunakan arus listrik tegangan tinggi, maka cara
ultrasonik menggunakan energi bunyi dengan frekuensi sangat tinggi, yaitu di atas
20.000 Hz.

Contoh :

1. Agar-agar dipeptisasi oleh air ; Karet oleh bensin.

2. Endapan NiS dipeptisasi oleh H2S, Endapan Al(OH)3 olehAlCl3.

Gambar 6.12 Busur Bredig

D. PEMBUATAN KOLOID DENGAN CARA DISPERSI :


1. Cara Mekanik
Contoh: Gumpalan tawas digiling, dicampurkan ke dalam air akan membentuk
koloid dengan kotoran air. Membuat tinta dengan menghaluskan karbon pada
penggiling koloid kemudian didispersikan dalam air. Membuat sol belerang dengan
menghaluskan belerang bersama gula (1:1) pada penggiling koloid, kemudian
dilarutkan dalam air, gula akan larut dan belerang menjadi sol.
2. Cara Peptisasi
Contoh: sol Fe(OH)3 dengan menambahkan FeCl3. sol NiS dengan menambahkan
H2S. Karet dipeptisasi oleh bensin, agar-agar dipeptisasi oleh air, endapan
Al(OH)3 dipeptisasi oleh AlCl3.
3. Cara Busur Bredia/Bredig
Pembuatan koloid dengan cara busur Bredia/Bredig dilakukan dengan mencelupkan 2
kawat logam (elektroda) yang dialiri listrik ke dalam air, sehingga kawat logam akan
membentuk partikel koloid berupa debu di dalam air. Contoh, pembuatan sol logam.

5
4. Cara Ultrasonik
Contoh : Pembuatan Silika

E. CONTOH PEMBUATAN SECARA DISPERSI :

1. Cara mekanik

Contoh :

a. Pembuatan sol belerang

Sol belerang dibuat dengan cara menggerus belerang padat yangdicampur

dengan gula pasir kemudian dilarutkan dalam air ssebagai medium

pendispers.

b. Pembuatan cincau dari daun cincau

Daun cincau dilumatkan bersama air hingga halus kemudian disaring

Filtratnya didiamkan maka akan terbentuk kolid cincau

2. Cara peptisasi

Caranya dengan memecah molekul besar menjadi molekul kecil seukuran koloid

dengan menambahkan zat kimia.

Contoh :

a. Pembuatan sol Al(OH)3 dari endapan Al(OH)3 yang ditambakan larutan AlCl3
b. Peptisasi As2S3 dalam air yaitu dengan menambahkan gas asam sulfida (H2S)
c. Pembuatan Jelly.

6
Jelly merupakan salah satu jenis koloid yang dapat dibuat dengan memanfaatkan
cara peptisasi. Zat pemecah dalam pembuatan jelly adalah pektin atau asam
pektinat. Pektin memiliki sifat terdispersi dalam air. Pektin bersama gula dan asam
pada suhu tinggi akan membentuk gel. Fase terdispersi dalam jelly ini adalah
berupa zat cair dan medium pendispersi berupa zat padat.

3. Cara busur Bredig

Yaitu dengan meloncatkan api listrik dalam medium pendispers pada logam yang akan

dibuat sebagai koloid.

Contoh : Sol Emas, logam dialiri arus listrik kemudian dikonsletkan di dalam air

maka akan terbentuk sol emas.

7
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari bahasan yang telah dijelaskan sebelumnya dapat ditarik kesimpulan


bahwa dalam pembuatan suatu koloid diperlukan suatu Metode /Cara yang tepat dan
benar agar mendapatkan koloid yang fungsional. Metode yang digunakan untuk
membuat koloid dari suatu partikel yang ukuranya melebihi ukuran koloid, maka
digunakan cara Dispersi. Setelah diputuskan untuk menggunakan cara Dispersi maka
selanjutnya memilih jenis Dispersi apa yang tepat untuk digunakan, contohnya
Dispersi secara Mekanik, Peptisasi, Busur Bredig, maupun Ultrasonik. Dan dengan
cara tersebut dapat memudahkan kita untuk membuat dan menganalisa suatu koloid.

B. SARAN

Dengan ditulisnya makalah yang menjelaskan tentang Pembuatan Koloid


Dengan Cara Dispersi ini, semoga kita semua bisa benar-benar memahami tentang
koloid khususnya pemanfaataannya menggunakan metode dispersi dalam kehidupan
sehari-hari. Sehingga, kita dapat belajar sambil memanfaatkan apa yang ada di
lingkungan sekitar kita.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://www.freewebs.com/leosylvi/koloidemulsi.htm

Ian, 28 April 2012 , sistem koloid http://blogkita.info/tag/emulsi/

Ibnuhayyan, 28 April 2012, colloid-chemistry


http://ibnuhayyan.wordpress.com/2008/09/10/emulsi/
Ladytulipe, 28 April 2012 , Emulsi http://ladytulipe.wordpress.com/2009/01/04/emulsi/

Nuranimahabah, 28 April 2012, koloid suspense larutan (kimia)


http://nuranimahabbah.wordpress.com/2009/05/16/koloid-suspensi-larutan-kimia/

Anief, 2000, Ilmu Meracik Obat, Teori dan Praktek, Gadjah Mada University press,
Jogjakarta.

Anda mungkin juga menyukai