A. Kesimpulan ....................................................................................... 17
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Koloid ?
2. Apa saja jenis-jenis koloid ?
3. Apa perbedaan Koloid, Suspensi, dan Larutan ?
4. Bagaimana sifat koloid ?
5. Bagaimana cara pembuatan koloid ?
C. Tujuan Penulisan
- Menjelaskan pengertian koloid
- Menjelaskan jenis-jenis koloid
- Menjelaskan perbedan koloid, suspensi, larutan
- Menjelaskan sifat-sifat koloid
- Menjelaskan cara pembuatan koloid
D. Manfaat Penulisan
Agar pembaca dapat mengetahui dan memahami apa itu koloid, jenis-
jenis koloid, perbedaan koloid suspensi dan larutan, sifat-sifat koloid, dan
cara pembuatan koloid.
BAB II
PEMBAHASAN
Jadi, Koloid adalah suatu keadaan materi yang memiliki ukuran di antara
ukuran partikel dan suspensi. Dalam larutan, suatu zat disebarkan/dilarutkan ke
dalam pelarut membentuk campuran homogen, dimana partikel-partikel zat
terlarut bercampur sempurna dengan pelarut sehingga tidak terlihat adanya
perbedaan. Dengan cara yang mirip, partikel koloid disebarkan/didispersikan
ke dalam suatu medium, dan menghasilkan sistem koloid. Partikel koloid
yang didispersikan disebut dengan zat terdispersi, dan medium tempat partikel
didispersikan disebut medium pendispersi.
Sistem koloid tersusun atas fase terdispersi yang tersebar merata pada medium
pendispersi. Fase terdispersi maupun medium pendispersi dapat berupa gas, cair,
atau padat. Tetapi campuran gas dengan gas tidak membentuk sistem koloid, sebab
semua gas akan bercampur homogen dalam segala perbandingan. Sistem koloid
dapat dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Sol
Sol mempunyai fase terdispersi padat. Sol terdiri atas
1. Sol padat dengan medium pendispersi padat, contoh paduan logam,
gelas berwarna, dan intan;
2. Sol cair atau sol dengan medium pendispersi cair, contoh cat, tinta,
tepung dalam air, tanah liat;
3. Sol gas atau aerosol padat dengan mediumpendispersi gas, contoh
asap, debu di udara.
2. Emulsi
Emulsi mempunyai fase terdispersi cair. Emulsi terdiri atas
1. Emulsi padat atau gel dengan medium pendispersi padat,
contoh keju, mentega, agar-agar.
2. Emulsi cair atau emulsi dengan medium pendispersi cair,
contoh susu, mayones, dan krim tangan.
3. Emulsi gas atau aerosol cair dengan medium pendispersi gas,
contoh kabut, awan, dan hairspray.
3. Buih
Buih mempunyai fase terdispersi gas. Buih terdiri atas
1. Buih padat dengan medium pendispersi padat, contoh batu apung,
karet busa, dan styrofoam
2. Buih cair atau buih dengan medium pendispersi cair, contoh buih
sabun dan putih telur.
Klasifikasi di atas dapat pula disusun dalam delapan pola penggolongan,
yakni seperti dalam tabel berikut.
Fase Fase
No Nama Koloid Contoh
Terdispersi Pendispersi
Sol padat,
8 Padat Padat Kaca berwarna, campuran
logam
Jika ditinjau dari tabel tersebut maka sistem koloid mencakup hampir semua materi
baik yang dihasilkan dari proses alam maupun yang dikembangkan oleh manusia.
a) Koloid Liofil dan Liofob
Berdasarkan tingkat kestabilannya, koloid dapat digolongkan menjadi
dua macam, yaitu koloid liofob dan liofil. Koloid liofob memiliki kestabilan
rendah, sedangkan koloid liofil memiliki kestabilan tinggi. Liofob berasal dari
bahasa Latin yang artinya menolak pelarut, sedangkan liofil berarti menyukai
pelarut. Jika medium pendispersi dalam koloid adalah air maka digunakan
istilah hidrofob dan hidrofil sebagai pengganti liofob dan liofil.
Koloid hidrofil relatif stabil dan mudah dibuat, misalnya dengan cara
pelarutan. Gelatin, albumin telur, dan gom arab terbentuk dari dehidrasi
(penghilangan air) koloid hidrofil. Dengan menambahkan medium pendispersi,
gelatin dapat terbentuk kembali menjadi koloid sebab prosesnya dapat balik
(reversible). Koloid hidrofob umumnya kurang stabil dan cenderung mudah
mengendap. Waktu yang diperlukan untuk mengendap sangat beragam
bergantung pada kemampuan agregat (mengumpul) dari koloid tersebut.
Lumpur adalah koloid jenis hidrofob. Lumpur akan mengendap dalam waktu
relatif singkat. Namun, ada juga koloid hidrofob yang berumur panjang,
misalnya sol emas. Sol emas dalam medium air dapat bertahan sangat lama.
Koloid hidrofob bersifat tidak dapat balik (irrerersible). Jika koloid
hidrofob mengalami dehidrasi (kehilangan air), koloid tersebut tidak dapat
kembali ke keadaan semula walaupun ditambahkan air. Sejumlah kecil gelatin
atau koloid hidrofil sering ditambahkan ke dalam sol logam yang bertujuan
untuk melindungi atau menstabilkan koloid logam tersebut. Koloid hidrofil
yang dapat menstabilkan koloid hidrofob disebut koloid protektif atau koloid
pelindung. Koloid protektif bertindak melindungi muatan partikel koloid
dengan cara melapisinya agar terhindar dari koagulasi. Protein kasein bertindak
sebagai koloid protektif dalam air susu. Gelatin digunakan sebagai koloid
pelindung dalam es krim untuk menjaga agar tidak membentuk es batu.
b) Jelifikasi (Gelatinasi)
Pada kondisi tertentu, sol dari koloid liofil dapat mengalami pemekatan
dan berubah menjadi material dengan massa lebih rapat, disebut jeli. roses
pembentukan jeli disebut jelifikasi atau gelatinasi. Contoh dari proses ini, yaitu
pada pembuatan kue dari bahan agar-agar, kanji, atau silikagel.
Pembentukan jeli terjadi akibat molekul-molekul bergabung
membentuk rantai panjang. Rantai ini menyebabkan terbentuknya ruang-ruang
kosong yang dapat diisi oleh cairan atau medium pendispersi sehingga cairan
terjebak dalam jaringan rantai. Peristiwa medium pendispersi terjebak di antara
jaringan rantai pada jeli ini dinamakan swelling. Pembentukan jeli bergantung
pada suhu dan konsentrasi zat. Pada suhu tinggi, agar-agar sukar mengeras,
sedangkan pada suhu rendah akan memadat. Pembentukan jeli juga menuntut
konsentrasi tinggi agar seluruh pelarut dapat terjebak dalam jaringan.
Kepadatan jeli bergantung pada zat yang didispersikan. Silikagel yang
mengandung medium air sekitar 95% membentuk cairan kental seperti lendir.
Jika kandungan airnya lebih rendah sekitar 90% maka akan lebih padat dan
dapat dipotong dengan pisau.
Jika jeli dibiarkan, volumenya akan berkurang akibat cairannya keluar.
Gejala ini dinamakan sinersis. Peristiwa sinersis dapat diamati pada agar-agar
yang dibiarkan lama. Jeli dapat dikeringkan sampai kerangkanya keras dan
dapat membentuk kristal padat atau serbuk. Jeli seperti ini mengandung banyak
pori dan memiliki kemampuan mengabsorpsi zat lain. Silikagel dibuat dengan
cara dikeringkan sampai mengkristal. Silikagel digunakan sebagai pengering
udara, seperti pada makanan kaleng, alat-alat elektronik, dan yang lainnya.
C. Perbedaan Koloid, Suspensi, Dan Larutan
2. Larutan adalah benar-benar homogen dibandingkan dengan koloid, yang juga bisa
menjadi campuran heterogen.
3. Campuran koloid tampak buram atau transparan, tetapi larutan adalah transparan.
4. Suspensi merupakan campuran heterogen, namun koloid bisa homogen atau
heterogen.
5. Perbedaan utama antara suspensi dan koloid adalah diameter partikel yang tersebar;
partikel dalam suspensi lebih besar dari partikel dalam koloid.
6. Partikel dalam suspensi dapat menetap di bawah pengaruh gravitasi, jika terganggu.
Namun partikel dalam koloid tidak menetap dalam kondisi normal. Namun, dengan
kekuatan tambahan endapan dapat diperoleh, seperti di sentrifugasi.
7. Partikel dalam suspensi tidak bisa melewati kertas saring, namun partikel koloid bisa.
8. Koloid dapat menghamburkan cahaya, dan suspensi tidak memancarkan cahaya.
Oleh karena itu, koloid bisa buram atau tembus, tapi suspensi buram.
D. Sifat-Sifat Koloid
- Efek Tyndall
Efek Tyndal adalah kemampuan koloid untuk menghamburkan cahaya
ke segala arah. Fenomena ini dapat juga digunakan untuk membedakan larutan
dengan koloid, sebab larutan tidak memiliki sifat menghamburkan cahaya dan
dapat menjelaskan buramnya dispersi koloid (minyak zaitun dan air dapat
tembus cahaya, namun jika keduanya dicampur akan membentuk koloid yang
nampak seperti susu).
- Gerak Brown
Jika suatu sistem koloid diamati menggunakan mikroskop optik, dengan
arah tegak lurus terhadap berkas cahaya dan latar belakang yang gelap, maka
akan nampak partikel-partikel yang berbentuk seperti bintik-bintik berkilauan.
Jika gerakan bintik-bintik tersebut diikuti, maka terlihat bahwa bintik-bintik
tersebut bergerak secara acak ke segala arah. Gerakan acak ini disebut gerakan
Brown. Hal ini terjadi karena banyaknya tabrakan molekul pada satu sisi
molekul tidak sama pada sisi yang lain.
- Adsorpsi
Contoh:
(i) Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif karena permukaannya menyerap ion H+.
(ii) Koloid As2S3 bermuatan negatif karena permukaannya menyerap ion S2.
- Muatan koloid
Dikenal dua macam koloid, yaitu koloid bermuatan positif dan koloid
bermuatan negatif.
- Koagulasi koloid
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk
endapan. Dengan terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi
membentuk koloid.
Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti pemanasan, pendinginan dan
pengadukan atau secara kimia seperti penambahan elektrolit, pencampuran
koloid yang berbeda muatan.
- Koloid pelindung
Koloid pelindung ialah koloid yang mempunyai sifat dapat melindungi
koloid lain dari proses koagulasi.
- Dialisis
Dialisis ialah pemisahan koloid dari ion-ion pengganggu dengan cara
mengalirkan cairan yang tercampur dengan koloid melalui membran
semipermeabel yang berfungsi sebagai penyaring. Membran semipermeabel
ini dapat dilewati cairan tetapi tidak dapat dilewati koloid, sehingga koloid dan
cairan akan berpisah.
- Elektroforesis
Elektroferesis ialah peristiwa pemisahan partikel koloid yang
bermuatan dengan menggunakan arus listrik.
http://bakriekimia.blogspot.co.id/2012/05/pengertian-dan-jenis-sistem-koloid.html
http://iskabere.blogspot.co.id
http://thierydrizzle.blogspot.co.id/2014/11/makalah-kimia-manfaat-koloid-bagi.html
http://www.gurupendidikan.com/sifat-pengertian-sistem-koloid-menurut-para-ahli-
beserta-jenisnya
https://hengky11blog.wordpress.com/2014/02/04/kegunaan-koloid-dalam-kehidupan-
sehari-hari
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_koloid
http://riemjustwill.blogspot.co.id/2012/02/perbedaanlarutan-koloid-dan-suspensi.html
https://nuranimahabbah.wordpress.com/2009/05/16/koloid-suspensi-larutan-kimia/
http://bahasapedia.com/perbedaan-antara-larutan-koloid-dan-suspensi/
http://artikeltop.xyz/perbedaan-larutan-koloid-dan-suspensi.html