“SISTEM KOLOID”
Nama Kelompok
Ni Putu Uripiani Damayanti (34)
Ni Luh Putu Yuli Agustini (27)
Ni Komang Suardani (24)
Ni Made Okta Sari (30)
I Nengah Suardana (14)
XI.IPA 2
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
makalah ini tepat pada waktunya. Adapun isi dari makalah ini yakni membahas tentang
“Sistem Koloid”.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………….... ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….....1
C. Tujuan Penulisan………...………………………………………………...2
D. Manfaat Penulisan………………………………………………………....2
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………….3
B. Jenis-Jenis Koloid……………………………………..…………………...4
C. Sifat-Sifat Koloid…………………………………………………………..9
A. Kesimpulan……………………………………………………………….21
B. Saran-saran……………………………………………………………….21
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………22
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
beberapa produk yang merupakan campuran dari beberapa zat, tetapi zat
tersebut dapat bercampur secara merata. Misalnya saja saat kita membuat
susu, serbuk atau tepung susu bercampur secara merata dengan air panas.
yang terdispersi (tercampur) dalam udara, yaitu asap dan debu. Juga air
yang terdispersi dalam udara yang disebut kabut merupakan sistem koloid.
mandi dan mencuci berfungsi untuk membentuk koloid antara air dengan
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
sehari-hari.
2
BAB II
PEMBAHASAN
pati, gelatin, dan putih telur sangat lambat atau tidak sama sekali
- Ostwald (1907)
Sistem koloid merupakan campuran heterogen antara dua atau lebih zat
partikel berukuran zat koloid (fase terdispersi) tersebar merata dalam zat
Jadi, Koloid adalah suatu keadaan materi yang memiliki ukuran di antara
pembentuk campuran itu sudah menyatu dan sulit dibedakan. Hanya saja
3
berupa gabungan dari beberapa molekul. Namun karena bentuknya sangat
Terdiri atas satu fasa Terdiri atas satu fasa Terdiri atas dua fasa
B. Jenis-Jenis Koloid
Sistem koloid tersusun atas fase terdispersi yang tersebar merata pada
berupa gas, cair, atau padat. Tetapi campuran gas dengan gas tidak
4
membentuk sistem koloid, sebab semua gas akan bercampur homogen dalam
1. Sol
2) Sol cair atau sol dengan medium pendispersi cair, contoh cat, tinta,
2. Emulsi
3. Buih
2) Buih cair atau buih dengan medium pendispersi cair, contoh buih
5
Klasifikasi di atas dapat pula disusun dalam delapan pola penggolongan,
Fase Fase
No Nama Koloid Contoh
Terdispersi Pendispersi
Sol padat,
8 Padat Padat Kaca berwarna, campuran
logam
Jika ditinjau dari tabel tersebut maka sistem koloid mencakup hampir semua
materi baik yang dihasilkan dari proses alam maupun yang dikembangkan oleh
manusia.
6
a) Koloid Liofil dan Liofob
menjadi dua macam, yaitu koloid liofob dan liofil. Koloid liofob memiliki
Liofob berasal dari bahasa Latin yang artinya menolak pelarut, sedangkan
adalah air maka digunakan istilah hidrofob dan hidrofil sebagai pengganti
cara pelarutan. Gelatin, albumin telur, dan gom arab terbentuk dari
Lumpur akan mengendap dalam waktu relatif singkat. Namun, ada juga
koloid hidrofob yang berumur panjang, misalnya sol emas. Sol emas
gelatin atau koloid hidrofil sering ditambahkan ke dalam sol logam yang
7
Koloid hidrofil yang dapat menstabilkan koloid hidrofob disebut koloid
b) Jelifikasi (Gelatinasi)
Contoh dari proses ini, yaitu pada pembuatan kue dari bahan agar-agar,
ruang kosong yang dapat diisi oleh cairan atau medium pendispersi
Pada suhu tinggi, agar-agar sukar mengeras, sedangkan pada suhu rendah
8
seperti lendir. Jika kandungan airnya lebih rendah sekitar 90% maka akan
keluar. Gejala ini dinamakan sinersis. Peristiwa sinersis dapat diamati pada
keras dan dapat membentuk kristal padat atau serbuk. Jeli seperti ini
C. Sifat-Sifat Koloid
- Efek Tyndall
(minyak zaitun dan air dapat tembus cahaya, namun jika keduanya
- Gerak Brown
dengan arah tegak lurus terhadap berkas cahaya dan latar belakang yang
9
bahwa bintik-bintik tersebut bergerak secara acak ke segala arah. Gerakan
acak ini disebut gerakan Brown. Hal ini terjadi karena banyaknya
tabrakan molekul pada satu sisi molekul tidak sama pada sisi yang lain.
- Adsorpsi
Contoh:
H+.
S2.
- Muatan koloid
Dikenal dua macam koloid, yaitu koloid bermuatan positif dan koloid
bermuatan negatif.
- Koagulasi koloid
membentuk koloid.
10
Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti pemanasan,
- Koloid pelindung
- Dialisis
semipermeabel ini dapat dilewati cairan tetapi tidak dapat dilewati koloid,
- Elektroforesis
larutan atau memperkecil partikel suspensi. Maka dari itu, ada dua metode
koloid.
11
- Metode dispersi yang merupakan metode dipecahnya partikel-partikel
1. Metode kondensasi
Misalnya:
melalui larutan As2O3 dingin sampai terbentuk sol As2S3 yang berwarna
- Sol AgCl dibuat dengan mencampurkan larutan AgNO3 encer dan larutan
b. Reaksi hidrolisis
mendidih;
12
H+)
- Sol Al(OH)3 dapat diperoleh dari reaksi hidrolisis garam Al dalam air
mendidih;
Misalnya:
- Sol emas atau sol Au dapat dibuat dengan mereduksi larutan garamnya
- Sol belerang dapat dibuat dengan mereduksi SO2 yang terlarut dalam air
d. Penggatian pelarut
- untuk membuat sol belerang yang sukar larut dalam air tetapi mudah larut
harus terlenih dahulu dilarutkan dalam etanol sampai jenuh. Baru kemudian
13
ditambahkan etanol maka terjadi kondensasi dan terbentuklah koloid
kalsium asetat.
2. Metode Dispersi
a. Cara Mekanik
berukuran koloid. Alat yang digunakan untuk cara ini biasa disebut
- Industri kimia rumah tangga untuk membuat pasta gigi, semir sepatu,
deterjen, dsb.
- Industri kimia untuk membuat pelumas padat, cat dan zat pewarna.
kertas.
b. Cara peptisasi
butir kasar atau dari suatu endapan / proses pendispersi endapan dengan
tertentu.
14
Contoh:
logam, sperti Ag, Au, dan Pt. Dalam cara ini, logam yang akan diubah
kedua elektrode akan diberi loncatan listrik. Panas yang timbul akan
dengan proses uap logam, maka metode ini dikategorikan sebagai metode
dispersi.
d. cara ultrasonik
Cara ini hampir sama dengan cara busur Bredig, yaitu sama-sama
15
arus listrik tegangan tinggi, maka cara ultrasonik menggunakan energi
1. Pemutihan Gula
Gula tebu yang masih berwarna dapat diputihkan. Dengan melarutkan gula
2. Penggumpalan Darah
terjadi luka, maka luka tersebut dapat diobati dengan pensil stiptik atau tawas
yang mengandung ion-ion Al3+ dan Fe3+. Ion-ion tersebut membantu agar
16
partikel koloid di protein bersifat netral sehingga proses penggumpalan darah
3. Penjernihan Air
Air keran (PDAM) yang ada saat ini mengandung partikel-partikel koloid
tanah liat,lumpur, dan berbagai partikel lainnya yang bermuatan negatif. Oleh
beberapa langkah agar partikel koloid tersebut dapat dipisahkan. Hal itu
koloid tanah liat/lumpur dan terjadi koagulasi pada lumpur. Lumpur tersebut
gravitasi.
Air sungai mengandung partikel-partikel koloid pasir dan tanah liat yang
bermuatan negatif. Sedangkan air laut mengandung ion-ion Na+, Mg+2, dan
Ca+2 yang bermuatan positif. Karena air sungai bertemu di laut, maka ion-ion
positif dari air laut akan menetralkan muatan pasir dan tanah liat. Sehingga
Gas atau udara yang dialirkan ke dalam suatu proses industry seringkali
17
memisahkan pengotor ini, digunakan alat pengendap elektrostatik yang pelat
koloid.
6. Agar-agar
sistem koloid yang disebut sol. Jika konsentrasi agar-agar rendah, pada
keadaan dingin, sol ini akan berwujud cair. Sebaliknya, jika konsentrasi agar-
agar tinggi pada keadaan dingin sol akan menjadi padat dan kaku. Keadaan
7. Pektin
Pektin adalah teoung yang diperoleh dari buah papaya muda, apel, dan
kulit jeruk. Jika di dispersikan di dalam air, terbentuk sol yang kemudian
selai.
8. Gelatin
Gelatin adalah tepung yang diperoleh dari hasil perebusan kulit atau kaki
suatu sol yang kemudian memadat dan membentul gel. Gelatin banyak
digunakan untuk pembuatan makanan seperti jelly, atau permen yang kenyal
(gummy candies)
9. Cairan Kanji
Tepung kanji yang dilarutkan di dalam air dingin akan membentuk suatu
suspensi. Jika suspensi dipanaskan terbentuk sol, dan jika konsentrasi tepung
18
kanji cukup tinggi, sol tersebut akan memadat sehingga membentuk gel.
berupa protein. Jika telur tersebut direbus, akan terjadi koagulasi sehingga
fermentasi susu, akan terbentuk asam laktat yang menggumpal dan berasa
asam.
larutan elektrolit, yaitu CaSO4.2H2O yang disebut batu tahu sehingga protein
19
16. Pembuatan Lateks
Lateks terbuat dari getah karet, salah satu sistem koloid. Pada pembuatan
lateks, getah karet digumpalkan dengan penambahan asam asetat atau asam
format.
Asap atau debu yang dihasilkan dari suatu proses industry dapan
mencemari udara disekitarnya. Asap dan debu merupakan sistem koloid zat
padat dalam medium pendispersi gas(udara). Padatan dalam asap atau debu
secara berkala sehingga gas-gas yang keluar dari cerobong sudah terbebas
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Elektroforesis
Ada dua metode dasar dalam pembuatan sistem koloid sol, yaitu:
B. Saran
tetap berpegang teguh pada prinsip agar apapun yang nantinya akan kita
tidak merugikan pihak lain. Dengan begitu semua pihak akan merasa
21
DAFTAR PUSTAKA
Foliatini. 2009. Buku Pintar Kimia SMA untuk Kelas 1, 2, & 3. Jakarta: PT
Wahyumedia
http://bakriekimia.blogspot.co.id/2012/05/pengertian-dan-jenis-sistem-koloid.html
http://iskabere.blogspot.co.id
http://thierydrizzle.blogspot.co.id/2014/11/makalah-kimia-manfaat-koloid-
bagi.html
http://www.gurupendidikan.com/sifat-pengertian-sistem-koloid-menurut-para-
ahli-beserta-jenisnya
https://hengky11blog.wordpress.com/2014/02/04/kegunaan-koloid-dalam-
kehidupan-sehari-hari
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_koloid
22