PENDAHULUAN
koloidsehingga sangat penting untuk dikaji. Sebagai contoh, hampir semua bahan
lemak. Emulsiseperti susu juga termasuk koloid. Dalam bidang farmasi, kebanyakan
produknya juga berupakoloid, misalnya krim, dan salep yang termasuk emulsi. Dalam
industri cat, semen, danindustri karet untuk membuat ban semuanya melibatkan
sistem koloid. Semua bentuk sepertispray untuk serangga, cat, hair spray, dan
sebagainya adalah juga koloid. Dalam bidang pertanian, tanah juga dapat
digolongkan sebagai koloid. Jadi sistem koloid sangat berguna bagi kehidupan
manusia.
berbagai bidang. Hal itu dapat kita perhatikan didalam tubuh makhluk hidup, yaitu
makanan yang kitamakan (dalam ukuran besar) sebelum digunakan oleh tubuh
terlebih dahulu diproses sehingga berbentuk koloid. Juga protoplasma dalam makhluk
hidup merupakan suatu koloid sehingga proses-proses dalam sel melibatkan sistem
koloid.
Dalam udara juga terdapat sistem koloid, misalnya polutan padat yang
terdispersidalam udara, yaitu asap dan debu. Juga air yang terdispersi dalam udara
pengendapan koloid dan terbentuknya delta pada muara sungai juga proses
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
gelatin, dan putih telur sangat lambat atau tidak sama sekali menyebar. Zat
- Ostwald (1907)
Sistem koloid merupakan campuran heterogen antara dua atau lebih zat
partikel berukuran zat koloid (fase terdispersi) tersebar merata dalam zat lain
(penyebaran media).
Jadi, Koloid adalah suatu keadaan materi yang memiliki ukuran di antara
dalam suatu medium, dan menghasilkan sistem koloid. Partikel koloid yang
pembentuk campuran itu sudah menyatu dan sulit dibedakan. Hanya saja
3
Terdiri atas satu fasa Terdiri atas satu fasa Terdiri atas dua fasa
B. Jenis-Jenis Koloid
Sistem koloid tersusun atas fase terdispersi yang tersebar merata pada
gas, cair, atau padat. Tetapi campuran gas dengan gas tidak membentuk sistem
koloid, sebab semua gas akan bercampur homogen dalam segala perbandingan.
1. Sol
2) Sol cair atau sol dengan medium pendispersi cair, contoh cat, tinta,
2. Emulsi
4
1) Emulsi padat atau gel dengan medium pendispersi padat, contoh keju,
mentega, agar-agar.
2) Emulsi cair atau emulsi dengan medium pendispersi cair, contoh susu,
3) Emulsi gas atau aerosol cair dengan medium pendispersi gas, contoh
3. Buih
2) Buih cair atau buih dengan medium pendispersi cair, contoh buih
Sol padat,
8 Padat Padat Kaca berwarna, campuran
logam
5
Jika ditinjau dari tabel tersebut maka sistem koloid mencakup hampir semua materi
baik yang dihasilkan dari proses alam maupun yang dikembangkan oleh manusia.
dua macam, yaitu koloid liofob dan liofil. Koloid liofob memiliki kestabilan
rendah, sedangkan koloid liofil memiliki kestabilan tinggi. Liofob berasal dari
bahasa Latin yang artinya menolak pelarut, sedangkan liofil berarti menyukai
pelarut. Jika medium pendispersi dalam koloid adalah air maka digunakan
Koloid hidrofil relatif stabil dan mudah dibuat, misalnya dengan cara
pelarutan. Gelatin, albumin telur, dan gom arab terbentuk dari dehidrasi
mengendap dalam waktu relatif singkat. Namun, ada juga koloid hidrofobik
yang berumur panjang, misalnya sol emas. Sol emas dalam medium air dapat
atau koloid hidrofil sering ditambahkan ke dalam sol logam yang bertujuan
koloid dengan cara melapisinya agar terhindar dari koagulasi. Protein kasein
bertindak sebagai koloid protektif dalam air susu. Gelatin digunakan sebagai
koloid pelindung dalam es krim untuk menjaga agar tidak membentuk es batu.
6
b) Jelifikasi (Gelatinasi)
pemekatan dan berubah menjadi material dengan massa lebih rapat, disebut
jeli. roses pembentukan jeli disebut jelifikasi atau gelatinasi. Contoh dari
proses ini, yaitu pada pembuatan kue dari bahan agar-agar, kanji, atau
silikagel.
ruang kosong yang dapat diisi oleh cairan atau medium pendispersi sehingga
di antara jaringan rantai pada jeli ini dinamakan swelling. Pembentukan jeli
bergantung pada suhu dan konsentrasi zat. Pada suhu tinggi, agar-agar sukar
mengeras, sedangkan pada suhu rendah akan memadat. Pembentukan jeli juga
jaringan.
mengandung medium air sekitar 95% membentuk cairan kental seperti lendir.
Jika kandungan airnya lebih rendah sekitar 90% maka akan lebih padat dan
Gejala ini dinamakan sinersis. Peristiwa sinersis dapat diamati pada agar-agar
yang dibiarkan lama. Jeli dapat dikeringkan sampai kerangkanya keras dan
dapat membentuk kristal padat atau serbuk. Jeli seperti ini mengandung
banyak pori dan memiliki kemampuan mengabsorpsi zat lain. Silikagel dibuat
pengering udara, seperti pada makanan kaleng, alat-alat elektronik, dan yang
lainnya.
C. Sifat-Sifat Koloid
- Efek Tyndall
7
Efek Tyndal adalah kemampuan koloid untuk menghamburkan cahaya
cahaya dan dapat menjelaskan buramnya dispersi koloid (minyak zaitun dan
air dapat tembus cahaya, namun jika keduanya dicampur akan membentuk
- Gerak Brown
dengan arah tegak lurus terhadap berkas cahaya dan latar belakang yang
acak ini disebut gerakan Brown. Hal ini terjadi karena banyaknya tabrakan
molekul pada satu sisi molekul tidak sama pada sisi yang lain.
- Adsorpsi
partikel yang dapat menarik atom-atom (molekul/ion) dari zat lain. Padatan
Contoh:
(i) Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif karena permukaannya menyerap ion H+.
(ii) Koloid As2S3 bermuatan negatif karena permukaannya menyerap ion S2.
- Muatan koloid
Dikenal dua macam koloid, yaitu koloid bermuatan positif dan koloid
bermuatan negatif.
- Koagulasi koloid
8
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk
membentuk koloid.
- Koloid pelindung
- Dialisis
ini dapat dilewati cairan tetapi tidak dapat dilewati koloid, sehingga koloid
- Elektroforesis
larutan atau memperkecil partikel suspensi. Maka dari itu, ada dua metode dasar
1. Metode kondensasi
9
Pembuatan koloid sol dengan metode ini pada umumnya dilakukan
dengan cara kimia (dekomposisi rangkap, hidrolisis, dan redoks) atau dengan
berukuran koloid.
Misalnya:
melalui larutan As2O3 dingin sampai terbentuk sol As2S3 yang berwarna kuning
- Sol AgCl dibuat dengan mencampurkan larutan AgNO 3 encer dan larutan
b. Reaksi hidrolisis
mendidih;
- Sol Al(OH)3 dapat diperoleh dari reaksi hidrolisis garam Al dalam air
mendidih;
Misalnya:
- Sol emas atau sol Au dapat dibuat dengan mereduksi larutan garamnya
- Sol belerang dapat dibuat dengan mereduksi SO2 yang terlarut dalam air
10
d. Penggatian pelarut
- untuk membuat sol belerang yang sukar larut dalam air tetapi mudah larut
dalam alkohol seperti etanol dengan medium pendispersi air, belarang harus
terlenih dahulu dilarutkan dalam etanol sampai jenuh. Baru kemudian larutan
belerang dalam etanol tersebut ditambahkan sedikit demi sedikit ke dalam air
asetat.
2. Metode Dispersi
a. Cara Mekanik
berukuran koloid. Alat yang digunakan untuk cara ini biasa disebut
- Industri kimia rumah tangga untuk membuat pasta gigi, semir sepatu,
deterjen.
- Industri kimia untuk membuat pelumas padat, cat dan zat pewarna.
b. Cara peptisasi
11
Cara peptisasi adalah pembuatan koloid / sistem koloid dari butir-butir
kasar atau dari suatu endapan / proses pendispersi endapan dengan bantuan
suatu zat pemeptisasi (pemecah). Zat pemecah tersebut dapat berupa elektrolit
Contoh:
- Beberapa zat mudah terdispersi dalam pelarut tertentu dan membnetuk sistem
logam, sperti Ag, Au, dan Pt. Dalam cara ini, logam yang akan diubah
diberi loncatan listrik. Panas yang timbul akan menyebabkan logam menguap,
logam diubah jadi partikel kolid dengan proses uap logam, maka metode ini
d. cara ultrasonik
Cara ini hampir sama dengan cara busur Bredig, yaitu sama-sama
berfungsi dalam pembuatan sol logam. Kalau busur Bredig menggunakan arus
12
Berikut ini adalah tabel aplikasi koloid :
1. Pemutihan Gula
Gula tebu yang masih berwarna dapat diputihkan. Dengan melarutkan gula ke
dalam air, kemudian larutan dialirkan melalui sistem koloid tanah diatomae atau
koloid tersebut mengadsorpsi zat warna dari gula tebu sehingga gula dapat
berwarna putih.
2. Penggumpalan Darah
terjadi luka, maka luka tersebut dapat diobati dengan pensil stiptik atau tawas
yang mengandung ion-ion Al3+ dan Fe3+. Ion-ion tersebut membantu agar
3. Penjernihan Air
Air keran (PDAM) yang ada saat ini mengandung partikel-partikel koloid
tanah liat,lumpur, dan berbagai partikel lainnya yang bermuatan negatif. Oleh
karena itu, untuk menjadikannya layak untuk diminum, harus dilakukan beberapa
langkah agar partikel koloid tersebut dapat dipisahkan. Hal itu dilakukan dengan
cara menambahkan tawas (Al2SO4)3.Ion Al3+ yang terdapat pada tawas tersebut
melalui reaksi:
13
Al3+ + 3H2O Al(OH)3 + 3H+
koloid tanah liat/lumpur dan terjadi koagulasi pada lumpur. Lumpur tersebut
gravitasi.
Air sungai mengandung partikel-partikel koloid pasir dan tanah liat yang
bermuatan negatif. Sedangkan air laut mengandung ion-ion Na +, Mg+2, dan Ca+2
yang bermuatan positif. Karena air sungai bertemu di laut, maka ion-ion positif
dari air laut akan menetralkan muatan pasir dan tanah liat. Sehingga terjadi
Gas atau udara yang dialirkan ke dalam suatu proses industry seringkali
pengotor ini, digunakan alat pengendap elektrostatik yang pelat logamnya yang
6. Agar-agar
sistem koloid yang disebut sol. Jika konsentrasi agar-agar rendah, pada keadaan
dingin, sol ini akan berwujud cair. Sebaliknya, jika konsentrasi agar-agar tinggi
pada keadaan dingin sol akan menjadi padat dan kaku. Keadaan seperti ini
disebut gel
7. Pektin
Pektin adalah teoung yang diperoleh dari buah papaya muda, apel, dan kulit
jeruk. Jika di dispersikan di dalam air, terbentuk sol yang kemudian memadat
8. Gelatin
Gelatin adalah tepung yang diperoleh dari hasil perebusan kulit atau kaki
binatang, misalnya sapi. Jika gelatin di dispersikan di dalam air, terbentuk suatu
14
sol yang kemudian memadat dan membentul gel. Gelatin banyak digunakan
untuk pembuatan makanan seperti jelly, atau permen yang kenyal (gummy
candies)
9. Cairan Kanji
Tepung kanji yang dilarutkan di dalam air dingin akan membentuk suatu
suspensi. Jika suspensi dipanaskan terbentuk sol, dan jika konsentrasi tepung
kanji cukup tinggi, sol tersebut akan memadat sehingga membentuk gel. Suatu
gel terbentuk karena fase terdispersi menyerap medium pendispersi sehingga fase
Telur mentah merupakan suatu sistem koloid dengan fase terdispersi berupa
protein. Jika telur tersebut direbus, akan terjadi koagulasi sehingga telur tersebut
menggumpal.
fermentasi susu, akan terbentuk asam laktat yang menggumpal dan berasa asam.
15
yaitu CaSO4.2H2O yang disebut batu tahu sehingga protein kedelai menggumpal
Lateks terbuat dari getah karet, salah satu sistem koloid. Pada pembuatan
lateks, getah karet digumpalkan dengan penambahan asam asetat atau asam
format.
Asap atau debu yang dihasilkan dari suatu proses industry dapan mencemari
udara disekitarnya. Asap dan debu merupakan sistem koloid zat padat dalam
medium pendispersi gas(udara). Padatan dalam asap atau debu dapat diendapkan
Asap dan debu dilewatkan melalui cerobong yang didalamnya terdapat ujung-
elektroda mengakibatkan asap dan debu akan tertarik pada elektroda yang
sehingga gas-gas yang keluar dari cerobong sudah terbebas dari pastikel padatan
yang berbahaya.
1. Kosmetik
Bahan – bahan kosmetika sangat banyak jenisnya, akan tetapi pada prinsipnya
hampir 90% dari bahan itu dibuat dalam keadaan koloid. Hal itu disebabkan sifat
koloid yang mudah menyerap pewangi dan pewarna, lembut, mudah dibersihkan,
tidak merusak kulit dan rambutm dan sekaligus mengandung dua macam bahan yang
tidak dapat saling larut. Macam – macam bentuk bahan kosmetik sebagai berikut :
a. Bahan kosmetika yang berbentuk aerosol, misalnya parfum dan deodorant spray, hair
b. Bahan kosmetika yang berbentuk sol, misalnya susu pembersih muka dan kulit,
c. Bahan kosmetika yang berbentuk emulsi, misalnya susu pembersih muka dan kulit.
16
d. Bahan kosmetika yang berbentuk gel, misalnya deodorant stick dan minyak rambut
(jelly).
e. Bahan kosmetika yang berbentuk buih, misalnya sabun cukur dan sabun kecantikan.
f. Bahan kosmetika yang berbentuk sol padat misalnya pemerah bibir, pensil alis dan
maskara
a. Minyak ikan
4. Karbon
Serbuk karbon (norit), yang dibuat dalam bentuk pil atau tablet, apabila diminum
dapat menyembuhkan sakit perut dengan cara absorpsi. Dalam usus, norit dengan air
akan membentuk sistem koloid yang mampu mengabsorpsi dan membunuh bakteri-
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
17
- Sistem koloid adalah suatu keadaan materi yang memiliki ukuran di
Elektroforesis
B. Saran
Sebaiknya dalam memanfaatkan penerapan sistem koloid ini, kita harus tetap
berpegang teguh pada prinsip agar apapun yang nantinya akan kita lakukan
merugikan pihak lain. Dengan begitu semua pihak akan merasa diuntungkan
DAFTAR PUSTAKA
18
Foliatini. 2009. Buku Pintar Kimia SMA untuk Kelas 1, 2, & 3. Jakarta: PT
Wahyumedia
Yudhistira. Suharsini, Maria. 2005. Kimia dan Kecakapan Hidup. Jakarta : Ganesa
Exact.
19