Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami Panjatkan ke Hadirat Allah SWT, karena berkat limpahan Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah
ini membahas tentang Pengertian dan Penggolongan Koloid

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang
setimpal dari Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan
untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Kolaka, 17 April 2015

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................... ........................................... ......................... i
KATA PENGANTAR .......................... ..................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................... ..................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ..................... ..................................................................... 4
1.1 Ruang Lingkup ......................... .. ............. 4
1.2tujuan Penulisan....................... .. ............. 4
BAB II. PEMBAHASAN .................... ..................................................................... 5
II.1 PENGERTIAN KOLOID .............. ..................................................................... 5
II.2 PENGGOLONGAN KOLOID....... ..................................................................... 5
A. Sistem dispersi .................... ..................................................................... 5
1. larutan ............................. ..................................................................... 6
2. koloid............................... ..................................................................... 7
3. Suspensi .......................... ..................................................................... 8
B. Sistem koloid ....................... ..................................................................... 9
a). Sol ................................... ..................................................................... 9
b.) emulsi ............................. ..................................................................... 10
c.) buih ................................. ..................................................................... 10
C. Koloid liofop dan liofil ....... ..................................................................... 11
BAB III. KESIMPULAN ..................... ..................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ........................... ..................................................................... 14

iii
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Ruang Lingkup Pembahasan
Pada dasarnya kehidupan manusia selama ini kita tidak menyadari bahwa
benda-benda di sekitar kita baik benda cair, padat, maupun dalam bentuk gas tiada
lain adalah koloid. Apa-apa sajakah itu?
Makalah ini dispesifikasikan pada satu tinjauan permasalahan yang dilihat
dari berbagai topik yang muncul dari penggolongan koloid, dimana pokok
pembahasannya meliputi :
a.pengertian koloid
b.penggolongan koloid

B. Tujuan Penulisan Makalah

Adapun tujuan yang diharapkan oleh penulis dengan penulisan makalah ini
adalah selain memenuhi TUGAS penunjang dalam mata pelajaran kimia, juga
dengan adanya makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan
mahasiswa dalam bidang kimia pada umumnya terutama materi tentang
penggolongan koloid pada khususnya.

iii
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Pengertian Koloid
Istilah koloid pertama kali di usulkan oleh Thomas Graham yang berasal dari
inggris pada 1861. Pada saat melakukan penelitian proses difusi berbagai zat dalam
medium cair, Thomas mengamati bahwa zat seperti kanji, gelatin, getah, dan
albumin berdifusi sangat lambat, bahkan tidak mampu menembus membran
tertentu. Selanjutnya, kelompok zat tersebut diberi nama koloid yang berarti
seperti lem. Dalam bahasa Yunani, koloid berasal dari kata kolla yang berarti lem
dan oidos yang berarti seperti.
Jadi Pengertian Koloid Koloid adalah campuran heterogen dua fase dari dua
zat atau lebih di mana partikel-partikel berukuran koloid tersebar / terdispersi
merata dalam zat lain. Zat yang tersebar / terdispersi sebagai partikel koloid disebut
fase terdispersi. Sedangkan zat yang merupakan fase kontinu dan menyatukan
partikel koloid terdispersi disebut medium pendispersi.

2. Penggolongan Koloid

A. SISTEM DISPERSI

(a). Sistem larutan (homogen dan transparan), (b). Sistem koloid (homogen tetapi
tidak transparan), (c). Sistem suspensi (heterogen)

Apabila suatu zat dicampurkan dengan zat lain, maka akan terjadi penyebaran
secara merata dari suatu zat ke dalam zat lain yang disebut sistem dispersi. Zat
yang didispersikan disebut fase terdispersi, sedangkan medium yang digunakan
untuk mendispersikan disebut medium pendispersi. Contoh: tepung kanji
dimasukkan ke dalam air panas maka akan membentuk sistem dispersi. Di sini
air sebagai medium pendispersi, dan tepung kanji sebagai zat terdispersi.
Berdasarkan ukuran partikelnya, sistem dispersi dibedakan menjadi tiga
kelompok, yaitu suspensi, koloid, larutan.

5
1. Larutan

Gbr 1. Larutan Gula


Sistem dispersi yang ukuran partikel-partikelnya sangat kecil, sehingga tidak
dapat diamati (dibedakan) antara partikel pendispersi dan partikel terdispersi
meskipun dengan menggunakan mikroskop ultra. Larutan merupakan campuran
homogen karena tingkat ukuran partikelnya adalah molekul atau ion-ion
sehingga sukar dipisahkan dengan penyaringan dan sentrifuge (pemusing).
Ukuran pertikel zat terdispersi dan medium pendispersinya hampir sama, maka
sifat zat pendispersi dalam larutan akan terpengaruh (berubah) dengan adanya
zat terdispersi.
Contoh:
Larutan gula, larutan garam, alkohol 70%, larutan cuka, spiritus, air laut,
bensin, dan udara yang bersih.

6
2. Koloid

Gambar 2. Susu
Sistem koloid tampak homogen jika dilihat tanpa mikroskop, tetapi dengan
menggunakan mikroskop tampak adanya partikel-partikel fase terdispersi.
Partikel koloid dapat disaring dengan menggunakan suatu penyaring ultra.
Berdasarkan sistem dispersinya, suatu koloid tampak seperti suspensi. akan
tetapi, secara fisik tampak seperti larutan sehingga sering juga disebut istilah
suspensi homogen.
Contoh: Sabun, susu, jelli, mentega, selai, santan, dan mayonaise krim kulit.

Kosmetik untuk perawatan kulit berupa koloid

7
3. Suspensi

Gbr 3. campuran kopi dengan air


Suspensi adalah dispersi zat padat di dalam air. Zat terdispersi pada suspensi
merupakan zat padat berukuran cukup besar. Ukuran partikel zat terdispersi di
dalam suspensi lebih besar dari 10-5 (>100 nm) sehingga masih dapat diamati
dengan mudah. Suspensi dapat disaring dengan kertas saring biasa.
Contoh: Air sungai yang keruh, campuran kopi dengan air, campuran air
dengan pasir, dan campuran minyak dengan air,campuran tepung kanji dengan
air
.

Gambar tepung kanji dicampur dengan air

8
Secara garis besar, perbandingan antara Larutan, Koloid dan Suspensi dapat
dilihat pada Tabel berikut ini.

Aspek Larutan Koloid Suspensi


Bentuk Campuran Homogen Tampak Homogen Heterogen
Kestabilan Stabil Stabil Tidak Stabil
Pengamatan Homogen Heterogen Heterogen
Mikroskop
Jumlah fase Satu Dua Dua
Sistem Dispersi Molekuler Padatan Halus Padatan Kasar
Pemisahan dengan Tidak dapat Tidak dapat Dapat disaring
Cara Penyaringan disaring disaring dengan
kertas saring biasa,
kecuali dengan
kertas saring ultra.
Ukuran Partikel <1 nm 1 nm 100 nm. > 100 nm

B. SISTEM KOLOID
Sistem koloid tersusun atas fase terdispersi yang tersebar merata pada medium
pendispersi. Fase terdispersi maupun medium pendispersi dapat berupa gas, cair,
atau padat. Tetapi campuran gas dengan gas tidak membentuk sistem koloid, sebab
semua gas akan bercampur homogen dalam segala perbandingan. Sistem koloid
dapat dibedakan menjadi 3, yaitu :

a. Sol

Sol mempunyai fase terdispersi padat. Sol terdiri atas

1) sol padat dengan medium pendispersi padat, contoh paduan logam, gelas
berwarna, dan intan;

2) sol cair atau sol dengan medium pendispersi cair, contoh cat, tinta, tepung
dalam air, tanah liat;

3) sol gas atau aerosol padat dengan mediumpendispersi gas, contoh asap, debu
di udara.

9
b. Emulsi

Emulsi mempunyai fase terdispersi cair. Emulsi terdiri atas

1) emulsi padat atau gel dengan medium pendispersi padat, contoh keju,
mentega, agar-agar;

2) emulsi cair atau emulsi dengan medium pendispersi cair, contoh susu,
mayones, dan krim tangan.

3) emulsi gas atau aerosol cair dengan medium pendispersi gas, contoh kabut,
awan, dan hairspray.

c. Buih

Buih mempunyai fase terdispersi gas. Buih terdiri atas

1) buih padat dengan medium pendispersi padat, contoh batu apung, karet busa,
dan styrofoam;

2) buih cair atau buih dengan medium pendispersi cair, contoh buih sabun dan
putih telur.

Tabel Penggolongan Sistem Koloid

Zat Medium
wujud Koloid Contoh
Terdispersi Pendispersi
Gas Cair Busa Busa sabun, krim kocok

Gas Padat Busa padat Batu apung, karet busa

Cair Gas Aerosol cair Kabut, awan, aerosol, spray

Cair Cair Emulsi Susu cair, cokelat cair, saos

Cair Padat Emulsi padat Keju, mentega, jeli

Padat Gas Aerosol padat Asap, debu

Padat Cair Sol Cat, selai, gelatin,

Padat Padat Sol padat Kaca rubi, obatan-obatan

10
C. KOLOID LIOFOP DAN LIOFIL

Berdasarkan tingkat kestabilannya, koloid dapat digolongkan menjadi dua macam,


yaitu koloid liofob dan liofil. Koloid liofob memiliki kestabilan rendah, sedangkan
koloid liofil memiliki kestabilan tinggi. Liofob berasal dari bahasa Latin yang artinya
menolak pelarut, sedangkan liofil berarti menyukai pelarut. Jika medium
pendispersi dalam koloid adalah air maka digunakan istilah hidrofob dan hidrofil
sebagai pengganti liofob dan liofil.

Gambar 9.3 Koloid hidrofil memiliki gugus gugus polar pada permukaannya
sehingga bersifat stabil dalam air.

Koloid hidrofil relatif stabil (Gambar 9.3) dan mudah dibuat, misalnya dengan cara
pelarutan. Gelatin, albumin telur, dan gom arab terbentuk dari dehidrasi
(penghilangan air) koloid hidrofil. Dengan menambahkan medium pendispersi,
gelatin dapat terbentuk kembali menjadi koloid sebab prosesnya dapat balik
(reversible). Koloid hidrofob umumnya kurang stabil dan cenderung mudah
mengendap. Waktu yang diperlukan untuk mengendap sangat beragam bergantung
pada kemampuan agregat (mengumpul) dari koloid tersebut. Lumpur adalah koloid
jenis hidrofob. Lumpur akan mengendap dalam waktu relatif singkat. Namun, ada
juga koloid hidrofob yang berumur panjang, misalnya sol emas. Sol emas dalam
medium air dapat bertahan sangat lama. Sol emas yang dibuat oleh Mi hael Faraday
pada 1857 sampai saat ini masih berupa sol emas dan disimpan di museum London.

Koloid hidrofob bersifat tidak dapat balik (irrerersible). Jika koloid hidrofob
mengalami dehidrasi (kehilangan air), koloid tersebut tidak dapat kembali ke
keadaan semula walaupun ditambahkan air. Sejumlah kecil gelatin atau koloid
hidrofil sering ditambahkan ke dalam sol logam yang bertujuan untuk melindungi
atau menstabilkan koloid logam tersebut. Koloid hidrofil yang dapat menstabilkan
koloid hidrofob disebut koloid protektif atau koloid pelindung. Koloid protektif
bertindak melindungi muatan partikel koloid dengan cara melapisinya agar
terhindar dari koagulasi. Protein kasein bertindak sebagai koloid protektif dalam air
susu. Gelatin digunakan sebagai koloid pelindung dalam es krim untuk menjaga agar
tidak membentuk es batu.

11
12
BAB 3
KESIMPULAN

Koloid adalah campuran heterogen dua fase dari dua zat atau lebih di
mana partikel-partikel berukuran koloid tersebar / terdispersi merata
dalam zat lain. Zat yang tersebar / terdispersi sebagai partikel koloid
disebut fase terdispersi. Sedangkan zat yang merupakan fase kontinu dan
menyatukan partikel koloid terdispersi disebut medium pendispersi.

13
DAFTAR PUSTAKA
From
http://brainly.co.id/tugas/246683
From
http://dilaerwindachemstic.blogspot.com/p/koloid-liofil-liofob.html
From
https://ivanbayu77.files.wordpress.com/2013/04/oralit-2.png
From
http://meidaolivia9.blogspot.com/2013/10/praktikum-kimiamengamati-
perbedaan.html
From
https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20120530052210AAztXLG
From
http://www.academia.edu/5674871/SISTEM_DISPERSI_TINJAUAN_DAPUS
From
http://budisma.web.id/pengertian-dan-jenis-sistem-koloid/
From
https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090512010621AAUxx2W
From
https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20120609174058AAfdfFc
From
http://materi-kimia-sma.blogspot.com/2013/12/penggolongan-koloid.html
From
http://articles-by-me.blogspot.com/2013/05/penggolongan-koloid.html
From
http://momoe13.blogspot.com/2013/04/makalah-sistem-koloid_765.html
From
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/Citra%20060150/jenis.htm
l
From
https://mariyam1chemist.wordpress.com/2010/05/23/koloid-liofil-dan-liofob/
From
http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/07/contoh-koloid-liofil-dan-koloid-
liofob-perbedaan.html

14

Anda mungkin juga menyukai