SINTESIS ANORGANIK
SINTESIS CARBON NANOTUBES (CNT)
Disusun oleh:
Mia Audina 24030114120003
DEPARTEMEN KIMIA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk mengetahui sifat-sifat dan manfaat CNT serta cara mensintesis CNT dengan
metode spray pyrolysis dan juga mengetahui metode yang digunakan untuk
mengkarakterisasi CNT.
BAB II
PEMBAHASAN
Carbon Nanotube (CNT) adalah sebuah bentuk kristal baru dari gugus karbon yang
tersusun dari beberapa atom karbon berbentuk pipa dengan diameter nanometer.
Sifat CNT adalah memiliki nilai modulus Young dan kekuatan meregang yang
tinggi. Sifat mekanik ini menyebabkan CNT merupakan material yang sangat keras dan
kuat tetapi mudah dibengkokkan. CNT dapat dibengkokkan sampai 1.200 dan
dikembalikan ke bentuk semula tanpa kerusakan sedikitpun. CNT dapat digunakan
sebagai penghantar listrik.
Carbon Nano Tube memiliki beberapa sifat unggul, yang dapat dimanfaat kan ,
adapun Sifat unggul yang dimiliki CNT adalah pada sifat listriknya karena bisa bersifat
logam maupun semikonduktor. Selain itu, dimensi yang kecil karena ukuran nanometer,
area permukaan yang luas, kekuatan mekanik yang sangat tinggi, massa jenis yang
rendah sehingga sangat fleksibel, membuat CNT menjadi material cerdas masa depan
yang sangat banyak potensi untuk diaplikasikan di berbagai bidang teknologi, seperti
nanoprobes, sensor, elektroda pada baterai litium, peralatan elektronik (field-effect
transistor dan superkapasitor), penyimpanan hidrogen, katalis dan elektroda fuel-cell,
material komposit superkuat, lapisan tipis, hingga kapsul untuk pengiriman obat-obatan
langsung ke sel.
1. CNT dengan doping nitrogen untuk sel bahan bakar yang murah ,CNT yang
didoping dengan nitrogen memiliki potensi untuk menggantikan katalis platina yang
mahal yang biasa digunakan untuk mereduksi oksigen didalam sel bahan bakar.
Penemuan ini dapat menurunkan harga dari sel bahan bakar, yang merupakan
teknologi menjanjikan namun memiliki masalah dalam pengaplikasiannya terutama
dalam skala besar seperti pada kendaraan bermotor karena harga katalis yang mahal
disamping segi ketahanannya. Nanotube yang didoping terbuat dari karbon berwarna
kuning yang didoping dengan nitrogen warna biru yang mampu menggantikan
katalis platina dalam fuel cells. Sebuah tim dipimpin oleh Liming Dai dari the
University of Dayton menemukan bahwa sekumpulan karbon nanotube yg tersusun
vertikal, yang sebagian atom karbon digantikan dengan nitrogen dapat mereduksi
oksigen dalam larutan alkali lebih baik dibandingkan katalis platina yang telah lama
dipakai dalam teknologi sel bahan bakar sejak 1960an. Lebih dari itu, nanotube tidak
terpengaruh oleh racun katalis berupa karbon monoksida yang terbukti
mendeaktivasi katalis platina.
Gambar: Nanotube yang didoping terbuat dari karbon berwarna kuning yang didoping
dengan nitrogen warna biru yang mampu menggantikan katalis platina dalam fuel
cells.
Penyebab utama dari aktifitas tinggi oleh nanotube berdoping nitrogen karena
kemampuan menerima elektron dari atom nitrogen yang akan menghasilkan muatan
positif pada atom karbon disebelahnya. Muatan ini menarik elektron dari anoda dan
mendorong reaksi reduksi oksigen.
Beberapa metode dapat digunakan untuk sintesis CNT, antara lain Chemical
Vapor Deposition (CVD), Laser Ablation , maupun Spray Pyrolysis. Pada metode yang
berbasis CVD, maka CNT biasanya ditumbuhkan dari bahan dasar berbentuk gas yang
mengandung karbon seperti CH4, C2H2 maupun FeCO5. Namun demikian bahan-bahan
tersebut bersifat toksik sehingga sangat berbahaya jika terjadi kebocoran gas. Selain itu
untuk metode CVD maupun laser ablation masih membutuhkan sistem pemvakuman,
sehingga membutuhkan biaya yang relatif mahal.
Berbeda dengan metode CVD maupun laser ablation, pada metode spray
pyrolysis dapat menggunakan bahan-bahan yang tidak bersifat toksik seperti benzen
(C6H6) yang berfungsi sebagai sumber karbon dan dibantu katalis ferrocene ((C5H5)2Fe)
yang merupakan kelompok dari metallocenes ((C5H5)2 M). Beberapa keuntungan
menggunakan proses spray pyrolysis adalah tidak perlunya substrat katalis maupun gas
hidrogen sebagai pembawa (carrier), suhu pirolisis yang relatif rendah, tidak perlu
pemvakuman sehingga merupakanmetode yang sederhana untuk diterapkan.
Alat :
Bahan :
Ferrocene
Benzene
Larutan HNO3
Sistem spray pyrolysis dan refluks
Ion Fe2+ akan terduksi menjadi logam Fe dimana akan mengkatalisasi proses
dehidrogenasi benzene. Molekul-molekul benzene yang terdehidrogenasi tersebut akan
berikatan dengan molekul benzene terdehidrogenasi lainnya membentuk lapisan grafit
di permukaan cluster yang kemudian cluster akan bergerak membentuk formasi silinder
dan berakhir di ujung silinder sampai diameter silinder yang terbentuk sama dengan
diameter cluster. Kondisi ini berlangsung pada fasa uap. Ketika temperatur diturunkan
terjadi perubahan fasa menjadi padat dalam bentuk nanotube karbon.
4. Raman Spectroscopi
Spektroskopi Raman sangat berhubungan erat dengan spektroskopi Infrared (IR),
yang menyimpan semua data pergerakan vibrasi, rentangan, dan pembengkokan
molekul. Tetapi, Raman bergerak sedikit berbeda dengan IR, sehingga menjadi
lebih baik di dalam pemakaiannya dari pada IR. Spektroskopi Raman diambil dari
nama Chandrasekhara Venkata Raman yang pertama kali menjelaskan mengenai
feeble fluorescence (yang kemudian dikenal dengan nama efek Raman) pada
tahun 1928 yang kemudian memenangkan nobel dalam bidang fisika pada tahun
1930. Efek Raman ini sangat lemah dan menjadi kenyataan setelah ditemukan
teknik laser 40 tahun kemudian. Cahaya sinar laser tidak sama dengan cahaya yang
datang dari matahari atau dari bola lampu, karena cahaya laser seluruhnya
mempunyai satu panjang gelombang. Oleh karena itu, jika cahaya mengenai objek,
seluruh cahaya akan di hamburkan balik oleh objek tersebut, dimana panjang
gelombang cahaya yang datang sama dengan yang dipancarkan balik. Tidak hanya
itu saja, gelombang cahayanya berjajar rapih dengan arah yang sama (polarisasi),
seperti lasagna. Dengan demikian laser dapat meletakkan banyak foton pada spot
yang kecil. Ada banyak foton yang menumbuk sampel, satu dalam sejuta,
meningkatkan sinyal sehingga menjadi cukup kuat untuk dideteksi. Karena seluruh
foton mempunyai panjang gelombang yang sama, maka semua akan berinteraksi
dengan cara yang sama pada molekul yang jenisnya sama, sehingga memperkuat
efek yang terjadi. Sistem modular Raman yang biasa digunakan adalah HoloLab
532 (Kaiser Optical System Inc.). Sinar eksitasi yang digunakan berasal harmonik
ke-dua dari Laser YAG berkekuatan 35 mW pada panjang gelombang 532 nm.
Sistem modular Raman menyerap kembali cahaya pendaran balik. Cahaya eksitasi
dan pendaran (scattering) ditransmisikan balik melalui kabel optik yang sama.
Sistem modular Raman terdiri dari (1) notch filter yang efektif memotong cahaya
scattering Raleigh, (2) transmission holographic grating, (3) charge coupled device
(CCD) detector yang mencakup Raman shift dari 100 ke 4,400 cm-1. Resolusi dari
Holo Lab 532 adalah 5 cm-1.
PENUTUP
Kesimpulan
1. CNT dapat disintesis dengan metode spray pyrolysis dengan bahan benzene sebagai
hidrokarbon pembentuk CNT dan ferrocene sebagai katalis pada sistem reaktor spray
pyrolysis.
2. Pemurnian hasil CNT dapat dilakukan dengan larutan HNO3 pada sistem refluks.
3. CNT dapat dikarakterisasi dengan metode STM, SEM, TEM, dan Raman
Spektroskopi.
DAFTAR PUSTAKA
Subagio, A, dkk. 2007. Optimasi Sintesis Carbon Nanotubes yang Fifabrikasi dengan
Menggunakan Metode Spray Pyrolysis. Jurnal Sains Materi Indonesia (215-220)
https://andrycalongurukimia.files.wordpress.com