1306446055
Kelompok 10
Abror Aryowiweko
1306446055
Kelompok 10
material yang akan dikeraskan. Voltase yang biasa digunakan berkisar antar 60
sampai 150 kV dengan electron values 10 sampai 50 mikron
Beberapa perbedaan yang cukup jelas dari kedua mekanisme penguatan ini
anatara lain:
1. Kondisi vacuum; Pada electron beam hardening, kondisi vacuum dibutuhkan
agar elctron dapat bergerak dan ditembakkan ked lam material, sedangkan laser
beam hardening tidak memerlukan kondisi vacuum
2. Keperluan energy absorbing layer; Pada electron beam hardening tidak
dibutuhkan energy absorbing agar electron dapat melekat pada material,
sedangkan laser beam hardening dibutuhkan energy absorbing layer untuk
membuat sinar masuk ke dalam struktur material
3. Jarak penggunaan; Untuk electron beam, jarak antar beam dan material harus
dekat agar diperoleh hasil yang maksimal dan proses yang efektif, sedangkan laser
beam dapat digunakan pada jarak yang lebih jauh
4. Sumber; Electron beam menggunakan electromagnetic coils, sedangkan laser
beam menggunakan kaca dan lensa
5. Efisiensi; Electron beam hardening menggunakan energy yang lebih kecil
dibandingkan laser beam hardening sehingga efisiensinya jauh lebih besar
6. Ukuran; Komponen yang tidak masuk dalam tempat vacuum tidak dapat
digunakan proses electron beam hardening, sedangkan bulk material apapun dapat
digunakan proses laser beam hardening
Referensi:
ASM Metals Handbook Vol. 4 Heat Treating