Anda di halaman 1dari 20

Martensitic

Stainless Steel
Abror A.
Dennis Edgard J.
Juliansyah Rizki Pratama
Nadella Salshabia

Overview
Martensitic

Steel memiliki kandungan Chrome ( Cr ) sebesar 11% 18% dan kadar Karbon ( C ) sebesar 0,08% - 2,0%. Martensitic grades
mempunyai paduan Cr tanpa adanya Nikel kecuali untuk SS414

Carbon

yang tinggi pada jenis baja ini membuat baja jenis ini baik
dalam hal merespon panas dan memberikan kekuatan mekanis yang
baik, seperti kekerasannya.

Memiliki struktur body centered tetragonal (BCT), dan bersifat


ferromagnetic

Martensitic

Stainless Steel ini memberikan ketahan yang baik


terhadap korosi .Tipe tipe baja Martensitic Stainless Steel ini
mempunyai fungsi yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan
aplikasinya.

Martensitic

grades digunakan saat dibutuhkan kekuatan,


kekerasan, dan wear resistance

Microstructure image of a martensitic


stainless steel

Jenis Martensitic SS

400 Series Martensitic Chemical Properties

Type

Mn

Si

Cr

Ni

Mb

410*

0.15

1.00

0.040

0.030

1.00

11.5 / 13.5

410S

0.08

0.030

0.010

0.060

0.20/0.55

0.20/0.55

0.15

0.060

12.00 / 14.00

420

0.15
min
0.15

1.00

0.040

0.15
min
0.030

0.15/0.5
0
1.00

12.00 / 12.60

416

0.30/0.6
5
1.25

1.00

12.00 / 14.00

1.00

0.040

0.030

1.00

16.00 / 18.00

0.95/1.2
0

1.00

0.040

0.030

1.00

16.00 / 18.00

0.75

430
440C

400 Series Martensitic Physical


Properties
Type

UNS

Tensile

Yield

Elongati

Hardness Hardness

(ksi) min

(ksi) min

on

(Brinell)

(Rockwel

max
217

l B) max
95

183

88

410*

S41000

65

30

min
20% in 2"

410S

S41008

60

30

22% in 2"

416

S41600

75

40

30-25% in -

82

60

2"
30-25% in -

92

183

88

420

S42000

95

430

S43000

65

30

2"
22% in 2"

440C

S44004

AISI

410

Soft

Annealing:

Dipanaskan sampai 730-810, air


cooling. Struktur ferritic dengan
spherical carbides
Hardening

Dipanaskan sampai 950-1000


diikuti quenching dengan udara
atau
oli.
Kekuatan
setelah
quenching sekitar 47 HRC
Tempering

Temperatur 700750
Embrittlement

425-525, spesifik saat 475

AISI 410
Forging

Corrosion

Resistance

Hot forming temperatur 1100850

Tidak terlalu baik. Cocok digunakan


saat kondisi kamar dan tidak korosif

Machinability

Welding

Bagus saat annealed condition

Cukup baik. Untuk mengurangi


cracking dilakukan pre heating 177204. Direkomendasikan
menggunakan proses Post-weld
annealed

AISI 431

Soft
Annealing:

Dipanaskan
sampai
660-750,
pendinginan lambat (in furnace). Max
Brinnel Hardness 295

Hardening

Dipanaskan sampai 980-1030 diikuti


quenching dengan udara atau oli.
Kekuatan setelah quenching sekitar
47 HRC

Embrittlement

425-525, spesifik saat 475

Formability

Tingkat formability cukup tinggi


dibandingkan dengan stainless steel
yang lain

AISI 431

Forging

Hot forming
slow cooling

temperature:

1100-800,

Machinability

Baik saat kondisi fully annealed

Corrosion Resistance

Yang terbaik
stainless steel

di

kelas

martensitic

Welding

Weldability baik. Untuk menghindari


cracking, dilakukan proses pre-heating
2014-316. Setelah di air cooling, proses
welding dilakukan pada temperatur 649

AISI 420
Soft
Annealing:

Dipanaskan sampai 730-810, air


cooling. Struktur ferritic dengan
spherical carbides

Hardening

Dipanaskan sampai 950-1050 diikuti


quenching dengan udara atau oli.
Kekuatan setelah quenching sekitar
47 HRC

Tempering

Temperatur 650750 , transformasi


struktur dengan ferrite

AISI 420

Forging

Hot forming temperature: 1100850,


Machinability

Baik
Corrosion

Resistance

Resisten saat atmosfer pressure,


dan asam lemah
Welding

Weldability kurang baik. Untuk


menghindari cracking, dilakukan
proses
pre-heating
1492014dengan post weld tempering
selama 2 jam

AISI 440
High
carbon
martensit
stainless
steel
dengan
moderate
corrosion
resistance, good strength,
dan kemampuan menjada
kekuatan
dan
wear
resistance

Soft Annealing:

Dipanaskan sampai 840-870, slow


cooling
Hardening
Dipanaskan sampai 1000-1050
diikuti quenching dengan udara
atau oli.
Tempering
Tempering temperature 100-150,
maximum hardness 56 HRC
Machinability
Kemampuan machinability yang
terbaik saat annealed condition
Forging
Hot forming temperature adalah
1100-900

AISI 416
Soft

Annealing:

Dipanaskan sampai 745-825, air


cooling. Struktur ferritic

Hardening

Dipanaskan sampai 950-1050


diikuti quenching dengan udara
atau oli.

Tempering

Temperatur 680780 , struktur


martensite

Cold working

Paduan hanya menerima minor


cold working. Deformasi yang
besar menghasilkan cracking

Forging

Hot forming temperature: 1100850, air cooling

Machinability

Sangat cepat dibandingkan free


machining carbon steel. Kondisi
terbaik saat material dipanaskan
95 dan dibentuk (cold drawn)

Corrosion Resistance
Resisten saat atmosfer pressure,
asam lemah, beberapa produk
tambang, dan material organik

Welding

Weldability tidak
tingginya sulfur
porositas

baik karena
menyebabkan

Kelebihan Martensitic Stainless Steel


Sifat-sifat

yang diinginkan dapat diatur dengan menambahkan atau mengurangi kadar

karbonnya
Karena

kadar karbonnya yang cukup tinggi, maka sifat-sifat yang diinginkan seperti

kekerasan maupun ketangguhan dapat diatur dengan memanipulasi jumlah kadar karbonnya
Memiliki

tingkat formability yang cukup baik

Meskipun

memiliki tingkat kekerasan yang cukup tinggi, umumnya martensitic stainless steel

dapat dibentuk ataupun drawn dalam kondisi annealed.


Memiliki
Adanya

kekerasan, kekuatan, dan ketahanan wear yang baik


kadar karbon yang tinggi membuat kekerasan, kekuatan, dan ketahanan wear dari

martensitic stainless steel cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan stainless steel lainnya
Dalam

beberapa aplikasinya, martensitic stainless steel yang mengandung kadar karbon

tinggi mampu mencapai tingkat kekerasan 60 HRC

Kekurangan Martensitic Stainless Steel

Perlu adanya perlakuan lebih lanjut untuk mendapatkan sifat-sifat yang diinginkan
dari martensitic stainless steel

Untuk bisa mencapai sifat-sifat yang diinginkan, umumnya martensitic stainless


steel perlu diberikan perlakuan-perlakuan tertentu, seperti heat treatment untuk
mendapatkan ketahanan korosi optimum, hardening treatment untuk
mendapatkan tingkat kekerasan optimum, dan sebagainya

Memiliki ketahanan korosi yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan


austenitic atau ferritic stainless steel

Pada beberapa jenis martensitic stainless steel seperti 410, karena kadar Cr yang
digunakan tidak terlalu tinggi (sekitar 12 %), menyebabkan ketahanan korosi yang
dimilikinya tidak terlalu tinggi dibandingkan stainless steel lainnya, dan cenderung akan
membentuk karat dalam waktu lama apabila dibiarkan pada udara terbuka

Pada tipe 410, untuk mendapatkan kemampuan ketahanan korosi maksimumnya,


diperlukan adanya perlakuan pengerasan, tempering, dan polishing

Kekurangan Martensitic Stainless Steel

Sifat-sifatnya sangat dipengaruhi oleh kadar karbon yang ada

Karena kadar karbonnya yang cukup tinggi, heat treatment yang dilakukan akan sangat
memengaruhi strengthness dari stainless steel tersebut

Diperlukan adanya proses heat treatment yang cermat disertai dengan penghitungan
kadar karbon yang ada agar sifat-sifat yang diinginkan dapat tercapai

Diperlukan adanya kehati-hatian saat melakukan welding pada martensitic


stainless steel

Dalam melakukan proses welding pada martensitic stainless steel yang diberikan proses
annealing, hardening dan tempering, diperlukan adanya kewaspadaan, dimana proses
welding yang dilakukan dapat memicu terjadinya pembentukan brittle martensite yang
menyebabkan adanya tegangan di area welding dan mendorong terjadinya cold cracking

Martensitic stainless steel dengan kadar karbon tinggi juga memiliki kemungkinan cold
cracking karena adanya hardenability yang tinggi, dan diperlukan adanya pre-heating ke
260 0C selama welding dan pendingingan secara lambat serta post-weld annealing untuk
mencegah terjadinya crack selama proses

Aplikasi Martensitic SS
Beberapa contoh aplikasi dari martensitic ss:
cutting

utensils

surgical

and dental instruments

fasteners,
press

springs and ball bearings

plates

steam

and gas turbines

Type 410

Basic martensit grade, yang mengandung paduan terendah


dari tiga basic stainless steel (304, 430, dan 410). Cost
rendah, fungsinya luas, heat treatable stainless steel .
Digunakan dalam keadaan stress tinggi dan baik untuk
corrosion resistance ( udara, air, beberapa bahan kimia,

Type 410S

dan asam makanan )


Mengandung karbon lebih rendah dari Jenis 410, menawarkan
peningkatan mampu las tapi hardenability lebih rendah. Jenis 410s
adalah baja kromium tahan korosi dan tahan panas dianjurkan

Type 414

untuk aplikasi tahan korosi.


Memiliki kandungan Nikel

(Ni ) 2% untuk ketahanan korosi

ditingkatkan. Aplikasi yang umum termasuk mata air dan sendok

Type 416
Type 420

garpu.
Mengandung Fosfor ( P )

machinability. Aplikasi yang umum termasuk bagian mesin sekrup.


Mengandung kadaar Karbon ( C )
yang di tingkatkan untuk
meningkatkan

Type 431

dan Sulfur ( S ) untuk meningkatkan

sifat

mekanik.

Aplikasi

yang

umum

termasuk

instrumen bedah.
Mengandung Kromium ( Cr ) untuk ketahanan korosi yang lebih
besar dan sifat mekanik yang baik. Aplikasi yang umum termasuk

Type 440

bagian kekuatan tinggi seperti katup dan pompa.


Kadar kromium ( Cr ) dan karbon ( C ) di tingkatkan

untuk

meningkatkan ketangguhan dan ketahanan korosi. Aplikasi yang


umum termasuk instrumen.

Referensi

http://apac.totalmateria.com/page.aspx?ID=CheckArticle&site=kts&NM=199

http://
www.outokumpu.com/en/products-properties/more-stainless/stainless-steel-types/martensitic-and-precipitation-hardening/Pages/default.a
spx

http://www.pennstainless.com/stainless-grades/400-series-stainless/410-stainless-steel/

http://www.interlloy.com.au/our-products/stainless-steel/410-martensitic-stainless-steel-bar/

http://www.beststainless.com/410-stainless-steel-alloy.html

http://www.azom.com/article.aspx?ArticleID=970

http://www.aksteel.com/pdf/markets_products/stainless/martensitic/410_data_sheet.pdf

http://www.spiusa.com/stainlesssteel_overview.php

http://www.georgesbasement.com/Microstructures/Unknowns/Iron-Based/Roll09-07-W10aAt500X.jpg
Semua situs diakses pada hari Minggu, 4 Oktober 2015

http://apac.totalmateria.com/page.aspx?ID=CheckArticle&site=kts&NM=199

http://www.spiusa.com/stainlesssteel_overview.php

http://www.spiusa.com/stainlesssteel_properties.php

Anda mungkin juga menyukai