Anda di halaman 1dari 34

WEAR RESISTANT LOW ALLOY

STEEL
Rio Kharizma Agrista
1006772544
PENDAHULUAN
Wear adalah kerusakan atau kehilangan material secara progresif
atau pemindahan sejumlah material dari suatu permukaan
Wear resistant material adalah material dengan ketahanan aus
yang baik
Ketahanan aus suatu material sangat bergantung pada
kekerasan material tersebut
Untuk proses forming dan agar tidak mudah retak, ketangguhan
juga diperlukan oleh wear resistant material tersebut
Untuk mendapatkan sifat yang dibutuhkan, wear resistant
material dapat dibuat dengan perlakuan panas dan penambahan
paduan
KLASIFIKASI WEAR RESISTANT
MATERIAL
Low Alloy Steel
Quenched and Tempered Steel
Pearlitic Chrome Moly Steel
Ni-Hard
Manganese Steel
High-Chromium White Iron
LOW ALLOY STEEL
Merupakan baja paduan dengan kadar karbon antara
0.05-0.25% (agar kemampuan las dan kemampuan
pembentukan baik)
Total max paduan karbon dan unsur lain sebesar 8wt%
Unsur lain biasanya adalah Cr, Mo, Ni, V, Mn, Si, Nb,
dan Ti
Dengan paduan yang relatif rendah, kekerasan yang
didapatkan tidak terlalu tinggi
Masih banyak menjadi pilihan karena biaya yang
rendah (harga baja dengan paduan tinggi mahal)
FUNGSI PADUAN
1. Meningkatkan kekerasan
2. Meningkatkan kekuatan pada temperatur tertentu
3. Meningkatkan sifat mekanis pada temperatur tinggi
ataupun rendah
4. Meningkatkan ketangguhan pada kekerasan atau
kekuatan minimum
5. Meningkatkan ketahanan aus dan abrasi
6. Meningkatkan ketahanan korosi
7. Menigkatkan sifat magnetik

ELEMEN PADUAN
Manganese
Meningkatkan ductility
Kemampukerasan yang baik
Regangan tinggi
Slightly strengthens
Meningkatkan sifat tahan aus
Sulfur
Bila komposisinya tepat akan menambah machineability
Chromium
Meningkatkan kemampukerasan dan kekuatan

ELEMEN PADUAN
Nickel
Meningkatkan ketangguhan
Meningkatkan ketahanan impak
Sifat yang baik di temperatur rendah
Ketahanan korosi yang baik .
Dengan paduan tertentu dapat mengurangi ekspansi thermal
Digunakan untuk alat ukur yang sensitif
Meningkatkan kekuatan dengan sedikit kehilangan ductility
Tembaga
Meningkatkan ketahanan terhadap korosi

ELEMEN PADUAN
Molybdenum
Meningkatkan kemampukerasan
Meningkatkan kekuatan dan ketangguhan
Cocok untuk penggunaan di temperatur tinggi dan dinamik
(Kekuatan Panas Meningkat)
Tahan creep dan Korosi
Vanadium
Seperti molybdenum, membentuk karbida untuk ketahanan pada
temperatur tinggi.
Membatasi ukuran butir
ELEMEN PADUAN
Silicon
Meningkatkan kekuatan tanpa membatasi ukuran butir
Untuk mendukung ukuran butir besar ( untuk aplikasi
magnetik )
Dapat digunakan untuk baja pegas
Tungsten
Untuk meningkatkan kekerasan

CONTOH KOMPOSISI PADUAN LOW ALLOY
STEEL

SIFAT MEKANIS
Density (1000 kg/m
3
) : 7.85
Poissons Ratio : 0.27-0.3
Tensile Strength (MPa) : 276-1882
Yield Strength (MPa) : 186-758
Percent Elongation (%) : 4-31
Hardness (Brinell 3000 kg) : 149-627
Density (1000 kg/m
3
) : 7.85
Elastic Modulus (GPa) : 190-210
MIKROSTRUKTUR
Struktur dari Low Alloy Steel adalah Bainite dengan
ditandai oleh adanya daerah cementite dan ferrite
yang halus. Jika dilakukan sperodizing maka akan
muncul cementite proeutectoid yang bulat.
Lalu dapat terbentuk Martensite Temper jika
dilakukan Quenched dan Temper

FOTO MIKROSTRUKTUR
Microstructure of heat treated low-alloy
steel showing bainite. 4% picral + 2%
nital etch. Original magnification 500
Microstructure of quenched low-alloy steel
showing mixed bainite and martensite. 2%
nital etch. Original magnification 1000
FOTO MIKROSTRUKTUR
Microstructure of quenched and tempered
low-alloy steel showing ferrite and bainite at
the prior-austenite grain boundaries. Taken in
dark-field illumination. Marshall's reagent.
Original magnification 200
Microstructure of quenched and tempered low-
alloy steel showing prior-austenite grain
boundaries. Taken in dark-field illumination. Hot
saturated aqueous picric acid etch. 200
PERLAKUAN PANAS
Tujuan dilakukan perlakuan panas
Mempersiapkan material logam sebagai produk
setengah jadi agar layak diproses lanjut
(pelunakan)
Meningkatkan umur pakai material logam sebagai
produk jadi (pengerasan)
Meningkatkan ketahanan aus (Surface heat
treatment)
Meningkatkan sifat mekanis dan mengoptimalkan
nilai kekerasan & keuletan.
Perlakuan Panas yang umum dilakukan adalah:
1. Quenched and Temper
Terdiri dari 3 tahap :

Siklus Pemanasan dan Pendinginan
2. Normalizing and Temper
Pemanasan lambat sampai dengan temperatur diatas
transformasi dan diikuti oleh pendinginan udara.
Tujuannya :
Menghilangkan ketidakragaman mikrostruktur.
Mengeleminasi tegangan sisa.
Meningkatkan keseragaman dan penghalusan ukuran
butir.


Siklus Normalizing

KLASIFIKASI BERDASARKAN HEAT
TREATMENT
low-carbon quenched and tempered (QT)
steels
medium-carbon ultrahigh-strength steels
bearing steels
heat-resistant chromium-molybdenum steels
LOW-CARBON QUENCHED AND TEMPERED
(QT) STEELS
Kekuatan luluh tinggi (350-1035 MPa), kekuatan
tarik tinggi dengan ketangguhan takik yang baik,
keuletan, ketahanan korosi, atau mampu las.
AISI/SAE 4340 Quenched & Tempered Bars
MEDIUM-CARBON ULTRAHIGH-STRENGTH
STEELS
Baja struktural dengan kekuatan luluh mencapai
1380 MPa. Bentuk produk termasuk billet, bar,
rod, forging, lembaran, tabung, dan kawat las.
BEARING STEELS
Digunakan untuk aplikasi bola dan bantalan rol.
Mengandung kadar karbon rendah (0,10-0,20% C)
pada case-hardened steel dan karbon tinggi (-
1.0% C) pada hardened steel.
CHROMIUM-MOLYBDENUM HEAT-RESISTANT
STEELS
Mengandung 0,5 sampai 9% Cr dan 0,5 sampai
1,0% Mo. Kandungan karbon biasanya di bawah
0,2%. Kromium ini menyediakan ketahanan
oksidasi dan korosi. Umumnya dipasok dalam
kondisi, normalisasi dan tempered, quench dan
tempered atau anil. Kromium-molibdenum baja
yang banyak digunakan dalam industri minyak dan
gas dan bahan bakar fosil dan pembangkit listrik
tenaga nuklir.
KEMAMPUKERASAN
Metode yang paling utama adalah quenching baja
dari temperatur austenitnya
Yang menentukan baja tersebut mampu
dikeraskan adalah :
Komposisi
Pengaturan quenching
Media quench
Laju pendinginan

KEMAMPUAN LAS
Carbon steel dengan Mn dan Si rendah dengan
carbon dibawah 0.3% dapat dilas tanpa perlakuan
khusus
Ketika karbon lebih dari 0.3% , Preheat
dibutuhkan untuk mencegah underbead cracking
karena Hidrogen masih dapat berpindah dan difusi
keluar dari area terakhir untuk membentuk
transformasi.

PERLAKUAN PERMUKAAN
Carburizing dan/atau Nitriding
Proses dilakukan dengan difusi unsur lain, seperti karbon atau nitrogen untuk
mengeraskan permukaan komponen.
Proses ini menghasilkan fasa kedua yang keras pada permukaan, dengan
ketebalan sekitar 0.05 inci.
Umumnya proses ini dilakukan untuk komponen berupa gear.

Hardfacing
Biasanya dilakukan pada baja normalisasi (normalized steel) yang diaplikasikan
pada kondisi yang abrasif.
Prosesnya adalah dengan cara deposisi komposisi lain, seperti misalnya karbida
paduan, pada permukaan komponen.
Hasil yang didapat adalah permukaan yang lebih keras, bahkan karbida yang
dideposisikanpun menjadi lebih keras.
PERLAKUAN PERMUKAAN
Differential Hardening
Merupakan perlakuan panas lokal pada permukaan
komponen dengan media api (flame) atau induksi
panas (induction heating).
Biasanya dilakukan untuk menahan aus friksional
pada aplikasi low-alloy steel.
Pada permukaan komponen yang dilakukan
differential hardening biasanya terbentuk lapisan
yang mengalami peningkatan kekerasan.
Baja yang dilakukan perlakuan ini biasanya di-
spheroidizing atau di-quenching dan di-temper
terlebih dahulu.
KETAHANAN KOROSI
Low alloy steel tidak digunakan untuk tahan korosi
Biasanya ditambahkan tembaga untuk
penggunaan di wilayah sedikit korosif

APLIKASI
Dipakai pada aplikasi dimana baja karbon
biasa tidak dapat menjangkau.
Digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan
sifat mekanik yang lebih baik.
Baik digunakan pada aplikasi aus karena
sifatnya yang dapat ditingkatkan
kemampukerasannya.

APLIKASI
Excavator bucket teeth
Crusher hammer
Ball mill liner
Hammerhead
Automotive parts
Truck, crane
Structural applications, e.g. bridges
CONTOH APLIKASI
Carbon Manganese Cast Steel
CONTOH APLIKASI
Chromium-molybdenum heat-resistant steels
REFERENSI
Buku
ASM Handbook vol. 1
ASM Handbook vol. 9
Steel Casting Handbook, Sixth Edition. ASM International
Mochtar, Myrna Ariati. Diktat Heat Surface Treatment
Suharno, Bambang. Diktat Super Alloy

Website
www.keytometals.com
www.georgesbasement.com/Microstructures
www.assabindonesia.com
http://www.engineersedge.com/material_science/yield_strength.htm
http://www.efunda.com/processes/heat_treat/softening/annealing.cfmhttp://www.efunda.com/pro
cesses/heat_treat/softening/annealing.cfm
http://www.alloysteel.net/english/techlib_factors.asp
http://www.azom.com/details.asp?ArticleID=2537

Anda mungkin juga menyukai