Anda di halaman 1dari 17

TEKNOLOGI

BAHAN
1A TPE
KELOMPOK II
ARYA TRI TIRZA JOYNES ELOY

MAHRI FLORIAN IKRAR


PENYEPUHAN BAJA
Penyepuhan baja adalah proses pelapisan logam baja dengan logam lain untuk meningkatkan sifat-
sifatnya seperti ketahanan korosi, kekuatan, tampilan, atau sifat-sifat lainnya, Baja karbon yang di
sepuh menimbulkan butir butiran hasil dari pemanasan yang lama selama proses karburasi, apabila
dalam pemakaian mendapatkan tekanan yang tinggi pada permukaannya maka intinya harus
dimurnikan untuk mencegah agar lapisan pembungkus tidak terkelupas dan memberikan kekuatan
yang baik pada penampang melintang

adapun dalam pengerjaan panas baja paduan memerlukan penambahan nikel agar meningkatkan
Ketahanan Terhadap Korosi, Meningkatkan Kekuatan dan Kekerasan, Meningkatkan Ketangguhan,
juga menjaga Stabilitas Dimensi,& Tahan terhadap Suhu yang Tinggi. Penggunaan nikel dalam baja
paduan sangat bergantung pada kebutuhan aplikasi tertentu. Selain nikel, paduan baja juga dapat
mengandung berbagai unsur lainnya, seperti krom, mangan, molibdenum, dan lainnya, untuk
menghasilkan sifat-sifat yang sesuai dengan kebutuhan teknis dan lingkungan kerja tertentu
PENYEPUHAN BAJA NIKEL
Penyepuhan baja nikel adalah proses pelapisan atau
penyepuhan baja dengan lapisan nikel. Ini dilakukan untuk
berbagai tujuan, termasuk meningkatkan ketahanan terhadap
korosi, meningkatkan tampilan, atau mencapai sifat-sifat
mekanis tertentu & jika penyepuhan baja nikel mengandung
unsur karbon yang rendah dapat menyebabkan intinya tidak
bereaksi terhadap proses pengerasan yang berlangsung adapun
penganplikasian baja nikel banyak digunakan dalam berbagai
industri, termasuk peralatan rumah tangga, otomotif (seperti,
pelapisan krom-nikel pada bagian kendaraan), perhiasan,
peralatan makan, alat-alat industri, dan banyak aplikasi lainnya
Jika penyepuhan baja, mengandung kandungan nikel yang lebih
tinggi memungkinkan untuk didinginkan dengan minyak dan
membuatnya lebih sesuai untuk membuat roda gigi & alat
berat.
PENYEPUHAN BAJA KROMIUM
Penyepuhan baja kromium adalah proses pelapisan
atau penyepuhan baja dengan lapisan kromium,
Proses ini dapat dilakukan untuk berbagai tujuan,
termasuk meningkatkan ketahanan terhadap korosi,
meningkatkan kekuatan, meningkatkan tampilan,
atau mencapai sifat-sifat mekanis tertentu, jika
penyepuhan baja ditambahkan unsur kromium
dengan jumlah yang kecil akan menghasilkan
kekerasan dan kekuatan yang tinggi dari hasil
pendinginan minyak
PENITRAAN BAJA
Baja yang dinitrit mengandung unsur-unsur campuran
akan menghasilkan permukaan yang keras. Kandungan
kromiium sekitar 3% akan menghasilkan permukaan yang
mempunyai kekerasan sekitar 850 HV (kekerasan Vikers).
Baja yang mengandunga 1,5% aluminium dan 1,5%
kromium akan menaikkan kekerasan permukaannya
menjadi sekitar 1.100 HV. Kandungan karbon baja ini
tergantung pada sifat inti yang diperlukan, sekitar 0,18 –
0,5% C.
PENGERASAN BAJA DENGAN UDARA

Apabila unsur kromium cukup dalam baja maka kecepatan


pendinginan kritis akan berkurang, sehingga pendinginan
dapat dilakukan dalam udara. Jenis baja yang dikeraskan
dengan udara adalah yang mengandung 2% kromium dan
0,6% karbon membuat temperature pengerasan dan
kecepatan pendinginan kritis menjadi rendah.
JENIS BAJA PADUAN DENGAN KEKUATAN
TARIK YANG TINGGI
1.Baja dengan Kekuatan Tarik yang Tinggi a.Baja dengan Mangan Rendah Baja ini
mengandung 0,35% C; 1,5% Mn dan baja ini termasuk baja murah tetapi
kekuatannya baik. Baja ini dapat didinginkan dengan minyak karena mengandung
unsur mangan
.
2. Baja Nikel Baja ini mengandung 0,3% C, 3% Ni dan 0,6% Mn serta mempunyai
kekuatan dan kekerasan yang baik, dapat didinginkan dengan minyak karena
mengandung unsur nikel yang membuat temperatur pengerannya rendah.

3.Baja Nikel Kromium Baja ini mempunyai sifat yang keras berhubungan dengan
campuran unsur kromium dan sifat yang liat berhubungan dengan campuran unsur
nikel. Baja yang mngandung mengandung 0,3% C, 3% Ni, 0,8% Cr dan 0,6% Mn

4.Baja Kromium Vanadium Jika baja ini tambahkan sekitar 0,5% vanadium sehingga
dapat memperbaiki ketahanan baja kromium terhadap guncangan atau getaran dan
membuatnya dapat ditempa dan ditumbuk dengan mudah,
BAJA TAHAN PAKAI
A.Baja Mangan Berlapis Austenit Baja ini pada dasarnya
mengandung 1,2% C, 12,5% Mn dan 0,7% Si. Selain itu, juga
mengandung unsur-unsur berbentuk karbid seperti kromium atau
vanadium yang kekuatannya lebih baik. a.Baja Kromium Jenis ini
mengandung 1% C, 1,4% Cr dan 0,45% Mn. Apabila baja ini
mengandung unsur karbon tinggi yang bercampur bersama-sama
dengan kromium akan menghasilkan kekerasan yang tinggi
sebagai hasil dari pendinginan dengan minyak.
BAJA TAHAN KARAT
1.Baja Tahan Karat Baja tahan karat (stainless stell) mempunyai seratus lebih jenis yang
berbeda-beda. Akan tetapi, seluruh baja itu mempunyai satu sifat karena kandungan
kromium yang membuatnya tahan terhadap karat. Baja tahan karat dapat dapat dibagi
kedalam tiga kelompok, yaitu :

A.Baja Tahan Karat Ferit Baja ini megandung unsur karbon yang rendah (sekitar 0,04% C)
dan sebagian besar dilarutkan di dalam besi. Sementara itu, unsur lainnya yaitu kromium
sekitar 1,3 % - 20% dan tambahan kromium tergantung pada tingkat ketahanan karat yang
diperlukan. Baja ini tidak dapat dikeraskan dengan cara disepuh. Baja ini seringkali disebut
besi tahan karat dan cocok untuk dipres, ditarik dan dipuntir. Biasanya digunakan pada
garpu dan sendok.
B.Baja Tahan Karat Austenit Baja tahan karat austenite mengandung nikel dan kromium yang amat tinggi, nikel
akan membuat temperatur transformasinya rendah, sedangkan kromium akan membuat kecepatan pendinginan
kritisnya rendah. Campuran kedua unsur itu menghasilkan struktur lapisan austenite pada temperatur kamar.
Baja ini tdak dapat dikeraskan melalui perlakuan panas, tetapi dapat disepuh keras. Baja tahan karat yang
mengandung 0,15% C, 18% Cr, 8,5% Ni dan 0,8% Mn sesuai untuk digunakan sebagai alat-alat rumah tangga
dan dekoratif.
Baja tahan karat yang mengandung 0,05% C, 18,5% Cr, 10% Ni dan 0,8% Mn, baik untuk dikerjakan dengan
cara penarikan dalam karena kandungan karbonnya rendah. Baja tahan karat yang mengandung 0,3% C, 21%
Cr, 9% Ni dan 0,7% Mn sesuai untuk dituang. Kebanyakan baja tahan karat austenite mengandung sekitar 18%
kromium dan 8% nikel.

C.Baja Tahan Karat Martensit Baja tahan karat martensit mengandung sejumlah besar unsure
karbon dan dapat dikeraskan melalui perlakuan panas, juga mempengaruhi sifat-sifatnya melalui
pengerasan dan penyepuhan. Baja yang mengandung 0,1% C, 13% Cr dan 0,5% Mn ini dapat
didinginkan untu memperbaiki kekuatannya, tetapi tidak menambah kekerasan.
Baja ini seringkali disebut besi tahan karat dan digunakan khususnya untuk peralatan gas turbin
dan pekerjaan dekoratif. Apabila baja ini digunakan untuk alat-alat pemotong maka terlebih dahulu
distemper atau disepuh pada temperatur sekitar 180oC dan jika digunakan untuk pegas terlebih
dahulu distemper pada temperatur sekitar 450oC .
BAJA TAHAN PANAS
A.Baja Tahan Panas Ferit Baja tahan panas ferit mengandung karbon yang rendah dan
hamper seluruhnya dilarutkan didalam besi. Baja ini tidak dapat dikeraskan melalui
perlakuan panas

B.Baja Tahan Panas Austenit Baja tahan panas austenite mengandung kromium dan nikel
yang tinggi. Struktur austenite tetap terpelihara sewaktu pendinginan, sehingga baja ini
tidak dapat dikeraskan melalui perlakuan panas.

C.Baja Tahan Panas Martensit Baja tahan panas martensit mempunyai kandungan karbon
yang tinggi, sehingga dapat dikeraskan melalui perlakuan
BAJA PADUAN YANG DIGUNAKANDALAM
TEMPERATUR RENDAH
Baja Paduan yang Digunakan pada Temperatur Rendah Komponen dari baja paduan yang digunakan
pada temperature rendah tidak hanya sifatsifatnya terpelihara sewaktu didinginkan, tetapi juga sifat-
sifatnya tidak hilang sewaktu dipanaskan pada temperatur kamar. Baja yang telah diperbaiki
kekuatannya hanya sedikit berkurang (reduksi) kekenyalan dan keliatannya sewaktu dites pada
temperatur minus (-) 183oC. Selain itu perubahan sifat-sifatnya kecil sewaktu dipanaskan pada
temperature kamar yang diikuti dengan pendinginan.

A.Baja Pegas Pegas kendaraan dibuat dari baja yang mengandung sekitar 0,8% C sesuai dengan
sifatsifatnya yang dibutuhkan dan ditambahkan dengan lebih dari 0,4%Si dan 0,8% Mn. Baja pegas
dikeraskan dengan pendinginan air atau minyak sesuai dengan komposisinya.

B.Baja Katup Mesin (Motor) Katup yang menerima beban rendah digunakan baja yang mengandng
0,3% C, 3,5% Ni, 0,35%Cr dan 0,35%Si. Kandungan unsur silicon dan kromium menaikkan beban
yang dapat diterima katup sehigga dapat menerima beban yang berat.
BAJA PADUAN MARTENSIT YANG
DIKERASKAN
Cara yang biasa dilakukan untu menghasilkan baja berkekuatan tinggi adalah
dengan cara perlakuan panas yang menjadikan struktur martensit, yang diikuti
dengan perlakuan panas lanjutan untuk memodifikasi atau mengubah martensit.
Cara tersebut dapat menghasilkan kekuatan yang tinggi, tetapi disertai dengan
kerapuhan yang tinggi, disebabkan kandungan unsur karbon. Cara perlakuan
panas biasanya diterima karena sulit menghasilkan paduan yang bebas dari unsur
karbon dan oleh karena itu mahal.
PROSES PEMBUATAN BESI TUANG
DAN BESI TEMPA
Besi tuang dapat didefinisikan sebagai logam campuran dari besi yang mengandung unsur
karbon di atas 1,7% (biasanya megandung unsur karbon sekitar 2,4% – 4,2%). Besi tempa
adalah besi yang menggandung 99% besi murni dan 0,02% - 0,10% karbon. Besi tuang
dihasilkan dengan cara mencairkan besi kasar di dalam dapur yang sesuai. Besi tuang yang
berkualitas tinggi dihasilkan dengan cara “ suntikan ” atau menambahkan grafit ke dalam
besi cair sewaktu masih dalam panci-panci tuangan.

1 Dapur-Dapur Peleburan Proses peleburan bahan mentah dalam pembuatan besi tuang
dilakukan di dalam dapur-dapur sebagai berikut :

a.Dapur Kubah Dapur ini termasuk dapur tinggi dalam skala kecil yang terdiri dari logam-
logam disusun berbentuk silender dan bagian dalamnya dengan batu tahan api.
B.Dapur Aduk Dapur aduk disebut juga dapur udara. Dapur aduk dapat digunakan
berulang-ulang untuk mencairkan logam untuk kebutuhan yang special dan seragam,
misalnya untuk digiling dingin. Dapur jenis ini terutama digunakan untuk memproduksi besi
tempa atau besi aduk. Dalam proses produksi besi tuang digunakan pasir untuk lapisan
atas bagian alasnya dan kokas sebagai bahan bakar.

C.Dapur Rotasi (berputar) Dapur rotasi adalah dapur pelebur logam yang digunakan untuk
membuat besi tuang yang mempunyai kualitas khusus. Dapur ini menggunakan bahan
bakar minyak atau gas. Bahan bakar digunakan untuk memanaskan bahan-bahan,
sehingga terjadi proses pencairan. Pada waktu bekerja dapur berputar, digerak oleh rantai-
rantai pemutar.

D.Dapur Listrik Dapur listrik digunakan untuk melebur bahan-bahan logam untuk membuat
besi tuang. Besi tuang dihasilkan mempunyai kualitas tinggi karena bahan-bahan logam
cair tidak bersinggungan dengan bahan bakarnya. Dapur listrik ini mempunyai prinsip yang
sama dengan dapur listrik yang digunakan untuk memproduksi baja
THANK YOU
FOR ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai