Anda di halaman 1dari 4

NAMA : HERMANTO ROMPON

DIKLAT/KELAS : DP II/TEKNIKA.6A
MATA KULIAH : TEKNOLOGI BAHAN

Pengertian Jenis stainless steel :

a. Austenitic steels merupakan kategori stainless steel paling umum dipakai karena memiliki
kualitas yang baik. Tipe ini memiliki ketahanan terhadap korosi dan panas yang luar biasa.
Biasanya digunakan secara luas di berbagai industri termasuk aplikasi otomotif, medis, industri
dan dirgantara. Kategori stainless steel ini dikenal karena memiliki kemampuan dan kekuatan
bentuk yang tidak tertandingi, bahkan tidak akan mengeras dengan perlakuan panas.
Aplikasi austenitic stainless steel dalam industri otomotif, biasanya sebagai bahan suku cadang
otomotif, rel bahan bakar (fuel rail) dan lainnya. Pabrikan otomotif sering memakai grade
austenitic karena memiliki sifat yang dapat dibentuk dan keserbagunaannya.

Tipe – tipe Austenitic steels :

 Tipe 301, merupakan tipe stainless steel yang ekonomis, sangat ideal penggunaannya di air
tawar, namun tidak cocok jika dipakai di lingkungan air laut.
 Tipe 321, adalah variasi dari tipe-tipe stainless steel sebelumnya yang ditambahkan oleh
titanium dan karbon secara proporsional pada pengerjaan temperature tinggi. Material ini
biasanya digunakan pada kompensator dan pemanas suhu tinggi.
 Tipe 347, tidak jauh berbeda dari tipe 321, hanya saja ada tambahan niobium.
 Tipe 316, mempunyai unsur tambahan dari molybdenum sekitar 2-3%, karenanya lebih tahan
karat. Cocok digunakan pada peralatan pemasangan di laut. Seperti pada penyimpanan zat-zat
kimia, bejana bertekanan dan pemipaan.
 Tipe 317, adalah perubahan dari tipe 316 yang ditambahkan molybdenum sekitar 3-4%,
karenanya dapat diaplikasikan pada air laut dan temperatur dingin.

Austenitic stainless steel mempunyai banyak karakteristik diantaranya :

 Bisa tahan terhadap suhu ekstrim, tergantung grade yang dimilikinya hingga tahan suhu 1900F.
Beberapa grade mulai mengalami deformasi, pelunakan hingga kehilangan kekuatan pada
800F.
 Tidak bisa dikeraskan melalui perlakuan panas.
 Panas berpindah secara perlahan pada austenitic stainless steel. Di sisi lain, ferritic stainless
steel mempunyai konduktivitas thermal.
 Austenitic stainless steel sangat mudah dibentuk, serbaguna untuk berbagai aplikasi.
 Tidak bersifat magnet.

b. Martensitic Steels adalah stainless steel yang dapat diperkuat dan dikeraskan melalui perlakuan
panas dan usia penggunaan karena komposisi kimianya. Metode ini membuat martensitic lebih
kuat dibandingkan jenis stainless steel lainnya. Inilah yang menjadikannya sebagai pilihan
material yang kerap digunakan untuk fabrikasi instrumen medis, katup mekanik, instrumen
mekanis dan aplikasi lainnya.
Martenitic stainless steel dapat dibagi ke dalam 2 jenis kategori stainless steel berbeda
berdasarkan kandungan karbonnya :

 Martensitic Stainless Steel Low Carbon


Martensitic jenis ini mempunyai kandungan karbon sekitar 0,05%-0,25%. Martensitic stainless
steel low carbon memiliki sifat lebih kuat, memberikan ketahanan korosi tinggi dan
meningkatkan potensi fabrikasi.

 Martensitic Stainless Steel High Carbon


Sesuai namanya, martensitic jenis ini umumnya mengandung karbon lebih besar antara 0,61%
dan 1,5%. Peningkatan kandungan karbon ini membuat material ini lebih kuat sebab karbon
dapat memperkuat struktur molekul. Akan tetapi, hal ini juga menjadikan logam ini lebih
rapuh, tidak bisa dilas atau dibentuk ke dalam bentuk lainnya.

Sementara grade martensitic stainless steel, dapat dibedakan ke dalam tipe berikut :

 Stainless Steel 410


Merupakan grade martensitic stainless steel yang serbaguna. Biasanya diaplikasikan sebagai
material pembuatan alat makan, pengencang, pin, pegas, klip pistol, bagian mikrometer, mur,
baut, bilah turbin, poros, piston, katup, impeller, dan bantalan bola. Memiliki tingkat kekerasan
bisa diubah dengan sedikit variasi dalam perlakuan panas.

 Stainless Steel 420


Kisaran karbon pada martensitic ini mencapai 0,15% – 0,45%. Dengan kisaran kandungan
karbon tersebut tingkat kekerasannya relatif lebih luas dalam kondisi temper atau pengerasan.
Ada beberapa aplikasi martensitic stainless steel 420, diantaranya untuk peralatan makan, ring,
suku cadang mesin, senjata api, dan peralatan bedah.

 Stainless Steel 440


Tipe ini mempunyai kemampuan pengerasan lebih besar dibandingkan tipe 420 atau 410, namun
memiliki kemampuan bentuk yang terbatas dalam kondisi anil. Biasanya dapat dikeraskan
sampai lebih dari RC50. Aplikasi jenis martensitic ini adalah untuk peralatan bedah dan alat
makan.

Di bawah ini adalah beberapa aplikasi untuk martensitic:

 Seri 410: Baja martensitic serbaguna. Digunakan untuk aplikasi dimana korosi ringan. Aplikasi
termasuk peralatan makan, bilah turbin uap dan gas, busing, dll.
 Seri 416: Mengandung sulfur dan fosfor tambahan untuk meningkatkan kemampuan mesinnya.
Variannya 416Se menggantikan belerang dengan selenium. Aplikasi termasuk sekrup, roda gigi,
dan lain-lain.
 Seri 420: Mengandung peningkatan karbon untuk meningkatkan sifat mekanik. Aplikasi
termasuk instrumen gigi dan bedah.

 Seri 431: Mengandung peningkatan kromium untuk ketahanan korosi yang lebih baik. Aplikasi
termasuk katup dan pompa.
 Seri 414: Mengandung nikel tambahan untuk meningkatkan ketahanan korosi. Aplikasi
termasuk pegas.
 Seri 440: Mengandung peningkatan kromium dan karbon untuk meningkatkan kekerasan dan
ketahanan korosi. Aplikasi termasuk alat ukur, bantalan bola, blok pengukur, cetakan dan
cetakan, dll. Ini memiliki sub-grade, 440A, 440B dan 440C yang memiliki jumlah karbon yang
bervariasi untuk meningkatkan/mengurangi kekerasan dan ketangguhannya.

Karakteristik martensitic stainless steel

Tidak hanya kekuatannya, martensitic stainless steel mempunyai beberapa sifat yang
membedakannya dari tipe-tipe stainless steel lainnya. Grade martensitic stainless steel mencakup
berbagai aplikasi, yang bersifat anti karat dan memiliki tingkat kekakuan dan kekuatan maksimum.

 Kemampuan Las
Biasanya martensitic cenderung rapuh, sebagian besar bentuknya tidak dapat bereaksi dengan
baik terhadap pengelasan. Namun martensitic yang ditempa dapat meningkatkan aplikasinya
dan mengurangi kerapuhannya. Pada martensitic stainless steel high carbon biasanya tidak
direkomendasikan untuk aplikasi pengelasan, walaupun grade stainless 410 bisa dilas dengan
mudah.

 Daya Tarik
Ada banyak jenis martensitic stainless steel yang bersifat magnetic. Struktur molekul yang
berbentuk kristal bisa bersifat magnetic jika ada besi di dalam paduannya. Martensitic bersifat
magnetic baik dalam kondisi mengeas dan anil.

 Formabilitas
Formabilitas adalah kemampuan logam untuk dibuat ke dalam berbagai bentuk tanpa retak atau
pecah. Namun semakin meningkatnya kandungan karbon, maka sifat
formabilitas martensitic akan berkurang.

 Kekuatan Tinggi
Kategori stainless steel Martensitic biasanya digunakan karena memiliki sifat mekaniknya yang
tinggi. Tingkat ketahanan korosinya juga cukup tinggi.

c. Ferritic steels didefinisikan sebagai grade stainless steel chromium yang tidak bisa dikeraskan
dengan kandungan chromium sekitar 10,5%-30% dan memiliki komposisi karbon kurang dari
0,2%. Pada dasarnya baja ini tidak bisa dikeraskan dengan perlakuan panas dan hanya sedikit
bisa dikeraskan dengan perlakuan dingin.

Tipe-tipe Ferritic Stainless Steel dan Aplikasinya

 Tipe 409

adalah ferritic stainless steel yang bersifat stabil yang terdiri atas perpaduan antara krom dan
titanium, dengan krom sebanyak 11%. Biasanya aplikasi untuk tipe 409 sendiri untuk
perlindungan dari korosi dan oksidasi baja karbon. Untuk pelapisan dilakukan misalnya pada
knalpot kendaraan yang membuatnya anti korosi. Salah satu dari tipe-tipe stainless steel ini
biasanya digunakan di industri pertanian dan rumah tangga.
 Tipe 410S
tipe ini mengandung karbon rendah yang ditambahkan columbium dan titanium. Memiliki sifat
utama yang tahan suhu tinggi dan tidak retak saat dilas. Bahan material tersebut tidak bisa
dikeraskan namun cocok untuk aktivitas pengelasan. Aplikasinya biasanya di industri
petrokimia, pertambangan, gas dan minyak bumi.

Karakteristik
Ada 5 karakteristik yang dimiliki oleh ferritic stainless steel, diantaranya sebagai berikut :
 Tahan terhadap tegangan korosi atau Stress Corrosion Cracking (SCC)
Di dalam ferritic terdapat struktur mikro yang ternyata memberikan tingkat ketahanan tinggi
material ini terhadap SCC. Sehingga menjadikannya sebagai pilihan ideal digunakan di
lingkungan yang mengandung chloride.

 Mempunyai Duktilitas dan Formabilitas Baik


Mengingat ferritic stainless steel memiliki kandungan kadar karbon yang rendah, hanya 0,03%
saja, maka material ini cenderung mempunyai tingkat keuletan di atas rata-rata. Hal inilah yang
membuat ferritic bisa dibentuk secara ekstensif tanpa risiko melemah. Selain itu, dengan
kandungan karbon yang rendah membuatnya bisa dibentuk dengan baik, ini artinya ferritic bisa
dibentuk ke dalam berbagai macam bentuk tanpa masalah cracking atau necking.

 Koefisien Ekspansi Termal Rendah


Koefisien ekspansi termal baja ferritic rendah. Hal tersebut menunjukan bahwa stainless steel
jenis ini hanya mengalami sedikit ekspansi saja saat menerima panas. Namun sebaliknya,logam
akan mempertahankan dimensinya dengan mudah.

 Konduktivitas Termal Baik


Ferritic stainless steel adalah satu dari 5 jenis stainless steel dengan konduktivitas termal yang
baik.

 Ketahanan Oksidasi Tinggi


Ferritic juga termasuk grade stainless steel dengan tingkat ketahanan oksidasi tinggi. Biasanya
berkaitan dengan pembentukan lapisan pelindung chromium-oksida pada permukaan baja.

Anda mungkin juga menyukai