Anda di halaman 1dari 47

Kelompok 4 :

- Nurfahmi N.
- Ragel Jati P.
- Sofiyan Adi P.
- Tiara Indah D.
- Tito Satria P.
LOGO - Youan Bagus T.

Teknik Pembentukan Logam


ALUMINIUM
Aluminium ialah unsur kimia. Lambang aluminium ialah Al, dan nomor
atomnya 13. Aluminium ialah logam paling berlimpah. Aluminium bukan
merupakan jenis logam berat, tetapi merupakan elemen yang
berjumlah sekitar 8% dari permukaan bumi dan paling berlimpah
ketiga. Aluminium terdapat dalam penggunaan aditif
makanan, antasida, buffered aspirin, astringents, semprotan
hidung, antiperspirant, air minum, knalpot mobil, asap tembakau,
penggunaan aluminium foil, peralatan masak, kaleng, keramik,
dan kembang api.
Aluminium merupakan konduktor listrik yang baik. Ringan dan kuat.
Merupakan konduktor yang baik juga buat panas. Dapat ditempa
menjadi lembaran, ditarik menjadi kawat dan diekstrusi menjadi
batangan dengan bermacam-macam penampang. Tahan korosi.
Company Logo
ALUMINIUM
Aluminium seri 1000 adalah aluminium alloy
yang kandungan aluminium kurang lebih
99%. Aluminium seri ini biasa digunakan
dalam fabrikasi plat karena tahan korosi, dan
juga dapat di las tapi perlu diingat seri ini
memiliki temperatur leleh yang relatif
rendah.

Company Logo
ALUMINIUM
Tipe 1050A, biasa digunakan untuk fabrikasi
plat, alat heat transfer, peralaatan dapur,
arsitektur, kabinet, wadah-wadah, dll.
Tipe 1200, biasa digunakan untuk bahan
perlengkapan proses kimia dan farmasi,
bahan boiler, wadah bertekanan untuk
industri makanan, dll.

Company Logo
ALUMINIUM
Aluminium seri 2000 atau Alumunium
Copper Alloy terkenal dengan sebutan
duraluminium atau super duraluminium.
Cocok untuk dikerjakan dengan mesin bubut
tapi tidak cocok untuk di las.
ALUMINIUM
Tipe 2011, biasa digunakan untuk komponen mesin,
komponen otomotif, komponen senjata dan amunisi,
pengencang, dll.
Tipe 2024, biasa digunakan untuk bahan badan
pesawat, bagian sayap pesawat, dll.
Tipe 2014A, biasa digunakan untuk struktur
komponen, frame truk & pesawat, dll.
Tipe 2124, biasa digunakan untuk komponen
bersuhu menengah, bahan kulit sayap pesawat,
sekat badan pesawat.
Tipe 2219, biasa diguanakan untuk, tangki bahan
bakar, struktur temperatur tinggi, dll. Company Logo
ALUMINIUM
Aluminium seri 3000 menggunakan magnesium
sebagai campuran utamanya, memiliki
ketahanan karat yang baik dan kekuatan yang
menengah.
ALUMNIUM
Tipe 3003, biasa digunakan untuk tangki
penyimpanan, peralatan kimia, heat
exchanger, dll.
Tipe 3103, biasa digunakan untuk sistem
pemanan atau pendingin, radiator kendaraan,
evaporator AC, dll.

Company Logo
ALUMINIUM
Aluminium seri 5000 adalah aluminium alloy
yang cocok untuk di las, mengandung kadar
Mg lebih besar dari 3% jadi seri ini tidak
cocok untuk aplikasi temperatur tinggi.
ALUMINIUM
Tipe 5052, biasa digunakan untuk wadah
bertekanan, komponen laut, tanda jalan, dll.
Tipe 5083, biasa digunakan untuk bahan
kapal, body kendaraan, dll.
Tipe 5251, biasa digunakan untuk struktur
yang di las, aplikasi lepas pantai, dll.

Company Logo
ALUMINIUM
Aluminium seri 6000 Campuran antara magnesium
dan silicon akan membentuk senyawa yang disebut
dengan magnesium silisida (Mg2Si). Campuran
kedua material ini memberikan kekuatan yang
tinggi setelah proses pemanasan (heat treatment).
Seri 6000 magnesium dan silikon sebagai elemen
paduan utama, kekuatan sedang, ketahanan korosi
yang baik, kemampuan las yang baik, kinerja
proses yang baik.
ALUMINIUM
Tipe 6061, biasa digunakan untuk bahan
kapal motor, body truk, dll.
Tipe 6063, biasa digunakan untuk frame
pintu, jendela, dll.
Tipe 6026, biasa digunakan untuk spare part
yang dikerjakan dengan mesin, komponen
otomotif, komponen elektronik, sistem rem,
dll.

Company Logo
ALUMINIUM

Company Logo
ALUMINIUM
Aluminium seri 7000 memiliku campuran
utama zing dan magnesium, secara umum
seri ini memiliki kekuatan paling tinggi
diantara seri-seri lain, tapi memiliki
ketahanan korosi yang rendah jadi. Aplikasi
seri ini adalah rangka pesawat dan pesawat
ulang-alik.
ALUMINIUM
Tipe 7010, biasa digunakan untuk sparepart
pesawat.
Tipe 7050, biasa digunakan untuk rangka
pesawat, sekat pesawat, dll.
Tipe 7075, biasa digunakan untuk rangka
pesawat, roda gigi dan poros, kompone
otomotif, dll.
Tipe 7175, biasa digunakan untuk bagian
rangka pesawat, rivet, baut, dll.

Company Logo
STAINLESS STEEL

• Stainless steel merupakan senyawa besi dengan kandungan


10,5% kromium. Kandungan itulah yang memiliki peran utama
seperlu menekan risiko korosi atau pengkaratan pada logam.
Kemampuan anti karat tersebut tidak lain didapat dari terbentuknya
lapisan oksida yang berperan sebagai benteng proses oksidasi
besi. Sehingga wajar bila stainless steel disebut baja tahan karat.
STAINLESS STEEL
• Adapun pengelompokan stainless steel sudah dimulai sejak
1913 di England. Adalah Harry Brearley yang dulu mencoba
mencampur bermacam jumlah unsur ke dalam baja dan
mengaplikasikan pada tong pistol baja. Dari apa yang dilakukan
Harry tersebut didapat bahwa contoh yang diambil tidak berkarat
walaupun berada dalam suhu tinggi. Saat meneliti lebih lanjut
pada material yang membuat terheran tersebut Harry mendapati
adanya kandungan unsur kromium sebesar 13% sebagai titik
awal pengembangan stainless steel.
STAINLESS STEEL
Ada beberapa sifat fisik dalam stainless steel, yang menjadi
keunggulan, yaitu :
1. Stainless steel, adalah baja yang kuat dan kokoh.
2. Stainless steel, bukan konduktor panas dan listrik yang baik.
3. Walau stainless steel baja yang keras dan kuat, tetapi dengan
mudah di bentuk, seperti: dipotong, ditekuk, diroll, dan
sebagainya.
4. Stainless steel dapat ditarik oleh magnet,
5. Stainless steel, tahan akan korosi dan oksidasi.
6. Lapisan kromium membuat stainless steel tampak menarik
tanpa perlu adanya finishing.
STAINLESS STEEL

1. Austenitik
Adalah baja stainless yang biasa disebut seri
300, dan paling sering digunakan. Ini adalah baja
yang mengandung campuran 18% krom dan 8%
nikel, terkadang juga mangan dan nitrogen.
Stainless jenis ini sangat tahan terhadap korosi, dan
mudah di bentuk menjadi lembaran tipis. Austenetic
stainless sangat tahan asam, dan mampu bertahan
di suhu rendah dan tinggi. Biasanya, digunakan
sebagai peralatan makanan, wastafel dapur, dan
peralatan kimia.
STAINLESS STEEL
Beberapa tipe Stainless Steel Austenitik yang sering dijumpai di pasar :
• Tipe 301, 301L, 301LN digunakan untuk penutup roda kendaraan, penekan
atau perenggang rem, dan elemen kompor.
• Tipe 302 HQ digunakan untuk sekrup, baut, dan paku keling.
• Tipe 303, 303Se dimanfaatkan untuk mur, bauit, bushing, dan peralatan
komponen listrik.
• Tipe 304, 304L, 304H biasanya dipakai untuk peralatan pengolah makanan
dan tempat penyimpanan.
• Tipe 310, 310S, 310H biasanya dimanfaatkan sebagai peralatan memasak
karena tahan panas, seperti tungku dll.
• Tipe 316, 316L, 316H digunakan untuk peralatan pengolahan makanan,
peralatan lab, penghantar panas dll.
• Tipe 312 digunakan untuk las spiral untuk pipa pembakaran dan bahan
bakar.
• Tipe 235MA dipakai untuk sabuk konveyor dan elemen pemanas listrik.
• 904L dimanfaatkan untuk pengolahan sulfat, fosfat, dan asam asetat.
STAINLESS STEEL

2. Martensitik
memiliki kandungan karbon lebih
tinggi dari baja stainless lain (antara 0.1
dan 1.2%), kromium 18% dan bahan
tambahan lain seperti: nolek dan
molibdenum. Tetap tahan korosi, tetapi
dapat diolah (tempered) menjadi lebih
kuat daripada Baja Stainless Austenitik.
Baja ini biasa digunakan untuk : pisau,
pin, dan peralatan bedah.
STAINLESS STEEL
• Tipe 410 umumnya digunakan
untuk sekrup, baut, bushing, dan
katup pompa.
• Tipe 416 digunakan untuk pompa
katup, baut, dan gear.
• Tipe 420 digunakan untuk, pisau
bedah dan alat kelengkapan
lainnya.
• Tipe 431 digunakan untuk poros
baling – baling turbin generator
dan perangkat keras angkatan
laut.
• Tipe 440 dimanfaatkan untuk bola
bearing, pisau kualitas tinggi,
peralatan bedah, dan alat pahat.
STAINLESS
3. Feritik
STEEL
memiliki tingkat karbon 10,5%, dan
27% kromium. Dapat ditarik magnet, tidak
seperti baja stainless lain. Resistansi
korosinya sangat tinggi, biasa digunakan
untuk sistem pembuangan. Tetapi setelah
terkena panas tinggi (misal karena
pengelasan), bisa terjadi sensitisasi di titik
itu (hilangnya kromium pada lokasi
tersebut), sehingga lapisan pelindung tidak
terbentuk kembali, dan memungkinkan karat
muncul.
Stainless steel ini lebih kuat secara
fisik untuk digunakan sebagai material
konstruksi, dan harganya pun lebih murah
daripada Baja Stainless Austenitik.
STAINLESS STEEL

• Tipe CR12 digunakan untuk transportasi peralatan dan pengolahan


pertambangan dan mineral.
• Tipe 409 digunakan untuk sistem pembuangan otomotif.
• Tipe 430 biasa digunakan untuk lapisan mesin pencucui piring, panel cabinet
kulkas, cincin kompor.
STAINLESS STEEL
Beberapa jenis stainless steel lainnya
yang mungkin pernah Anda dengar :
Duplex Stainless Steel
dibuat dengan mencampur bersama
baja austenitik dan feritik. Dua jenis baja
ini, apabila digabung kan dalam taraf
tertentu, menghasilkan baja dengan
kromium lebih tinggi, dan nikel yang lebih
rendah. Dengan itu, mampu menghasilkan
baja yang lebih resistan korosi, dapat
ditarik oleh magnet, dan mudah di
bentuk/dipotong menggunakan alat las.
Kualitas terbaik adalah Super Dupplex,
yang mampu digunakan di kondisi kelautan
(tahan asam).
STAINLESS STEEL

• Tipe 2010 dimanfaatkan untuk pengolahan kimia, transportasi dan tempat


penyimpanan. Semua aplikasi structural yang memerlukan kekuatan tinggi dan
ketahanan korosi.
• Tipe 2206 digunakan untuk pengolahan kimia dan penyimpanan dan eksplorasi
minyak dan gas.
• Tipe 2507 digunakan eksplorasi minyak dan gas, serta pengendalian pencemaran
gas buang.
STAINLESS STEEL
Salah satu tipenya adalah Tipe 630,
bisa digunakan untuk gir, baut, dan
komponen katup. Serta komponen
mesin, dimana membutuhkan
Preciptitation Hardening Steel kekuatan serta ketahanan korosi yang
adalah jenis baja yang kuat tinggi.
dan keras akibat pembentukan suatu
presipitat (endapan) di dalam struktur
mikro logam. Salah satu
keuntungannya, mudah dibentuk
setelah dipanaskan dengan suhu
cukup tinggi. Lebih kuat dari baja
austenitic, sama – sama tahan korosi
dan lebih tangguh. Fitur inilah,
akhirnya sering digunakan dalam
pembuatan pesawat.
STANDAR SISTEM PENOMORAN BAJA

Standar Industri Jepang (JIS)


Standar JIS dikembangkan oleh Japanese Industrial Standards
Comitee yang merupakan bagian dari Kementrian Industri dan
Perdagangan Internasional di Jepang. Proses standarisasi
dikoordinasikan oleh Jepang Komite Standar Industri dan
dipublikasikan melalui Asosiasi Standar Jepang. Standarisasi
dengan sistem JIS merupakan salah satu tipe standarisasi atas
dasar aplikasi produksi dan grade (kualifikasi untuk aplikasi
tertentu).
STANDAR SISTEM PENOMORAN BAJA

Standarisasi JIS mempunyai beberapa ketentuan, diantaranya :

Diawali dengan SS atau G dan diikuti dengan bilangan yang menunjukkan


kekuatan tarik minimum dalam kg/mm2.
Diawali dengan S dan diikuti dengan bilangan yang menunjukkan komposisi
kimianya.
Untuk golongan Stainless Steel biasanya menggunakan grade dari ASTM
dengan menggunakan kode huruf SUS diikuti dengan kode angka sesuai
dengan AISI atau SAE.
STANDAR SISTEM PENOMORAN BAJA

Contoh Standarisasi Baja Karbon dengan JIS :


· JIS G 4105 (Baja karbon Chromium Molybdenum
hot rolled).
· JIS G 5101 (Baja karbon Cor).
· JIS G 3201 (Baja karbon tempa).
· JIS G 3102 (Baja karbon untuk konstruksi mesin).
· JIS G 3101 (Baja karbon untuk konstruksi biasa).
STANDAR SISTEM PENOMORAN BAJA
Institut Standardisasi Jerman (DIN)
DIN standard dikembangkan oleh Deutsches Institut fur Normung di Negara
Federal Republic Jerman. Semua spesifikasi baja yang dihasilkan oleh Jerman
diawali dengan huruf DIN diikuti huruf atau nomor.
Standarisasi DIN mempunyai beberapa ketentuan, diantaranya :
1. Diawali dengan ST dan diikuti bilangan yang menunjukan kekuatan tarik
minimumnya
Contoh: ST37
ST memiliki makna baja (dalam bahasa Jerman: stahl; dalam bahasa
Inggris: steel).
37 memiliki makna kekuatan tarik sebesar 37 kg/mm2 atau sekitar 360-370
N/mm2.
Sehingga ST menunjukkan baja struktural, sedangkan dua digit di belakang
menunjukkan kekuatan tarik dalam kg/mm2. Oleh karena itu dapat
disimpulkan bahwa ST37 merupakan baja struktural dengan kekuatan tarik
sebesar 37 kg/mm2.

Contoh lain:
ST44
44 memiliki makna kekuatan tarik sebesar 44 kg/mm2.
Sehingga ST44 merupakan baja struktural dengan kekuatan tarik sebesar 44
kg/mm2.

ST50 merupakan baja struktural dengan kekuatan tarik sebesar 50 kg/mm2.


ST52 merupakan baja struktural dengan kekuatan tarik sebesar 52 kg/mm2.
ST90 merupakan baja struktural dengan kekuatan tarik sebesar 90 kg/mm2.
dst.
STANDAR SISTEM PENOMORAN BAJA
Di belakang angka pada penomoran DIN 17100 biasanya dijumpai angka lain
yang dipisahkan dengan tanda sambung/penghubung. Contohnya sebagai
berikut: ST37-2, ST37-3, ST44-2, ST44-3, dst.
ST37-2
ST37 bermakna sama yakni baja struktural dengan kekuatan tarik sebesar 37
kg/mm2. Di belakang tanda penghubung terdapat angka satuan (satu digit
angka; dalam contoh tersebut angka 2). Angka tersebut secara umum
menandakan bahwa baja tersebut lebih murni. Semakin besar angka yang ada
di belakang tanda penghubung maka semakin besar tingkat kemurnian baja
tersebut. Untuk lebih mudah dapat diartikan sebagai berikut:
ST37-2 lebih murni dibandingkan dengan ST37.
ST37-3 lebih murni dibandingkan dengan ST37-2 dan ST37.
STANDAR SISTEM PENOMORAN BAJA
AISI
Awalnya AISI (The American Iron & Steel Institue)
memiliki standard yang diterima luas di Amerika serikat dan
Negara lainnya. Tetapi standard AISI tidak mencakup semua jenis
logam/metal, dan tidak begitu informatif
megenai properties beberapa logam. Kemudian dua organisasi
Standard Amerika, ASTM (American Society For Testing & Metal)
dan SAE (Society of Automotive Engineers) mengembangkan
sebuah standard untuk logam yaitu UNS (The Unified Numbering
System).
STANDAR SISTEM PENOMORAN BAJA

AISIS/SAE Steel Designation System


SAE (Society of Automotive Engineers) menetapkan standard baja
yaitu SAE steel grades. Ini terdiri dari empat digit yang menjadi
repsrenstasi komposisi kimia. AISI memakai standard dengan
system penomoran yang sama dengan SAE, namun menambahkan
huruf untuk menujukan proses pembuatan baja. Sebagai contoh
prefix “C” untuk open hearth furnace, basic oxygen
furnace (BOF) dan “E” untuk electric arc furnace.
STANDAR SISTEM PENOMORAN BAJA
Dua digit pertama menggambarkan tipe material, yaitu element utama
pada digit pertama dan secondary element pada digit kedua. Dua digit
terakhir adalah kandungan element karbon yang dinyatakan dalam
seperseratus persen.

Contoh 1060, artinya 1 untuk baja karbon (carbon steel), 0 untuk


menunjukan plain (tidak ditambahkan sulfur dan phospor). Dua digit
terakhir yaitu 60 adalah kandungan karbon sebesar 0,60 %.
AISI/SAE Tipe

1XXX Carbon steels Untuk baja karbon, digit kedua adalah:


2XXX Nickel steels 10XX 0 menunjukan plain carbon
3XXX Nickel-chromium steels 11XX 1 menunjukan resulfurized (ditambahkan sulfur)
4XXX Molybdenum steels
12XX 2 menunjukan resulfurized dan rephosporized (ditambahkan
sulfur dan phosphor)
5XXX Chromium steels

6XXX Chromium-vanadium steels

7XXX Tungsten steels

8XXX Nickel-chromium-vanadium steels

9XXX Silicon-manganese steels


Chemical Composition of ASSAB DF2 steel
material
Grade C Si Mn P S Cr V W

0.035 0.030 0.030


DF2 0.95 1.1 0.6 0.1 0.6
MAX MAX MAX

0.10~ 1.00~ 0.030 0.030 0.40~ 0.40~


O1 0.85~1.00 0.30 MAX
0.50 1.40 MAX MAX 0.60 0.60

0.035 0.90~ 0.030 0.030 0.50~ 0.50~


SKS3 0.90~1.00 —
MAX 1.20 MAX MAX 1.00 1.00

0.90~ 0.030 0.030 0.50~ 0.50~


9CrWMn 0.85~0.95 0.40 MAX —
1.20 MAX MAX 0.80 0.80

100MnCrW 0.15~ 1.00~ 0.030 0.030 0.50~ 0.05~ 0.50~


0.90~1.05
4/ 1.2510 0.35 1.20 MAX MAX 0.70 0.15 0.70
Steel Standard Edelstahl
Assab Bohler Thyssen Hitachi
Classification
DIN JIS AISI Buderus
11.203 1055 - - - CK 55

12.311 P20 718 W330 2311 iso BM 2311

12.312 P20+S Holdax M200 2312 2312


12.738 P20+Ni Impax - - 2738
12.316 - RaMaxS M300 - 2316
Plastic Mould
12.083 SUS 420 J2 420 Stavax M310 2083 2083 SCS 2
Steel
12.085 420+S - M304 21 MnCr 5 -

12.162 - Prexi M100 - 2162

12.344 SKD 61 H13 8407 W302 2344 ISO B 2344 DAC

12.714 SKT 4 L6 SOMDIE W500 2714 2714 DM


Hot Work Steel
12.367 - - QRO90 W303 2367 ISO B 2367 -

12.767 - - Grane K600 X45CrNiMo4 - -

11.545 SK 4 W110 UHB20 K990 C105W1 1545 SK4

12.436 - - Sverker 3 K107 X210CrW12 2436 -

12.510 SKS 3 O1 DF2 K460 2510 2510 SGT


Cold Work 12.363 SKD 12 A2 XW40 K305 2363 2363 SCD
Steel
12.379 SKD 11 D2 XW41 K110 2379 ISO B 2379 SLD2

12.550 SKS 41 S1 M4 K455 2550 2550 -

12.842 - O2 Aros K720 90MnCrV3 2842 -


Plastic Mould Steel
Umum
ASSAB 718 Hi Hard adalah baja cetakan pra-pengerasan, yang
menawarkan manfaat berikut:
1. Tidak ada risiko pengerasan
2. Tidak ada biaya pengerasan
3. Hemat waktu (Tidak perlu menunggu perlakuan panas)
4. Biaya alat lebih rendah (Tidak ada distorsi untuk diperbaiki)
5. Modifikasi mudah dilakukan
6. Selanjutnya dapat dinitridisasi untuk meningkatkan permukaan
ketahanan aus dan nyala lokal dikeraskan untuk mengurangi
kerusakan permukaan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai