A. PENGERTIAN BAJA
Baja adalah bahan dasar vital untuk industri. Semua segmen kehidupan, mulai dari
peralatan dapur, transportasi, generator pembangkit listrik, sampai kerangka gedung dan
jembatan menggunakan baja. Eksploitasi besi baja menduduki peringkat pertama di
antara barang tambang logam dan produknya melingkupi hampir 95 persen dari produk
barang berbahan logam.
Baja adalah paduan logam yang tersusun dari besi sebagai unsur utama dan karbon
sebagai unsur penguat.
Baja paduan juga dibagi menjadi dua golongan yaitu baja campuran khusus
(special alloy steel) &high speed steel.
Baja jenis ini mengandung satu atau lebih logam-logam seperti nikel, chromium,
manganese, molybdenum, tungsten dan vanadium. Dengan menambahkan logam
tersebut ke dalam baja maka baja paduan tersebut akan merubah sifat-sifat mekanik dan
kimianya seperti menjadi lebih keras, kuat dan ulet bila dibandingkan terhadap baja
karbon (carbon steel).
Jenis Lainnya :
Baja dalam teknik konstruksi bangunan gedung terdapat dalam bermacam-macam bentuk
sebagai berikut :
Baja Pelat
Baja Profil
Baja beton
C. KLASIFIKASI BAJA
Dengan mengkombinasikan dua klasifikasi baja menurut kegunaan dan komposisi kimia
maka diperoleh lima kelompok klasifikasi baja yaitu:
1. Kekuatan(Power)
Karakteristik utama yang dimiliki oleh baja adalah kekuatannya. Baja mempunyai kuat
tarik yang sangat baik. Hal ini membuat baja yang diberikan beban akan cenderung
mengalami perubahan bentuk (deformasi). Perubahan tersebut menyebabkan timbulnya
regangan (strain) dengan besar sesuai deformasi per satuan panjang. Sedangkan regangan
menimbulkan terjadinya tegangan (stress) di dalam baja.
Baja juga mempunyai karakteristik berupa regangan elastis yang terjadi apabila beban
yang menyebabkan regangan dilepaskan ketika baja belum mengalami perubahan bentuk,
baja akan kembali ke bentuknya semula. Perbandingan antara tegangan dan regangan
dalam keadaan elastis disebut modulus elastisitas (modulus young). Ada tiga macam
tegangan pada baja yaitu tegangan elastis, tegangan leleh, dan tegangan plastis.
2. Keuletan (Ductility)
Keuletan adalah kemampuan baja untuk melakukan deformasi sebelum terputus. Faktor
yang mempengaruhinya yaitu regangan (strain) yang bersifat permanen sebelum baja
terputus. Adapun besar keuletan ini berhubungan dengan sifat yang bisa pekerjaan yang
bisa dilakukan terhadap baja. Untuk mengetahui besar keuletan baja, Anda bisa
melakukan serangkaian uji coba, terutama uji tarik.
3. Kekerasan (Hardness)
Kekerasan adalah ketahanan suatu material terhadap besarnya gaya yang bisa menembus
permukaannya. Kekerasan ini memegang pengaruh yang sangat besar terhadap kekuatan
yang dimiliki oleh baja. Uji coba terhadap kekuatan bisa dilaksanakan menggunakan
metode rockwell, brinell, ultrasonic, dan lain-lain.
4. Ketangguhan (Toughness)
Ketangguhan adalah hubungan antara jumlah energi yang mampu diterima oleh baja
hingga terputus. Semakin kecil ketangguhan yang dimiliki oleh suatu baja, maka
karakteristik baja tersebut akan semakin rapuh. Baja yang tangguh akan mendukung
keselamatan penggunanya. Ketangguhan baja bisa diketahui melalui uji coba dengan
memberikan pukulan (impact) secara tiba-tiba.
ALUMUNIUM
A. PENGERTIAN ALUMUNIUM
Aluminium merupakan salah satu jenis logam yang terdapat pada kerak bumi. Meski
jumlahnya cukup banyak, aluminium jarang ditemukan dalam bentuk aslinya. Biasanya,
aluminium terdapat dalam batuan sejenis bauxite dan cryolite.Sebagian besar aluminium
yang digunakan dalam proses industri diekstraksi melalui proses bernama Hall-Heroult.
Dalam proses ini, aluminium oksida dihilangkan dari cryolite yang telah dilelehkan
kemudian dialiri listrik untuk mengubahnya menjadi aluminium alami.
B. JENIS ALUMUNIUM
Alumunium merupakan sebuah metal reaktif yang tidak terjadi dengan cara yang alamiah.
Maka dari itu, kedua ilmuwan tersebut melakukan proses pencampuran senyawa kimiawi
terlebih dahulu sebelum akhirnya bisa menjadikan material mentah bauksit menjadi
alumunium.
Alumunium jenis ini banyak digunakan untuk alat-alat yang bekerja di tempat temperatur
tinggi misalnya pada piston sepeda motor dan silinder head motor. Kebutuhan tersebut
membuat alumunium jenis ini mengandung sedikit silicon, besi dan magnesium.
Alumunium jenis ini dikenal dengan seri 2017 yang bernama Duralumin dengan bahan
campuran yang sudah saya sebutkan sebelumnya.
Alumunium jenis ini memiliki kandungan 12,5% Si yang mudah ditempa dan memiliki
koefisien muai panas yang sangat rendah.
Dengan kemampuan muainya yang baik maka alumunium jenis ini mudah untuk dibentuk
menjadi bahan-bahan material lain. Alumunium jenis ini banyak digunakan untuk piston
yang ditempa.
Alumunium magnesium alloy memiliki sifat tahan korosi yang sangat baik. Seri 5052 dari
jenis alumunium ini banyak digunakan untuk bahan bakar pesawat terbang dan campuran
minyak.
Sedangkan untuk seri 5005 dari alumunium banyak digunakan sebagai batang profil
extrusi dan seri 5050 dipakai sebagai pipa saluran minyak dan gas pada kendaraan.
5. Alumunium Silicon Magnesium (seri 6xxx)
Campuran antara magnesium dan silicon akan membentuk senyawa yang disebut dengan
magnesium silisida (Mg2Si). Campuran kedua material ini memberikan kekuatan yang
tinggi setelah proses pemanasan (heat treatment).
Jika dibandingkan dengan jenis alumunium lainnya daya tahan karat alumunium jenis ini
jelas lebih kuat. Penggunaan alumunium seri 6xxx banyak digunakan untuk piston motor
beserta dengan silinder headnya.
Jenis-Jenis ACP
C. KLASIFIKASI ALUMUNIUM
1. Aluminium Murni
Aluminium 99% tanpa tambahan logam paduan apapun dan dicetak dalam
2. Aluminium Paduan
magnesium, tembaga, seng, mangan, dan juga lithium sebelum tahun 1970.
Jika melebihi konsentrasi tersebut, umumnya titik lebur akan naik disertai
dalam logam.
D. KARAKTERISTIK ALUMUNIUM
Penggunaan pada Bangunan dan Kontruksi Sekitar seperlima dari total konsumsi dunia
dari aluminium digunakan olehindustri konstruksi. Jembatan, kubah, dan atap dari
beberapa struktur besar,seperti pasar, kompleks olahraga, dan stadion menggunakan
aluminium.Aluminium cocok digunakan untuk selubung, tangga, pagar, dll.