Anda di halaman 1dari 21

Stainless Steel Alloys &

Cobalt-Chromium-Nickel Alloys
Diskusi Kelompok A

1
STAINLESS
STEEL
ALLOYS

2
JENIS STAINLESS STEEL ALLOYS
FERRITIC Ketahanan korosi yang baik dengan biaya rendah, sedikit
STAINLESS STEELS diaplikasikan dalam kedokteran gigi

MARTENSITIC Paling tahan korosi dari tiga jenis stainless steel alloys, digunakan
untuk instrumen bedah, cutting, kawat ortodontik, instrumen
STAINLESS STEELS endodontik, dan crown dalam kedokteran gigi anak

AUSTENITIC Daktilitas dan kemampuan yang lebih besar dalam cold working tanpa
fraktur, penguatan substansial selama cold working, kemampuan
STAINLESS STEELS mengatasi sensitization, pertumbuhan grain kurang, kemudahan
welding yang lebih baik,
3
KANDUNGAN STAINLESS STEEL ALLOYS
● 12% - 30% kromium yang ditambahkan ke carbon steel, aloy tersebut diketahui
sebagai STAINLESS STEEL.
● Unsur-unsur seperti karbon, silikon, dan molibdenum termasuk tapi ada dalam
batas yang terbatas
● Stainless steel tipe 18-8 yang sering digunakan pada ortodontik mengandung 18%
kromium dan 8% nikel

Tabel 17-3: Komposisi (dengan persen) dari 3 Tipe Stainless Steel


4
berdasarkan Struktur Kristal Logam
KELEBIHAN & KEKURANGAN
STAINLESS STEEL ALLOYS
FERRITIC STAINLESS MARTENSITIC AUSTENITIC
STEELS STAINLESS STEELS STAINLESS STEELS

(+) - Paling tahan


● Ketahanan korosi - Dapat dipanaskan korosi
yang baik dengan cara yang - Baja tahan karat
● biaya rendah sama seperti baja yang digunakan
● Tidak memerlukan karbon biasa, untuk kawat
kekuatan tinggi dengan hasil ortodontik,
(-) Tidak dapat yang sama. instrumen
dikeraskan dengan heat - Hasil kekuatan & endodontik, dan
treatment > sehingga jenis kekerasan tinggi mahkota pada
ini memiliki sedikit aplikasi kedokteran gigi
dalam kedokteran gigi. anak

5
AUSTENITIC STAINLESS STEELS lebih disukai
daripada FERRITIC STAINLESS STEELS
karena memiliki sifat sebagai berikut:

• Peningkatan ductility dan kemampuan untuk menjalani lebih banyak ‘cold-work’


tanpa patah.

• Penguatan substansial selama ‘cold-working’ (beberapa transformasi ke


martensit)

• Kemudahan pengelasan yang lebih besar.

• Kemampuan untuk mengatasi kepekaan/ kesadaran.

• Pertumbuhan butir kurang kritis

• Kemudahan komparatif pembentukan 6


TITIK LEBUR STAINLESS STEEL ALLOYS

Peningkatan sifat elastis stainless steel dapat diperoleh dengan


memanaskannya pada suhu antara 400 ° C dan 500 ° C selama 5
hingga 120 detik setelah dikerjakan dengan dingin.

7
PROSES TAMBAHAN STAINLESS STEEL ALLOYS

1. Tempering
Saat austenite didinginkan dengan cepat, austenite akan menjalani transformasi
spontan menjadi struktur body-centered tetragonal (bct) atau disebut martensite,
yang bersifat keras, kuat, dan rapuh. Martensit adalah fase metastabil yang berubah
menjadi ferrite dan carbida saat dipanaskan untuk meninggikan temperatur.
2. Passivation
Memberikan penghalang untuk difusi oksigen dan jenis korosif lainnya dan
mencegah korosi lebih lanjut dari dasar alloy.
3. Stabilization
Penambahan unsur seperti titanium dan tantalum ke dalam stainless steel, yang
berguna untuk mempertahankan level chromium saat metal dipaparkan pada suhu
yang tinggi.

8
KEGUNAAN STAINLESS STEEL ALLOYS
FERRITIC STAINLESS MARTENSITIC AUSTENITIC
STEELS STAINLESS STEELS STAINLESS STEELS

- Surgical & cutting


instruments
- Tidak banyak - Orthodontic wires - Orthodontic
digunakan - Endodontic stainless steel
instruments wires & bands
- Crowns (pediatric)

9
COBALT-
CHROMIUM-
NICKEL
ALLOYS
10
KANDUNGAN COBALT-CHROMIUM-
NICKEL ALLOY
● Cobalt (bahan utama)
● Kromium (kurang dari 25%)
● Molybdenum (kurang dari 4%)
● Cobalt + Nikel + Chromium (kurang dari 85%)

11
TITIK LEBUR
COBALT-CHROMIUM-NICKEL ALLOYS

Temperatur peleburan dari base-metals alloys berbeda


secara signifikan dari dental gold casting alloys.
Sebagian besar base-metal alloys meleleh pada suhu
1150°C sampai 1500 °C. Sedangkan cast gold alloy tipe I
sampai IV, memiliki titik lebur antara 800° C sampai
1050 ° C

12
● Kobalt kromium (CoCr) adalah cobalt-based alloy dengan
campuran chromium. Paduan (Alloy) kobalt kromium (CoCr)
merupakan salah satu biometal yang paling banyak digunakan
sebagai implan permanen.

● Kepadatan (density) dari logam campur kobalt kromium adalah


sekitar 8-9 gram/cm3 atau setengah dari kepadatan logam campur
emas dan menyebabkan logam campur ini relatif sangat ringan

13
Proses Tambahan
TEMPERING dari Cobalt-Chromium-Nickel alloy terdapat 4:

1. Soft
2. Ductile
3. Semiresillient
4. Resilient

Yang paling sering digunakan adalah yang Soft Tempered (Elgiloy


Blue) karena paling mudah untuk dimanipulasi dan dipanaskan untuk
meningkatkan modulus elastisnya menjadi lebih kuat dan elastis
(ductile, malleable, dll)

14
KEGUNAAN
COBALT-CHROMIUM-NICKEL ALLOYS :

● Awalnya digunakan sebagai pegas jam (elgiloy)

● Tahun 1950 pertama kali dipasarkan sebagai alat orthodontic

● Stainless steel wires

15
Kelebihan dan kekurangan
Cobalt-Chromium-Nickel Alloys
Karena alasan ini sebagian besar telah
Kelebihan dari paduan cobalt- menggantikan paduan berbasis emas
kromium dan nikel kromium : untuk membuat gigi tiruan sebagian
lepasan, dengan meningkatnya harga
- bobotnya lebih ringan emas yang membuat paduan cobalt-
- kekakuan yang lebih besar (modulus kromium-nikel menjadikan alternatif
elastisitas) yang logis.
- kekuatan yang lebih besar
- Biaya terjangkau

Kekurangan dalam penggunaan di bidang kedokteran gigi sulit


dilakukan (cutting, grinding, polishing)
16
Cobalt-Chromium Nikel- Chromium
- Resistensi terhadap korosi - Tahan karat dan korosi
- Dapat mencegah terjadinya pelepasan - Meningkatkan kekuatan dan
ion kekerasan
- Tidak banyak mengalami keretakan
pada pada permukaannya karena
densitas logam cobalt chromium yang
besar
- struktur yang tepat cobalt dan kromium
memiliki kelimpahan yang lebih banyak
dari bahan umum pembuatan implan gigi
yaitu titanium

17
Removable Partial Dentures
Gigi tiruan sebagian yang dapat dilepas (GTSL) memiliki empat
komponen logam utama: konektor, sandaran, jepit, dan basis jala.
Kecuali untuk jepit, setiap komponen harus kaku dan tahan dari plastik
deformasi, yang menunjukkan bahan modulus elastis yang tinggi dan
kekuatan luluh.

Kerapatan paduan
ini berkisar dari 7,6
hingga 8,3 g / cm3.

18
PARTIAL DENTAL PROSTHESES (Base Metal Alloys)
Cobalt-chromium-molybdenum Paduan ini direkomendasikan untuk
alloy menjadi logam utama untuk penggunaan klinis dalam kondisi as-cast
protesa gigi tiruan parsial.
● Suhu lelehnya yang tinggi
● Paduan ini dilebur dengan induksi
● Dilemparkan menggunakan
investasi terikat fosfat atau silikat
Cobalt meningkatkan modulus
elastis dan kekuatan.
seperti yang direkomendasikan oleh
Molibdenum dan mangan
pabrikan, untuk mengimbangi
meningkatkan ketahanan korosi penyusutan pengecoran tinggi mereka
alloy. dan untuk meminimalkan potensi cacat
pengecoran.
19
TERIMA
KASIH

20
DAFTAR PUSTAKA

● Craig, Robert G., John M. Powers, and Ronald L. Sakaguchi. Craig's Restorative Dental Materials. St. Louis,
Mo: Mosby Elsevier, 2006.
● Anusavice, Kenneth J., Ralph W. Phillips, Chiayi Shen, and H. Ralph Rawls. Phillips' Science of Dental
Materials. St. Louis, Mo: Elsevier/Saunders, 2013

21

Anda mungkin juga menyukai