Anda di halaman 1dari 5

Tugas 5

Konsep Bahan

Nama mata kuliah : Ilmu dan Teknologi Bahan


Kode Mata Kuliah : MK 206212
Nama Mahasiswa : GAMALIEL RIPALNO
No.Stambuk : 44421014
Kelas : 1A-Teknik Mekatronika

PROGRAM STUDI TEKNIK MEKATRONIKA

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

JULI,2022

1
STAINLESS STEEL

1. Pengertian

Baja stainless merupakan baja paduan yang mengandung minimal 10,5% Cr. Sedikit baja
stainless mengandung lebih dari 30% Cr atau kurang dari 50% Fe. Daya tahan Stainless Steel
terhadap oksidasi yang tinggi di udara dalam suhu lingkungan biasanya dicapai karena
adanya tambahan minimal 13% (dari berat) Krom. Krom membentuk sebuah lapisan tidak
aktif , Kromium(III) Oksida (Cr2O3) ketika bertemu Oksigen. Kemampuan tahan karat
diperoleh dari terbentuknya lapisan film oksida Kromium, dimana lapisan oksida ini
menghalangi proses oksidasi besi (Ferum).

2. Kelebihan Dan Kekurangan

 Kelebihan

- Mudah dibersihkan
- Sangat kuat
- Tahan lama
- Multifungsi

 Kekuragan

- Timbul bintik-bintik putih


- Berubah menghitam
- Kurang ekonomis
- Bersifat konduktor

3. Jenis-jenis

a. Stainless Steel Martensitic

Martensitic memiliki kandungan krom sebanyak 12-14% dan karbon sebanyak 0,08-2%. Stainless Steel
martensitic dibagi lagi ke dalam beberapa tipe yaitu:

 Tipe 410
Tipe ini mempunyai kandungan krom sebanyak 13% dan 0,15% karbon. Penggunaan tipe ini
biasanya pada pengerjaan dingin.

 Tipe 416
Kandungan pada tipe ini hampir sama dengan tipe 410, bedanya terdapat
penembahan sulfur/belerang.

 Tipe 431
Tipe ini mengandung 17% krom, 2,45% nikel, dan 0,15% maksimum karbon.

2
Martensitic Stainless Steel adalah perpaduan 35% karbon dan 1% kromium. Karakteristiknya bersifat
magnetik, tahan korosi sedang, tetapi tidak sesuai untuk las. Biasanya digunakan pada pembuatan pisau
bedah, alat makan, pegas, dan anak panah.

Material ini diaplikasikan untuk kekuatan tinggi dan tahan karat. Keunggulan Stainless Steel ini yaitu
mudah dibentuk, biaya operasi rendah, kuat, dan tahan karat.

b. Stainless Steel Ferritic

Ferritic mengandung kromium dalam kadar tinggi dengan karbon rendah. Kandungan krom sebesar 17%
dengan karbon antara 0,08-0,2%. Jenis ini mempunyai ketahanan terhadap korosi yang meningkat pada
suhu tinggi. Penggunaannya terbatas karena sulit ditempa dengan panas. Baja ini mempunyai sifat
magnetis dan umumnya dibuat dalam bentuk strip.

Karakteristik lain Ferritic adalah ketahanan tinggi terhadap korosi. Kualitasnya juga cukup bagus. Ferritic
digunakan dalam industri otomotif seperti pipa dan sistem pembuangan.

Ferritic dapat mengurangi biaya operasi proyek karena harganya lebih murah daripada tipe Stainless Steel
yang lain.

Tipe Ferritic meliputi 409 dan 410S, keduanya dapat diproses dengan pengelasan laser untuk
menyambung. Sehingga Feritic Stainless Steel dapat dijadikan produk berbentuk sudut, penyangga,
saluran, dan bentuk kustom.

 Tipe 409
Tipe 409 merupakan Ferritic yang stabil terdiri dari titanium dan krom dengan 11% krom. Aplikasi
tipe 409 ialah untuk perlindungan terhadap oksidasi dan korosi pada baja karbon. Pelapisan
dilakukan seperti pada knalpot kendaraan untuk menjadikannya bebas karat. Selain itu juga
diaplikasikan pada peralatan rumah tangga dan pertanian.

 Type 410S
Ferritic tipe 410S memiliki kandungan karbon rendah dengan tambahan titanium dan columbium.
Sifat utamanya yaitu tahan terhadap suhu tinggi sehingga tidak retak ketika dilas. Material ini tidak
dapat dikeraskan tetapi cocok untuk las. Penggunaannya ialah pada industri minyak dan gas,
petrokimia, dan pertambangan.

c. Stainless Steel Austenitic

Adalah Stainless Steel dengan kandungan krom pada kisaran antara 17-25% dan nikel pada kisaran 8-20%.
Di dalamnya juga terdapat unsur atau elemen tambahan untuk mencapai sifat yang diinginkan. Austentic
terbagi ke dalam beberapa tipe yaitu.

 Tipe 301
Adalah tipe dengan bahan dan pertimbangan ekonomis. Cocok digunakan pada air tawar, tetapi
tidak sesuai untuk penggunaan di air laut.

 Tipe 321
Tipe ini merupakan variasi tipe sebelumnya dengan penambahan karbon dan titanium secara
proporsional untuk pengerjaan suhu tinggi. Aplikasi material ini yaitu pada pemanas suhu tinggi
dan kompensator.

3
 Tipe 347
Hampir serupa dengan tipe 321, tetapi untuk tipe ini terdapat tambahan niobum.

 Tipe 316
Tipe ini memiliki tambahan unsur molibdenum 2-3% sehingga lebih tahan terhadap
korosi. Stainless Steel 316 cocok untuk peralatan pada instalasi di laut. Aplikasi material ini yaitu
pada tangki penyimpanan bahan kimia, pemipaan, dan bejana bertekanan.

 Tipe 317
Tipe 317 merupakan perubahan dari tipe 316 dengan tambahan unsur molybdenum 3-4% sehingga
dapat digunakan pada temperatur dingin dan air laut.

Austenitic Stainless Steel cocok untuk suhu rendah, mempunyai sifat non magnetic, dan tidak dapat
dikeraskan melalui perlakuan panas. Austenitic biasanya digunakan untuk arsitektur atap, talang, pintu, dan
jendela, wastafel dapur, oven, dan tangki bahan kimia.

d. Stainless Steel Duplex

Stainless Steel Duplex adalah jenis Stainless Steel yang mengandung unsur chromium, nikel, molibdenum,
dan nitrogen pada kadar seimbang. Bahan ini cocok untuk digunakan pada suhu serendah -50°C hingga
+300°C. Beberapa type nya antara lain:

 UNS S31803
Tipe ini merupakan Duplex yang paling banyak digunakan. Komposisi UNS S31803 yaitu 0,15%
nitrogen, maksimal 0,03% karbon, 22% krom, dan 5,5% nikel.

 UNS S32750
Tipe Duplex ini mempunyai sifat hampir sama dengan tipe 316 tetapi kekuatan tariknya dua kali
lipat. Komposisinya yaitu 0,03% karbon, krom sebanyak 23%, nikel sebesar 4% dan nitrogen
sebanyak 0,1%.

 UNS S32750
Tipe ini adalah kelompok Duplex yang mempunyai ketahanan terhadap korosi yang tinggi.
Komposisinya terdiri dari 0,03% maksimum karbon, krom 25%, nikel 7%, molibdenum 4%, dan
nitrogen 0,028%.

Keunggulan Duplex yang tidak dimiliki oleh kelompok yang lain adalah ketahanannya terhadap korosi,
tahan terhadap serangan klorida, dan memiliki kekuatan tarik yang tinggi.

Selain itu, kelebihan Duplex adalah tahan karat. Dibandingkan jenis yang lain, Duplex paling tahan
terhadap korosi. Sehingga material ini cocok untuk penggunaan bawah laut atau lingkungan yang mudah
membuat korosi.

Duplex tidak mudah dicetak seperti Austenitic Stainless Steel, tetapi duplex lebih kuat. Selain itu, duplex
juga lebih fleksibel dan memiliki kegunaan yang sangat luas.

Di samping itu, Duplex Stainless Steel sangat kuat meski dalam bentuk lembaran yang tipis. Sehingga
bobotnya lebih ringan dan tidak memerlukan sebanyak jenis Stainless Steel lain. Karena ringan, Duplex
mudah dipindahkan dan efisien untuk pengangkutannya.

4
4. Kegunaan

 Peralatan rumah tangga


 Peralatan kesehatan
 Industri otomotif

Anda mungkin juga menyukai