Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................iii
BAB 1...............................................................................................4
PENDAHULUAN..............................................................................4
1. Latar Belakang..................................................................4
2. Rumusan Masalah.............................................................5
3. Tujuan.................................................................................5
BAB 2...............................................................................................6
PEMBAHASAN................................................................................6
1. Pengertian Koloid...................................................................6
2. Jenis-jenis Koloid...................................................................7
3. Sifat Koloid.............................................................................9
4. Jenis Koloid pada Keju.........................................................11
5. Cara Pembuatan Keju...........................................................12
BAB 3..............................................................................................13
PENUTUP.......................................................................................14
1. Kesimpulan...........................................................................14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................15
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Koloid adalah campuran heterogen yang terbentuk dari suatu zat yang tersebar
(terdispersi) ke dalam zat lainnya (pendispersi). Zat yang dilarutkan dalam koloid
tidak larut layaknya dalam campuran homogen, namun tersebar menjadi partikel-
partikel ke dalam zat pelarut atau pendispersinya. Dilansir dari Encyclopedia
Britannica,ukuran partikel koloid lebih besar dari atom tetapi terlalu kecil untuk
dilihat mata yaitu sekitar 10^-7 cm hingga 10^-3 cm. Salah satu contoh koloid
yaitu keju. Keju merupakan suatu sistem koloid jenis emulsi. Sistem
koloid terdiri atas dua fase atau bentuk, yakni fase terdispersi dan
fase pendispersi. Emulsi adalah koloid dengan zat terdispersinya fase
cair. Emulsi dapat terbentuk karena adanya koloid lain
(emulgator/pengemulsi) sebagai pengadsorpsi. Keju dibuat dengan
cara koagulasi (penggumpalan) kasein susu membentuk dadih atau
curd.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari koloid
Berikut ini terdapat sejumlah pendapat mengenai pengertian koloid menurut para
ahli, yaitu:
1. Purba
Suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih dimana
partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdipersi/yang dipecah) tersebar
secara merata di dalam zat lain (medium pendispersi/ pemecah). Ukuran partikel
koloid berkisar antara 1–100 nm, ukuran yang dimaksud dapat berupa diameter,
panjang, lebar, maupun tebal dari suatu partikel.
2. Retnowati
Suatu sistem dispersi yang ukuran partikelnya lebih besar dari larutan, tetapi lebih
kecil dari suspensi (campuran kasar).
3. Kamaludin
Koloid terdiri dari dua bentuk, yaitu fase terdispersi (zat yang didispersikan) dan
medium pendispersi (medium yang digunakan untuk mendispersikan).
2.2 Jenis-jenis Koloid
Pada sistem koloid,fase terdispersi dan medium pendispersi dapat berupa
zat padat,zat cair, atau gas. Berdasarkan fase terdispersi dan medium
pendispersi sistem koloid dikelompokkan menjadi berikut ini:
1. Sol
Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa padatan dan fasa
pendispersinya berupa cairan. Contohnya: sol emas, tinta,dan cat.
2. Padat
Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa padatan dan fasa
pendispersinya padatan. Contohnya: gelas berwarna, dan intan hitam.
3. Emulsi
Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa cairan dan fasa
pendispersinya cairan. Contohnya: susu, santan, dan minyak ikan.
4. Emulsi padat atau gel
Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdisfersi berupa cairan dan fasa
pendispersinya berupa padatan. Contohnya: jelly, mutiara, dan keju.
5. Aerosol padat
Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa padatan dan fasa
pendispersinya berupa gas. Contohnya: asap dan debu.
6. Aerosol cair
Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa cairan dan fasa
pendispersinya berupa gas. Contohnya: kabut, awan, dan hair spray.
7. Buih
Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa gas dan fasa
pendispersinya berupa cairan. Contohnya: buih sabun, dank rim kocok.
8. Buih padat
Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa gas dan fasa
pendispersinya berupa padatan. Contohnya: karet busa dan batu apung.
3. Adsorpsi
Adsorpsi merupakan peristiwa menempelnya partikel
bermuatan (ion) pada permukaan koloid. Adsorpsi terjadi
karena adanya kemampuan partikel koloid untuk menarik
atau ditempeli oleh partikel-partikel kecil. Kemampuan untuk
menarik ini disebabkan karena adanya tegangan permukaan
koloid yang cukup tinggi.
4. Koagulasi
Koagulasi adalah proses rusaknya sistem koloid yang ditandai
dengan proses penggumpalan akibat terbentuknya partikel-
partikel yang lebih besar ukurannya daripada ukuran koloid.
1. Efek Tyndall
2. Gerak Brown
3. Adsorpsi
4. Koagulasi
- Jenis koloid pada keju adalah emulsi padat.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompas.com/skola/read/
2021/07/28/122306669/jenis-koloid-sifat-dan-
contohnya?page=all
http://myfaradisya.blogspot.com/2012/05/keju-
sebagai-koloid.html?m=1
https://www.ruangguru.com/blog/mengenal-sistem-
koloid
https://m.liputan6.com/hot/read/4874889/pengertian-
koloid-sifat-sifat-jenis-dan-contohnya-yang-perlu-
diketahui
https://www.ruangguru.com/blog/sifat-koloid-dan-
cara-pembuatannya
http://noteinnet.blogspot.com/2012/10/koloid-dalam-
pembuatan-keju_5804.html?m=1
https://ilmuveteriner.com/proses-pembuatan-keju/