Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SISTEM KOLOID

 DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

FATMA ANIZA PUTRI (13)


HAFANA ZAHRA BERLIANTY (14)
HAWA NELA AZURI (15)
IRMA NADIA APRILIANA (16)
KHANSA HIJRAATUSSYIFA (17)
LAILATUL FITRISANI (18)

MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN 1) MATARAM


TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Mataram, 24 Mei 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI COVER..............................................................................................................i

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang..............................................................................................................1

2. Rumusan Masalah.........................................................................................................1

3. Tujuan............................................................................................................................1

4. Manfaat..........................................................................................................................1

BAB ll PEMBAHASAN

1. Pengertian Koloid..........................................................................................................2

2. Jenis – Jenis Koloid………….......................................................................................2

3. Sifat – Sifat Koloid………………................................................................................2

4. Tipe – Tipe Koloid…………………………………….…….….………..……………2

5. Cara Pembuatan Koloid………...……………………………………………………2

6. Kegunaan Koloid………………………………………………...……………………2

BAB lll PENUTUP

1. Kesimpulan....................................................................................................................3

2. Saran...............................................................................................................................3

3. Daftar Pustaka...............................................................................................................3
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sistem koloid berhubungan dengan proses proses di alam yang mencakup berbagai bidang.
Misalnya, makanan yang kita makan( dalam ukuran besar) sebelum digunakan oleh tubuh,
terlebih dahulu diproses sehingga berbentuk koloid,dan protoplasma dalam sel-sel makhluk
hidup. Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita temui beberapa produk yang merupakan
campuran dari beberapa zat, tetapi zat tersebut dapat tercampur secara merata. Misalnya saat
kita membuat susu, serbuk atau tepung susu bercampur secara merata dengan air panas.
Kemudian, es krim yang biasa kita konsumsi, mempunyai rasa yang beragam, es krim
tersebut haruslah disimpan dalam lemari es agar tidak meleleh. Semua itu merupakan contoh
sistem koloid.

Udara juga mengandung sistem koloid, misalnya poluton padat yang


terdispersi( tercampur) dalam udara, yaitu asap dan debu. Juga air yang terdispersi dalam
udara yang disebut kabut merupakan sistem koloid. Mineral-mineral yang terdispersi dalam
tanah,yang dibutuhkan oleh tumbuh-tumbuhan juga merupakan koloid. Penggunaan sabun
untuk mandi dan mencuci berfungsi untuk membentuk koloid antara air dengan kotoran yang
melekat(minyak).

Rumusan Masalah

1. Apa itu koloid?

2. Apa saja jenis jenis koloid?

3. Apa saja sifat sifat koloid?

4. Apa saja tipe tipe koloid?

5. Bagaimana cara pembuatan koloid?

6. Apa saja kegunaan koloid?

Tujuan

1. Menjelaskan apa itu koloid

2. Menjelaskan jenis jenis koloid

3. Menjelaskan sifat-sifat koloid

4. Menjelaskan tipe tipe koloid


5. Menjelaskan cara pembuatan koloid

6. Menjelaskan kegunaan koloid

Manfaat

1. Mengetahui dan memahami apa itu koloid

2. Mengetahui jenis-jenis koloid

3. Mengetahui sifat-sifat koloid

4. Mengetahui tipe tipe koloid

5. Mengetahui cara pembuatan koloid

6. Mengetahui kegunaan koloid


BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian Koloid

Koloid merupakan sistem dispersi yang bersifat heterogen, tetapi stabil dan terlihat
homogen. Sistem dispersi adalah campuran antara fase terdispersi dengan medium
pendispersi yang bercampur secara merata. Sistem dispersi dibedakan menjadi 3 yaitu
dispersi kasar (suspensi),dispersi halus(larutan),dan dispersi koloid

Sistem koloid merupakan campuran antara dua zat yang memiliki perbedaan fase dengan
partikel terdispersinya (terlarut) tersebar merata di dalam fase pendispersi (pelarut). Koloid
termasuk dalam campuran metastabil. Artinya, campuran ini seolah-oleh stabil, tetapi akan
memisah dalam waktu tertentu

Jenis – Jenis Koloid

Larutan terdiri dari 2 komponen yaitu zat terlarut dan pelarut, begitu juga dengan
koloid. Koloid terdiri dari 2 komponen yaitu zat terdispersi dan medium pendispersi.
Berdasarkan perbedaan antara fase terdispersi dan medium pendispersi, sistem koloid dibagi
menjadi 8, yaitu

Sifat – Sifat Koloid

Koloid memiliki 8 sifat, yaitu sebagai berikut.


Efek Tyndall

Efek Tyndall merupakan penghamburan cahaya oleh partikel koloid. Partikel dari larutan
lebih kecil dari partikel koloid, karena partikel koloid lebih besar dari larutan (partikel larutan
< partikel koloid), sehingga berkas cahaya bisa dihamburkan.

Gerak Brown

Gerak Brown merupakan gerak acak atau gerak tidak beraturan dari partikel koloid, hal ini
dapat kita lihat hanya dengan mikroskop ultra alias tidak bisa kita lihat dengan kasat mata.
Partikel ini bergerak acak karena adanya tumbukkan. Sedangkan pada suspensi tidak
ditemukan gerak brown, karena partikelnya terlalu besar, sedangkan pada larutan terjadi
gerak brown karena partikelnya kecil, namun tidak dapat teramati dengan mikroskop ultra.

Adsorpsi

Adsorpsi merupakan proses penyerapan, biasa yang diserap itu adalah ion-ion oleh partikel
koloid, hal ini terjadi karena luas partikel koloid itu cukup besar sehingga ion-ion itu bisa
menempel di permukaan, yaitu ada ion positif dan ion negatif. Karena koloid mampu
menyerap ion-ion maka koloid bisa bermuatan sesuai dengan muatan ion yang diserap.
Selama koloid bermuatan, maka koloid ini tidak akan menggumpal karena muatan ion-ion
yang sejenis tersebut akan saling tolak menolak.

Koagulasi Koloid

Koagulasi Koloid adalah proses penggumpalan partikel koloid, karena koloid bermuatan
jika dihubungkan dengan muatan sejenis akan tolak menolak sehingga tidak akan
menggumpal, namun lain halnya, jika muatan koloid di netralkan, sehingga tidak ada lagi
tolak menolak, sehingga koloid bisa saling menyatu atau berkelompok sehingga terjadi
koagulasi.

Yang artinya koagulasi terjadi jika koloid dinetralkan, atau tidak bermuatan. Bagaimana
muatan bisa dihilangkan ? Mencampur koloid positif (+) dengan koloid negatif (-). Sehingga
muatannya akan saling menetralkan. Koloid yang bermuatan baik itu positif (+) atau negatif
(-), ditambahkan dengan larutan elektrolit.

Proses pemanasan, contohnya telur, karena dipanaskan maka telur akan menggumpal, selain
itu bisa juga dengan proses pembusukan, pengadukan, atau pendinginan.

Dialisis
Dialisis sdalah Proses pemurnian koloid dari ion-ion pengganggu. Dengan menggunakan
membran semipermeabel, ketika dialirkan air, koloid akan mendorong ion akan keluar,
karena ukuran ion-ion pengganggu tersebut memiliki ukuran yang lebih kecil, sedangkan
koloid karena ukurannya lebih besar sehingga tidak dapat menembus membran
semipermeabel. Proses ini diterapkan dalam dunia nyata yaitu cuci darah, itulah kenapa
nama proses cuci darah namanya hemodialisis.

Elektroforesis

Adalah pergerakkan partikel koloid dalam medan listrik. Koloid bisa bergerak dalam
medan listrik karena koloid itu bermuatan. Dimana pada elektroforesis kutub negatif disebut
katoda, dan kutub positif disebut anoda.

Koloid Liofil dan Liofob

Pada jenis-jenis koloid, kita telah mempelajari bahwa salah satu jenisnya adalah sol.
Dimana sistem koloid sol merupakan jenis yang zat terdispersinya padat dan mediumnya cair.
Secara umum sol itu dibagi menjadi 2 (dua) yaitu liofil dan liofob.

Sol liofob adalah antara partikel zat terdispersinya tidak dapat menarik mediumnya, atau
tidak terjadi interaksi. Sifatnya cenderung encer. Sol liofil adalah partikel zat terdispersinya
suka atau dapat menarik mediumnya. Hal ini terjadi karena antara partikel zat terdispersi dan
mediumnya terjadi interaksi atau gaya tarik menarik, yang biasanya terjadi akibat adanya
ikatan hidrogen. Sifatnya lebih kental dari liofob sehingga ukuran partikelnya lebih besar,
sehingga gerak brown pada liofil tidak besar. Koloid Pelindung

Sol Liofil bisa digunakan sebagai koloid pelindung terhadap sol liofob, dimana partikel-
partikel sol liofil akan mencoba melindungi sol liofob, sehingga meskipun misalnya ada
larutan elektrolit, sol liofil akan melindungi liofob dari terjadinya koagulasi.

Pembuatan Koloid

Kita ketahui bahwa koloid berada diantara larutan dan suspensi, dimana ketiganya
dibedakan dari ukuran partikelnya. Karena koloid berada di tengah, maka koloid bisa dibuat
dari larutan dan juga dibuat dari suspensi. Dimana dari proses pembuatan koloid ini dibagi
menjadi 2 (dua) yaitu kondensasi dan juga dispersi.

Kondensasi

Kondensasi adalah proses pembuatan koloid dari larutan. Dimana dalam kondensasi ini,
dibagi menjadi 2 (dua) lagi prosesnya yaitu secara fisika, dan secara kimia. Secara fisika,
prosesnya berupa mengubah pelarut, sedangkan secara kimia, melibatkan reaksi kimia
seperti, Reaksi redoks, reaksi oksidasi dan reduksi. Reaksi hidrolisis, direaksikan dengan air.
Reaksi dekomposisi rangkap, atau reaksi substitusi, yang biasanya.Dispersi

Sebaliknya, dispersi adalah proses pembuatan koloid dari suspensi, dari partikel yang besar
diubah menjadi partikel yang kecil. Dispersi ini juga dibedakan menjadi 3 (dua) proses
yaitu,secara mekanik dan secara peptisasi.

Secara mekanik, prosesnya yaitu digerus atau ditumbuk untuk mengecilkan partikel dan
kemudian ditambahkan medium berupa zat cair yang panas. Secara peptisasi, menambahkan
ion yang sejenis dalam suatu endapan.

Secara busur berdia atau berdig, prinsipnya adalah mengalirkan arus bertegangan tinggi
kedua buah elektroda dimana elektroda tersebut harus logam dan tercelup pada suatu medium
yaitu air.

Tipe – Tipe Koloid

Secara garis besar ada 4 kelompok tipe koloid yaitu;

1.Koloid Tipe Sol

Koloid sol dibedakan menjadi dua, yaitu sol padat dan sol cair. Sol padat merupakan
sistem koloid dengan fase terdispersi padat dalam medium pendispersi padat. Contohnya kaca
berwarna dan batu mulia. Sedangkan sol cair merupakan sistem koloid dengan fase
terdispersi padat dalam medium pendispersi cair. Contohnya cat kuku(kuteks).

2.Koloid tipe Aerosol

Aerosol dibedakan menjadi dua, yaitu aerosol padat dan aerosol cair. Sistem koloid dengan
fase terdispersi padat dalam medium pendispersi gas disebut aerosol padat. Contohnya asap
emisi pabrik industri. Adapun aerosol cair adalah koloid yang tersusun atas fase terdispersi
cair dalam medium pendispersi gas. Contohnya kabut

3. Koloid tipe emulsi

Emulsi adalah sistem koloid yang tersusun atas fase terdispersi cair atau padat dalam
medium pendispersi cair. Tipe ini dibagi dua, yaitu emulsi cair dan padat. Emulsi padat
tersusun atas fase terdispersi cair samal medium pendispersi cair, sedangkan emulsi cair
tersusun atas fase terdispersi cair dalam medium pendispersi cair. Namun pada sistem
dispersi ini zat terdispersi tidak dapat langsung bercampur membentuk koloid sehingga
diperlukan emulgator (zat pengemudi) untuk mendispersikan zat terdispersi ke dalam
medium pendispersinya

4. Koloid tipe busa


Busa merupakan sistem koloid dengan fase terdispersi gas dalam medium pendispersi cair
atau padat. Busa cair disebut juga buih. Contoh busa cair antara lain buih sabun dan krim
kocok. Sementara itu bisa padat terjadi apabila fase terdispersi dalam medium padat,
misalnya batu apung

Cara Pembuatan Koloid

Cara Dispersi: pembuatan koloid dengan cara memecah partikel kasar (suspensi) menjadi
partikel koloid secara mekanik, peptisasi, atau busur Bredig (loncatan bunga api listrik).

Cara Kondensasi: pembuatan koloid dengan cara penggabungan partikel larutan sejati


(molekul atau ion) melalui reaksi-reaksi kimia seperti reaksi redoks, hidrolisis, substitusi, dan
penggantian pelarut.

Kegunaan Koloid

Sistem koloid banyak digunakan pada kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan sifat
karakteristik koloid yang penting. Yaitu dapat digunakan untuk mencampur zat-zat yang
tidak dapat saling melarutkan secara homogendan bersifat stabil untuk produksi dalam skala
besar.

Jenis industry Contoh aplikasi

Industri makanan Keju, mentega, susu, saus salad

Industri kosmetika dan


perawatan tubuh Krim, pasta gigi, sabun

Industri cat Cat

Industri kebutuhan rumah


tangga Sabun, deterjen

Industri pertanian Peptisida dan insektisida

Minyak ikan, pensilin untuk


Industri farmasi suntikan
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Koloid adalah suatu campuran zat heterogen antara dua zat atau lebih di manapartikel-
partikel zat yang brukuran koloid tersebar merata dalam zat lain.

Sistem koloid adalah suatu campuran yang keadaannya terletak di antaracampuran homogen
(larutan) dan heterogen (suspensi)

.Sistem koloid terdiri atas dua fase yakni fase terdispersi (fase dalam) dan fasependispersi
(fase luar, medium). Zat yang fasenya tetap, disebutzat pendispensi . Sementara itu, zat yang
fasenya berubah merupakanzat terdispensi

Sifat-sifat Koloid yaitu : efek tyndall, gerak brown, adsorpsi koloid, muatankoloid sol,
koagulasi, dan koloid pelindung.

Cara pembuatan sistem koloid dapat dilakukan dengan memperbesar partikel larutan atau
memperkecil partikel suspensi. Ada dua metode dasar dalam pembuatan sistem koloid sol,
yaitu

-Metode kondensasi

-Metode dispersi

B. Saran

Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dan
jauh dari kata sempurna, hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis.

Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan
sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

https://duniapendidikan.co.id/sifat-koloid/

https://www.ruangguru.com/blog/mengenal-sistem-koloid

https://www.fajarpendidikan.co.id/pengertian-koloid-sifat-jenis-ciri-pembuatan-
dan-contohnya/

Anda mungkin juga menyukai