Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya sehingga saya berhasil menyusun makalah ini sesuai dengan
kemampuan yang saya miliki.
Makalah ini merupakan makalah yang pertama saya buat dalam mata pelajaran
Kimia, makalah ini juga sangatlah sederhana dari makalah yang lain. Makalah ini pun
mengambil tentang “Koloid”, yang kiranya para pembaca dapat mengetahui tentang koloid
apa itu koloid serta contoh sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun akan saya terima dengan tangan terbuka demi
kesempurnaan penyusunan makalah saya yang selanjutnya. kami berharap penyusunan
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kami semua. Amin.
Chrisnaldi Juan Ga Lora
iii
Daftar Isi
Halaman
Judul .................................................................................... i
Kata Pengantar ................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................. iii
Bab I Pendahuluan ............................................................ 1
1. Latar Belakang ........................................................... 1
2. Rumusan Masalah ...................................................... 1
3. Tujuan Penulisan ........................................................ 1
4. Manfaat Penulisan ...................................................... 2
Bab II Pembahasan ............................................................ 3
1. Sistem Koloid Dalam Pengelompokkan ................... 3
2. Macam-macam Koloid ............................................... 3
3. Beberapa Macam Koloid Dan Penggunaannya ....... 5
4. Sifat-sifat Koloid ......................................................... 6
5. Pembuatan Koloid Sol ................................................ 10
6. Pemurnian Koloid Sol ................................................ 12
7. Koloid Dalam Kehidupan Sehari-Hari ..................... 13
Bab III Penutup .................................................................. 15
1. Kesimpulan .................................................................. 15
Daftar Pustaka .................................................................... iv
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sistem koloid berhubungan dengan proses – proses di alam yang mencakup berbagai
bidang. Misalnya saja, makanan yang kita makan (dalam ukuran besar) sebelum digunakan
oleh tubuh,terlebih dahulu diproses sehingga berbentuk koloid, dan protoplasma dalam sel –
sel makhluk hidup. Dalam kehidupan sehari-hari ini, sering kita temui beberapa produk yang
merupakan campuran dari beberapa zat, tetapi zat tersebut dapat bercampur secara merata.
Misalnya saja saat kita membuat susu, serbuk atau tepung susu bercampur secara merata
dengan air panas. Kemudian, es krim yang biasa kita konsumsi, mempunyai rasa yang
beragam, es krim tersebut haruslah disimpan dalam lemari es agar tidak meleleh. Semua itu
merupakan contoh sistem koloid.
Udara juga mengandung sistem koloid, misalnya polutan padat yang terdispersi
(tercampur) dalam udara, yaitu asap dan debu. Juga air yang terdispersi dalam udara yang
disebut kabut merupakan sistem koloid. Mineral – mineral yang terdispersi dalam tanah, yang
dibutuhkan oleh tumbuh – tumbuhan juga merupakan koloid. Penggunaan sabun untuk mandi
dan mencuci berfungsi untuk membentuk koloid antara air dengan kotoran yang melekat
(minyak). Campuran logam selenium dengan kaca lampu belakang mobil yang menghasilkan
cahaya warna merah juga merupakan sistem koloid.
2. Rumusan Masalah
A. Apa itu koloid ?
B. Apa saja jenis-jenis koloid ?
C. Bagaimana penggunaan koloid ?
D. Apa saja sifat-sifat koloid ?
E. Bagaimana cara membuat koloid ?
F. Bagaimana cara memurnikan koloid dari partikel yang tidak dibutuhkan ?
G. Apa saja contoh koloid dalam kehidupan sehri-hari ?
3. Tujuan Penulisan
a. Menjelaskan apa itu koloid.
b. Menjelaskan macam-macam koloid.
c. Menjelaskan penggunaan koloid.
d. Menjelaskan sifat-sifat koloid.
e. Menjelaskan cara membuat koloid.
f. Menjelaskan cara memurnikan koloid dari partikel yang tidak dibutuhkan.
g. Menjelaskan contoh-contoh koloid dalam kehidupan sehari-hari.
4. Manfaat Penulisan
a. Agar dapat mengetahui dan memahami apa itu koloid.
b. Agar dapat mengetahui macam-macam koloid.
c. Agar dapat mengetahui penggunaan koloid.
d. Agar dapat mengetahui sifat-sifat koloid.
e. Agar dapat mengetahui cara membuat koloid.
f. Agar dapat mengetahui cara memurnikan koloid.
g. Agar dapat mengetahui contoh-contoh koloid dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
Koloid adalah suatu campuran zat heterogen antara dua zat atau lebih di mana partikel-
partikel zat yang brukuran koloid tersebar merata dalam zat lain. Ukuran koloid berkisar
antara 1-100 nm. Contoh : mayones dan cat, mayones adalah campuran homogen di air dan
minyak dan cat adalah campuran homogen zat padat dan zat cair.
sol padat,
8 padat padat logam kaca berwarna, campuran
4. Sifat-sifat Koloid
1. Efek Tyndall
Sifat pengahamburan cahaya oleh koloid di temukan oleh John Tyndall, oleh karena itu
sifat ini dinamakan Tyndall. Efek dari Tyndall digunakan untuk membedakan system koloid
dari larutan sejati, contoh dalam kehidupan sehari – hari dapat diamati dari langit yang
tampak berwarna biru atau terkandang merah/oranye.
Selain itu contoh lainnya adalah pada koloid kanji dan larutan Na2Cr2O7, maka sinar
dihamburkan oleh system koloid tetapi tidak dihamburkan oleh larutan sejati hal ini dapat
dilihat terdapat berkas sinar pada larutan. Larutan koloid kanji memiliki partikel-partikel
koloid relatif besar untuk dapat menhamburkan sinar dan sebaliknya Na2Cr2O7 memiliki
partikel-partikel yang relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi sedikit kecil dan sulit
diamati.
2. Gerak Brown
Dibawah mikroskop ultra, partikel koloid akan tampak sebagai titik cahaya. Jika
pergerakan titik cahaya atau partikel tersebut diikuti, partikel itu bergerak terus-menerus
dengan gerakan zigzag. Hal ini pertama kali diamati oleh Robert Brown (1773-1858),
seorang ahli botani inggris pada tahun 1827. Ia sedang mengamati butiran sari tumbuhan
pada permukaan air dengan mikroskop. Partikel koloid dalam medium pendispersinya disebut
gerak brown. Gerak brown dapat diuraikan sebagai berikut: Partikel – partikel suatu zat
senantiasa bergerak. Gerakan tersebut bersifat acak seperti pada zat cair dan gas. Sistem
koloid dengan medium pendipersi zat cair atau gas, partikel-partikel menghasilkan tumbukan.
Tumbukan tersebut berlangsung dari segala arah. Partikel koloid cukup kecil, tumbukan
cenderung tidak seimbang. Dan menyebabkan perubahan arah partikel sehingga terjadi gerak
zigzag atau gerak brown.
Semakin kecil ukuran partikel koloid, semakin cepat gerak brown. Semakin besar
ukuran partikel, semakin lambat gerak brown.
Gerak Brown dipengerahui oleh suhu. Semakin tinggi suhu system, koloid, semakin besar
energi kinektik yang dimiliki partikel medium. Akibatnya, gerak Brown dari partikel fase
terdispersinya semakin cepat. Semakin rendah suhu system koloid, maka gerak Brown
semakin lambat.
3. Adsorpsi koloid
Partikel sol padat ditempatkan dalam zat cair atau gas, maka partikel zat cair atau gas
akan terakumulasi. Fenomena disebut adsorpsi. Jadi adsorpsi terkait dengan penyerapan
partikel pada permukaan zat. Partikel koloid sol memiliki kemampuan untuk mengadsorpsi
partikel pendispersi pada permukaanya. Daya adsorpsi partikel koloid tergolong besar
Karenna partikelnya memberikan sesuatu permukaan yang luas. Sifat ini telah digunakan
dalam berbagai proses seperti penjernihan air.
4. Muatan koloid sol
Sifat koloid terpenting adalah muatan partikel koloid. Semua partikel koloid memiliki
muatan sejenis (positif dan negatif). Maka terdapat gaya tolak menolak antar partikel koloid.
Partikel koloid tidak dapat bergabung sehingga memberikan kestabilan pada sistem koloid.
Sistem koloid secara keseluruhan bersifat netral.
a. Sumber muatan koloid sol
Partikel-partikel koloid mendapat mutan listrik melalui dua cara, yaitu dengan proses
adsorpsi dan proses ionisasi gugus permukaan partikelnya.
- Proses adsorpsi
Partikel koloid dapat mengadsorpsi partikel bermuatan dari fase pendispersinya. Jenis
muatan tergantung dari jenis partikel yang bermuatan. Partikel sol Fel (OH)3 kemampuan
untuk mengadsorpsi kation dari medium pendisperinya sehingga bermuatan positif, sedangkal
partikel sol As2S3 mengadsorpsi anion dari medium pendispersinya sehingga bermuatan
negatif. Sol AgCI dalam medium pendispersi dengan kation Ag+ berlebihan akan
mengadsorpsi Ag+ sehingga bermuatan positif. Jika anion CI- berlebih, maka sol AgCI akan
mengadsorpsi ion CI- sehingga bermuatan positif.
Koloid protein
Koloid protein adalah jenis koloid sol yang mempunyai gugus yang bersifat asam (-
COOH) dan biasa (-NH2). Kedua gugus ini dapat terionisasi dan memberikan muatan pada
molekul protein. Pada ph rendah , gugus basa –NH2 akan menerima proton dan membentuk
gugus –NH3. Ph tinggi, gugus –COOH akan mendonorkan proton dan membentuk gugus –
COO-. Pada pH intermediet partikel protein bermuatan netral karena muatan –NH3+ dan
COO- saling meniadakan.
2. Metode Dispersi
Metode ini melibatkan pemecahan partikel-partikel kasar menjadi berukuran koloid
yang kemudian akan didispersikan dalam medium pendispersinya. Ada 3 cara dalam metode
ini, yaitu:
a. Cara Mekanik
Cara mekanik adalah penghalusan partikel-partikel kasar zat padat dengan proses
penggilingan untuk dapat membentuk partikel-partikel berukuran koloid. Alat yang
digunakan untuk cara ini biasa disebut penggilingan koloid, yang biasa digunakan dalam:
- industri makanan untuk membuat jus buah, selai, krim, es krim,dsb.
- Industri kimia rumah tangga untuk membuat pasta gigi, semir sepatu, deterjen, dsb.
- Industri kimia untuk membuat pelumas padat, cat dan zat pewarna.
- Industri-industri lainnya seperti industri plastik, farmasi, tekstil, dan kertas.
2. Elektrodialisis
Pada dasarnya proses ini adalah proses dialysis di bawah pengaruh medan listrik. Cara
kerjanya; listrik tegangan tinggi dialirkan melalui dua layer logam yang menyokong selaput
semipermiabel. Sehingga pertikel-partikel zat terlarut dalam sistem koloid berupa ion-ion
akan bergerak menuju elektrode dengan muatan berlawanan. Adanya pengaruh medanlistrik
akanmempercepat proses pemurnian sistem koloid.
Elektrodialisis hanya dapat digunakan untuk memisahkan partikel-partikel zat terlarut
elektrolit karena elektrodialisis melibatkan arus listrik.
3. Penyaring Ultra
Partikel-partikel kolid tidak dapat disaring biasa seperti kertas saring, karena pori-pori
kertas saring terlalu besar dibandingkan ukuran partikel-partikel tersebut. Tetapi, bila kertas
saring tersebut diresapi dengan selulosa seperti selofan, maka ukuran pori-pori kertas akan
sering berkurang. Kertas saring yang dimodifikasi tersebut disebut penyaring ultra.
Proses pemurnian dengan menggunakan penyaring ultra ini termasuklambat, jadi
tekanan harus dinaikkan untuk mempercepat proses ini. Terakhir, partikel-pertikel koloid
akan teringgal di kertas saring. Partikel-partikel kolid akan dapat dipisahkan berdasarkan
ukurannya, dengan menggunakan penyaring ultra bertahap.
1. Kesimpulan
Koloid adalah suatu campuran zat heterogen antara dua zat atau lebih di mana partikel-
partikel zat yang brukuran koloid tersebar merata dalam zat lain.
Sistem koloid adalah suatu campuran yang keadaannya terletak di antara campuran
homogen (larutan) dan heterogen (suspensi).
Sistem koloid terdiri atas dua fase yakni fase terdispersi (fase dalam) dan fase
pendispersi (fase luar, medium). Zat yang fasenya tetap, disebut zat pendispensi. Sementara
itu, zat yang fasenya berubah merupakan zat terdispensi.
Sifat-sifat Koloid yaitu : efek tyndall, gerak brown, adsorpsi koloid, muatan koloid
sol, koagulasi, dan koloid pelindung.
Cara pembuatan sistem koloid dapat dilakukan dengan memperbesar partikel larutan
atau memperkecil partikel suspensi. Ada dua metode dasar dalam pembuatan sistem koloid
sol, yaitu:
- Metode kondensasi
- Metode dispersi
Untuk pertikel-partikel yang mngganggu pembuatan sistem koloid, digunakan metode
pemurnian yaitu: dialisis, elektrodialisis, dan penyaring ultra.
iv
Daftar Pustaka
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2007/Tega%20rQ/index.html
http://www.google.co.id/search?q=gambar
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_koloid
http://sistemkoloid.tripod.com/kegunaan.htm
http://nabilahfairest.multiply.com/journal/item/38/koloid
http://user.cbn.net.id/johanoni/koloid.htm
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_sma1/kelas_x/koloid/.
http://romdhoni.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/7578/
Koloid.pdf
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/Citra06015 0/index.html/
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_koloid/
Intan Pariwara, dkk. 2018. Kimia SMA Kelas XI Semester 2.
.