KOLOID
Disusun Oleh :
Kelompok 3
Anggota Kelompok :
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga tugas
kelompok yaitu menyusun paper yang berudul ‘Koloid’ini dapat tersusun sampai selesai.
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih atas dukungan moral dan materi yang
diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen
pengampu mata kuliah Kimia Medis, yaitu Bapak/Ibu Dra. Elmatris Sy, MS; Dr. Endrinaldi, MS;
Dra. Dian Pertiwi, MS.
Semoga segala kebaikan dan pertolongan semuanya mendapat berkah dari Allah Swt. dan
penulis menyadari bahwa paper ini masih jauh dari kata sempurna, karena keterbatasan ilmu
yang penulis miliki. Untuk itu penulis dengan kerendahan hati mengharapkan saran dan kritik
yang sifatnya membangun dari semua pihak demi membangun paper yang berjudul ‘Koloid’ ini.
Akhir kata, semoga paper ini dapat memberikan wawasan dan pemahaman yang lebih
dalam mengenai Koloid kepada pembaca.
Penulis
Daftar Isi
BAB ...................................................................................................................................I
PENDAHULUAN ............................................................................................................1
A. Latar Belakang ........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................1
C. Tujuan .....................................................................................................................1
BAB II ............................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN............................................................................................................... 2
A. Pengertian koloid.................................................................................................... 2
B. Jenis-jenis koloid.....................................................................................................2
C. Perbedaan koloid, suspensi, dan larutan .................................................................2
D. Penggolongan koloid ..............................................................................................3
E. Sifat-sifat sistem koloid.......................................................................................... 3
F. Kesetimbangan Donnan.......................................................................................... 4
BAB III PENUTUP .........................................................................................................iii
A. Kesimpulan........................................................................................................... 5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Koloid, sebagai sistem dispersi partikel-partikel kecil dalam medium lainnya, memiliki
peran yang sangat penting dalam berbagai bidang ilmu dan aplikasinya. Keberadaan koloid dapat
ditemukan dalam banyak aspek kehidupan sehari-hari, seperti makanan, obat-obatan, dan bahan-
bahan industri. Memahami jenis-jenis koloid, perbedaan koloid, suspensi,dan larutan,
penggolongan koloid, sifat-sifat koloid, kesetimbangan Donnan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Koloid ?
2. Apa saja jenis-jenis koloid?
3. Apa saja yang termasuk penggolongan koloid?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu koloid
2. Mengetahui apa saja jenis-jenis koloid
3. Mengetahui dan memahami apa saja yang termasuk penggolongan koloid
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Koloid
Koloid adalah jenis campuran heterogen yang terbentuk karena adanya dispersi suatu zat
ke dalam zat lain yang disatukan. Ukuran partikel dalam koloid adalah 1 nanometer – 1
mikrometer
B. Jenis-jenis koloid
Terdapat jenis jenis koloid yaitu
1. Sol adalah pasaran yang terdispersi dalam medium cair, seperti darah, tinta, dan
cat.
2. Gel adalah cairan yang terdispersi dalam media padat, seperti keju, mentega, dan
jeli.
3. Aerosop adalah cairan atau padatan yang terdispersi dalam medium gas, seperti
asap dan kabut.
4. Bisa adalah gas yang tersebar dalam media cair, seperti krim kocok, krim cukur,
dan gelembung sabun.
5. Emulsi adalah cairan yang terdispersi dalam media cair, seperti susu, mayonaise,
dan saus salad.
6. Sol pasar adalah padatan terdispersi salam media padat, seperti paduan, batu
permata, dan kaca berwarna.
7. Bisa padar adalah gas tersebar dalam media padat, seperti batu apung dan
styrofoam.
8. Kristal cair adalah cairan terdispersi salam media cair, seperti layar kristal cair.
D. Penggolongan Koloid
a. Koloid hidrofilik
Koloid jenis ini mempunyai fase terdispersi yang tertarik pada medium
pendispersi, biasanya air. Istilah hidrofilik berarti menyukai air. Koloid hidrofilik
disebut juga koloid terliofilisasi. Fase terdispersi dapat berupa padat, cair atau gas.
Contoh koloid hidrofilik adalah sabun, deterjen, agar-agar, agar-agar, dan darah.
b. Koloid hidrofobik
Koloid jenis ini mempunyai fase terdispersi yang tidak tertarik pada media
pendispersi, biasanya air. Istilah hidrofobik berarti takut terhadap air. Koloid
hidrofobik juga dikenal sebagai koloid terliofilisasi. Fase terdispersi dapat berupa
padat, cair atau gas. Contoh koloid hidrofobik adalah sol belerang, sol Fe(OH)3,
dan sol logam.
Mengklasifikasikan koloid menjadi hidrofilik dan hidrofobik penting untuk
memahami sifat dan karakteristik masing-masing jenis koloid, seperti stabilitas,
viskositas, dan sifat optik.
E. Sifat-Sifat Koloid
a. Gerak Brown adalah gerak acak dari partikel koloid yang bisa dilihat ganga
menggunakan mikroskop ultra pergerakan acak tersebut disebabkan oleh adanya
tumbukan.
b. Efek Tyndall adalah cahaya yang berhamburan oleh partikel koloid di mana
partikel larutan berukuran lebih kecil daripada partikel koloid. Oleh karena itu
berkas cahaya dapat dihamburkan.
c. Adsorpsi merupakan sifat koloid di mana partikel tertarik dan menempep pada
permukaan partikel koloid.
d. Koagulasi adalah proses penggumpalan partikel-partikel koloid dalam suatu
sistem koloid. Koagulasi saat terjadi melalui berbagai cara yaitu
i. Pemanasan : merebus telur , albumin akan menggumpal karena adanya
pemanasan.
ii. Pendinginan : agar-agar atau jelly, system koloid harus didinginkan agar
menggumpal
iii. Penambahan Larutan Elektrolit
Contoh: Sol Fe(OH)3 muatan positif ditambah Na3PO4 (elektrolit) >
Fe(OH)3 mengadsorbsi ion PO43- sehingga Fe(OH)3 menjadi netral dan
terjadi penggumpalan.
iv. Penambahan Koloid yang Berbeda Muatan
Muatan yang berbeda dari kedua sistem koloid akan mengalami
koagulasi. Contoh : Fe(OH)3 muatan positif ditambah As2O3 muatan
negatif, sehingga akan terjadi proses penggumpalan.
v. Elektroforesis
Elektroforesis adalah suatu proses di mana partikel koloid yang
bermuatan listrik dapat menggumpal atau mengendap karena pengaruh
medan listrik. Proses ini disebut elektrokoagulasi. Proses ini digunakan
dalam pengolahan air untuk menghilangkan zat-zat terlarut dan partikel
koloid yang tidak diinginkan, seperti logam berat atau bahan organik. Ini
adalah metode yang efektif untuk pemurnian air dan pengolahan limbah.
e. Koloid Pelindung merupakan salah satu jenis koloid yang mempunyai
kemampuan melindungi koloid lain agar tidak terjadi koagulasi. Koloid pelindung
biasanya ditambahkan ke sistem koloid untuk mencegah partikel mengendap dan
menjaga stabilitasnya. Koloid pelindung bekerja dengan membentuk lapisan di
sekitar fase terdispersi, yang mencegah partikel bersentuhan satu sama lain
sehingga mencegah koagulasi. Contoh koloid pelindung adalah sabun, deterjen,
dan gelatin, yang digunakan dalam produksi es krim untuk mencegah
pembentukan kristal es
F. Pemurnian Koloid
a. Dialisis
Dialysis adalah proses pemurnian partikel koloid dari muatan-muatan yang
menempel pada permukaanya. Pada proses ini digunakan selaput semi permeabel
b. Elektodialisis
Proses dialisis dibawah pengaruh medan listrik.
c. Ultrafiltrasi
Proses memisahkan partikel-partikel koloid dari cairan atau suspensi mereka
menggunakan filter atau membran. Teknik ini berguna untuk menghilangkan
koloid yang tidak diinginkan dari larutan atau suspensi. Filtrasi dapat dilakukan
dengan menggunakan berbagai jenis filter, seperti filter kertas, membran keramik,
atau membran polimer. Partikel koloid yang lebih besar daripada pori filter akan
terperangkap, sementara cairan atau partikel yang lebih kecil akan melewati filter
G. Kesetimbangan Donnan
Keseimbangan Donnan merupakan keseimbangan antara cairan intraseluler dengan cairan
ekstraseluler yang timbul akibat adanya peran dari sel membran. Protein yang merupakan
suatu molekul besar bermuatan negatif, bukan hanya ukuran molekulnya yang besar namun
merupakan suatu partikel aktif yang berperan mempertahankan tekanan osmotik. Protein ini
tidak dapat berpindah, tetapi akan mempengaruhi ion untuk mempertahankan netralitas
elektron (keseimbangan muatan positif dan negatif) sebanding dengan keseimbangan tekanan
osmotik di kedua sisi membran. Pergerakan muatan pada ion akan menyebabkan perbedaan
konsentrasi ion yang secara langsung mempengaruhi pergerakan cairan melalui membran ke
dalam dan keluar dari sel tersebut.
A. Ketimbangan donnan kimia sama
Kesetimbangan Donnan adalah fenomena yang terjadi ketika dua larutan elektrolit
dengan komponen kimia yang sama dipisahkan oleh membran semipermeabel. Ini terjadi
ketika ada perbedaan dalam konsentrasi ion terlarut di kedua sisi membran.
Ketika komponen kimia yang sama ada di kedua sisi membran, seperti ion sodium (Na+)
dalam kasus air garam yang terdapat di kedua sisi membran, maka kesetimbangan
Donnan dapat terbentuk. Pada kondisi ini, ion Na+ akan bergerak ke sisi dengan
konsentrasi yang lebih rendah melalui membran semipermeabel hingga mencapai
kesetimbangan elektrokimia. Hal ini disebabkan oleh perbedaan potensial elektrokimia di
kedua sisi membran.
Hasilnya, ada potensial membran yang terbentuk karena perbedaan konsentrasi ion yang
sama ini, dan ini dapat memengaruhi perilaku ion lain dalam sistem. Kesetimbangan
Donnan memiliki berbagai aplikasi dalam biologi dan kimia, seperti dalam transportasi
ion di dalam sel-sel biologis dan dalam pemisahan ion dalam proses kimia.
1. Perbedaan Konsentrasi
Konsentrasi zat terlarut, seperti ion, berbeda di kedua sisi membran. Ini menciptakan
gradien konsentrasi yang mendorong pergerakan zat terlarut melalui membran untuk
mencapai kesetimbangan.
1. Perbedaan Konsentrasi
Konsentrasi zat terlarut, seperti ion, berbeda di kedua sisi membran. Ini menciptakan
gradien konsentrasi yang mendorong pergerakan zat terlarut melalui membran untuk
mencapai kesetimbangan.
3. Potensial Elektrokimia
Selain perbedaan konsentrasi, perbedaan potensial elektrokimia antara kedua sisi
membran juga memainkan peran. Ini mengacu pada perbedaan dalam potensial listrik
yang mungkin ada di kedua sisi membran akibat perbedaan konsentrasi ion.
Dalam sel, terdapat berbagai contoh difusi, seperti difusi melalui membran sel yang dapat
memungkinkan molekul kecil, seperti oksigen dan karbon dioksida, untuk melewati
membran lipid ganda. Proses ini terus berlanjut hingga konsentrasi oksigen dan karbon
dioksida di dalam dan di luar sel mencapai kesetimbangan.
Ketika kesetimbangan tercapai, tidak ada lagi perubahan netto dalam konsentrasi zat
terlarut antara kedua sisi membran. Dalam keadaan ini, jumlah zat yang berdifusi ke
dalam sel sama dengan jumlah zat yang berdifusi keluar dari sel. Kesetimbangan ini
adalah hasil dari hukum difusi yang mengatur pergerakan zat-zat terlarut dari daerah
konsentrasi tinggi ke daerah konsentrasi rendah.
Dalam sel, proses difusi sangat penting dalam transportasi zat-zat dan menjaga
keseimbangan kimia yang diperlukan untuk fungsi seluler yang optimal.
BAB III
PENUTUP
Koloid adalah jenis campuran heterogen yang terbentuk karena adanya dispersi suatu zat ke
dalam zat lain yang dicampur. Terdapat beberapa jenis zat koloid seperti sol, gel, aerosol, busa,
emulsi, sol, busa padar, dan kristal cair. Perbedaan koloid dengan suspense dan larutan meliputi
bagaimana penyaringannya(ultra dan biasa), ukuran, pengendapan, gerak brown, dan difusi.
Koloid memiliki 2 golongan yang dimana dibedakan dari sifatnya terhadap air contohnya koloid
hidrofilik dan koloid hidrofobik.
Koloid memiliki beberapa sifat yaitu gerak brown, efek tyndall, adsorpsi, koagulasi, dan
koloid pelndung. Koloid, suspensi dan larutan juga erat kaitannya dengan kesetimmbangan,
cairan atau fluidda tersebut biasanya akan berpindah pindah baik melalui fase osmosis maupun
fase difusi yang dipisahkan oleh membran semipermiabel. Disitulah kesetimbangan donnan
berlaku dimana ionion, molekul atau fluida tersebut saling berupaya untuk mencapai
kesetimbangan dengan mengatur aliran fluida.