Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN SISTEM KOLOID

“Pembuatan Es Krim Putar”

OLEH:
Nurmutmainnah Saputri J (23)
Nurul Muhnisa (26)
Khairil Fikri Subhan (15)
Wahyudi Agustin (31)
Andi Fahmiansyah Amin (04)
Husaeri (11)

XII MIPA 1
SMAN 10 SINJAI
TAHUN AJARAN 2022/2023

i|S M A N 1 0 S I N JA I
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan hidayat-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Pembuatan Es Krim ini. Laporan ini disusun
dengan tujuan untuk memenuhi Tugas Mata Pelajaran KIMIA.
Terima kasih atas bantuan dari semua pihak, semoga bantuan yang diberikan itu
mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT serta mendapatkan kebahagian dunia
dan akhirat kelak. Dalam penyusunan karya ilmiah ini, masih banyak sekali kekurangan dan
jauh dari sempurna, maka dengan senang hati kami mengharap saran dan kritik yang
bersifat membangun.
Akhir kata penulis harapkan semoga karya ilmiah ini dapat berguna dan bermanfaat
bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Sinjai, 13 Maret 2023

Penulis

ii | S M A N 1 0 S I N J A I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................iii
BAB 1.....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
BAB 2.....................................................................................................................................................2
LANDASAN TEORI..................................................................................................................................2
A. Koloid.........................................................................................................................................2
B. Komponen koloid.......................................................................................................................2
C. Sifat Koloid.................................................................................................................................2
D. Pembuatan Koloid......................................................................................................................4
BAB 3.....................................................................................................................................................6
PROSEDUR KERJA...................................................................................................................................6
BAB 4.....................................................................................................................................................7
PENUTUP...............................................................................................................................................7
LAMPIRAN.............................................................................................................................................8

iii | S M A N 1 0 S I N J A I
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Koloid merupakan bentuk campuran dari dua atau lebih zat yang tersebarsecara
merata dengan ukuran partikel terdispersi yang cukup besar (1 - 100nm), sedangkan sistem
koloid ialah bentuk campuran yang terletak antaralarutan dan suspensi (campuran kasar)
yang memiliki sifat - sifat yang khasserta mempunyai beberapa jenis.
Sistem koloid banyak digunakan pada kehidupan sehari - hari, hal ini disebabkan sifat
karakteristik koloid. Ada banyak penggunaan sistem koloid baik dalam kehidupan sehari -
hari maupun dalam berbagai industri seperti industri kosmetik, makanan, farmasi, dan
sebagainya. Koloid mudah dijumpai di kehidupan sehari - hari seperti susu, agar-agar, tinta,
sampo, serta awan merupakan contoh - contoh koloid yang mudah didapatkan. Sitoplasma
dalam sel juga merupakan sistem koloid. Udara juga mengandung sistem koloid, contohnya
zat padat yang tercampur dalam udara yaitu asap dan debu, atau air yang tercampur dalam
udara yang bisa disebut kabut merupakan sistem koloid.
B. Rumusan masalah
1. Faktor apa saja yang memengaruhi pembuatan es putar?
2. Bagaimana cara pembuatan es putar!
3. Apa hubungan pembuatan es putar dengan sistem koloid?
C. Tujuan Penelitiaan
1. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pembuatan es putar
2. Untuk mengetahui cara pembuatan es putar
3. Untuk mengetahui hubungan pembuatan es putar dengan sistem koloid.
D. Waktu dan tempat penelitian
Hari, tanggal : Kamis, 09/03/2023
Pukul : 09.00 WITA s/d selesai
Tempat : Kelas XII MIPA 1, SMAN 10 SINJAI

1|S M A N 1 0 S I N JA I
BAB 2
LANDASAN TEORI
A. Koloid
Koloid ialah campuran dari dua atau lebih zat yang salah satu fasanya tersuspensi
sebagai sejumlah besar partikel yang sangat kecil dalam fasa kedua. Zat yang terdispersi dan
medium penyangganya dapat berupa kombinasi gas, cairan, atau padatan. (Oxtoby, C. W.
1979. hal 178)
Dewasa ini istilah koloid dipakai untuk menyatakan ukuran partikel serta sistem
campuran.Partikel-partikel suatu zat dikatakan berukuran koloid apabila berdiameter antara
10-5 cm sampai 10-7 cm. Yang disebut sistem koloid adalah suatu campuran zat di mana suatu
zat tersebar merata dengan berukuran koloid dalam suatu zat lain.
Sebagaimana halnya larutan yang tersusun dari zat terlarut dan pelarut, maka sistem
koloid juga tersusun dari dua komponen, yaitu fase terdispersi, yaitu zat yang tersebar
merata, serta fase pendispersi, yaitu zat medium tempat partikel-partikel koloid itu tersebar.

B. Komponen koloid
Sistem Koloid tersusun atas dua komponen yaitu fase terdispersi dan medium
terdispersi. Nahh jika kita ambil contoh campuran susu diatas yang dimaksud dengan fase
terdispersi adalah susu, sedangkan medium terdispersinya adalah air.
Berdasarkan ukuran zat yang didispersikan, maka sistem dispersi dibedakan menjadi
tiga kelompok sebagai berikut:
 Dispersi kasar (suspensi), bila partikel-partikel zat yang terdispersi berukuran lebih
besar dari 100 milimikron (100 nm).
 Dispersi halus (koloid), bila partikel-partikel zat yang terdispersi berukuran 1 sampai
100 milimikron.
 Dispersi molekuler (larutan sejati), bila partikel-partikel zat yang terdispersi lebih
kecil dari 1 nm.

C. Sifat Koloid
Koloid memiliki 8 sifat, yaitu sebagai berikut:
1. Efek tyndall

Efek Tyndall merupakan penghamburan cahaya oleh partikel koloid. Partikel dari
larutan lebih kecil dari partikel koloid, karena partikel koloid lebih besar dari larutan
(partikel larutan < partikel koloid), sehingga berkas cahaya bisa dihamburkan.

2|S M A N 1 0 S I N JA I
2. Gerak Brown
Gerak Brown merupakan gerak acak atau gerak tidak beraturan dari partikel
koloid, hal ini dapat kita lihat hanya dengan mikroskop ultra alias tidak bisa kita lihat
dengan kasat mata. Partikel ini bergerak acak karena adanya tumbukkan. Sedangkan
pada suspensi tidak ditemukan gerak brown, karena partikelnya terlalu besar,
sedangkan pada larutan terjadi gerak brown karena partikelnya kecil, namun tidak
dapat teramati dengan mikroskop ultra.
3. Adsorpsi

Adsorpsi merupakan proses penyerapan, biasa yang diserap itu adalah ion-
ion oleh partikel koloid, hal ini terjadi karena luas partikel koloid itu cukup besar
sehingga ion-ion itu bisa menempel di permukaan, yaitu ada ion positif dan ion
negatif. Karena koloid mampu menyerap ion-ion maka koloid bisa bermuatan sesuai
dengan muatan ion yang diserap. Selama koloid bermuatan, maka koloid ini tidak
akan menggumpal karena muatan ion-ion yang sejenis tersebut akan saling tolak
menolak.
4. Koagulasi Koloid
Koagulasi Koloid adalah proses penggumpalan partikel koloid, karena koloid
bermuatan jika dihubungkan dengan muatan sejenis akan tolak menolak sehingga
tidak akan menggumpal, namun lain halnya, jika muatan koloid di netralkan,
sehingga tidak ada lagi tolak menolak, sehingga koloid bisa saling menyatu atau
berkelompok sehingga terjadi koagulasi.
Yang artinya koagulasi terjadi jika koloid dinetralkan, atau tidak bermuatan.
Bagaimana muatan bisa dihilangkan?
 Mencampur koloid positif (+) dengan koloid negatif (-). Sehingga muatannya
akan saling menetralkan.
 Koloid yang bermuatan baik itu positif (+) atau negatif (-), ditambahkan
dengan larutan elektrolit.
 Proses pemanasan, contohnya telur, karena dipanaskan maka telur akan
menggumpal, selain itu bisa juga dengan proses pembusukan, pengadukan,
atau pendinginan.

3|S M A N 1 0 S I N JA I
5. Dialysis

Dialisis adalah Proses pemurnian koloid dari ion-ion pengganggu. Dengan


menggunakan membran semipermeabel, ketika dialirkan air, koloid akan mendorong
ion akan keluar, karena ukuran ion-ion pengganggu tersebut memiliki ukuran yang
lebih kecil, sedangkan koloid karena ukurannya lebih besar sehingga tidak dapat
menembus membran semipermeabel. Proses ini diterapkan dalam dunia nyata yaitu
cuci darah, itulah kenapa nama proses cuci darah namanya hemodialisis.
6. Elektroforesis
Adalah pergerakkan partikel koloid dalam medan listrik. Koloid bisa bergerak
dalam medan listrik karena koloid itu bermuatan. Dimana pada elektroforesis kutub
negatif disebut katoda, dan kutub positif disebut anoda.
7. Koloid Liofil dan Liofob
Pada jenis-jenis koloid, Dimana sistem koloid sol merupakan jenis yang zat
terdispersinya padat dan mediumnya cair. Secara umum sol itu dibagi menjadi 2
(dua) yaitu liofil dan liofob.
 Sol liofob adalah antara partikel zat terdispersinya tidak dapat menarik
mediumnya, atau tidak terjadi interaksi. Sifatnya cenderung encer.
 Sol liofil adalah partikel zat terdispersinya suka atau dapat menarik
mediumnya. Hal ini terjadi karena antara partikel zat terdispersi dan
mediumnya terjadi interaksi atau gaya tarik menarik, yang biasanya terjadi
akibat adanya ikatan hidrogen. Sifatnya lebih kental dari liofob sehingga
ukuran partikelnya lebih besar, sehingga gerak brown pada liofil tidak besar.
8. Koloid Pelindung
Sol Liofil bisa digunakan sebagai koloid pelindung terhadap sol liofob,
dimana partikel-partikel sol liofil akan mencoba melindungi sol liofob, sehingga
meskipun misalnya ada larutan elektrolit, sol liofil akan melindungi liofob dari
terjadinya koagulasi.

D. Pembuatan Koloid
Koloid berada diantara larutan dan suspensi, dimana ketiganya dibedakan dari
ukuran partikelnya. Karena koloid berada di tengah, maka koloid bisa dibuat dari larutan dan
juga dibuat dari suspensi. Dimana dari proses pembuatan koloid ini dibagi menjadi 2 (dua)
yaitu kondensasi dan juga dispersi.
1. Kondensasi
Kondensasi adalah proses pembuatan koloid dari larutan. Dimana dalam
kondensasi ini, dibagi menjadi 2 (dua) lagi prosesnya yaitu secara fisika, dan secara

4|S M A N 1 0 S I N JA I
kimia. Secara fisika, prosesnya berupa mengubah pelarut, sedangkan secara kimia,
melibatkan reaksi kimia seperti,
 Reaksi redoks, reaksi oksidasi dan reduksi.
 Reaksi hidrolisis, direaksikan dengan air.
 Reaksi dekomposisi rangkap, atau reaksi substitusi, yang biasanya.
2. Dispersi
Dispersi adalah proses pembuatan koloid dari suspensi, dari partikel yang
besar diubah menjadi partikel yang kecil. Dispersi ini juga dibedakan menjadi 3 (dua)
proses yaitu,secara mekanik dan secara peptisasi.
 Secara mekanik, prosesnya yaitu digerus atau ditumbuk untuk mengecilkan
partikel dan kemudian ditambahkan medium berupa zat cair yang panas.
 Secara peptisasi, menambahkan ion yang sejenis dalam suatu endapan.
 Secara busur berdia atau berdig, prinsipnya adalah mengalirkan arus
bertegangan tinggi kedua buah elektroda dimana elektroda tersebut harus
logam dan tercelup pada suatu medium yaitu air.

5|S M A N 1 0 S I N JA I
BAB 3
PROSEDUR KERJA
I. Alat Dan Bahan
1. Kaleng
2. Baskom
3. Sendok
4. Gelas
5. Susu full cream
6. Soda kue
7. Chocolatos matcha
8. Es batu
9. Garam
10. Oreo (topping)

II. Cara kerja

III. Siapkan alat dan bahan


IV. 2. Buka 3 bungkus milo lalu
taburkan ke dalam panci
V. 3. Tambahkan susu kental
manis ke dalam panci agar
dapat menambah rasa manis
VI. 4. Tambahkan air hangat ke
dalam panci secukupnya
lalu aduk hingga merata

6|S M A N 1 0 S I N JA I
VII. 5. Masukkan es batu ke
dalam baskom, lalu
taburkan garam dapur
hingga habis
VIII. 6. Tutup panci lalu
masukkan ke dalam baskom
di tengah es batu tadi
IX. 7. Putar panci hingga milo
yang ada di dalam panci
mulai membeku, proses ini
X. dapat memakan waktu
sekitar kurang lebih 30
menit
XI. 8. Jika sudah membeku
keluarkan es dari panci

7|S M A N 1 0 S I N JA I
dengan sendok lalu sajikan
dalam
XII. gelas
XIII. 9. Tambahkan toping sesuka
hati
1. Siapkan alat dan bahan
2. Buka matcha lalu taburkan ke dalam kaleng
3. Tambahkan susu full cream ke dalam kaleng, aduk hingga merata.
4. Masukkan es batu ke dalam baskom, lalu taburkan garam dapur hingga habis.
5. Tutup kaleng lalu masukkan ke dalam baskom di tengah es batu tadi
6. Putar kaleng hingga susu yang ada di dalam kaleng mulai membeku, proses ini dapat
memakan waktu sekitar kurang lebih 30 menit.
7. Jika sudah membeku keluarkan es dari kaleng dengan sendok lalu sajikan dalam
gelas.
8. Tambahkan toping sesuka hati.

HASIL PENGAMATAN
Setelah beberapa saat kaleng berisi adonan es krim diputar, terlihat gumpalan es-es di
bagian luar, dan es mulai mencair dan menyatu dengan garam. Ketika es dicampur dengan garam,
sebagian membentuk air garam dan es secara spontan terlarut dalam air garam, akibatnya air garam
semakin banyak.

Adonan es krim di dalam kaleng yang terendam es batu dan telah diberi garam membeku
seiring proses pengguncangan. Hal ini terjadi karena proses perpindahan kalor dari adonan es krim
ke campuran es batu dan garam. Temperatur normal campuran es dan air adalah 0℃, sedangkan
temperatur diperlukan untuk membekukan es krim yakni lebih kecil atau sama dengan -3 ℃ atau
lebih rendah.

Garam berfungsi sebagai zat terlarut pada es batu yang menyebabkan temperature menjadi
lebih rendah, sehingga dapat mempercepat proses pembekuan adonan es krim. Proses tersebut
memerlukan panas atau kalor. Kalor yang dibutuhkan dalam proses ini ialah kalor yang terdapat pada
adonan es krim. Selama itu adonan mulai kehilangan kalor an mulai membeku. Agar adonan es krim
dapat membeku secara merata, maka adonan es krim juga perlu untuk diaduk atau diguncangkan.

BAB 4

8|S M A N 1 0 S I N JA I
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam pembuatan es krim terdapat keterkaitannya dengan sistem koloid, dan dalam
pembuatan es krim dapat menggunakan alat dan bahan yang sederhana, dan kualitas dan
rasa es krim dipengaruhi oleh bahan dan lama pemutaran kaleng
B. Saran
Dalam pembuatan es krim, harus diperhatikan kualitas alat dan bahan. Tidak perlu membeli
alat/mesin pembuatan es krim, karena kita pun dapat merancangnya dengan sangat
sederhana. Waktu dan tenaga yang dibutuhkan juga tidak banyak. Dan yang terpenting,
menghemat pengeluaran dan dapat menambah keterampilan.

9|S M A N 1 0 S I N JA I
LAMPIRAN

10 | S M A N 1 0 S I N J A I
Foto Bersama Kelompok
(Sumber: Dokumen pribadi penulis)

Video Dokumentasi:
YouTube: https://youtu.be/x1x62ylbcP8

Instagram: https://www.instagram.com/reel/CpuvF4wt5M0/?igshid=YmMyMTA2M2Y=

11 | S M A N 1 0 S I N J A I
E. terlarut, tetapi hanya
bergantung pada konsentrasi
partikel terlarutnya. Sifat
koligatif
F. larutan di pengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu
G. 1) penurunan tekanan uap
jenuh
H. 2) kenaikan titik didih
I. 3) penurunan titik beku
J. 4) tekanan osmosis. Salah
satu penerapan sifat
koligatif adalah dalam
pembuatan es
K. krim. Dalam hal ini,
yang kami lakukan
12 | S M A N 1 0 S I N J A I
adalah pembuatan secara
manual yaitu
L. menggunakan media yang
sederhana dengan cara yang
sederhana.praktikum ini
kami
M. buat sebagai bentuk
pemenuhan tugas kimia
mengenai sifat koligatif
larutan. Selain
N. itu, pembuatan es krim ini
dapat menambah
pengetahuan dan
menjadikan kita kreatif

13 | S M A N 1 0 S I N J A I
O. dan dapat menjadi
prospek masa depan untuk
menambah penghasilan
P. Sifat koligatif larutan
adalah sifat-sifat larutan
yang tidak bergantung pada
jenis zat
Q. terlarut, tetapi hanya
bergantung pada konsentrasi
partikel terlarutnya. Sifat
koligatif
R. larutan di pengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu
S. 1) penurunan tekanan uap
jenuh
T. 2) kenaikan titik didih
14 | S M A N 1 0 S I N J A I
U. 3) penurunan titik beku
V. 4) tekanan osmosis. Salah
satu penerapan sifat
koligatif adalah dalam
pembuatan es
W. krim. Dalam hal ini,
yang kami lakukan
adalah pembuatan secara
manual yaitu
X. menggunakan media yang
sederhana dengan cara yang
sederhana.praktikum ini
kami
Y. buat sebagai bentuk
pemenuhan tugas kimia

15 | S M A N 1 0 S I N J A I
mengenai sifat koligatif
larutan. Selain
Z. itu, pembuatan es krim ini
dapat menambah
pengetahuan dan
menjadikan kita kreatif
AA. dan dapat menjadi
prospek masa depan untuk
menambah penghasilan
BB. BAB I
CC. PENDAHULUAN
DD. A. Latar Belakang
EE.Sifat koligatif larutan
adalah sifat-sifat larutan
yang tidak bergantung pada
jenis zat
16 | S M A N 1 0 S I N J A I
FF. terlarut, tetapi hanya
bergantung pada konsentrasi
partikel terlarutnya. Sifat
koligatif
GG. larutan di pengaruhi
oleh beberapa faktor, yaitu
HH. 1) penurunan tekanan
uap jenuh
II. 2) kenaikan titik didih
JJ. 3) penurunan titik beku
KK. 4) tekanan osmosis.
Salah satu penerapan sifat
koligatif adalah dalam
pembuatan es
LL.krim. Dalam hal ini,
yang kami lakukan
17 | S M A N 1 0 S I N J A I
adalah pembuatan secara
manual yaitu
MM. menggunakan media
yang sederhana dengan cara
yang sederhana.praktikum
ini kami
NN. buat sebagai bentuk
pemenuhan tugas kimia
mengenai sifat koligatif
larutan. Selain
OO. itu, pembuatan es krim
ini dapat menambah
pengetahuan dan
menjadikan kita kreatif

18 | S M A N 1 0 S I N J A I
PP. dan dapat menjadi
prospek masa depan untuk
menambah penghasilan
QQ. BAB I
RR. PENDAHULUAN
SS. A. Latar Belakang
TT.Sifat koligatif larutan
adalah sifat-sifat larutan
yang tidak bergantung pada
jenis zat
UU. terlarut, tetapi hanya
bergantung pada konsentrasi
partikel terlarutnya. Sifat
koligatif
VV. larutan di pengaruhi
oleh beberapa faktor, yaitu
19 | S M A N 1 0 S I N J A I
WW. 1) penurunan tekanan
uap jenuh
XX. 2) kenaikan titik didih
YY. 3) penurunan titik beku
ZZ.4) tekanan osmosis. Salah
satu penerapan sifat
koligatif adalah dalam
pembuatan es
AAA.krim. Dalam hal
ini, yang kami lakukan
adalah pembuatan secara
manual yaitu
BBB. menggunakan media
yang sederhana dengan cara
yang sederhana.praktikum
ini kami
20 | S M A N 1 0 S I N J A I
CCC. buat sebagai bentuk
pemenuhan tugas kimia
mengenai sifat koligatif
larutan. Selain
DDD.itu, pembuatan es krim
ini dapat menambah
pengetahuan dan
menjadikan kita kreatif
EEE. dan dapat menjadi
prospek masa depan untuk
menambah penghasilan
FFF. BAB I
GGG.PENDAHULUAN
HHH.A. Latar Belakang
III. Sifat koligatif larutan
adalah sifat-sifat larutan
21 | S M A N 1 0 S I N J A I
yang tidak bergantung pada
jenis zat
JJJ.terlarut, tetapi hanya
bergantung pada konsentrasi
partikel terlarutnya. Sifat
koligatif
KKK.larutan di pengaruhi
oleh beberapa faktor, yaitu
LLL. 1) penurunan tekanan
uap jenuh
MMM. 2) kenaikan titik
didih
NNN.3) penurunan titik beku
OOO.4) tekanan osmosis.
Salah satu penerapan sifat

22 | S M A N 1 0 S I N J A I
koligatif adalah dalam
pembuatan es
PPP. krim. Dalam hal
ini, yang kami lakukan
adalah pembuatan secara
manual yaitu
QQQ.menggunakan media
yang sederhana dengan cara
yang sederhana.praktikum
ini kami
RRR. buat sebagai bentuk
pemenuhan tugas kimia
mengenai sifat koligatif
larutan. Selain
SSS. itu, pembuatan es krim
ini dapat menambah
23 | S M A N 1 0 S I N J A I
pengetahuan dan
menjadikan kita kreatif
TTT. dan dapat menjadi
prospek masa depan untuk
menambah penghasilan
UUU.Sifat koligatif larutan
adalah sifat-sifat larutan
yang tidak bergantung pada
jenis zat
VVV.terlarut, tetapi hanya
bergantung pada konsentrasi
partikel terlarutnya. Sifat
koligatif
WWW. larutan di pengaruhi
oleh beberapa faktor, yaitu

24 | S M A N 1 0 S I N J A I
XXX.1) penurunan tekanan
uap jenuh
YYY.2) kenaikan titik didih
ZZZ. 3) penurunan titik beku
AAAA. 4) tekanan osmosis.
Salah satu penerapan sifat
koligatif adalah dalam
pembuatan es
BBBB. krim. Dalam hal
ini, yang kami lakukan
adalah pembuatan secara
manual yaitu
CCCC. menggunakan media
yang sederhana dengan cara
yang sederhana.praktikum
ini kami
25 | S M A N 1 0 S I N J A I
DDDD. buat sebagai bentuk
pemenuhan tugas kimia
mengenai sifat koligatif
larutan. Selain
EEEE. itu, pembuatan es
krim ini dapat menambah
pengetahuan dan
menjadikan kita kreatif
FFFF.dan dapat menjadi
prospek masa depan untuk
menambah penghasilan

26 | S M A N 1 0 S I N J A I

Anda mungkin juga menyukai