Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

SISTEM KOLOID

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 1 :

1. Adriansyah
2. Avivaturahmah Asriani Syarif
3. Hastina Febri
4. Nurpadilla
5. Rifno Arka
6. Syifa Ramadani Mus

SMA NEGERI 1 LASUSUA

TAHUN AJARAN 2023/2022


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT karena


berkat rahmat dan karunia-Nya para penulis dapat menyelesaikan proposal
penelitian ini tepat pada waktunya. Tak lupa pula salawat keberangkatan
penulis hadiahkan kepada junjungan kita Nabi Besar MUHAMMAD SAW,
yang telah membawa kita dari zaman kebodohan menuju zaman yang penuh
dengan ilmu pengetahuan.

Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang


telah membantu dalam rangka penyelesaian proposal ini.

Seperti kata pepatah, tidak ada gading yang tak retak. Penulis
menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna, masih banyak hal
yang kurang dalam penulisan proposal ini. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar penulis dapat
memperbaikinya. Harapan penulis, semoga proposal ini dapat bermanfaat
dan menjadi sumber ilmu yang baru bagi kita semua. Amin.

Lasusua, Februari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................

KATA PENGANTAR.......................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................

A. Latar Belakang
B. Tujuan Praktikum
C. Waktu dan Tempat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI

A. Alat dan Bahan


B. Cara Kerja

BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN

A. Hasil
B. Pembahasan

BAB V PENUTUP

LAMPIRAN
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem koloid dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-


hari. Sebagai contoh susu, keju, roti, mentega, awan, kabur,
cat, es krim, debu, dan sebagainya. Beberapa zat yang tidak
dapat larut, agar stabil dibuat sebagai koloid, misalnya bahan
kosmetik (lipstik, pembersih, dan minyak rambut). Obat-obatan
yang sukar larut biasanya juga disebut sebagai koloid,
misalnya sirop, obat batuk, dan minyak ikan. Jika suatu zat
dicampurkan dengan zat lain, akan terjadi penyebaran secara
merata dari suatu zat ke dalam zat lain yang disebut sisitem
dispersi. Tepung kanji jika dimasukkan ke dalam air panas
akan membentuk sisitem dispersi dengan air sebagai medium
pensispersi dan tepung kanji disebut zat terdispersilfase
terdispersi.

Berdasarkan ukuran partikel yang, sistem dispersi


dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu, suspensi, larutan, dan
koloid.

Sistem koloid mempunyai sifat yang khas, yang berbeda


dengan sifat sistem dispersi lainnya. Beberapa sifat koloid
yang khas, misalnya efek tyndall adalah gejala penghamburan
berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini
disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar,
gerak brown Gerak Brown adalah gerakan terus menerus dari
suatu partikel zat cair ataupun gas, artinya partikel-partikel ini
tidak pernah dalam keadaan stasioner atau sepenuhnya diam,
adsorpsi yaitu peristiwa penyerapan muatan oleh permukaan-
permukaan partikel koloid yang terjadi karena adanya
kemampuan partikel koloid untuk menarik (ditempeli) oleh
partikel-partikel kecil, koagulasi atau penggumpalan dapat
terjadi akibat peristiwa-peristiwa mekanis atau peristiwa kimia
dan kestabilan koloid yaitu merupakan sistem dispersi yang
relatif kurang stabil dibandingkan larutan.

Sistem koloid berhubungan dengan proses – proses di alam


yang mencakupberbagai bidang. Misalnya saja, makanan yang
kita makan (dalam ukuran besar)sebelum digunakan oleh
tubuh,terlebih dahulu diproses sehingga berbentukkoloid,
dan protoplasma dalam sel – sel makhluk hidup. Dalam
kehidupan sehari-hari ini, sering kita temui beberapa
produk yang merupakan campuran daribeberapa zat,
tetapi zat tersebut dapat bercampur secara merata. Misalnya
saja saatkita membuat susu, serbuk atau tepung susu
bercampur secara merata dengan airpanas. Kemudian, es
krim yang biasa kita konsumsi, mempunyai rasa
yangberagam, es krim tersebut haruslah disimpan dalam
lemari es agar tidak meleleh.Semua itu merupakan contoh
sistem koloid

B. Tujuan Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan dengan tujuan untuk:
1. mengertahui secara langsung perbedaan antara suspensi,
koloid, larutan apakah sama dengan teori
2. untuk mengetahui sistem koloid, suspensi dan larutan.
C. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jum'at, Tanggal 17,
Bulan Maret,Tahun 2023, di ruang kelas XI IPA 5, SMA Negeri
1 Lasusua
BAB II
LANDASAN TEORI

Koloid berasal dari kata “kolia”yang dalam bahasa Yunani berarti “lem”
Koloid atau disebut juga sistem koloid merupakan sistem dispersi dengan
ukuran partikel yang lebih besar daripadalarutan, tetapi lebih kecil dari
suspensi. Ukuran partikeel koloid antara 1 – 100 nm. Secaramakroskopis,
kolid terlihat bersifat homogen tetapi jika diamati menggunakan mikroskop,
koloid bersifat heterogen. Sistem koloid terdiri ats dua fasa, yaitu fasa
terdispersi dan fasa pendispersi
Sistem koloid merupakan campuran lebih dari dua zat yang sebagaian
mengendap dan partikelnya berukuran lebih besar daripada larutan namun
lebih kecil daripada suspensi. 64 Koloid terdiri dari fase terdispersi dengan
ukuran tetap dalam medium pendispersi. Zat yang terdispersi disebut fase
terdispersi, namun medium yang digunakan untuk pendispersi disebut
medium pendispersi.65 Partikel- partikel pada sistem koloid berukuran 1-100
nm (10-7 – 10-5 cm).
Sistem koloid dibagi menjadi 3 menurut fase terdispersinya, antara lain sol
(fase terdispersi sebagai padatan), emulsi (fase terdispersi sebagai cairan),
dan busa (fase terdispersi sebagai gas). Selain itu, sol, emulsi, maupun busa
dibagi menjadi 8 menurut medium pendispersinya, antara lain:

Anda mungkin juga menyukai