Anda di halaman 1dari 22

LABORATORIUM PERENCANAAN DAN

SIMULASI TAMBANG
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
No. Tugas : 19B

LAPORAN AKHIR
RENCANA PRODUKSI

Nama : Adil Sulthoni


NPM : 100.701.17.018
Shift / Waktu : VII (Delapan) / 10.45 – 13.00 WIB
Tanggal Praktikum : Rabu / 30 Desember 2020
Tanggal Laporan : Rabu / 06 Januari 2021

Asisten : 1. Ir. Zaenal, M.T.


2. M. Rizqi Wicaksono,S.T
3. Astian Imam Maulana.S.T
4. Dewi Luckyta Kusuma N.S.T
5. Farid Cahya Gilang P S, S.T
6. Nelly Nur Yuanita S.T
7. Purwa Laksana Putra S.T
8. Fachrul Rozy Elba Ansofa
9. Faiz Mudofar Bahari

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1442 H / 2020 M
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan akhir
praktikum Perencanaan Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik,
Universitas Islam Bandung yang berjudul “RENCANA PRODUKSI” tepat pada
waktunya.
Penulis sadar bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, karena
kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Penulis sangat berharap laporan ini
dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi penulis dan pembaca.
Wasalamu’alaikum wr. Wb.

Bandung, 4 Januari 2021


Penulis

Adil Sulthoni
10070117018

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar belakang................................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan........................................................................................2
1.2.1 Maksud..................................................................................................2
1.2.2 Tujuan....................................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................3
2.1 Perencanaan Tambang...................................................................................3
2.1.1 Tujuan Perencanaan Tambang .............................................................3
2.1.2 Fungsi Perencanan Tambang ...............................................................4
2.2 Peraturan Tentang Reklamasi dan Penutupan Tambang............................. 5
2.3 Penjadwalan Tambang................................................................................. 6
2.4 Rencana Produksi........................................................................................ 6
BAB III PERHITUNGAN.......................................................................................8
3.1 Target Produksi............................................................................................ 8
3.2 Jam Kerja...................................................................................................... 9
3.3 Pit to Stockpile.............................................................................................. 9
3.4 Pit to Disposal............................................................................................. 10
3.4 Travel to Brake Performance...................................................................... 11
BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................12
BAB V KESIMPULAN........................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

2.1. Latar Belakang


Dengan pesatnya perkembangan industri dan kemajuan teknologi yang
semakin cepat, jumlah material untuk memenuhi kebutuhan teknologi
pembangunan berkelanjutan manusia semakin meningkat dan permintaannya
pun terus meningkat. Saat ini, industri pertambangan merupakan salah satu
penghasil sumber daya terbesar yang mendukung kemajuan teknologi.
Pertambangan merupakan suatu industri yang membutuhkan konsep dan
perencanaan dalam setiap kegiatannya yang menentukan sistem dan metode
pertambangan, sumber daya dan cadangan untuk rencana penambangan jangka
pendek dan jangka panjang. Dalam dunia perencanaan pertambangan,
perencanaan pertambangan dapat meningkatkan efisiensi kegiatan
pertambangan, dari awal hingga akhir perancangan, perencanaan pertambangan
merupakan salah satu aspek terpenting dalam perencanaan atau perancangan
kegiatan pertambangan.
Perencanaan adalah proses penentuan persyaratan pelaksanaan teknis
dalam kegiatan pertambangan untuk mencapai tujuan tertentu dalam kegiatan
pertambangan. Perencanaan penambangan merupakan bagian penting dari
penambangan, karena perencanaan penambangan mencakup berbagai
kegiatan, antara lain eksplorasi, eksplorasi, studi kelayakan, dan operasi
produksi. Hingga pada kegiatan reklamasi terutama pada tahap studi kelayakan,
selain kegiatan teknis yang meliputi aspek lainnya, studi kelayakan juga mengkaji
berbagai hal, seperti aspek ekonomi, analisis mengenai dampak lingkungan
(AMDAL), dan penyiapan infrastruktur pertambangan K3, dll. Kemudian, dalam
rencana penambangan juga mencakup penambangan, pengolahan, penjualan,
dan penutupan tambang (reklamasi).
Rencana penambangan membutuhkan keahlian dan ketelitian tertentu
saat menentukan rencana atau tahapan yang akan dilaksanakan. Oleh karena itu
dalam kesempatan kali ini akan mengkaji apa saja yang harus dilakukan dari

1
2

awal hingga akhir kegiatan penambangan.Selain itu, dalam latihan ini akan
dilakukan berbagai kegiatan simulasi, antara lain kegiatan ekonomi
pertambangan, analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL). , Penyiapan
infrastruktur pertambangan, K3, dan lainnya.

2.1. Maksud dan Tujuan


1.1.1 Maksud
Mengetahui tentang dasar-dasar dalam reklamasi dan penutupan
tambang yang benar dan sesuai dengan kondisi yang ada.
1.2.2 Tujuan
Adapun tujuan dari dilaksanakannya praktikum ini, diantaranya:
1. Untuk mengetahui tujuan kemajuan dan pengembangan tambang
2. Untuk mengetahui tujuan dari rencana produksi pada kegiatan
pertambangan.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Perencanaan Tambang


Perencanaan tambang merupakan penentuan persyaratan teknis dalam
tahap penentuan tujuan produksi perusahaan. Oleh karena itu, perencanaan
tambang memegang peranan penting dalam kegiatan pertambangan dan
menjadi pedoman teknis agar kegiatan dapat dilakukan secara efektif dan
efisien. Perencanaan pertambangan hulu mencakup seluruh pertambangan.
aktivitas. Kegiatan pertambangan dari awal pertambangan hingga penutupan
tambang. Perencanaan tambang dapat digunakan untuk menentukan simulasi
berbagai kegiatan, antara lain kegiatan ekonomi pertambangan, analisis
mengenai dampak lingkungan (AMDAL), penyiapan infrastruktur pertambangan,
K3, dan lain-lain.
Sesuai Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 dan Keputusan Menteri
Energi dan Sumber Daya Mineral nomor 1827, perencanaan tambang adalah hal
yang diwajibkan.
2.1.1. Tujuan Perencanaan Tambang
Maksud perencanaan tambang berupa penetapan atau persyaratan untuk
mencapai tujuan dan rencana pertambangan, tujuannya adalah untuk
menentukan persyaratan teknis untuk mencapai tujuan kegiatan guna mencapai
tujuan produksi dan operasi perusahaan. Selain itu, tujuan yang direncanakan
diharapkan dapat menjadi pedoman dalam kegiatan pertambangan agar semua
kegiatan yang dilaksanakan dapat tersusun sesuai rencana.
2.1.2. Fungsi Perencanaan Tambang
Fungsi dari perencanaan tambang adalah:
1. Sebagai pedoman teknis kegiatan penambangan yang akan mengatur
semua kegiatan penambangan mulai dari kegiatan pencarian,
penambangan hingga penutupan tambang.
2. Untuk meminimalisir tingkat kesalahan di setiap tahapan kegiatan
pertambangan.

3
4

2.1 Peraturan Tentang Reklamasi dan Penutupan Tambang


Dalam merencanakan reklamasi lahan tambang, beberapa hal perlu
diperhatikan, pertama adalah keamanan tambang. Apalagi jika area
penambangan terbuka untuk umum, dengan gedung perkantoran, fasilitas
pemrosesan bergerak, alat transportasi, dan infrastruktur lain yang harus
diselesaikan dengan benar.
Pemerintah mengatur proses penambangan sesuai dengan berbagai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.Selain proses penambangan yang
ditetapkan oleh pemerintah, juga mengatur reklamasi dan penutupan tambang.
Ketentuan mengenai reklamasi dan penutupan tambang diatur dalam beberapa
peraturan, salah satunya sebagai berikut.
1. Permen ESDM Nomor 26 Tahun 2018 Tentang Pelaksanaan Kaidah
Pertambangan yang baik dan Pengawasan Pertambangan Mineral dan
Batubara.
2. Permen ESDM Nomor 18 tahun 2008 tentang Reklamasi dan Penutupan
Tambang.
3. PP Republik Indonesia Nomor 78 tahun 2010 tentang Reklamasi dan
Pasca Tambang.

2.2 Penjadwalan Tambang


Rencana penambangan adalah bagian dari rencana penambangan.
Setelah melakukan pemodelan geologi, pemodelan blok, dan penentuan batas
grade dan batas penambangan, penjadwalan menjadi sangat penting karena
menentukan kegiatan penambangan tahunan. Tujuan utama pembersihan ranjau
adalah untuk mendapatkan nilai NPV terbaik. Singkatnya, tujuan dari rencana
tersebut adalah untuk memaksimalkan keuntungan dengan biaya operasi
terendah.
Harga mineral yang terus menurun akan mempengaruhi BESR atau COG
di bijih. Jika harga naik melebihi rencana awal, maka akan membawa
keuntungan yang lebih besar bagi perusahaan, namun jika harga terus turun
maka diperlukan penyesuaian agar operasi dapat terus berjalan. Pendekatan
yang biasa dilakukan adalah dengan mengurangi biaya produksi, tetapi metode
lain juga dapat digunakan, yaitu melakukan perencanaan ulang. Perencanaan
5

ulang memang tidak mudah, karena banyak faktor yang harus diubah, salah
satunya adalah mengubah target produksi yang dicapai sejak awal, dan nilai
NPV juga akan berubah. Menata ulang adalah cara yang berisiko, menata ulang
berarti memperkirakan berapa biayanya dan berapa harganya. Namun estimasi
harga merupakan analisis yang penuh ketidakpastian, jika perusahaan dapat
memprediksi dengan baik maka tambang dapat terus beroperasi, namun jika
estimasi salah maka perusahaan akan bangkrut, dan dapat bangkrut karena
estimasi harga yang tidak tepat. Jika dilakukan oleh perusahaan tambang, risiko
penjadwalan ulang jadwal bisa jadi tinggi. Berikut ini adalah contoh penjadwalan
sederhana.

Sumber : Anonim, 2018


Gambar 2.1
Peta Kemajuan Tambang

2.3 Rencana Produksi


Perencanaan produksi merupakan kegiatan yang digunakan untuk
menentukan produk yang akan diproduksi, jumlah yang dibutuhkan, waktu
penyelesaian produk, dan sumber yang dibutuhkan. Pengendalian produksi
merupakan kegiatan yang menentukan kemampuan sumber daya yang
digunakan untuk melaksanakan rencana, dan kemampuan untuk meningkatkan
rencana berdasarkan kapasitas produksi yang direncanakan. Tujuan utamanya
adalah untuk memberikan layanan kepada konsumen secara maksimal,
meminimalkan persediaan, perencanaan kapasitas, legalisasi produksi dan
6

pengendalian produksi, pasokan dan kapasitas, penyimpanan dan pergerakan


bahan, peralatan, peralatan, rute proses, dan proses perencanaan. investasi.
Rencana produksi memiliki beberapa fungsi dan tujuan, diantaranya sebagai
berikut :
1. Tujuan Rencana Produksi
a. Meminimalkan biaya / memaksimalkan laba
b. Memaksimalkan layanan nasabah
c. Meminimalkan investasi inventaris
d. Meminimalkan perubahan dalam nilai produksi
e. Meminimalkan perubahan dalamtingkat tenaga kerja
f. Memaksimalkan pemanfaatan pabrik dan perlengkapan
2. Fungsi Rencana Produksi
a. Menjamin rencana penjualan dan rencana produksi konsisten
terhadap rencana strategis perusahaan
b. Sebagai alat ukur performansi proses perencanaan produksi
c. Menjamin kemampuan produksi konsisten terhadap rencana produksi
d. Memonitor hasil produksi aktual terhadap rencana produksi dan
membuat penyesuaian.
e. Mengatur persediaan produk jadi untuk mencapai target produksi dan
rencana strategis
f. Mengarahkan penyusunan dan pelaksanaan jadwal induk produksi.

Sumber : Anonim, 2018


Gambar 2.2
Peta Kemajuan Tambang
BAB III
PERHITUNGAN

3.1 Target Produksi


Target produksi dari perusahaan yang diteliti adalah 5,000,000 ton/tahun
dengan total sebanyak 42,630,530.88 ton dengan total bijih sebanyak
2,912,041.99 ton dan total waste sebanyak 39,718,488.89 ton.
Tabel 3.1
Target Produksi
ORE CLASS (TON)
TARGET
TAHUN PROBABL TOTAL ORE WASTE
PRODUKSI PROVED
E
1 5,013,411.48
2 5,008,705.67
3 5,041,190.30
4 3,643.63 2,002.08 5,645.71 5,018,434.18
5 5,000,000 133,804.68 24,870.31 158,675.00 5,032,933.53
6 208,028.43 81,880.24 289,908.68 4,907,564.20
7 396,695.06 140,920.99 537,616.05 4,280,108.09
8 628,588.78 461,411.77 1,090,000.55 3,879,695.61
9 336,526.19 493,669.83 830,196.02 1,536,445.82
TOTAL 2,912,041.99 39,718,488.89
Sumber: Praktikum Perencanaan, 2020.

3.2 Jam Kerja


Jam kerja pada perusahaan ini terdiri dari 3 shift dengan jumlah waktu
tersedia sebanyak 8 jam.
Tabel 3.2
Jam Kerja
Waktu Tersedia
minggu, 6 hari/minggu,
Jumlah hari/tahun 42 293 hari/tahun
20 hari libur/tahun
Shift/hari 3 shift
Jam/shift   8 jam
Total jam
24   7,032 jam/tahun
kalender/tahun
Hambatan (Kehilangan) jam kerja yang direncanakan
ISOMA 3 jam/hari 879 jam/tahun
Pertukaran shift +
1 jam/hari 293 jam/tahun
persiapan

7
Subtotal kehilangan
jam kerja yang 4 jam/hari 1172 jam/tahun
direncanakan
Hambatan Kehilangan jam kerja yang tidak direncanakan

Hujan 0.10 jam/hari 29.3 jam/tahun


Perbaikan front kerja 0.25 jam/hari 73.25 jam/tahun
Pemeriksaan alat
0.50 jam/hari 146.5 jam/tahun
harian
Pengisian Bahan Bakar 0.30 jam/hari 87.9 jam/tahun
Lain-lain 0.20 jam/hari 58.6 jam/tahun
Subtotal kehilangan
jam kerja yang tidak 1.35 jam/hari 396 jam/tahun
direncanakan
Total kehilangan Jam
1568 jam/tahun
kerja

Jam kerja efektif 18.65 jam/hari 5,464 jam/tahun

waktu Produktif 24 jam/hari

waktu hambatan 5.35 jam/hari


waktu efektif 18.65 jam/hari
efisiensi 77.71 %
Sumber: Praktikum Perencanaan, 2020.

3.3 Pit to Stockpile


Pada proses jalan dari pit menuju stockpile, jarak yang ditempuh kurang
lebih adalah 1,3 kilometer dengan rata-rata Total Resistance sebesar 19% yang
menghasilkan beberapa perhitungan sebagai berikut:
Tabel 3.3
Hasil Perhitungan
Total Hauling Time DT (menit) 26.95006

Waktu Dumping (menit) 1

Waktu Loading (menit) 0.72

Waktu Manufer (menit) 0.3

Total CT (menit) 28.97006

Match Factor 0.8793

7
Sumber: Praktikum Perencanaan, 2020.
Dengan spesifikasi alat angkut KOMATSU HD 605-7R, didapatkan
beberapa hasil perhitungan yang menunjukkan jumlah alat yang dibutuhkan
adalah 2 unit.
Tabel 3.4
Perhitungan Alat Angkut

Alat Angkut

Jenis Komatsu
Type Rigid Dump Truck  
Spesifikasi HD 605-7R  
Keterangan Pit-Stockpile-Pit  
Keterangan Simbol Nilai Satuan
Job Efficiency e 0.85 %
Heaped Capacity Ha 40 m3
Bucket Capacity Hm 13.7 m3
Swelling Factor SF 1.70  
Bucket Fill Factor Ff 0.85  
Cycle Time Cmt 28.97 menit
Density ρob 2.6 ton/m3
Jumlah Pengisian np 3 kali
Kebutuhan Alat M 1.7 unit
Produktivitas p 119.71 m3/jam/alat
    654148.303 m3/tahun
Sumber: Praktikum Perencanaan, 2020.
Dengan spesifikasi alat gali - muat KOMATSU PC 2000-8, didapatkan
beberapa hasil perhitungan yang menunjukkan jumlah alat yang dibutuhkan
adalah 1 unit.
Tabel 3.5
Perhitungan Alat Gali - Muat
Alat Muat-Gali Muat
Jenis Komatsu
Type Excavator (Backhoe)  
Spesifikasi PC 2000-8  
Keterangan Pit-Stockpile-Pit  
Keterangan Simbol Nilai Satuan
Job Efficiency e 0.75  
Bucket Capacity Hm 13.7 m3
Swelling Factor SF 1.80  
Bucket Fill Factor Ff 0.8  
Cycle Time Cms 21.6 detik
    0.360 menit
Loading Time   0.72 menit

7
Density ρob 2.6 ton/m3
Produktivitas p 2466 m3/jam
    13,475,333.70 m3/tahun
Kebutuhan Alat M 1.0 unit
       
Sumber: Praktikum Perencanaan, 2020.

3.4 Pit to Disposal


Pada proses jalan dari pit menuju disposal, jarak yang ditempuh kurang
lebih adalah 2,1 kilometer dengan rata-rata Total Resistance sebesar 14% yang
menghasilkan beberapa perhitungan sebagai berikut
Tabel 3.6
Hasil Perhitungan

Total Hauling Time DT (menit 34.63

Waktu Dumping (menit) 1.00

Waktu Loading (menit) 0.92

Waktu Manufer (menit) 0.30

Total CT (menit) 36.85

Match Factor 0.88

Sumber: Praktikum Perencanaan, 2020.


Dengan spesifikasi alat angkut KOMATSU HD 456-7, didapatkan
beberapa hasil perhitungan yang menunjukkan jumlah alat yang dibutuhkan
adalah 10 unit.

Tabel 3.7
Perhitungan Alat Angkut
Alat Angkut

7
Jenis Komatsu

Type Rigid Dump Truck

Spesifikasi HD 465-7
Keterangan Pit-Disposal-Pit
  Simbol Nilai Satuan
Job Efficiency e 0.85  
Heaped Capacity Ha 40 m3
Bucket Capacity Hm 13.7 m3
Swelling Factor SF 1.70  
Bucket Fill Factor Ff 0.85  
Cycle Time Cmt 36.85 menit
Density ρob 2.6 ton/m3
Jumlah Pengisian np 3 kali
Kebutuhan Alat M 9.8 unit
94.12 m3/jam/alat
Produktivitas p
514334.6692 m3/tahun
Sumber: Praktikum Perencanaan, 2020.
Dengan spesifikasi alat gali - muat KOMATSU PC 2000-8, didapatkan
beberapa hasil perhitungan yang menunjukkan jumlah alat yang dibutuhkan
adalah 1 unit.
Tabel 3.8
Perhitungan Alat Gali - Muat
Alat Muat-Gali Muat
Jenis Komatsu
Type Excavator (Backhoe)
Spesifikasi PC 2000-8
Keterangan Pit-Disposal-Pit
  Simbol Nilai Satuan
Job Efficiency e 0.75  
Bucket Capacity Hm 13.7 m3
Swelling Factor SF 1.80  
Bucket Fill Factor Ff 0.8  
27.5 detik
Cycle Time Cms
0.458 menit
Loading Time   0.92 menit
Density ρob 2.6 ton/m3
1936.930909 m3/jam
Produktivitas p
10584262.11 m3/tahun
Kebutuhan Alat M 1 unit
Sumber: Praktikum Perencanaan, 2020.

7
3.4 Travel to Brake Performance
Melalui analisis grafik pada setiap alat mekanis dan spesifikasi alat yang
digunakan, maka didapatkan grafik travel performance dan brake performance
sebagai berikut:

Sumber: Praktikum Perencanaan, 2020.


Gambar 3.1
Travel Performance

Sumber: Praktikum Perencanaan, 2020.


Gambar 3.2
Job Efficiency

Sumber: Praktikum Perencanaan, 2020.


Gambar 3.3
Operating Conditions

7
Sumber: Praktikum Perencanaan, 2020.
Gambar 3.4
Spesifikasi Alat

7
Sumber: Praktikum Perencanaan, 2020.
Gambar 3.5
Brake Performance

7
Sumber: Praktikum Perencanaan, 2020.
Gambar 3.6
Travel Performance

7
Sumber: Praktikum Perencanaan, 2020.
Gambar 3.7
Brake Performance

7
BAB IV
PEMBAHASAN

Pada subbab target produksi, membahas dan menyajikan data tentang


jumlah material dalam satuan ton yang menjadi target produksi yaitu 5,000,000
ton/tahun dan total produksi yaitu 42,630,530.88 ton dari perusahaan yang
diteliti.
Pada subbab jam kerja, membahas dan menyajikan data tentang jadwal
kerja pada perusahaan termasuk dengan waktu tersedia, waktu hambatan dan
waktu efektif. Pada perusahaan ini terdapat 3 shift dengan waktu tersedia
masing-masing shift adalah 8 jam/hari. Waktu tersedia pertahunnya adalah 293
hari, yang berarti jam kerjanya adalah 7032 jam/tahun. Untuk waktu hambatan,
waktu hambatan terencana dan tidak terencana yaitu sebesar 5 jam 22 menit
perharinya yang membuat waktu efektif perharinya adalah 18 jam 37 menit atau
dalam satuan tahun menjadi 5464 jam/tahun.

7
BAB V
KESIMPULAN

Kesimpulan dari pembahasan ini adalah:


1. Rencana penambangan adalah bagian dari rencana penambangan.
Setelah melakukan pemodelan geologi, pemodelan blok, dan penentuan
batas grade dan batas penambangan, penjadwalan menjadi sangat
penting karena menentukan kegiatan penambangan tahunan. Tujuan
utama pembersihan ranjau adalah untuk mendapatkan nilai NPV terbaik.
Singkatnya, tujuan dari rencana tersebut adalah untuk memaksimalkan
keuntungan dengan biaya operasi terendah.
2. Rencana produksi memiliki beberapa tujuan yang diantaranya adalah
meminimalkan biaya / memaksimalkan laba, memaksimalkan layanan
nasabah, meminimalkan investasi inventaris, meminimalkan perubahan
dalam nilai produksi, meminimalkan perubahan dalamtingkat tenaga kerja
dan memaksimalkan pemanfaatan pabrik dan perlengkapan.

7
DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim, 2014, “Rencana Produksi” pertambangankita. wordpress.com.


Diakses pada tanggal 04 Januari 2021 Pukul 16.00 WIB (referensi
Internet)

2. Hustrulid, W. & Kuchta, M., 1995, “Mine Planning and Design Vol. 1-
Fundamentals”, AA Balkema, Netherland.

3. Lee, T.D., 1984, Planning and Mine Feasibility Study-an Owners


Perpective, Spokane, Washington.

4. Widiatama, 2018, “Production Plan”, anggajatiwidiatama.wordpress.com.


Diakses pada Tanggal 04 Januari 2021.

Anda mungkin juga menyukai