PEKERJAAN
PENGAWASAN PEMBANGUNAN JEMBATAN SINTONG
1. Latar Belakang
Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden
No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta p e r u b a h a n
d a n petunjuk teknisnya , dilaksanakan melalui tahapan Pemilihan Penyedia Barang dan
Jasa yang dilakukan oleh Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa, termasuk didalamnya
Penyedia Jasa Konsultansi. Terkait dengan Pelaksanaan Jasa Kegiatan Konstruksi
dilakukan melalui tahapan Persiapan, Pelaksanaan dan Pengawasan. Pada tahap
Pelaksanaan setiap prosesnya akan memerlukan tindakan pengawasan, sehingga
prosesnya dapat berlangsung dengan arah yang benar dan mengurangi adanya deviasi
akibat penyimpangan. Secara umum pekerjaan pengawasan pelaksanaan fisik di
lapangan ditugaskan kepada Pihak Kedua sebagai Konsultan Pengawas. Konsultan
Pengawas akan melakukan pengawasan terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh
Penyedia, yang menyangkut aspek mutu, waktu dan biaya. Disamping juga bertanggung
jawab atas semua kegiatan teknik yang dikerjakan oleh Penyedia selama pelaksanaan
berlangsung. Konsultan Pengawas melakukan pekerjaan sesuai penugasan Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA). Hasil karya Konsultan Pengawas adalah Pengawasan
kelancaran pekerjaan konstruksi yang dilaksanakan oleh Penyedia, yang menyangkut
kualitas, kuantitas dan ketepatan waktu pekerjaan, kelancaran penyelesaian
Administrasi yang berkaitan dengan pekerjaan, Laporan-laporan pelaksanaan
pekerjaan secara periodik, dokumentasi dan Memeriksa gambar perincian (Shop
Drawing dan Asbuild Drawing), Bar Chart dan Kurva S serta Net Work Planning serta
dokumen lainnya yang dibuat oleh Penyedia jika diperlukan. Program kerja, alokasi
tenaga dan konsepsi pekerjaan pengawasan. Atas dasar pemikiran tersebut Kerangka
Acuan Kerja (KAK) atau Term of Reference (TOR) ini, untuk digunakan sebagai
Pedoman dan acuan kerja Konsultan Pengawas dalam menyusun pekerjaan Pengawasan.
1. Jasa Konsultan yang dimaksud dalam Kerangka Acuan Kerja ini, adalah untuk
Pekerjaan Pengawasan Pembangunan Jembatan.
2. Konsultan Pengawas yang diserahi pekerjaan ini wajib menyediakan jasa jasanya
semaksimal mungkin untuk melaksanakan pekerjaan Pengawasan, sehingga
diperoleh hasil pekerjaan berupa Laporan Periodik, Dokumentasi, Kontrol Kuantitas,
Kualitas dan terlaksanannya pekerjaan sesuai bestek dengan tepat waktu, serta
mengusahakan sekecil mungkin adanya kesalahan dalam pekerjaan konstruksi atau
Pengawasan tambahan lainnya dikemudian hari.
3. Sebagai acuan dan informasi bagi konsultan Pengawas yang diundang mengikuti
pemilihan jasa Konsultansi dalam rangka menyiapkan kelengkapan administrasi,
usulan teknis dan usulan biaya.
4. Sebagai acuan dalam evaluasi usulan, klarifikasi dan negosiasi dengan calon
konsultan terpilih, dasar pembuatan kontrak dan acuan evaluasi hasil pekerjaan
konsultan.
Tujuan:
Tujuan dari pekerjaan ini adalah manajemen pelaksanaan pekerjaan (Construction
Management), sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan dengan efisien, baik dari segi
waktu maupun biaya serta mutu pekerjaan.
3. Sasaran
Sasaran Pengadaan Jasa Konsultansi ini yaitu untuk membantu Penyedia mengamati
serta mengawasi pekerjaan dan pengujian serta meneliti setiap bahan yang akan dipakai
atau mutu pekerjaan yang dilakukan oleh Kontraktor Pelaksana, sehingga hasil pekerjaan
memenuhi persyaratan Kontrak dan dapat diselesaikan tepat Mutu dan tepat waktunya.
Untuk efisiensi dan efektifitas penggunaan biaya dan tenaga Konsultan, Pelaksanaan
Jasa Konsultansi akan diatur sedemikian rupa sehingga sesuai dengan tahapan atau
tingkat kegiatan Penyedia di lokasi kegiatan.
4. Lokasi Kegiatan
Kegiatan jasa konsultansi (Pengawasan) ini dilaksanakan di Kecamatan Tanah Putih
Kabupaten Rokan Hilir.
5. Sumber Pendanaan
Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan: APBD Kabupaten Rokan Hilir Tahun
Anggaran 2023.
6. Nilai HPS
Rp. 999.989.000,00 (Sembilan Ratus Sembilan Puluh Sembilan Juta Sembilan Ratus
Delapan Puluh Sembilan Ribu Rupiah)
8. Referensi Hukum
- Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Peraturan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah
- Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2021 Tentang
Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa melalui Penyedia
- Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021
- Surat Edaran Kepala LKPP Nomor 1 Tahun 2021
Ruang Lingkup
9. Lingkup Kegiatan
Lingkup Kegiatan ini, adalah :
1. Mengadakan pemeriksaan keadaan kegiatan serta mengadakan penilaian atas
ketepatan rancangan yang ada untuk disesuaikan dengan keadaan / kebutuhan
lapangan yang sebenarnya (rekayasa lapangan)
2. Atas dasar data dari (a) diatas, membuat suatu program terperinci untuk
kepentingan pemeriksaan / pengambilan data lapangan yang masih diperlukan
(tambahan) dan menangani pengawasan pelaksanaannya yang dilakukan oleh
Penyedia.
3. Memeriksa gambar hasil perencanaan atau hasil survey ulang Penyedia dan atas
dasar gambar tersebut membuat gambar rencana teknis untuk diserahkan
kepada Penyedia pada waktu yang telah ditetapkan setelah mendapat persetujuan
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).
4. Memeriksa serta memberikan rekomendasi atas jadwal pelaksanaan Penyedia atau
perubahan - perubahannya untuk pelaksanaan kontrak, serta setiap rencana atau
program-program serupa yang harus diajukan oleh Penyedia untuk mendapatkan
persetujuan dari Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).
5. Menilai kecukupan pemakaian, antara lain bahan-bahan dan tenaga kerja yang
disediakan oleh Penyedia, serta cara kerja Penyedia sehubungan dengan besarnya
tingkat kemajuan yang ditargetkan, dan bila perlu, mengambil tindakan yang tepat
untuk meningkatkan laju pekerjaan.
6. Melaksanakan pengawasan yang efektif dan terus menerus terhadap pekerjaan
yang telah disetujui untuk dilaksanakan, serta menjamin bahwa mutu pekerjaan
sesuai dengan standar dan spesifikasi yang ditetapkan dalam kontrak.
7. Memeriksa serta membuat rekomendasi tertulis terhadap semua permintaan /
tuntutan Penyedia untuk mendapatkan perpanjangan waktu atau hal-hal lain
semacamnya.
8. Menghitung kuantitas pekerjaan serta material yang telah disetujui dan diterima
baik, kemudian memeriksa dan menerangkan dengan sebenarnya mengenai
tagihan Penyedia yang berupa pembayara termyn.
9. Melaporkan secara berkala tentang kemajuan pekerjaan, cara pelaksanaan
Penyedia, mutu pekerjaan, berikut apa yang dapat diantisipasi.
10. Membuat usulan perubahan serta menyajikannya untuk mendapatkan persetujuan
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) pada setiap adanya perubahan yang berkaitan
dengan rencana yang mungkin dirasa perlu, seraya menunjukkan dampak apa saja
yang diakibatkan oleh perubahan tersebut terhadap kontrak dan sekaligus
menyiapkan semua perintah perubahan yang diperlukan.
11. Menjamin bahwa”As-Built Drawings (gambar sebenarnya terbangun / terpasang)”
dibuat untuk semua pekerjaan dan bersama-sama Penyedia mengupayakan untuk
menyelesaikannya sebelum Penyerahan Pertama Pekerjaan.
12. Menyerahkan laporan akhir yang merupakan ringkasan kegiatan konstruksi seraya
menampakkan, antara lain, realisasi pembayaran pekerjaan, prestasi kerja selama
pelaksanaan dan pada saat serah terima pertama, tuntutan atau perselisihan atau
hal-hal penting lainnya yang ada dampaknya terhadap kuantitas, biaya serta
pelaksanaan pekerjaan.
10. Keluaran
Keluaran yang dihasilkan dari pekerjaan ini adalah Laporan mengenai informasi
kegiatan pelaksanaan fisik.
11. Peralatan, Material, Personil dan Fasilitas dari Kuasa Pengguna Anggaran
A. Penyediaan Peralatan dan Fasilitas yang disediakan oleh Kuasa Pengguna Anggaran
(KPA) yang dapat digunakan dan harus dijaga oleh Penyedia Jasa.
B. Personil
1. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan ( PPTK )
2. Direksi Pekerjaan
C. Material
1. Dokumen Pelaksanaan Pekerjaan
D. Fasilitas
1. Ruang rapat/Pertemuan
Penyedia Jasa harus menyediakan fasilitas dan peralatan yang dipergunakan untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan yaitu :
2. Akomodasi
Akomodasi terdiri dari biaya perjalanan darat dan perjalanan dinas disediakan
oleh Penyedia Jasa Konsultansi. Akomodasi ini dipenuhi dengan sewa kendaraan
roda empat dan sewa kendaraan Roda Dua.
3. Ruang Kantor
Sedangkan ruangan kantor disediakan oleh Penyedia Jasa Konsultansi.
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ini diperkirakan 210 (dua ratus sepuluh) Hari
Kalender atau 7 (enam) Bulan.
16. Personil Jumlah
Posisi Kualifikasi orang
Bulan1
Profesional Staff (Tenaga Ahli)
Semua tenaga ahli yang akan digunakan harus mempunyai sertifikasi keahlian dan
dinyatakan lulus, sesuai bidang dan jabatan yang akan ditempatinya. Jabatan/posisi
personil dan keahliannya yang diperlukan yaitu sebagai berikut :
1. Supervisi Engineer
Supervisi Engineer adalah Pemimpin Tim Konsultan atau Wakil Direksi Pekerjaan
yang bertanggung jawab langsung pada Pelaksanan Kegiatan dimana timnya
ditugaskan untuk melaksanakan Jasa Konsultansi. Supervisi Engineer adalah
seorang Sarjana Teknik Sipil, Memiliki SKA Ahli Teknik Jembatan Madya dan
harus memiliki pengalaman pekerjaan 6 (tahun) tahun dalam bidang
pengawasan pelaksanaan pekerjaan Jembatan.
2. Quality/Quantity Engineer
Quality/Quantity Engineer adalah seorang seorang Sarjana Teknik Sipil, Memiliki
SKA Ahli Teknik Jembatan Muda dan harus memiliki pengalaman pekerjaan 5
(lima) tahun dalam bidang pengawasan pelaksanaan pekerjaan Jembatan.
3. Ahli K3
Ahli K3 adalah seorang seorang Sarjana Teknik Sipil, Memiliki SKA Ahli K3
Konstruksi Muda dan harus memiliki pengalaman pekerjaan 3 (tiga) tahun
dalam bidang pengawasan pelaksanaan pekerjaan Jembatan.
1. Inspector
Inspector Adalah seorang Sarjana Muda atau DIII Teknik Sipil dan harus memiliki
pengalaman pekerjaan 3 (tiga) tahun dalam bidang pengawasan pelaksanaan
pekerjaan Jembatan.
2. Surveyor
Surveyor Adalah seorang Sarjana Muda atau DIII Teknik Sipil dan harus memiliki
pengalaman pekerjaan 3 (tiga) tahun dalam bidang pengawasan pelaksanaan
pekerjaan Jembatan.
3. Lab Teknisi
Lab Teknisi Adalah seorang Sarjana Muda atau DIII Teknik Sipil dan harus
memiliki pengalaman pekerjaan 3 (tiga) tahun dalam bidang pengawasan
pelaksanaan pekerjaan Jembatan.
4. Administrasi/Operator Komputer
Administrasi/Operator Komputer Adalah seorang Sarjana Muda atau DIII
Komputer/Ekonomi dan harus memiliki pengalaman pekerjaan 3 (tiga) tahun
dalam bidangnya.
Laporan
Hal-Hal Lain
21. Produksi Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan
dalam Negeri di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain
dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi
dalam negeri.
22. Persyaratan Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan
Kerjasama untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan
berikut harus dipatuhi: Tidak Ada