Anda di halaman 1dari 10

BAB III

MANAJEMEN PROYEK

3.1. Tinjauan Umum


Organisasi adalah sarana atau alat untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama
yang telah disepakati dari awal hingga akhir. Tujuan Organisasi proyek akan dapat tercapai
apabila hubungan kerja sama antar unsur dalam organisasi itu sendiri dan pihak luar yang terkait
berjalan dengan harmonis, sehingga segala daya upaya kegiatan dapat dikerahkan secara efektif
dan efisien. Kegiatan tersebut dapat berupa jasa maupun fisik sesuai dengan tujuan yang dicapai.
Dalam kegiatan ini masing-masing harus jelas tugas, kewajiban, tanggungjawab, wewenang,
hubungan, dan tata kerjanya. Setiap organisasi mempunyai pola dasar struktur organisasi yang
relative bersifat permanen tetap, dengan tidak menutup kemungkinan terjadinya perkembangan
sesuai situasi dan kondisi dari organisasi.

Dalam organisasi terdapat kegiatan atau proyek yang berlangsung secara continue atau
bertahap. Proyek merupakan rangkaian kegiatan yang melibatkan faktor waktu, biaya, standar,
kualitas, dan keuntungan yang diharapkan. (Soehendrajati, 1987).

Dalam suatu organisasi agar tujuan dapat dicapai dengan menggunakan dana, daya, dan
usaha yang seefektif mungkin. Maka perlu diambil langkah-langkah sebagai berikut :

1. Mengelompokkan berbagai kegiatan dalam berbagai kegiatan yan saling berhubungan.


2. Menetapkan wewenang dan tanggung jawab masing-masing kedudukan.
3. Menetapkan masing-masing kedudukan agar dicapai kerjasama yang selaras, serasi,
terpadu dengan kata lain semua tugas dan kewajiban terbagi sesuai dengan porsi yang
telah ditentukan.
4. Menganalisa segala kemungkinan yang akan terjadi yang dapat mempengaruhi
kelancaran kegiatan untuk mencapai tujuan. Sehingga segala masalah dapat teratasi
dengan baik dan cepat.
5. Mengadakan penilaian dan evaluasi tentang hasil yang telah dicapai.
Manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya penerapan pengorganisasian adalah sebagai
berikut :
1. Tercapainya sasaran yang telah direncanakan dengan baik.
2. Efisiensi dalam penggunaan unsur waktu dan biaya dalam penyelesaian proyek.
3. Menghindari kesalahan manajemen sebab telah dibentuk suatu susunan dan kewajiban,
serta tanggung jawab masing-masing.
Untuk itu mutlak diwujudkan pembagian tugas, kewajiban, tanggung jawab serta
wewenang yang sesuai dengan fungsi masing-masing unsur pengelola proyek.

3.2. Unsur-unsur Pengelola Proyek

Kementerian Perhubungan Direktorat


Jenderal Perkeretaapian

Owner

PT. Indra Karya Japan Transpotation PT. Istana Putra


(Persero) Tbk Consultant, INC Agung(Persero)
Kontraktor Tbk
Pelaksana

Pengawas Perencana

Gambar Skema Hubungan Kerja Antar Pengelola Proyek


Keterangan :
: Garis komando
: Garis koordinasi
Keuntungan yang dapat diperoleh dengan adanya hubungan antara organisasi pokok yang
baik adalah :
1. Adanya kejelasan tugas, tanggungjawab dan wewenang untuk masing-masing unsur
atau pihak yang terlibat.
2. Hubungan yang jelas antar unsur akan merangsang komunikasi timbal balik yang
terbuka.
Yang dimaksud unsur-unsur pelaksanaan proyek adalah orang-orang atau badan yang
melaksanakan pekerjaan pembangunan.
Unsur-unsur pokok pelaksanaan proyek sesuai dengan tugas, tanggung jawab serta
wewenang di dalam kegiatan proyek yaitu sebagai berikut :
3.2.1. Pemilik Proyek / Pemberi Tugas
Pemilik proyek adalah badan atau instansi pemerintah ataupun swasta yang
mempunyai gagasan membangun, kemudian menyiapkan kepada ahli atau badan untuk
melaksanakan pembangunan tersebut sesuai dengan rencana yang dibuat oleh pemilik
proyek pada paket pembangunan. Dalam hal ini adalah pemerintah Republik Indonesia
dan kemudian dilimpahkan kepada Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal
Perkeretaapian.
Adapun tugas dan kewajiban Pemilik Proyek adalah sebagai berikut :
1. Menyediakan dana.
2. Menerima dan menyetujui serta membayar seluruh biaya pekerjaan.
3. Mengambil keputusan terakhir mengenai penunjukan kontraktor pemenang tender.
4. Mengambil keputusan terakhir yang mengikat mengenai pelaksanaan proyek.
5. Mengesahkan semua dokumen pembayaran atas pembayaran yang harus diberikan
kepada kontraktor.
6. Menyetujui atau menolak perubahan pekerjaan tambah atau kurang.
7. Mengusahakan pelaksanaan pekerjaan yang sesuai tepat waktunya.

3.2.2. Konsultan Perencana dan Pengawas


Konsultan Perencana adalah instansi yang berbadan hukum yang bergerak dalam
bidang perencanaan bangunan. Yang dimaksud berbadan hukum adalah mempunyai atau
telah memperoleh akte notaris yang telah disahkan oleh pemerintah. Sedangkan
konsultan pengawas adalah orang atau badan usaha yang bekerja membantu pemilik
proyek dalam hal pengendalian dan pengawasan teknis pekerjaan di lapangan dan
memberikan saran kepada pelaksana pekerjaan terutama tentang mutu pekerjaan. Dalam
proyek ini konsultan perencana dan pengawas dijalankan oleh PT. Scalarindo Utama
Consult,PT.y
Adapun tugas dan wewenang dalam hal perencanaan maupun pengawasan adalah sebagai
berikut :
1. Membuat rencana yang lengkap dan menyeluruh dari proyek ini.
2. Membuat gambar-gambar rencana yang lengkap dan syarat-syarat teknis serta
administrasi untuk pelaksanaan proyek ini.
3. Mengadakan penyelidikan-penyelidikan awal yang berkenaan dengan pelaksanaan
proyek, baik yang ditangani sendiri maupun dilimpahkan kepada pihak lain.
4. Meninjau lapangan secara berkala untuk melihat kemajuan dan ikut serta menilai
kualitas pekerjaan yang dilakukan kontraktor agar tidak menyimpang dari
ketentuan dokumen kontrak.
5. Meneliti dan memeriksa isi dari dokumen kontrak.
6. Mengkoordinir, mengarahkan dan mengontrol pelaksanaan yang menyangkut
aspek mutu, waktu dan biaya.
7. Menolak bahan atau peralatan kontraktor yang tidak memenuhi syarat.
8. Memerintahkan kontraktor untuk membongkar pekerjaan yang tidak sesuai
dengan dokumen kontrak dan memperbaiki dengan biaya kontraktor.
9. Membuat gambar-gambar tambahan.
10. Memeriksa dan memperbaiki gambar-gambar kerja yang dibuat oleh kontraktor.
11. Mengawasi dan menguji kualitas bahan-bahan bangunan yang digunakan.
12. Menyiapkan dan menyusun berita acara pekerjaan.

3.2.3. Kontraktor
Kontraktor adalah pihak yang dipercaya oleh pemberi tugas untuk melaksanakan
pekerjaan bangunan suatu proyek setelah dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja
( SPMK ).
Kontraktor yang dipercaya oleh pemberi tugas untuk melaksanakan proyek
pembangunan jembatan jalur ganda yang termasuk di dalamnya Proyek Pembangunan
Jembatan Jalur Ganda Kroya-Gombong Km 415 + 400 s/d Km.418 +700 Antara
Sumpiuh-Tambak Paket (K.17 – 04 ) adalah PT. Istana Putra Agung (Persero) Tbk,
kontraktor menempatkan orang-orangnya meliputi tukang, mandor, pelaksana lapangan
sampai dengan tenaga ahlinya.
Tugas dan kewajiban kontraktor adalah :
1. Melaksanakan seluruh pekerjaan sesuai dengan dokumen kontrak.
2. Mematuhi segala petunjuk dari pengawasan sebagai wakil dari pemberi tugas di
lapangan.
3. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan schedule yang telah ditetapkan.
4. Menyerahkan gambar-gambar dan metode kerja sebelum pekerjaan dimulai.
5. Mengadakan perubahan-perubahan yang diperlukan bilamana oleh pengawas atau
pemberi tugas.
6. Membuat laporan harian, laporan mingguan dan laporan bulanan.
7. Bertanggung jawab atas kebenaran dan kesempurnaan pekerjaan.
8. Menanggung semua biaya yang ditimbulkan akibat adanya klaim dari pemilik proyek
terhadap pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan.
9. Membayar semua ganti rugi atas kecelakaan yang terjadi sewaktu pelaksanaan
pekerjaan.
10. Mematuhi semua ketentuan dan peraturan hukum yang dibuat oleh Pemerintah Pusat
maupun Pemerintah Setempat.
3.3. Struktur Organisasi Kontraktor
Pada pelaksanaan Proyek Pembangunan Jembatan Jalur Ganda Kroya-Gombong Km
415 + 400 s/d Km.418 +700 Antara Sumpiuh-Tambak Paket (K.17 – 04 ), terdapat organisasi
kontraktor yang mengatur jalannya kegiatan proyek. Adapun organisasi kontraktor pada
proyek ini adalah sebagai berikut :
a. Kepala Proyek (Project Manager)
Project Manager adalah seseorang yang mempunyai tanggung jawan dan tugas
bermacam-macam, tidak hanya terfokus pada hal-hal yang sifatmya teknis. Seorang
Project Manager harus mempunyai kemampuan membuat tim proyek agar tetap solid,
mampu memonitor dan mengontrol budget dengan membuat bar chart serta mempunyai
kemampuan analisis resiko yang baik. Adapun tugas dari kepala proyek adalah :
1. Mengidentifikasi dan menyelesaikan potensi masalah yang akan timbul agar dapat
diantisipasi secara dini.
2. Melakukan koordinasi kedalam (team proyek, manajemen, dll ) dan keluar.

3. Dibantu semua koordinator menyiapkan rencana kerja operasi proyek,meliputi aspek


teknis, waktu,administrasi dan keuangan proyek.

4. Melaksanakan dan mengontrol operasional proyek sehingga operasi proyek dapat


berjalan sesuai dengan rencana (on track).
5. Mengkomunikasikan dalam bentuk lisan dan tertulis (Laporan Kemajuan Pekerjaan).

6. Seorang Project Manager harus mengontrol proyek yang ditanganinya. Proyek harus
selesai sesuai dengan budget,sesuai dengan spesifikasi dan waktu

7. Proyek yang ditangani harus mempunyai return yang nyata terhadap organisasi. Taat
kepada setiap kebijakan yang dikeluarkan organisasi,harus mengambil keputusan
dengan wewenang yang terbatas dari organisasi.

b. Site Manager

Site Manager merupakan penanggung jawab bidang perencanaan teknis dan


pengendalian operasionalnya.

Tugas Site Manager yaitu :

1. Membuat perencanaan kegiatan operasional pelaksanaan proyek.


2. Mengatur kegiatan operasional kegiatan pelaksanaan proyek.
3. Melaksanakan kegiatan operasional pelaksanaan proyek.
4. Mengontrol pelaksanaan operasional pelaksaan proyek.
c. Ahli K3 Konstruksi
Peranan seorang K3 Konstruksi adalah dapat menyusun program K3 serta
penerapannya dalam konstruksi. Berikut adalah beberapa tugas dan tanggung jawab
Tenaga Ahli K3 Konstruksi diantaranya adalah :
1. Menerapkan ketentuan peraturan perundah-undangan tentang terkait K3
Konstruksi.
2. Mengevaluasi dokumen kontrak dn metode kerja pelaksanaan konstruksi.
3. Mengevaluasi program K3.
4. Mengevaluasi prosedur dan instruksi kerja penerapan kerja penerapan ketentuan
K3.
5. Melakukan sosialisasi,penerapan dan pengawasan pelaksanaan program,prosedur
kerja dan instruksi K3 konstruksi.
6. Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan pedoman teknis
K3 konstruksi.
7. Mengevaluasi perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis K3,jika
diperlukan.
8. Mengevaluasi penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta
keadaan darurat.
d. Manajemen Konstruksi

Manajemen konstruksi berperan sebagai coordinator (interface) antara perancangan


dan pelaksanaan serta antar kontraktor. Adapun tugas lain dari manajemen konstruksi
secara garis besar adalah sebagai berikut :

1. Mengawasi jalannya pekerjaan dilapangan apakah sesuai dengan metode


konstruksi yang benar atau tidak.
2. Meminta laporan progress dan penjelasan pekerjaan tiap item dari kontraktor
secara tertulis
3. MK berhak menegur dan menghentikan jalannya pekerjaan apabila tidak sesuai
dengan kesepakatan.
4. Mengadakan rapat rutin baik mingguan maupun bulanan dengan mengundang
konsultan perencana, wakil owner dan kontraktor.
5. Berhubungan langsung dengan owner atau wakil dalam menyampaikan segala
sesuatu diproyek.
6. Menyampaikan progress pekerjaan kepada owner langsung.
7. Mengesahkan material yang akan digunakan apakah sesuai dengan spesifikasi
kontrak atau tidak.
8. Mengelola,mengarahkan dan mengkoordinasi pelaksanaan pekerjaan oleh
kontraktor dalam aspek mutu dan waktu.
9. Mengesahkan adanya perubahan kontrak yang diajukan oleh kontraktor.
10. Memeriksa gambar shop drawing dari kontraktor sebelum dimulai pelaksaan
pekerjaan.
11. Selalu meninjau ulang metode pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor agar
memenuhi syarat K3MP ( Kesehatan dan Keselamatan Kerja,Lingkungan,Mutu
dan Pengamanan ).
12. Memberikan Site Intruction secara tertulis apabila ada pekerjaan yang harus
dikerjakan namun tidak ada dikontrak untuk mempercepat jadwal.
e. Manajemen Mutu
Uraian tugas dan tanggung jawab Tenaga Ahli Sistem Manajemen Mutu Utama adalah
sebagai berikut :
1. Melaksanakan prosedur K3 dan Lingkungan ditempat kerja.
2. Mengevaluasi kerjasama dengan rekan kerja dan lingkungan social yang beragam.
3. Mengevaluasi Rencana Mutu (Quality Plan)
4. Mengevaluasi isi Daftar Simak (Check List)
5. Mengevaluasi hasil inspeksi dan pengujian (Quality Control).
6. Mengevaluasi kaji ulang pelaksanaan jaminan mutu.
7. Mengevaluasi dokumentasi dan laporan.
f. Ahli Lingkungan
Tugas dan tanggung jawab dari profesi ini antara lain adalah :
1. Tenaga Ahli ini bertanggung jawab dalam pelaksanaan pekerjaan dari mulai tahap
persiapan sampai pekerjaan selesai.
2. Membantu team leader dalam penyusunan laporan untuk setiap tahap pekerjaan.
3. Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya dalam melakukan tugas dan
tanggungjawabnya.
4. Melakukan koordinasi dan asistensi.
5. Membuat data primer dan sekunder yang diperlukan.
6. Mengidentifikasi kondisi air,tanah dan intrusi air laut.
7. Mengidentifikasi daerah-daerah rawan longsor,rawan banjir maupun rawan abrasi.
8. Menganalisa daya dukung lingkungan.
9. Menyusun rekomendasi untuk mitigasi bencana.
g. Site Enginer
Memiliki tugas memberikan bantuan dan pertimbangan teknis kepada project manager
terhadap masalah teknis yang dihadapi dilapangan,serta mengawasi pekerjaan oada
bidang masing-masing lapangan.Adapun tugas dan tanggung jawab Site Enginer adalah
sebagai berikut :
1. Mampu mengkoordinir pembuatan master schedule dan breakdown aktivitas bulanan
dan mingguan.
2. Mampu mengkoordinir pembuatan master Mampu mengkoordinir penentuan schedule
material dan persetujuan material dari owner.
3. Mampu mengkoordinir pembuatan shop drawing.
4. Mampu memaksimalkan kemungkinan pemanfaatan value engineering (VE)
5. Mampu mengkoordinir pembuatan laporan progress pelaksanaan proyek secara
periodic.
h. Ahli Jalan Rel
Uraian tugas dan tanggung jawab Tenaga Ahli Teknik Jalan Rel Utama adalah sebagai
berikut :
1. Menerapkan Sistem Manajemen Mutu,Peraturan Perundang Undangan tentang jalan
Rel, dan Sistem Manajemen K3-L
2. Membuat Rencana Umum Pembangunan Jalan Rel.
3. Melakukan kajian teknis pembangunan Jalan Rel.
4. Mengendalikan kegiatan penyelidikan geoteknik dan parameter tanah pada lintasan
Jalan rel yang akan dibangun.
5. Melakukan Analisis geometric jalan rel yang akan dibangun.
6. Memeriksa dan menetapkan Gambar Rencana dan Gambar Rencana detail Rel.
7. Memeriksa pekerjaan Persiapan Pembangunan Jalan Rel.
8. Memeriksa hasil pekerjaan Tanah.
9. Memeriksa hasil Pekerjaan Lapisan Balas.
10. Memeriksa hasil Pekerjaan Pemasangan Bantalan Jalan Rel.
11. Memeriksa hasil Pekerjaan Pemasangan Rel.
12. Memeriksa hasil Pekerjaan Wesel.
13. Melaksanakan Pemeriksaan Ulang Pembangunan Jalur Kereta Api.
14. Melaksanakan uji coba penggunaan jalan rel dan wesel.
15. Memberikan hasil perbaikan dan pera[ihan konstruksi jalan rel.
16. Membuat laporan hasil pelaksanaan pekerjaan pembangunan jalan rel.
i. Juru Gambar
Tugas dan tanggungjawab Ahli Gambar adalah sebagai berikut :
1. Menggambar / Plot Peta,Diagram dan Profil adalah pengetahuan keterampilan untuk
mampu menggambar / plot peta, diagram dan profil menggunakan titik dan elevasi
pada penampang melintang dan situasi dari hasil survey.
2. Membuat draft Gambar Rinci Bangunan, instalasi dan proyek konstruksi. Pengetahuan
tentang keterampilan untuk mamppu membuat draft gambar rinci bangunan, instalasi
dan proyek konstruksi seperti jalan raya,system drainase,tanggul dan jembatan.
3. Mengaplikasikan Sketsa Kasar Gambar,Spesifikasi dan Data Teknik adalah
pengetahuan keterampilan untuk mampu mengaplikasikan sketsa kasar
gambar,spesifikasi dan data teknik lainnya yang diperoleh dari atasan langsung.
4. Mengidentifikasi symbol-simbol yang terdapat pada survey peta topografi adalah
pengetahuan keterampilan untuk mampu mengidentifikasi symbol-simbol yang
terdapat pada survey topografi.
5. Menginput Data Topografi Hasil Survei / Rekayasa Engineer. Untuk diproses menjadi
Gambar / Peta adalah pengetahuan keterampilan untuk mampu menginput data
topografi (Hasil survey / Rekayasa Engineer),untuk proses menjadi Gambar / Peta.
6. Menginformasikan kekurangan Data Gambar Konstruksi untuk revisi gambar kepada
atasan langsung adalah pengetahuan keterampilan untuk mampu menginformasikan
kekurangan data gambar konstruksi untuk revisi gambar kepada atasan langsung.
7. Menyelasaikan, menhduplikasikan dan mendokumentasikan gambar, sesuai dengan
alat bantu dan spesifikasi yang dibutuhkan. Adalah pengetahuan keterampilan untuk
mampu menyelesaikan,menduplikasikan dan mendokumentasikan gambar,sesuai
dengan alat bantu dan spesifikasi yang dibutuhkan.
j. Juru Ukur
Uraian tugas surveyor pengukuran dan pemetaan adalah sebagai berikut :
1. Menerima tugas pengukuran dan pemetaan situasi secara teoritis.
2. Melakukan orientasi jaringan.
3. Menyiapkan alat ukut dan alat pemetaan.
4. Menyiapkan buku ukur, bahan ukur dan alat untuk pembuatan bench mark serta patok
lapangan.
5. Mengukur kerangka horizontal dan vertical.
6. Mengukur detail situasi.
7. Menghitung kordinat dan tinggi patok-patok ukur kerangka horizontal dan vertical.
8. Memetakan kerangka horizontal dan vertical sesuai skala peta.
9. Menghitung data ukuran situasi.
10. Menyempurnakan buku ukur (Pembuatan sketsa lapangan).
11. Menggambar peta situasi,sesuai skala peta.
12. Menyusun laporan.

Struktur Organisasi Kontraktor dapat digambarkan dalam skema seperti berikut :

3.4. Rencana Kerja


Yang dimaksud dengan rencana kerja adalah pembagian waktu yang terinci untuk
masing-masing tahap pekerjaan. Mulai tahap awal sampai tahap akhir yang akan
menentukan urutan pekerjaan. Dengan adanya rencana kerja akan diperoleh gambaran
secara jelasdan terperinci lingkup pekerjaan yan dilakukan.
Rencana kerja dalam suatu proyek terdiri dari :
 Time Schedule
 Kurva S
Kedua Rencana kerja tersebut saling berhubungan erat dan merupakan alat control
kelancaran proyek,sehingga dalam penyusunannya harus memperlihatkan kesesuaian satu
sama lainnya.

3.4.1 Time Schedule


Pembuatan time schedule dimaksudkan agar pengendalian pekerjaan sebuah
proyek dapat terarah baik dalam hubungannya dengan waktu atau hasil yang dicapai
sehingga dalam pelaksanaan pekerjaan mempunyai pedoman yang nyata. Disamping itu
dari pihal pengawas dakan mudah melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap
pekerjaan-pekerjaan yang sedang dilaksanakan maupun yang sudah selesai. Time
schedule ini dibuat oleh pelaksana proyek. Time schedule pada Proyek Pembangunan
Jembatan Jalur Ganda Kroya-Gombong Km 415 + 400 S/D Km.418 +700 Antara
Sumpiuh-Tambak Paket (K.17 – 04 ) dibuat dengan mempertimbangkan hal-hal yang
berpengaruh pada waktu pelaksanaan pekerjaan tersebut, keterlambatan dalam
pelaksanaan proyek ini contohnya :

1. Keterlambatan dari material yang akan digunakan.


2. Gangguan pada pemakaian peralatan yang menyebabkan pekerjaan tidak selesai tepat
waktu.
3. Sebagai pedoman pencapaian progress pekerjaan setiap waktu.
4. Sebagai pedoman untuk penentuan batas waktu.
Time schedule dibuat dalam bentuk tabel yang berisikan jenis-jenis pekerjaan
disertai dengan waktu dimulainya dengan berakhirnya jenis pekerjaan tersebut.

3.4.2 Kurva S
Kurva S merupakan grafik yang menyatukan hubungan antara bobot komulatif
kemajuan pekerjaan dalam persen dengan waktu pelaksanaan dalam satuan waktu.
Dengan adanya kurva S ini dapat diketahui dengan cepat apabila proyek mengalami
kelambatan atau kemunduran. Kurva S juga dipakai untuk menilai presentasi kerja
kontraktor sampai waktu yang ditinjau

Anda mungkin juga menyukai