ORGANISASI PROYEK
4
2.1.1 Pemilik bangunan (bouwheer/owner)
Menurut Ervianto (2005), pemilik bangunan (bouwheer/owner) adalah
pihak yang memiliki gagasan untuk membangun, baik secara perorangan
(individu) atau badan hukum seperti wakil dari suatu perusahaan atau organisasi
swasta maupun wakil suatu dinas atau jabatan.
Pemilik Proyek Pembangunan Jalan Segmen 1 Jantho – batas Aceh Jaya
adalah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dengan tugas dan
wewenang pengelolaan proyek diatur dalam suatu surat keputusan bersama.
Dalam menjalankan kewajibannya tersebut, pemimpin proyek mempunyai
tugas dan kewajiban antara lain sebagai berikut:
1. Membentuk panitia lelang yang bertugas membantu pemimpin proyek dalam
pelaksanaan pelelangan, misalnya menentukan konsultan perencana, konsultan
pengawas dan pelaksana proyek;
2. Menunjuk konsultan perencana untuk merencanakan Jalan yang akan
dibangun;
3. Mengadakan ikatan perjanjian atas nama pemilik proyek dengan konsultan
perencana, konsultan pengawas dan pelaksana disertai penandatanganan
naskah serah terima;
4. Bertanggung jawab dari segi administrasi, keuangan dan pelaksanaan fisik
proyek yang dipimpinnya sesuai dengan petunjuk operasional;
5. Memutuskan pemenang tender yang diusulkan oleh panitia lelang berdasarkan
surat keputusan dari pejabat atau instansi yang berwenang sesuai dengan
ketentuan;
6. Menyetujui dan menetapkan pembayaran termin sesuai dengan pekerjaan yang
telah dilaksanakan;
7. Bertanggung jawab atas selesainya proyek tepat pada waktunya, sesuai dengan
ketentuan dan perjanjian yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja dan
Syarat-syarat (RKS).
8. Berhak membatalkan proyek tersebut bila penawaran yang diajukan berlebihn
atau melampaui dana yang tersedia
9. Dilarang mengadakan ikatan yang mengakibatkan naiknya batas anggaran.
5
2.1.2 Konsultan perencana (consultant/designer)
Menurut Ervianto (2005), konsultan perencana (consultant/designer)
adalah badan hukum yang menerima tugas dari pemimpin proyek untuk
melaksanakan pekerjaan perencanaan (design) secara lengkap baik bidang sipil,
arsitektur dan bidang lain yang melekat erat membentuk sebuah sistem bangunan
serta memberikan saran-saran yang perlu dalam perencanaan proyek.
Tugas dan tanggung jawab dari konsultan perencana adalah:
1. Membuat uraian-uraian tentang maksud dan tujuan dari perencanaan;
2. Mengumpulkan data-data lapangan dari hasil penyelidikan dan survey
lapangan untuk perencanaan;
3. Merencanakan arsitektur konstruksi;
4. Membuat gambar perencanaan dan gambar detail konstruksi dari Jalan yang
direncanakan;
5. Menghitung konstruksi agar diperoleh suatu konstruksi yang aman dan
ekonomis;
6. Membuat syarat-syarat pelaksanaan kerja (RKS), perhitungan volume dan
perkiraan rencana anggaran biaya;
7. Mempersiapkan seluruh dokumen tender yang berisikan syarat-syarat khusus
(bestek dan gambar bestek), petunjuk pelelangan, daftar alat dan bahan serta
perkiraan waktu pelaksanaan proyek;
8. Memberikan penjelasan tentang gambar konstruksi pada waktu memberikan
penjelasan pekerjaan.
9. Menyediakan dokumen proyek dan menyerahkan kepada pemimpin proyek
yang nantinya akan dijadikan dokumen tender.
6
dan memperoleh hasil yang dikehendaki. Pengawas berhak memberi petunjuk
kepada pelaksana jika diperlukan sehingga pelaksanaan pekerjaan berjalan lancar.
Dalam melaksanakan tugasnya, pengawas bertanggung jawab kepada
pemimpin proyek. Pengawas berhak memberikan saran dan petunjuk kepada
pelaksana (pemborong/kontraktor) jika dirasa perlu, agar pelaksanaan pekerjaan
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan di dalam RKS. Petunjuk yang
diberikan mencakup bidang teknis dan administratif. Konsultan pengawas pada
Proyek Pembangunan Jalan Segmen 1 Jantho – batas Aceh Jaya adalah
PT. Sarana Multi Daya.
Tugas dan tanggung jawab pengawas dalam pelaksanaan proyek adalah
sebagai berikut :
7
proyek setelah dinyatakan pemenang dalam tender. Kontraktor pelaksana pada
Proyek Pembangunan Jalan Bukit Segmen 1 Jantho – batas Aceh Jaya ini adalah
PT. Karya Konstruksi.
8
segitiga. Untuk lebih jelasnya hubungan kerja antar unsur-unsur organisasi
tersebut dapat dilihat Gambar 2.1
Pimpinan Proyek
Pengawas Perencana
= Garis perintah
Pelaksana
= Garis konsultasi
9
hubungan kerja, sebaliknya antara perencana dan pengawas terdapat hubungan
garis konsultasi
2.2.2 Hubungan kerja secara hukum
Kedudukan masing-masing pihak secara hukum adalah sama dan terikat
dalam kontrak. Oleh karena itu seluruh pihak harus menjalankan tugas dan
fungsinya sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati bersama. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.2
Pengawas Pelaksana
(Direksi) (Contractor)
2. 3 Pelaksanaan Pelelangan
10
benar-benar mampu serta memenuhi syarat administratif, teknis dan finansial
(keuangan) untuk melaksanakan proyek tersebut.
Penentuan pelaksanaan proyek pada dasarnya dilakukan dengan cara :
1. Pelelangan umum yaitu, pelelangan yang dilakukan secara terbuka dengan
pengumuman secara luas melalui media massa atau papan pengumuman resmi
untuk penerangan umum, sehingga masyarakat luas dunia usaha yang
berminat dapat mengikutinya.
2. Pelelangan terbatas yaitu, pelelangan untuk pekerjaan tertentu yang dilakukan
di antara pemborong/rekanan yang dipilih dari pemborong/rekanan yang
tercatat dalam Daftar Rekanan Mampu (DRM) sesuai dengan bidang usaha
ruang lingkupnya atau klasifikasi kemampuannya.
3. Penunjukan langsung yaitu, pelaksanaan pekerjaan bangunan maupun
pengadaan barang/jasa tanpa melalui pelelangan umum atau pelelangan
terbatas, yang dilakukan dengan membandingkan sekurang-kurangnya tiga
penawar yang tercantum dalam Daftar Rekanan Mampu (DRM) dan
melakukan negosiasi penawaran secara teknis dan administrasif serta
perhitungan harga yang dapat dipertanggung jawabkan.
11
pelaksana pekerjaan pada proyek Pembangunan Jalan Segmen 1 Jantho – batas
Aceh Jaya kota Jantho.
2. 4 Tenaga Kerja
Tenaga kerja pada proyek ini merupakan gabungan antara tenaga kerja ahli
dan tenaga kerja biasa,tenaga kerja lokal yang berasal dari daerah setempat dan
juga gabungan dari luar daerah aceh sesuai kebutuhan dan keahlian. Para pekerja
dikepalai oleh seorang kepala tukang yang bertanggung jawab kepada pelaksana.
Waktu kerja dilakukan pada hari senin sampai dengan minggu kecuali hari jum’at
adalah jadwal libur kegiatan proyek.kontraktor.
2. 5 Penjadwalan Proyek
12
maka penulis ditempatkan di lapangan sebagai mahasiswa Kerja Praktek (KP)
selama 2 bulan terhitung mulai 22 Oktober 2018 sampai dengan 22 Desember
2018
Data Proyek pada Pembangunan Jalan Segmen 1 Jantho – Batas Aceh Jaya
(OTSUS ACEH) adalah sebagai berikut:
1. Nama Proyek : Pembangunan Jalan Segmen 1 Jantho-batas Aceh
Jaya
2. Lokasi Proyek : Gampong Siron Krueng, kecamatan Kuta Cot
Glie, Kabupaten Aceh Besar
3. Nomor Kontrak : 03 - AC/BANG/PUPR/APBA/2018
4. Tanggal Kontrak : 29 Juni 2018
5. Biaya Kontrak : Rp. 24.247.475.000,-
6. Sunber Dana : APBA - OTSUS ACEH
7. Perencana : Dinas PUPR
8. Pengawas : PT. Sarana Multi Daya
9. Pelaksana : PT. Karya Konstruksi
10. Tahun Anggaran : 2018
11. Jangka Waktu Pelaksanaan : 6 Bulan
13
14