Anda di halaman 1dari 29

BAB III

MANAJEMEN PROYEK

3.1 Pengertian Manajemen Proyek

Manajemen proyek merupakan suatu usaha untuk mengatur dan mengelola sumber daya
(pekerja, material, mesin atau alat, dana dan metode) yang digunakan selama
penyelenggaraan proyek agar tujuan kegiatan bisa tercapai tepat sasaran, tepat waktu,
tepat biaya, dan tepat kualitas serta kuantitas.

Manajemen proyek merupakan hal yang penting dalam suatu kegiatan pelaksanaan
sebuah konstruksi. Semakin baik manajemen dalam suatu proyek maka semakin baik
pula hasil dari kegiatan konstruksi tersebut.Secara umum Manajemen adalah suatu
proses/teknik untuk mencapai tujuan secara optimal, sedangkan Proyek adalah suatu
rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.

Tahapan Manajemen Konstruksi terdiri atas 4 tahap yang dikenal dengan POAC

( Planning, Organizing, Actualing, Controling).

1. Planning ( Perencanaan)

Pada tahapan ini dilakukan antisipasi tugas serta kondisi yang ada dengan tujuan yang
akan dicapai dengan menentukan kebijakan pelaksanaan diantaranya: program yang
akan dilakukan, jadwal pelaksanaan, prosedur pelaksanaan, dan operasi alokasi biaya
serta sumber daya yang digunakan.

2. Organizing (Pengorganisasian)

Pada Tahapan ini dilakukan identifikasi serta pengelompokan jenis-jenis item


pekerjaan, menentukan wewenang dan tanggungjawab pada masing-masing unsur
organisasi.

1
3. Actualing ( Pelaksanaan)

Tahapan ini adalah implementasi dari perencanaan yang telah ditetapkan, dengan
dilakukannya tahapan pekerjaan baik secara fisik maupun nonfsik sehingga tercapainya
tujuan dari awal.

4. Controling (Pengendalian)

Tahapan ini dilakukan untuk memastikan apakah aturan yang telah ditetapkan telah
dicapai dengan optimal dan efisien dengan menimalisir penyimpangan yang terjadi.

Unsur- unsur yang terdapat dalam Manajemen Proyek ialah :

1) MAN (Sumber Daya Manusia).

2) Machine (Peralatan).

3) Materials (Bahan).

4) Money (Uang).

5) Metode (Cara Kerja).

Keuntungan manajemen proyek antara lain :

1) Pengendalian yang lebih baik terhadap finansial, fisik dan sumber daya manusia.

2) Hubungan kerja sama dengan semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan
proyek yang makin baik.

3) Waktu pengembangan yang lebih singkat, minimal tepat waktu.

4) Biaya yang seoptimal mungkin dan ekonomis

5) Kualitas yang lebih tinggi dan realibilitas yang meningkat.

6) Batas keuntungan yang lebih tinggi.

7) Produktifitas yang meningkat.

2
8) Koordinasi internaal yang lebih baik.

9) Moral pekerja yang lebih baik.

10) Zero accident.

11) Semua proses pelaksanaan proyek berjalan lancar dan juga mendapat
dukungan dari masyarakat sekitar.

3.2 Sistem hubungan kerja pelaksana proyek

3.2.1 Hubungan Kontrak

Hubungan kerja sama yang dilakukan dengan kontrak antara pihak-pihak


yang terlibat atau hubungan kontrak antara 2 pihak atau lebih yang terlibat
kerjasama. Kontrak merupakan kesepakatan secara sukarela antara 2 pihak yang
mempunyai kekuatan hukum. Kesepakatan ini dicapai setelah satu pihak
menerima penawaran yang diajukan oleh pihak lain untuk melakukan sesuatu
sebagaimana yang tercantum dalam penawaran.

3.2.2 Hubungan Fungsional

Hubungan yang dilaksanakan sehubung dengan fungsi dari setiap pihak


atau hubungan yang sesuai fungsi masing – masing pihak yang terlibat dalam
proyek, contohnya hubungan antara konsultan perencana dan kontraktor.

Berfugsi sebagai pelaksana konstruksi, konsultan perencana sudah tidak


berfungsi. Bila pada saat pelaksanaan konstruksi terdapat masalah yang
berkaitan dengan perencanaan penyelesaian masalah tergantung hubungan
kerjasama (kontrak) antara pemilik dengan konsultan perencana dan pemilik
dengan kontraktor. Hanya jika ada masalah design dan proses pelaksanaan
konstruksi, konsultan perencana bias dipanggil berperan serta mencari solusi.

Adapun penjelasan hubungan dari ketiga unsur utama pengelola


pelaksanaan proyek tersebut adalah sebagai berikut :

3.2.3 Hubungan Antara Pemilik (Owner) dan Kontraktor

3
Hubungan kerja antara pemilik Rumah Susun ASN Universitas Andalas Padang
dengan kontraktor pelaksana PT. Kana Harapan Jaya adalah hubungan kerja
yang bersifat kontraktual dan fungsional. Kedua belah pihak diikat dengan
kontrak, dimana kontraktor berkewajiban menjalankan semua pekerjaan yang
tertulis dalam kontrak sesuai dengan spesifikasi dan gambar rencana. Pemilik
proyek memperoleh pelaksanaan proyek yang sebaik-baiknya tepat waktu
dengan harga yang ekonomis.

Dalam pelaksanaan proyek, kontraktor dapat melakukan koordinasi kepada


pemilik proyek, dan mengusulkan perubahan desain berikut metode pelaksanaan
dan perhitungannya, jika dianggap perencanaan awal kurang tepat ataupun jika
ada pekerjaan yang dianggap perlu dalam penyelesaian proyek yang belum ada
dalam kontrak. Kontraktor berhak atas jasa yang harus diterimanya dari
Pemilik sesuai dengan kontrak yang telah ditandatangani.

3.2.4 Hubungan Pemilik Proyek (Owner) Dengan Konsultan Manajemen


Konstruksi

Konsultan Manajemen Konstruksi yang ditunjuk oleh pemilik proyek


diikat dengan suatu ikatan kerja (kontrak kerja), antara lain berisikan kewajiban
dari konsultan Manajemen Konstruksi untuk melaksanakan tugas yang diberikan
pemilik dengan baik dan penuh tanggung jawab.

Dalam melaksanakan tugasnya apabila konsultan Manajemen Konstruksi


menemui permasalahan pekerjaan yang dilaksanakan kontraktor maka
konsultan manajemen yang berperan sekaligus sebagai konsultan pengawas
mengkoordinasikan kepada pemilik proyek dan pemilik proyek dapat
mengambil suatu keputusan pemecahan masalah. Dalam proyek ini, yang
bertindak langsung sebagai manajemen konstruksi adalah PT. Cipta Multi Kreasi

3.2.5.Hubungan Konsultan Manajemen Konstrusi Dengan Kontraktor


Hubungan Konsultan Manajemen Konstruksi (PT. Cipt Multi Kreasi)
dengan Kontraktor (PT. Kana Harapan Jaya) adalah hanya sebatas hubungan
fungsional dalam pelaksanaan pekerjaan dimana konsultan berhak menyetujui /

4
menolak sesuatu bahan / material dan kontraktor wajib mematuhinya bila tidak
menyimpang dari kontrak yang telah disepakati.

Adapun antara konsultan manajemen konstruksi dengan kontraktor


melakukan hubungan fungsional dimana konsultan manjemen melakukan
pengawasan, pengendalian dan koordinator sesuai dengan spesifikasi dan
gambar yang mengikat kepada kontrak masing-masing,sedangkan kontraktor
menjalankan tugasnya sesuai dengan kontrak dan bestek yang ada.

3.2.6.Hubungan Kontraktor dengan Subkontrakor

Hubungan antara kontraktor dengan Sub Kontraktor terdapat suatu garis


koordinasi pekerjaan yang terikat oleh kontrak kerja antara keduanya. Sub
Kontraktor harus menyediakan kebutuhan kontraktor pelaksana dengan
memenuhi syarat kualitas maupun kuantitas. Antara kontraktor pelaksana
dengan subkontraktor pendukung terdapat suatu kontrak kerja tersendiri. Dalam
hal ini, kontraktor pelaksana dapat memberikan perintah kepada sub kontraktor.

3.3 Managemen Pelaksanaan Proyek ( Struktur Organisasi Lapangan Beserta Job


Description)
Struktur organisasi proyek atau lapangan merupakan suatu struktur gambaran secara
sistematis dari serangkaian hubungan tanggung jawab, kedudukan dan jalur informasi
dengan keahlian dibidang masing-masing dalam rangka mewujudkan suatu tujuan
proyek.
Adapun tujuan dibentuknya struktur organisasi proyek atau lapangan adalah untuk
mengatur dan mendistribusikan tenaga kerja dalam pelaksanaan proyek secara
profesional, sehingga unsur-unsur yang terkait dalam proyek dapat bekerja secara
efektif dan efisien untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Dalam hal penyusunan struktur organisasi proyek dilapangan harus memperhatikan
kemampuan dan keahlian para staff, hal ini bertujuan agar penyusunan struktur
organisasi tersebut sesuai dengan yang diharapkan, sehingga semua aktifitas dapat
berjalan sesuai dengan jalur-jalur yang telah ditetapkan.
Penyusunan struktur organisasi dalam pelaksanaan suatu proyek mempunyai
keuntungan antara lain :

5
a. Alat pembagi tugas antar masing–masing yang terlibat dalam kegiatan.
b. Koordinasi masing–masing unit kegiatan dapat berjalan dengan lancar.
c. Alat penempatan tenaga ahli sesuai dengan spesialisasi.
d. Alat pengawasan pimpinan terhadap bawahan dapat dilakukan dengan
mudah.
e. Membantu manager dalam proses pengambilan keputusan.
f. Wadah dan alat pelaksanaan proses manajemen dalam mencapai tujuan.
3.3.1 Struktur Organisasi Kontraktor Dan Job Description
Untuk kelancaran dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan, kontraktor pelaksana
membentuk struktur organisasi di lapangan. Struktur organisasi tersebut diharapkan
tidak terjadi tumpang tindih antara tugas dan tanggung jawab, sehingga semua
permasalahan yang timbul dapat ditanggulangi secara menyeluruh, terpadu, dan tuntas
dalam mencapai efisiensi kelancaran pekerjaan, waktu, dan biaya yang seminimal
mungkin.Pada proyek Pembangunan Rumah Susun ASN Universitas Andalas Padang ini secara
umum memiliki struktur organisasi yang baku dan wajib terbentuk sebagai salah satu syarat
administrasi sebagai kontraktor yang harus dipenuhi.
Pada setiap unsur kegiatan membutuhkan koordinasi sehingga struktur organisasi kontraktor
dibentuk sedemikian rupa demi kelancaran interaksi antar pekerja. Dalam setiap elemen
pekerja memiliki job desk masing-masing namun harus terjalin koordinasi karena masing–
masing job desk dipengaruhi dan membengaruhi jobdesk lain.
Secara umum tugas dan wewenang masing–masing elemen pekerja yang membentuk
satu kesatuan organisasi mulai dari strata tertinggi sampai terendah.

6
1) Project Manager / Kepala Proyek
Project Manager adalah seorang yang memimpin suatu proyek.
Project Manager bertugas mewakili perusahaan untuk semua urusan yang
berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan dalam proyek. Bertindak sebagai
Project Manager ini adalah bapak Andrik Sugiarto.
Tugas Project Manager antara lain :
1. Merencanakan, menyusun, dan membuat struktur organisasi proyek
sesuai dengan kebutuhan proyek.
2. Memimpin pelaksanaan pekerjaan dan memberikan tugas pekerjaan
kepada staf, sesuai bidang keahlian masing-masing staf.
3. Memimpin dan menghadiri rapat-rapat koordinasi di lapangan.
4. Memotivasi dan memastikan semua staff menjalankan tugasnya sesuai
dengan job description yang diberikan.
5. Mempertanggung jawabkan seluruh pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
6. Mengambil tindakan dan memberi penyelesaian terhadap permasalahan
kegiatan pekerjaan yang timbul, untuk kelancaran jalannya pekerjaan.
2) Safety, Healthy and Environment Officer / Koordinator SMK
Safety, Healthy and Environment Officer adalah orang yang ditunjuk
oleh project manager untuk melaksanakan kebijakan Keselamatan, Kesehatan
Kerja dan Lingkungan (K3) di suatu proyek dan bertanggung jawab langsung
terhadap Safety & Healthy Officer. Safety & Healthy Officer memiliki tugas
dan tanggung jawab antara lain:
1 Menyiapkan dokumen-dokumen safety pada tahap tender pelaksanaan
K3.
2 Membuat surat kebijakan K3.
3 Membuat struktur organisasi K3.
4 Menyiapkan peraturan safety, spanduk, poster, kotak obat, sarana safety,
alat pemadam api ringan (APAR), alat perlindungan diri (APD), dan
erection procedure.
5 Melaksanakan kegiatan safety seperti safety tool box meeting
6 Membuat laporan safety seperti laporan kecelakaan, laporan investigasi
dan penilaian K3 sub-kontraktor.

7
3) Site Engineering Manager / Koordinator Teknik
Koordinator Teknik merupakan wakil dari Pimpinan Proyek yang
bertugas membantu Pimpinan Proyek dalam mengendalikan jalannya proyek
di lapangan. Koordinator Engineering membawahi dari Staf Teknik dan
Drafter.Koordinator Engineering bertanggung jawab kepada Pimpinan
Proyek yang mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
1. Menyeleksi dan menyimpan semua data dan dokumen yang diperlukan.
2. Melaksanakan kegiatan seleksi supplier.
3. Melaksanakan kegiatan pembelian barang, jasa mandor.
4. Melaksanakan maintenance alat berat.
5. Pemilihan subkontraktor.
6. Mengelola dan membuat shop drawing.
7. Membuat contract review pekerjaan tambah kurang.
8. Membuat as built drawing dan perencanaan biaya pemeliharaan.
9. Mengelola dokumetasi proyek.
10. Perencanaan metode pelaksanaan (construction method).
11. Perencanaan gambar kerja (shop drawing).
12. Perencanaan mutu (quality plan).
13. Perencana jadwal pelaksanaan (master schedule), jadwal bahan (material
schedule), jadwal peralatan (equipment schedule), dan jadwal tenaga
kerja (labor schedule).
4) Site Administration Manager / Koordinator Administrasi
Site Administration Manager mempunyai tugas mengawasi seluruh
pekerjaan dan juga barang yang di gunakan di dalam proyek apakah telah
sesuai dengan kontrak yang ada. Seperti menghitung pemakaian barang yang
sudah digunakan serta mengevaluasi cashflow proyek tiap bulannya.
Koordinator administrasi bertanggung jawab kepada Pimpinan
Proyek. Koordinator administrasi mempunyai tugas dan tanggung jawab
antara lain :
1. Membuat laporan harian dan mingguan.
2. Menghitung jumlah pemakaian bahan di proyek

8
3. Perencanaan dan pengendalian biaya konstruksi
5) Site Operation Manager / Koordinator Pelaksana
Koordinator Pelaksana adalah wakil dari pimpinan proyek yang
bertugas membantu pimpinan proyek dalam mengendalikan jalannya
pekerjaan konstruksi di lapangan. Koordinator Pelaksana bertanggung jawab
kepada pimpinan proyek yang memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain
:
1. Membuat Rencana Mingguan pelaksanaan proyek.
2. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan perencanaan baik teknis maupun
keuangan sebagaimana disiapkan oleh unit engineering
3. Mengkoordinasikan para pelaksana proyek yang ada di bawah
koordinasinnya.
4. Membina dan melatih keterampilan para staff, tukang, dan mandor.
5. Monitoring aktifitas di lapangan.

6) Quality Control

Kualitas bangungan yang baik merupakan harapan pemilik proyek


yang diamanatkan kepada kontraktor, oleh karena itu diperlukan seorang staf
quality control pada struktur organisasi kontraktor untuk memastikan setiap
item pekerjaan di proyek mampu diproduksi dengan kualitas maksimal sesuai
dengan standar perusahaan akan kualitas produk bangunan.
Quality control bertanggung jawab kepada Project Engineering
Manager yang mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain :
1. Membuat permintaan untuk pemeriksaan atau pengetesan barang untuk
intern kontraktor maupun bersama dengan konsultan pengawas atau
owner untuk memastikan material yang akan digunakan sudah sesuai
dengan kriteria yang diinginkan pemilik proyek bangunan.
2. Membuat surat teguran atau menegur secara langsung kepada pelaksana,
sub-kontraktor atau mandor apabila terjadi penyimpangan dalam
pelaksanaan atau pengadaan material yang mempengaruhi mutu hasil
pekerjaan di lapangan.

9
3. Melakukan pengecekan terhadap material yang akan didatangkan
maupun yang sudah ada di proyek untuk memberi status kepada bahan
bangunan tersebut apakah ditolak atau diterima setelah melihat kualitas
bahan.
4. Mengikuti jalannya pelaksanaan pembangunan sehingga setiap
penyimpangan dalam pelaksanaan yang dapat mengurangi mutu
pekerjaan dapat dicegah.
5. Melakukan pengecekan apakah pelaksana pekerjaan dilapangan sudah
sesuai dengan gambar pelaksanaan atau shop drawing.
6. Membuat laporan dan data-data yang dibutuhkan perusahaan yang
berhubungan dengan pekerjaan quality control pada proyek.

7) Surveyor

Tugas surveyor secara umum berhubungan dengan pengukuran


bangunan dan menerjemaahkan bentuk dan ukuran gambar kedalam
pelaksanaan konstruksi bangunan.
Maka tugas dan tanggung jawab bagian surveyor antara lain:

1. Menentukan titik-titik batas area proyek.


2. Membaca gambar dengan melihat bentuk dan ukuran bangunan untuk
diaplikasikan di lapangan.
3. Menentukan elevasi kedalaman galian pondasi dan lantai basement.
4. Menentukan as bangunan untuk mencari lokasi titik tiang pancang.
5. Marking atau menentukan as kolom gedung.
6. Menghitung ketinggian elevasi cor kolom beton agar pas untuk menaruh
balok dan plat lantai.
7. Pengecekan kedataran elevasi kolom dan balok.
8. Marking posisi pekerjaan arsitektur

10
8) Asisten surveyor

Tugas dari asisten surveyor yaitu :

1. Membantu kegiatan surveyor dan pengukuran diantaranya pengukuran


topografi lapangan dan melakukan penyusunan dan penggambaran data-
data lapangan

2. Mencatat dan mengevaluasi hasil pengukuran yang telah dilakukan


sehingga dapat meminimalisir kesalahan dan melakukan tindak koreksi
dan pencegahannya

3. Mengawasi survey lapangan yang dilakukan kontraktor untuk


memastikan pengukuran dilaksanakan dengan akurat yang telah
mewakili kuantitas untuk pembayaran sertifikat bulanan untuk
pembayaran terakhir

4. Mengawasi pelaksanaan staking out, penetapan elevasi sesuai dengan


gambar rencana

5. Melakukan pelaksanaan survey lapangan dan penyelidikan serta


pengukuran tempat-tempat lokasi yang akan dikerjakan terutama untuk
pekerjaan

6. Melaporkan dan bertanggung jawab hasil pekerjaan ke surveyor

9) Pelaksana (STR dan ARS)

Adapun tugas dari pelaksana yaitu :

1. Mengatur dan mengawasi pekerjaan struktur dan arsitektur agar sesuai


dengan metoda pelaksanaan dan urutan pekerjaan yang telah ditentukan

2. Membuat schedule pelaksanaan, target, dan langkah-langkah


pelaksanaan lapangan untuk mandor yang selanjutnya akan diberikan
kepada tukang

11
3. Mengontrol pekerjaan yang dilakukan oleh mandor agar hasil pekerjaan
(sipil, finish) dapat tecapai sesuai standar yang telah ditentukan oleh
perusahaan baik dalam hal kualitas dan target waktu

4. Membuat rencana kerja harian

5. Membantu GSP sipil dan arsitektur mengontrol pemakaian material agar


tidak melebihi rencana awal atau RAPK yang telah ditentukan

10) Pelaksana MEP

Tugas dari pelaksana MEP, yaitu :

1. Mengatur dan mengawasi pekerjaan mekanikal, elektrikal, dan plumbing


(MEP) agar sesuai dengan metode pelaksanaan dan urutan pekerjaaan
yang telah ditentukan

2. Membuat schedule pelaksanaan, target, dan langkah-langkah


pelaksanaan pekerjaan lapangan untk mandor yang selanjutnya akan
diberikan kepada tukang

3. Mengontrol pekerjaan yang dilakukan oleh mandor agar hasil pekerjaan


MEP dapat tercapai sesuai standar yang telah ditentukan oleh perusahaan
baik dalam hal kualitas dan target waktu

4. Membuat rencana kerja harian

5. Membantu GSP MEP mengontrol pemakaian material agar tidak


melebihi rencana awal atau RAPK yang telah ditentukan

11) Pengendalian Operasi Proyek (POP)

a. Membuat laporan kinerja Proyek dimulai dari pengumpulan data,


proses negosiasi, dan pembuatan SPK.
b. Melakukan pengendalian biaya proyek (seperti upah, bahan, subkont,
alat, dan BTL) sesuai dengan RAPK.

12
c. Memberikan peringatan atau pemberitahuan kepada tim proyek apabila
ada masalah seperti penggunaan bahan berlebihan serta melakukan
efisiensi pemakaian bahan saat terjadi overuse
d. Melakukan perhitungan sisa pekerjaan yang real dan aktual berdasarkan
laporan kinerja perbulan
e. Mengontrol dan memeriksa persediaan bahan dan barang di gudang.
f. Melakukan pengawasan penggunaan material dan bahan di proyek.
g. Melakukan monitoring terhadap volume pekerjaan subkontraktor di
lapangan agar tidak melebihi volume yang direncanakan
h. Menginput rincian data pembiayaan (pembuatan SPK, opname biaya)
proyek ke PCCS setiap hari. Sebagai bahan acuan ketika merencanakan
budget
i. Melakukan control dan mengawal proses transaksi di proyek dari hulu
sampai dengan hilir
j. Melakukan review dan evaluasi spesifikasi yang tertuang di dalam
kontrak
k. Melakukan evaluasi dan komparasi biaya untuk pemenuhan RAPK

12) Peralatan

a. Menyiapkan hal-hal yang digunakan untuk persiapan pelaksanaan


proyek dan penunjang proyek (infrastruktur, listrik kerja, air kerja,
panel, lampu kerja)
b. Melaksanakan fungsi pengawasan dari fasilitas dan peralatan kerja
yang digunakan untuk persiapan pelaksanaan proye
c. Melakukan perawatan, pengecekan dan pemeliharaan fasilitas dan
alat-alat proyek sehingga semua peralatan dapat berfungsi dengan baik
saat digunakan dan selama umur proyek
d. Mengoperasikan dan memobilisasi semua fasilitas, peralatan dan
instalasi sesuai dengan keperluan pelaksanaan pekerjaan di lapangan
e. Membuat skema instalasi alat kerja sesuai dengan installation plan
yang disiapkan oleh SEM

13
f. Melakukan pengamanan, perbaikan dan penyimpanan peralatan di
proyek serta membuat data inventaris peralatan yang ada di proyek
g. Memberikan informasi mengenai alternatif penggunaan peralatan agar
mendapatkan harga yang lebih efisien dan ekonomis

13) Asisten Peralatan

a. Menyiapkan hal-hal yang digunakan untuk persiapan pelaksanaan


proyek dan penunjang proyek (infrastruktur, listrik kerja, air kerja,
panel, lampu kerja)
b. Melakukan perawatan, pengecekan dan pemeliharaan fasilitas dan
alat-alat proyek sehingga semua peralatan dapat berfungsi dengan baik
saat digunakan dan selama umur proyek
c. Mengoperasikan dan memobilisasi semua fasilitas, peralatan dan
instalasi sesuai dengan keperluan pelaksanaan pekerjaan di lapangan
d. Melakukan pengamanan, perbaikan dan penyimpanan peralatan di
proyek serta membuat data inventaris peralatan yang ada di proyek

14) Logistic

Logistic adalah suatu bagian profesi yang ada dalam rangkaian struktur
organisasi proyek dengan tugas penandatanganan, penyimpanan dan
penyaluran material atau alat proyek ke bagian pelaksana lapangan.

Adapun tugas dari logistic, yaitu :

1. Memastikan pengiriman barang sesuai jadwal yang ditentukan


sebelumnya serta memastikan bahwa proses penyimpanan barang
dilakukan dengan metode yang tepat

2. Memonitor kedatangan barang serta melakukan stock opname terhadap


material/ barang di gudang terhadap jumlah yang terpakai

3. Melakukan pengadaan barang non material di proyek

14
4. Melakukan klarifikasi kepadaa supplier terkait spesifikasi dan ukuran
barang non material

5. Memonitor pengadaan barang impor dan mendiskusikan permasalahan


yang terjadi terkait hal tersebut kepada SEM

.Membuat aplikasi SPP ( Surat Permintaan Pemesanan) untuk


permintaan barang

15) Asisten logistic

Tugas dari asisten logistic, yaitu :

1. Menyediakan dan mengatur tempat penyimpanan material yang sudah


didatangkan ke area proyek sehingga dapat tertata rapi dan terkontrol
dengan baik jumlah pendatangan dan pemakaiannya

2. Membuat label keterangan pada barang yang disimpan untuk


menghindari kesalahan penggunaan akibat tertukar dengan barang lain.

3. Melakukan pencatatan keluar masuknya barang serta bertanggung jawab


atas penatangan dan ketersediaan material yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan pembangunan.

4. Mengelola persediaan barang dalam jumlah yang cukup pada waktu


material tersebut diperlukan dengan biaya termurah serta memenuhi
persyaratan mutu spesifikasi bahan dalam kontrak konstruksi.

5. Berkoordinasi dengan pelaksana lapangan dan bagian teknik proyek


mengenai jumlah dan schedule pendatangan bahan yang dibutuhkan pada
masing-masing waktu pelaksanaan pembangunan.

15
16 Staff Engineering

Tugas dari Staff Engineering, yaitu :

1. Melakukan review desain dan memberikan usulan perubahan desain


yang meliputi perubahan metode pelaksanaan dan mengganti cara kerja
kepada owner

2. Melakukan monitoring pelaksanaan struktur dan perhitungan konstruksi


setiap harinnya serta membuat laporan harian, mingguan, dan bulanan
dari hasil temuan saat monitoring tersebut

3. Membantu PM dalam melakukan monitoring produksi tepat waktu sesuai


schedule yang telah disepakati dalam kontrak kerja serta mencari solusi
yang tepat apabila terjadi hambatan/ keterlambatan di lapangan

4. Membantu PM dalam menjaga mutu dan kualitas produk proyek sesuai


dengan standar yang diberlakukan perusahaan

5. Bersama dengan GSP, mengendalikan pemakaian material, bahan, dan


alat sesuai dengan RAPK

6. Melakukan review dan mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan dalam


kontrak kerja baik pada pihak I (owner) maupun pihak ke III (sub-
kontraktor)

7. Melaksanakan value engineering terhadap perencanaan dan pelaksanaan


proyek

16
17. Drafter

Tugas dari drafter, yaitu:

1. Membuat gambar dari seluruh bagian-bagian bangunan dari suatu proyek


yang mengacu pada gambar forcon (for construction)

2. Membuat dan melakukan perbaikan shop drawing apabila terdapat revisi


dari pihak owner

3. Membaut asbuilt drawing ketika seluruh shop drawing bagian bangunan


dalam satu proyek setelah selesai dibuat. Asbuilt drawing merupakan
laporan seluruh shop drawing yang dibuat untuk suatu proyek yang
diserahkan saat akhir proyek

4. Melakukan komparasi antara gambar kontrak dan gambar kerja serta


membuat komposit drawing.

18. Staff umum

1. Membantu dan melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh staff


administrasi

2. Melaksanakan penyelenggaraan administarsi umum

3. Menyusun dan mengawasi tugas serta kewajiban office boy

4. Bertanggung jawab kepada Site Administration Manager

17
3.3.2 Struktur Organisasi Konsultan pengawas ( managemen konstruksi) Dan
Job Description

STRUKTUR ORGANISASI
KONSULTAN MANAJEMEN KONTRUKSI
PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN ASN UNIVERSITAS ANDALAS

DIREKTUR UTAMA
PT. CIPTA MULTI KREASI

Team Leader
Welman Fedri, S.T.,M.T

Ahli Teknik Bangunan Gedung Ahli Arsitektur Ahli Elektrikal Ahli K3 Konstruksi
Lucky Eko Prihandaru, S.T Kasmedi Jaya, S.T Satria Teguh Sangkuti, S.T Sugeng Sarwono, S.T

Inspector Sipil Inspector Arsitek Inspector M.E Inspector K3


Junaidi, S.T Dandi Kurniawan, S.T Aris Widiantoro, S.T Dedi Rino Putra, S.T

Administrasi
Annisa Utami, S.T

Gambar 3.4. Struktur Organisasi Konsultan MK


(Sumber : Data Proyek)

Pihak yang bertindak sebagai konsultan manajemen konstruksi adalah :

PT. Cipta Multi Kreasi berdasarkan kontrak


No.06/FisRusunASN,Unand/SATKER.PNP-SB/2021

Dimana tugas konsultan manajemen konstruksi meliputi :

18
1. Menyiapkan sebuah team yakni manajemen konstruksi yang terdiri dari :
b. Team Leader
c. Ahli Arsitektur
d. Ahli Sipil /Struktur
e. Ahli Mekanikal
f. Ahli Elektrikal
g. Ahli K3 Konstruksi
h. Inspektor Arsitek
i. Inspektor Makanikal/Elektrikal
j. Inspektor K3 Konstruksi
k. Staf administrasi (operator komputer).
2. Pengawasan konstruksi
3. Review design perencanaan
4. Memeriksa dan menandatangani laporan harian, mingguan dan shop drawing As
Built drawing, memeriksa approval material, BOQ dan RKS
5. Membuat justifikasi teknik terhadap perubahan pekerjaan.
6. Membuat laporan mingguan, laporan bulanan, laporan akhir
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Pesonil :
a. Tenaga Ahli

1. Tugas dan Tanggung Jawab Team Leader

a) Meneliti dan mempelajari dokumen kontrak pelaksanaan pekerjaan.

b) Memimpin dan mengkoordinasi pelaksanaan kegiatan pekerjaan.

c) Bertanggung jawab terhadap pengawasan pekerjaan secara keseluruhan.


Mulai dari tahap review perencanaan sampai dengan serah terima kedua
pekerjaan konstruksi.

d) Mengkoordinasikan tenaga ahli untuk menyelesaikan permasalahan -


permasalahan teknis agar proyek berjalan sesuai kontrak.

e) Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang berkaitan dalam


pelaksanaan pekerjaan.

19
f) Memberikan opini-opini positif untuk kemajuan pekerjaan kepada
kontraktor.

g) Mengkoordinasikan rapat bulanan dalam persetujuan progress.

h) Bertindak tegas,tepat dan akurat dalam mengambil keputusan pada tingkat


kritis.

i) Melakukan kajian hasil pekerjaan staf dilapangan berdasarkan laporan-


laporan.

2. Tugas dan Tanggung Jawab Ahli Struktur

a) Bertanggung jawab kepada team leader.

b) Sebagai penanggung jawab teknis tertinggi pelaksanaan pengendalian


rencana desain struktur dalam konstruksi.

c) Bertanggung jawab atas hasil evaluasi dan koreksi rencana desain struktur
yang dihasilkan oleh perencana struktur.

d) Bertanggung jawab atas hasil evaluasi dan koreksi gambar shop drawing
struktur yang diajukan oleh kontraktor.

e) Bertanggung jawab atas hasil evaluasi dan koreksi gambar as built drawing
struktur yang diajukan oleh kontraktor.

f) Melakukan koordinasi antar bidang/disiplin secara internal dalam organisasi


tim konsultan MK.

g) Bertanggung jawab atas kualitas & kuantitas implementasi di lapangan untuk


bidang struktur bangunan.

3. Tugas dan Tanggung Jawab Ahli Arsitektur

a) Bertanggung jawab kepada team leader.

b) Sebagai penanggung jawab teknis tertinggi pelaksanaan pengendalian


rencana desain arsitektur & landscape dalam konstruksi/pelaksanaan.

20
c) Bertanggung jawab atas hasil evaluasi dan koreksi rencana desain arsitektur
dan landscape yang dihasilkan oleh perencana arsitektur.

d) Bertanggung jawab atas hasil evaluasi dan koreksi gambar shop drawing
arsitektur dan landscape yang diajukan oleh kontraktor.

e) Bertanggung jawab atas hasil evaluasi dan koreksi gambar as built arsitektur
dan landscape yang diajukan oleh kontraktor.

f) Melakukan koordinasi antar bidang/disiplin secara internal dalam organisasi


tim konsultan MK.

g) Bertanggungjawab atas perhitungan (kualitas & kuantitas) hasil kemajuan


pekerjaan di lapangan untuk bidang arsitektur bangunan dan landscape.

4. Tugas Tanggung Jawab Ahli Elektrikal

a) Bertanggung jawab kepada team leader.

b) Sebagai penanggung jawab teknis tertinggi pelaksanaan pengendalian rencana


desain elektrikal dalam konstruksi.

c) Bertanggung jawab atas hasil evaluasi dan koreksi rencana desain elektrikal
yang dihasilkan oleh perencana mekanikal.

d) Bertanggung jawab atas hasil evaluasi dan koreksi gambar shop drawing
elektrikal yang diajukan oleh kontraktor.

e) Bertanggung jawab atas hasil evaluasi dan koreksi gambar as built elektrikal
yang diajukan oleh kontraktor.

f) Melakukan koordinasi antar bidang/disiplin secara internal dalam organisasi


tim konsultan MK.

a. Bertanggung jawab atas perhitungan (kualitas & kuantitas) hasil kemajuan


pekerjaan di lapangan untuk bidang elektrikal bangunan.

5. Tugas dan Tanggung Jawab Ahli Mekanikal

a) Bertanggung jawab kepada team leader.

21
b) Sebagai penanggung jawab teknis tertinggi pelaksanaan pengendalian dan
pengawasan pekerjaan elektrikal di lapangan.

c) Mewakili team leader dalam rapat – rapat koordinasi mingguan bidang


mekanikal di lapangan.

d) Mengkoordinasikan pelaksanaan pengawasan pekerjaan mekanikal yang


dilakukan oleh inspektor/pengawas mekanikal.

a. Melakukan koordinasi antar bidang/disiplin secara internal dalam organisasi


tim konsultan MK.

b. Bertanggung jawab atas perhitungan (kualitas & kuantitas) hasil kemajuan


pekerjaan di lapangan untuk bidang mekanikal bangunan.

6. Tugas Tanggung Jawab Ahli K3 Konstruksi

a) Bertanggung jawab kepada team leader.

b) Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan terkait


K3 konstruksi.

c) Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi.

d) Merencanakan dan menyusun program K3.

e) Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3.

f) Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan program,


prosedur kerja dan instruksi kerja K3.

g) Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan pedoman


teknis K3 konstruksi.

h) Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis K3.

i) Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta


keadaan darurat.

22
Dari uraian tugas masing-masing dapat disimpulkan bahwa semua bertugas
membantu team leader dalam mengevaluasi usulan material yang diajukan
oleh kontraktor pelaksana, memeriksa gambar shop drawing dan dapat
dijadikan petunjuk kepada perencana dalam hal penyesuaian-penyesuaian
terhadap penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di lapangan, namun tidak
terbatas pada hal-hal sebagai berikut :

1) Mempersiapkan petunjuk teknis dari setiap item pengawasan untuk jadi


pedoman dalam pengawasan pekerjaan.

2) Inspeksi secara teratur ke lokasi pekerjaan untuk melakukan monitoring


kondisi pekerjaan dan melakukan perbaikan-perbaikan agar pekerjaan dapat
direalisasikan sesuai dengan ketentuan dan persyarat-an yang telah ditentukan.

3) Mengadakan pengawasan mutu yang dibutuhkan dan kegiatan-kegiatan


yang berkaitan dengan uji laboratorium terhadap objek yang sedang
dikerjakan.

4) Secara khusus harus ikut serta dalam pengukuran ”opname” pekerjaan


pada kegiatan serah terima lokasi pekerjaan, persiapan pembayaran termin,
persiapan perubahan kontrak, dan persiapan serah terima hasil pekerjaan.

5) Inspeksi secara teratur ke lokasi pekerjaan untuk melakukan monitoring


dan evaluasi agar pekerjaan dapat direalisasikan sesuai dengan ketentuan dan
persyaratan yang telah ditentukan.

6) Mengkoordinir penyusunan foto dokumentasi, laporan bulanan, laporan


akhir yang melampirkan dokumen hasil uji laboratorium, laporan hasil
pengukuran dan back-up data, dan kemudian mengkoordinasikannya dengan
unsur terkait.

b. Tenaga Pendukung

1. Tugas dan tanggung jawab inspektor arsitektur

a) Memberikan bantuan pengawasan kepada ahli arsitektur.

23
b) Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan peyelenggaraan program
pembangunan proyek pekerjaan pengawasan.

c) Bersama-sama kontraktor membantu dan mengoreksi shop drawing dan as-


build drawing .

d) Memantau peyampaian pelaporan pembangunan kepada team leader.

e) Melakukan konsolidasi laporan penanggung jawab kegiatan dan pengawas


bangunan dalam setiap bulannya.

f) Memberikan saran penanganan apabila ada permasalahan, serta alternatif


tindak lanjut penanganannya kepada penyelenggara kegiatan di lapangan.

g) Melakukan dokumentasi foto-foto pelaksana.

2. Tugas dan Tanggung Jawab Inspektor Sipil

a) Memberikan bantuan pengawasan kepada ahli struktur.

b) Membantu ahli struktur dalam mengolah data - data perkembangan progress


lapangan harian secara kualitatif maupun kuantitatif untuk disusun dalam
bentuk laporan mingguan dan bulanan.

c) Mendampingi ahli struktur dalam rapat - rapat evaluasi harian maupun


mingguan.

d) Berkoordinasi dengan inspektor/pengawas struktur dalam pelaksanaan


pengawasan harian pekerjaan struktur di lapangan.

e) Melakukan koordinasi antar bidang/disiplin secara internal dalam organisasi


tim konsultan mk.

f) Bertanggung jawab atas sistem pelaporan kemajuan pekerjaan di lapangan


untuk bidang struktur.

3. Tugas dan Tanggung Jawab Inspektor Mekanikal / Elektrikal

a) Bertanggung jawab kepada ahli mekanikal / elektrikal.

24
b) Membantu ahli mekanikal/elektrikal dalam mengolah data - data
perkembangan progress lapangan harian secara kualitatif maupun kuantitatif
untuk disusun dalam bentuk laporan mingguan dan bulanan.

c) Mendampingi ahli mekanikal/elektrikal dalam rapat - rapat evaluasi harian


maupun mingguan.

d) Memberi masukan untuk membuat rencana pelaksanaan pekerjaan

e) Melakukan koordinasi antar bidang/disiplin secara internal dalam organisasi


tim konsultan MK.

f) Mengawasi memantau dan mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan sub


kontraktor

g) Memeriksa hasil pelaksanaan pekerjaan pada bidangnya sesuai shop drawing,


spesifikasi teknis yang dipersyaratkan dan manajemen mutu yang diharapkan

h) Bertanggung jawab atas sistem pelaporan kemajuan pekerjaan di lapangan


untuk bidang mekanikal / elektrikal.

4. Tugas dan Tanggung Jawab Inspektor K3 Konstruksi

a) Bertanggung jawab kepada ahli K3 konstruksi

b) Mendampingi Ahli K3 Kontruksi dalam rapat - rapat evaluasi harian maupun


mingguan.

c) Memberi masukan untuk membuat rencana pelaksanaan pekerjaan

d) Melakukan koordinasi antar bidang/disiplin secara internal dalam organisasi


tim konsultan MK.

e) Mengawasi memantau dan mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan sesuai


prosedur kerja dan instruksi kerja K3.

f) Bertanggung jawab atas sistem pelaporan kemajuan pekerjaan di lapangan


untuk bidang K3 konstruksi.

5. Tugas dan Tanggung Jawab Tenaga Administrasi / Komputer

25
a) Melayani kegiatan surat menyurat yang berkaitan dengan pekerjaan.

b) Membantu terhadap akomodasi-akomodasi umum para tenaga ahli.

c) Membantu para tenaga ahli dibidang keuangan, pertanggung jawaban, dan


sebagainya.

d) Membantu terhadap akomodasi-akomodasi umum para tenaga ahli.

e) Merekap laporan-laporan proyek (harian, mingguan, bulanan dan laporan


akhir proyek), arsip dan transmittal dokumen proyek.

f) Membuat rekaman dokumen sesuai dengan Sistem Manajemen Integrasi


Perusahaan.

g) Menyimpan brosur-brosur, contoh material, buku garansi, buku petunjuk


operasional dll.

h) Mengarsip surat-surat masuk dari Owner,MK,Perencana dan mitra kerja


maupun mengarsip notulen rapat dengan owner dan intern.

6. Tugas dan Tanggung Jawab Supir

a) Memeriksa kelengkapan kendaraan seperti rem, oli, lampu, air radiator, ban
dan bahan bakar supaya dalam kondisi siap pakai.

b) Mengantarkan tenaga ahli dan tenaga pendukung dalam melaksana-kan tugas


sesuai dengan arahan.

c) Memperbaiki kerusakan kecil kendaraan agar dapat berfungsi deng-an baik.

d) Membersihkan mobil.

e) Melakukan service dan pergantian suku cadang yang sudah rusak di bengkel.

7. Tugas dan Tanggung Jawab Office Boy/Kurir

a) Membersihkan dan merapikan meja,kursi,komputer dan perlengkap-an


lainnya.

b) Mengirim/mengambil dokumen antar bagian.

26
c) Melayani permintaan pengetikan surat-surat, fotokopi/faksimili.

d) Membelikan dan menyiapkan makan dan minum karyawan.

e) Membereskan piring, gelas, & perlengkapan makan siang karyawan.

f) Mengambil,membereskan gelas minum,perlengkapan makan/minum


karyawan.

27
28
29

Anda mungkin juga menyukai