TUGAS AKHIR
Oleh :
Alfin Fahlevi
2017210201
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga berkat ketekunan, keuletan dan kerja keras penulis
mampu menyelesaikan tugas akhir ini. Teriring shalawat dan salam penulis sampaikan
kepada baginda Rasul nabi Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari zaman
kebodohan ke zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di Institut
Teknologi Padang, guna memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Fakultas Teknik di
Institut Teknologi Padang. Pada tugas akhir ini panulis mengambil judul “Pendugaan
Erosi Dengan Metode USLE Pada DAS Air Dingin”
Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan
arahan serta masukan dari berbagai pihak yang sangat membantu penulis dalam
penyelesaian tugas akhir ini, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar -
besarnya kepada :
1. Bapak Ir. Drs. H. Maizir M.T, selaku pembimbing yang telah membimbing
dalam Penyelesaian Tugas Akhir ini sampai selesai.
2. Bapak Ir. Ahmad Refi, M.T, selaku penguji sekaligus narasumber yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan masukan dan saran.
3. Bapak Drs. Nofrizal S.T., M.T , selaku penguji sekaligus narasumber yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan masukan dan saran.
Penulis
UCAPAN TERIMA KASIH
1. Allah SWT yang telah rahmat, hidayah, dan kesehatan yang diberikan kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
2. Orang tua tercinta yang telah banyak memberikan doa dan dukungan kepada
penulis secara moril maupun material hingga Tugas Akhir ini dapat selesai.
3. Rekan-rekan TSB yang telah membantu dan menemani dalam mengerjakan
Tugas Akhir ini.
4. Rekan-rekan Asratek tak kenal lelah memberi semangat dalam menyelesaikan
Tugas Akhir ini.
5. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan Tugas Akhir ini
yang tidak bisa penulis sebutkan semuanya.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu dengan senang hati penulis menerima kritikan dan saran yang bersifat
membangun, demi kesempurnaan tugas akhir ini. Penulis berharap agar tugas akhir ini
dapat bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya dan untuk orang banyak pada
umumnya
LEMBARAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR.......................................................III
LEMBARAN PENGESAHAN PENGUJI..................................................................IV
PERNYATAAN KEASLIAN ISI TUGAS AKHIR.....................................................V
ABSTRAK.....................................................................................................................VI
KATA PENGANTAR................................................................................................VIII
UCAPAN TERIMA KASIH........................................................................................IX
DAFTAR ISI...................................................................................................................X
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................XII
DAFTAR TABEL......................................................................................................XIII
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................XIV
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG...................................................................................................................... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................. 2
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN............................................................................................................... 2
1.4 MANFAAT PENELITIAN............................................................................................................... 2
1.5 BATASAN MASALAH................................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................3
2.1 DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS).........................................................................3
2.2 ANALISA HIDROLOGI.................................................................................................................. 3
2.3.1 Penentuan Hujan Kawasan.............................................................................3
2.3.2 Analisa Frekuensi Curah Hujan.....................................................................5
2.3.3 Intensitas Curah Hujan...................................................................................6
2.3.4 Waktu Konsentrasi..........................................................................................6
2.3.5 Metode SCS Untuk menghitung Hujan Efektif................................................7
2.3 EROSI................................................................................................................................................ 8
2.3.1 Faktor yang Mempengaruhi Erosi..................................................................9
2.3.2 Pendugaan Erosi...........................................................................................10
2.3.3 Klasifikasi Tingkat Bahaya Erosi..................................................................12
2.4 PENELITIAN SEJENIS.................................................................................................................. 12
BAB III METODOLOGI PENELITIAN....................................................................34
3.1 TINJAUAN UMUM....................................................................................................................... 34
3.2 LOKASI PENELITIAN................................................................................................................. 34
3.3 DATA YANG DIGUNAKAN...................................................................................................... 34
Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan satu kesatuan ekosistem yang unsur-
unsur utamanya terdiri atas sumberdaya alam tanah, air dan vegetasi serta sumberdaya
manusia sebagai pemanfaat sumberdaya alam tersebut. DAS di beberapa tempat di
Indonesia memikul beban amat berat sehubungan dengan tingkat kepadatan
penduduknya yang sangat tinggi dan pemanfaatan sumberdaya alamnya yang intensif
sehingga terdapat indikasi belakangan ini bahwa kondisi DAS semakin menurun
dengan meningkatnya kejadian tanah longsor, erosi dan sedimentasi, banjir, dan
kekeringan. Disisi lain tuntutan terhadap kemampuannya dalam menunjang sistem
kehidupan, baik masyarakat di bagian hulu maupun hilir demikian besarnya (Susanto,
2012).
Erosi dapat terjadi karena sebab alami maupun karena aktivitas manusia.
Penyebab alami erosi antara lain karateristik hujan, kemiringan lereng, tanaman
penutup, dan kemampuan tanah untuk menyerap dan melepas air ke dalam lapisan
tanah dangkal. Erosi yang disebabkan oleh aktivitas manusia umumnya disebabkan
oleh adanya penggundulan hutan, kegiatan pertambangan, perkebunan, dan
perladangan (Suriawiria, 2003).
Salah satu cara untuk memprediksi besaran erosi adalah dengan metode USLE.
Metode USLE (Universal Soil Loss Equation) digunakan untuk memprediksi besar
laju erosi dan tingkat bahaya erosi pada DAS Air Dingin.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Seberapa besar erosi yang terjadi di tahun 2011-2020 pada DAS Air Dingin.
2. Bagaimana klasifikasi tingkat erosi pada DAS Air Dingin di tahun 2011-
2020
Diharapkan dapat digunakan sebagai data pembantu atau data pembanding pada
penelitian serupa dan di lokasi penelitian yang sama.
1. Untuk mengetahui tentang pendugaan erosi dengan metode USLE pada
DAS air dingin.
2. Meningkatkan ilmu pengetahuan khususnya tentang analisis pendugaan
erosi dengan metode USLE sehingga menjadi inspirasi dalam penelitian
lebih lanjut.
3. Diharapkan dapat digunakan sebagai data pembantu atau data
pembanding pada penelitian serupa dan di lokasi penelitian yang sama.
2.2.2Pengelolaan DAS
Dari data curah hujan yang dimiliki, diperlukan analisa frekuensi curah
hujan untuk menentukan atau memperkirakan besar hujan menggunakan periode
ulang tertentu. Dari analisa frekuensi akan didapatkan kemungkinan tinggi curah
hujan yang terjadi pada periode ulang T tahun.
Sri Harto (1993) menyebutkan bahwa analisis IDF memerlukan analisis
frekuensi dengan menggunakan seri data yang diperoleh dari rekaman data
hujan. Dalam statistik dikenal empat macam distribusi frekuensi yang banyak
digunakan dalam hidrologi, yaitu distribusi Normal, Log Normal, Gumbel dan
Log Person III.
Masing-masing mempunyai sifat yang khas, sehingga data curah hujan
harus diuji kecocokannya dengan sifat statistik masing-masing distribusi
tersebut. Pemilihan metode analisa frekuensi tergantung syarat yang dipenuhi
pada tabel dibawah ini :
Tabel 2. 1 Parameter Statistik
No. Distribusi Syara
t
Cs ≈ 0
1. Normal Ck ≈ 3
Intensitas curah hujan adalah tinggi atau kedalaman air hujan per satuan
waktu. Metode Mononobe digunakan sebagai metode perhitungan intensitas
curah hujan, karena data curah hujan yang ada adalah data curah hujan harian
(Joesron Loebis, 1992). Adapun persamaan yang digunakan seperti berikut :
R24 24 2
I
24 Tc( ) 3
.................................................................................................... (2.1)
Keterangan :
I = Intensitas Curah Hujan
R24 = Curah Hujan Maksimum dalam 24 jam
Tc = Waktu Konsentrasi (jam)
2.3.4Waktu Konsentrasi
Waktu konsentrasi adalah waktu yang terjadi bila mana curah hujan pada
titik terjauhdari daerah pengalirantiba dan mengkonsentrasi pada titik yang
ditinjau, dimana debit banjir dari suatu perhitungan intensitas curah hujan rata-
rata mencapai debit maksimum (Menurut Hendi Haryadi,(2006)
Rumus menentukan waktu konsentrasi sebagai berikut :
[ ]
2 0,385
0,87 x L
Tc= ................................................................................. (2.2)
1000 xS
Keterangan :
Ts = Waktu Konsentrasi (jam)
L = Panjang Lintasan (km)
S = Kemiringan
The Soil Conservation Service (SCS, 1972, dalam Chow 1988) telah
mengembangkan metode untuk menghitung hujan efektif dari hujan deras,
dalam bentuk persamaan berikut :
Pe =¿ ¿....................................................................................... (2.3)
Dimana :
2.3 Erosi
Erosi terjadi karena adanya interaksi dari faktor iklim, tanah, topografi,
vegetasi dan aktifitas manusia terhadap sumber daya alam (Arsyad, (2010).
5. Manusia
Kepekaan tanah terhadap erosi dapat diubah oleh manusia menjadi
lebih baik atau lebih buruk. Pembuatan teras-teras pada tanah yang berlereng
curam merupakan pengaruh baik manusia karena dapat mengurangi erosi.
2.3.2Pendugaan Erosi
2 II 15-60 Ringan
4 IV 180-480 Berat
Dalam penulisan laporan tugas akhir memerlukan metode atau tahapan penulisan
untuk mendapatkan hasil yang baik dan optimal mengenai debit dan volume sedimen
yang berada pada sungai batang air dingin kota Padang. Adapun data pendukung yang
di perlukan untuk menyusun tugas akhir ini berupa data primer dan data sekunder yang
akan di analisa untuk mencari perubahan tata guna lahan akibat debit dan di sungai
batang air dingin.
3.2 Lokasi Penelitian
Secara astronomis DAS Air Dingin terletak pada koordinat 100° 23' 35" -
100° 30' 36" BT dan 0° 43' 31" -0° 50' 45" LS. Lokasi penelitian merupakan
DAS yang terletak di sebelah utara Kota Padang dengan batas wilayah yaitu
diutara dengan DAS Kandis Kota Padang, Selatan dengan DAS Kuranji Kota
Padang, Timur dengan DAS Air Dingin bagian tengah Kota Padang, dan Barat
dengan Kabupaten Solok (Gambar 1).
2. Analisis Erosi
Mulai
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Distribusi
Probalitas Data
Sendimentas
i
Tidak
Check Kesimpula
n dan
Saran
Selesai
BAB IV
Daerah aliran sungai Batang Air Dingin memiliki luas wilayah 122.06 km 2
atau 12206 ha meliputi hutan, perumahan warga, perkebunan warga. Dilihat dari
kondisi hidrologi sungai Batang Air Dingin merupakan sungai utama dari DAS
Batang Air Dingin yang terletak di Kota Padang. DAS Batang Air Dingin
berbatasan langsung dengan DAS Batang Kuranji, DAS Batang Anai, dan DAS
Indragiri dan bermuara di Samudera. Hindia.
Tabel 4. 1 Luas Pengaruh Stasiun Hujan Terhadap DAS Batang Air Dingin
Stasiun Luas (Km2) Koefisien Thiessen %
Berdasarkan peta jenis tutupan lahan dapat diketahui DAS Batang Air Dingin
memiliki banyak jenis tutupan, antara lain :
Tabel 4. 7 Perhitungan Curah Hujan Untuk Debit Banjir Dengan Metoda Gumbel
No Periode Xr Sd K XT
4
4.1
4.2
4.3 Analisa Perkiraan Besarnya Erosi dengan metode USLE
𝐸𝑎 = 𝑅 ∗ 𝐾 ∗ 𝐿𝑆 ∗ 𝐶 ∗ 𝑃
Diamana :
𝐸𝑎 = Banyaknya tanah tererosi per satuan luas dan per satuan waktu (ton/ha/tahun)
R = Faktor erosivitas hujan
K = Faktor erodibilitas tanah
LS = Faktor panjang-kemiringan lereng
C = Faktor pengelolaan tanaman
P = Faktor Konservasi Praktis
4
4.1
4.2
4.3.1 Faktor erosivitas hujan menggunakan metode SCS (R)
Pada metoda USLE, prakiraan besarnya erosi adalah dalam kurun waktu per
tahun (tahunan), dan dengan demikian angka rata-rata factor R dihitung dari data
curah hujan tahunan sebanyak mungkin untuk menghitung erosivitas hujan
menggunakan metode SCS maka digunakan rumus sebagai berikut :
( P−0,2 S )2
Pe=
P+ 0,8 S
Dimana :
Pe = Kedalaman hujan efektif (mm)
P = Kedalaman hujan (mm)
S = Retensi potensial maksimum air olehtanah (mm)
Maka untuk contoh perhitungan pada tahun 2011 adalah sebagai berikut :
( P−0,2 S )2
Pe=
P+ 0,8 S
( 188,7−0,2 x 85 )2
Pe= =117,0257 mm
188,7+0,8 x 85
Untuk perhitungan tahun selanjutnya dilakukan dengan cara yang sama
dan ditabelkan pada table dibawah ini :
4
4.1
4.2
4.3.2 Faktor Erobilitas Tanah (K)
Berdasarkan hasil analisis laboratorium dari Balai Pengkajian Teknologi
Bertani (BPTP) Sumatra Barat untuk menentukan nilai erodibilitas
menggunakan metode clay ratio (Wang, 2013), jenis tanah pada lokasi
penelititan yaitu Alluvial. Maka didapatkan koefisien dari erodibilitasnya adalah
0,47.
Faktor
No Jenis Tanah
K
1 Latosol Coklat kemerahan dan litosol 0,43
2 Latosol kuning kemerahan dan litosol 0,36
3 Komplek mediteran dan litosol 0,46
4 Latosol kuning kemerahan 0,56
5 Grumosol dan andosol 0,2
6 Alluvial 0,47
7 Regosol 0,4
(Sumber : Pengolahan Data, 2023)
1
LS = L 2 (0,00138 S 2+ 0,00965 S+ 0,0138)
Dimana :
LS = Panjang Lereng (m)
S = Kemiringan Lereng
LS = 25,870,5 (0,00138 x 0,002152 +0,00965 x 0,00215+ 0,0138)
LS = 9,24
Kemiringan Nilai
Kelas Lereng Lereng LS
I 0-8 0,4
II 8-15 1,4
III 15-25 3,1
IV 24-40 6,8
V >40 9,5
(Sumber : Pengolahan Data)
Nilai C 0,061
(Sumber : Pengolahan Data, 2023)
Nilai P 0,544
(Sumber : Pengolahan Data, 2023)
a. Perhitungan USLE
Untuk perhitungan USLE pada tahun 2011-2020 dapat dilihat pada
table dibawah ini :
Tabel 4.14 Analisa Erosi dengan Metoda USLE
Tahu
R K LS A C P Erosi Aktual
n
117,0256
2011 5 0,47 1,4 12206 0,061 0,544 2,54329594
108,8172
2012 3 0,47 1,4 12206 0,061 0,544 2,364903848
126,3432
2013 6 0,47 1,4 12206 0,061 0,544 2,745793808
102,6790
2014 1 0,47 1,4 12206 0,061 0,544 2,231503263
91,39283
2015 1 0,47 1,4 12206 0,061 0,544 1,986222796
162,1813
2016 4 0,47 1,4 12206 0,061 0,544 3,5246559
103,4775
2017 3 0,47 1,4 12206 0,061 0,544 2,248857297
113,1535
2018 5 0,47 1,4 12206 0,061 0,544 2,459144405
78,60589
2019 7 0,47 1,4 12206 0,061 0,544 1,708326826
110,6915
2020 5 0,47 1,4 12206 0,061 0,544 2,405638225
Jumlah (Ton) 24,21834231
Rata -Rata (Ton) 2,421834231
(Sumber : Pengolahan Data, 2023)
Erosi
Kelas Bahaya
No (ton/m3 Keterangan
Erosi
)
1 I <15 Sangat Ringan
2 II 15-60 Ringan
3 III 60-80 Sedang
4 IV 180-480 Berat
5 IV >480 Sangat Berat
4
4.1
4.2
Distribusi ukuran butir-butir tanah untuk tanah yang tidak mengandung butiran
4.2
4.3
Perhitungan analisis ukuran butiran
a. Berat benda uji
Hitungan berat kering contoh tanah yang diperiksa
W
Wd=
1+w
Diaman W = berat basah contoh tanah yang diperiksa = kadar air tanah
P= ( 100.000
W
x
G−1 )
G
(R−1)
Percent Finer, %
70
60
50
40
30
20
10
0
10 1 0.1 0.01 0.001
Grain Diameter, mm
Gravel = 0,00 %
Sand = 71,20 %
C
Silt/Clay = 28,80
C =
% =(D )2c/(D
u 30 10
D10 D30 D60 D60/D10 x D60)
1.
2.
3.
4.
4.1
4.2
4.3
4.3.1
4.3.2
4.3.3
4.3.4
4.3.5
4.3.6
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis dan pembahasan yang penulis teliti tentang debit dan erosi pada
das batang Air Dingin, maka penulis dapat menyimpulkan :
5.2 Saran
Setalah menganalisis erosi yang terjadi pada DAS Air dingin, maka saran yang
dapat penulis kemukakan yaitu sebagai berikut :
1. Diharapkan adanya pencegahan dan rehabilitasi tanah yang sudah rusak, oleh
pemerintah setempat.
2. Dikerenakan penulis menganalisis data yang ada melalui sumber penelitian
terdahulu disarankan untuk menganalisis langsung dengan menggunakan
aplikasi GIS dan survey langsung ke lapangan.
3. Diharapkan adanya penelitian lebih lanjut mengenai sedimentasi pada DAS Air
Dingin.
DAFTAR PUSTAKA
Allen,V., Rusnam, Feri. A., & Herdianto, R. (2019). Analisi Perubahan Penggunaan
Lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Air Dingin Dan Dampaknya Terhadap Aliran
Permukaan.
Arsyad, S. 2010. Konservasi Tanah dan Air. Buku. IPB Press. Bogor. 396p.
Asdak, C. 2014. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Cetakan Keenam,
Gajah Mada University Press, Yog yakarta.
Loebis, J. (1992). Banjir Rencana untuk Bangunan Air. Departemen Pekerjaan Umum,
Jakarta.
Putra, A., Triyatno, Syarief, A., & Hermon, D. (2018). Penilaian Erosi Berdasarkan
Metode Usle Dan Arahan Konservasi Pada Das Air Dingin Bagian Hulu Kota Padang-
Sumatera Barat Aprizon Putra, Triyatno, Azhari Syarief, Dedi Hermon. Jurnal Geografi,
10(1), 1–13.
Saputri, N. (2018). Perencanaan Konstruksi SABO DAM Pada Sungai Batang Air
Dingin Koto Pulai Kota Padang. Universitas Andalas.
Sismanto. 2009. Analisa Lahan Kritis Sub DAS Riam Kanan DAS Barit, Jurnal
Aplikasi, 6(1) : 1907-753X.
Strand, R.I. and Pemberton, E.L. (1982) Reservoir Sedimentation. U.S. Bureau of
Reclamation, Denver.
Supirin, (2001). Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Andi Offset. Yogyakarta.
Sutapa, I. (2010). Analisis Potensi Erosi Pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Di Sulawesi
Tengah, Universitas Tadulaku
Suriawiria, U., 2003 Mikrobiologi Air, Bandung, Penerbit Alam
Susanto, I.W, 2012 Konservasi Wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Guna
Mendukung Pembangunan Wilayah DAS Berkelanjutan
Wang, B., Zheng, F., Römkens, M.J.M & Darboux F. (2013). Soil erodibility for
water erosion: A perspective and Chinese experiences. Geomorphology,187, pp.1-
10.
Wischmeier, W.H. dan Smith, D.D. 1978. Predicting Rainfall Erosion Losses. A
Guide to Consevation Planning Agricultural Handbook No. 537. USDA,
Washington, D.C.
Yuliana, Silvya, 2008, Kajian Ulang Hidrologi, Buku Ajar Fakultas Teknik
Universitas Indonesia, Jakarta.