Diajukan sebagai Tugas Akhir dalam Rangka Penyelesaian Studi Sarjana pada
Program Studi Teknik Lingkungan
DISUSUN OLEH :
Skripsi
Sebagai Salah Satu SyaratUntuk Mencapai
Gelar Sarjana Teknik
Program Studi
Teknik Lingkungan
Kepada
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas karunia dan
akhir ini dengan judul Analisis Tingkat Pencemaran Logam Hg (Air Raksa)
di Pantai Losari Makassar. Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat
yang diajukan untuk menyelesaikan studi pada Fakultas Teknik Jurusan Sipil
Selama pelaksanaan penelitian dan penulisan tugas akhir ini penulis telah
banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang
Alhasan Albaar, dan Alhusen Albaar atas doa dan semangat yang
diberikan.
4. Dr. Ir. Muhammad Arsyad Thaha, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik
iii
5. Dr. Ir. Hj. Sumarni Hamid Aly, M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik
6. Andi Subhan Mustari, S.T., M.T., Riswal K. S.T., M.T., dan Ir. Syafruddin
masukan.
Universitas Hasanuddin.
10. Teman-teman yang telah membantu selama pengerjaan tugas akhir ini
Lisa, Feby, Azwar, Sultan, Jepi, Jumran, Kak Atun, Ina, Ira, Nabil, Kiki,
12. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan selama
Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan Ibu, Bapak dan Teman
Teman dengan berlipat ganda. Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih belum
sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kepada para pembaca kiranya
iv
tugas akhir ini. Akhir kata penulis berharap semoga Tugas Akhir yang sederhana
ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan semua pihak yang
memerlukannya.
Penulis
v
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................vi
ABSTRAK .....................................................................................................................xii
ABSTRACT ..................................................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Pencemaran ..................................................................................................II-1
vi
2. Penggunaan Hg Dalam Bidang Industri ........................................... II-19
A. Kesimpulan ................................................................................................ V -1
B. Saran ........................................................................................................... V -2
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Baku Mutu Air Laut Untuk Wisata Bahari ............................................. II-22
Tabel 2.2 Batas Maksimum Cemaran Logam dalam Pangan .................................. II-31
Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Parameter Fisika, Kimia dan Logam Hg ................... IV-1
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
Gambar 4.8 Grafik parameter DO ....................................................................... IV-11
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A. Data Hasil Analisis Suhu, pH, Salinitas, DO, TSS Hg di perairan Pantai
Losari Makassar
xi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas perairan Pantai Losari
di Kota Makassar. Metode sampling yang digunakan adalah area sampling, pada
tiga outlet limbah sebagai stasiun penelitian yang mewakili beberapa wilayah
pengambilan sampel. Masing-masing stasiun terdapat 3 titik. Adapun pengukuran
parameter fisika-kimia yang dilakukan yaitu Suhu, pH, Salinitas, DO, dan TSS
serta logam Hg. Selain itu terdapat juga biota laut yang diteliti untuk menganalisis
biokonsentrasi logam Hg yang terdapat pada biota laut. Hasil penelitian
menunjukan bahwa perairan Pantai Losari telah tercemar dengan rata-rata
konsentrasi pada stasiun 1 sebesar 0,0053 mg/l, stasiun 2 sebesar 0,0031 mg/l,
sedangkan pada stasiun 3 sebesar 0,0024 mg/l. Berdasarkan KEPMENLH No.51
Tahun 2004 bahwa baku mutu air untuk wisata bahari adalah 0,002 mg/l nilai ini
menunjukan bahwa perairan Pantai Losari telah tercemar. Sedangkan untuk biota
laut seperti ikan, kerang, udang dan makrobentos telah tercemar dengan nilai > 1
berdasarkan perhitungan biokonsentrasi faktor.
Kata Kunci : Pencemaran Pantai Losari, Efek Toksik Hg, Pencemaran Biota
Laut.
xii
ABSTRACT
This research aims to examine the quality of Losari Coast waters of
Makassar City. The area sampling method is used as the method of sampling in
this research on three waste outlets as research stations that representing some
regions of sampling. Each station has three points. As for the measurement of
physical-chemical parameters performed, they are Temperature, pH, Salinity, DO
and TSS as well as Hg. In addition, there is also marine biota studied in order to
analyze the bioconcentration of Hg contained on marine biota. The result of this
research showed that the Losari Coast waters has been tainted by an average
concentration at station 1 amounted 0,0053 mg/l, station 2 amounted 0,0031 mg/l,
while station 3 amounted 0,0024 mg/l. According to KEPMENLH No. 51 Year
2004, the water quality standards for marine tourism is 0,002 mg/l this value
indicates that the Losari Coast waters are polluted meanwhile for marine biota
such as fish, shellfish, shrimp, and macrobenthos have been contaminated with a
value > 1 based on the calculation of bioconcentration factors.
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berasal dari limbah industri dan rumah tangga (Widowati dkk, 2008).
kualitas bahkan perusakan ekosistem itu sendiri serta berdampak lanjut terhadap
memang sudah tidak bisa dihindarkan lagi dari aktivitas produksi-produksi pabrik
penggunaan bahan kimia tersebut ternyata membawa implikasi yang cukup serius
yaitu pada masalah sisa produksi yang biasa disebut sebagai limbah. Pembuangan
I-1
limbah industri secara langsung akan dapat menyebar ke air, udara dan tanah
Pencemaran atau polusi adalah suatu kondisi yang telah berubah dari
bentuk asal pada keadaan yang lebih buruk. Pergeseran bentuk tatanan dari
kondisi asal pada kondisi yang lebih buruk ini dapat terjadi sebagai akibat
masukan dari bahan-bahan pencemar atau polutan. Bahan polutan tersebut pada
umumnya mempunyai sifat racun atau toksik yang berbahaya bagi organisme.
Toksisitas atau daya racun dari polutan itulah yang kemudian menjadi pemicu
sungai, sehingga laut akan menjadi tempat terkumpulnya zat-zat pencemar yang
dibawa oleh aliran air. Banyak industri atau pabrik yang membuang limbahnya ke
sungai tanpa penanganan atau pengolahan limbah terlebih dahulu serta limbah
domestik yang berasal dari rumah tangga, perhotelan, rumah sakit, dan industri
yang terbawa oleh air sisa-sisa pencucian akan terbuang ke saluran drainase dan
masuk ke kanal dan selanjutnya terbawa ke pantai. Sebagian larut dalam air,
serta manusia. Pencemaran laut secara langsung maupun tidak langsung dapat
disebabkan oleh pembuangan limbah ke dalam laut, dimana salah satu bahan
I-2
pencemar utama yang terkandung dalam limbah adalah logam berat yang beracun
pelepasan logam berat oleh limbah domestik, industri dan aktivitas manusia
karena bersifat toksik jika dalam jumlah besar dan dapat mempengaruhi berbagai
laut banyak jenisnya, diantaranya yang cukup banyak adalah Cd dan Pb. Kedua
logam tersebut bergabung bersama dengan Hg sebagai the big three heavy metal
yang memiliki tingkat bahaya tertinggi pada kesehatan manusia. Tragedi penyakit
Minamata di Jepang pada tahun 1955-1960 akibat pencemaran air raksa atau
logam berat merkuri yang berasal dari limbah industri plastik yang dibuang ke
dalam perairan. Kandungan Hg dalam ikan di sekitar Teluk Minamata sebesar 924
ppm yang kemudian dikonsumsi oleh masyarakat yang mengakibatkan 110 orang
Merkuri (Hg) yang merupakan salah satu unsur logam berat yang paling
berbahaya dan beracun yang dapat membahayakan bagi kehidupan baik itu bagi
I-3
manusia maupun makhluk hidup lainnya. Dampak yang ditimbulkan dari akibat
Makassar merupakan salah satu kota besar yang sektor industrinya sedang
Opu terdapat toko-toko emas. Setiap industri tentu saja menghasilkan limbah baik
industri skala kecil maupun skala besar. Dalam pembentukan amalgam guna
menangkap dan memisahkan butiran emas dari batuan pada produksi perhiasan
Pantai Losari. Kemudian polutan yang masuk ke perairan akan larut dalam air,
masuk ke dalam jaringan tubuh organisme laut. Hal inilah yang mendasari
Pantai Losari Makassar dilakukan dengan sampel yang akan dianalisis adalah air
dan biota laut agar masyarakat sekitar dapat mengetahui tingkat pencemaran
mengkonsumsi biota laut yang ada di sekitar perairan Pantai Losari Makassar.
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut :
I-4
1. Bagaimana kualitas air laut di perairan Pantai Losari ditinjau dari parameter
4. Bagaimana gambaran sebaran Suhu, pH, Salinitas, DO, TSS, dan Hg yang
C. Tujuan Penelitian
4. Menganalisis gambaran pola penyebaran Suhu, pH, Salinitas, DO, TSS, dan
D. Batasan Masalah
pembahasan yang terlalu luas dan untuk memberikan arah yang lebih baik serta
I-5
2. Daerah penelitian adalah perairan Pantai Losari Makassar dengan tiga stasiun
3. Sampel yang dimaksud dalam penelitian adalah sampel yang diambil dari air
laut di sembilan titik yang telah di tentukan diperairan Pantai Losari Makassar.
4. Pengujian data dibatasi hanya pada parameter Suhu, pH, Salinitas, DO, TSS,
5. Variabel yang diamati dibatasi hanya pada jarak antara stasiun 1, 2, dan 3.
7. Jenis biota laut yang dijadikan sampel pada penelitian ini meliputi ikan,
E. Sistematika Penulisan
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
penulisan.
I-6
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menguraikan waktu dan lokasi penelitian, alat dan bahan,
BAB V PENUTUP
hasil penelitian.
I-7
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
0,0053 mg/l, stasiun 2 sebesar 0,0031 mg/l, stasiun 3 sebesar 0,0024 mg/l
3. Biokonsentrasi logam berat Hg pada biota laut yang ada di perairan Pantai
Losari pada ikan sebesar 6,91; pada kerang sebesar 7,1; pada udang
sebesar 7,30 dan pada makrobentos sebesar 12,36. Berdasarkan nilai BCFs
memiliki nilai Hg yang tinggi, selain itu terdapat pula peta penyebaran
V-1
B. Saran
pada 3 titik di kedalaman laut dan pengujian dilakukan sebanyak tiga kali
V-2
DAFTAR PUSTAKA
Adrim, M., I. Chen, Z. Chen, K.K.I. Lim, H.H. Tan, Y. Yusof and Z. Jafaar, 2004.
Marine Fishes Recorded from the Anambas and Natuna Islands, Sout China
Sea. The Raffles Bulletin of Zoology (11) : 117-130.
Akbar, A.W., A. Daud, A. Mallongi, 2014. Analisis Resiko Lingkungan Logam
Berat Cadmium (Cd) pada Sedimen Air Laut di Wilayah Pesisir Kota
Makassar. Dalam UNHAS Repository. http://repository.unhas.ac.id, diakses
pada 20 Mei 2015.
Alfian, Z. 2006. Merkuri: Antara Manfaat dan Efek Penggunaannya Bagi
Kesehatan Manusia dan Lingkungan. Dalam USU e-Repository.
http://repository.usu.ac.id, diakses pada 13 Agustus 2015.
Anonim. 2014. Ancaman Merkuri dari Kegiatan Industri. Jurnal Medika.
http://www.jurnalmedika.com/edisi-tahun-2014/edisi-no-08-vol-xl-2014,
diakses pada 13 Agustus 2015.
Anonim. 2010. Dunia Perikanan dan Kelautan Indonesia.
http://ikanlautindonesia.blogspot.com/2010/03/udang-jerbung.html, diakses
pada 13 Agustus 2015.
Anonimus. 2004a. Pencemaran Merkuri dari Darat ke Laut. Kompas. Kamis, 02
Desember 2004. http://kompas.com/kompas-cetak/0412/02, diakses pada 4
Juli 2015.
Anonimus. Dampak Pencemaran Lintas Batas Lingkungan Laut Akibat
TumpahanMinyak.http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30115/3/Ch
apter%20II.pdf, diakses pada 18 Mei 2015.
Budiono, A. 2002. Pengaruh Pencemaran Merkuri Terhadap Biota Air. Makalah
Pengantar Filsafat Sains. Program Pasca Sarana/S3. Instiut Pertanian Bogor.
Budiono, S., dkk. 2003. Bunga Rampai Hiperkes dan KK Edisi Kedua (Revisi).
Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Connel, D.W dan Miller, J.G, 1995. Kimia dan ekotoksikologi Pencemaran.
Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Darmono. 1995. Logam dalam Sistem Biologi Hidup Makhluk Hidup. UI-Press.
Jakarta.
Dhoe, S.B, Supriya, & E. Juliaty., 2001. Biologi Tiram. Mutiara: Juknis
Pemeliharaan Tiram Mutiara (Pinctada maxima). BBL Lampung, Lampung.
Hal: 2-12.
Fardiaz, S., 1992. Polusi Air Dan Udara. Penerbit Kanisius. Yogyakrta.
Fitriyah, R. K. 2007. Studi Pencemaran Logam Berat Kadmium (Cd), Merkuri
(Hg) dan Timbal (Pb) pada Air Laut, Sedimen, dan Kerang Bulu (Anadara
antiquate) di Perairan Pantai Lekok Pasuruan, sebuah skripsi. Dalam
Academia. http://academia.edu /8279740/doc. Html diakses pada 18 Mei
2014.
Hawkes, H. A. 1979. Invertebrates as Indicator of River Water Quality. Dalam:
Biological Indicator of Weter Quality. James, And L. Evision (Eds). New
York: John Wiley and Sons.
Herman, D.Z. 2006. Tijauan Terhadap Tailing Mengandung Unsur Pencemar As,
Hg, Pb, dan Cd. Jurnal Geologi Indnesia, Vol. 1 No. 1 Maret 2006: 31-36.
Hutagalung HP. 1991. Pencemaran Laut oleh Logam Berat. Dalam Status
Pencemaran Laut di Indonesia dan Teknik Pemantauannya. P30-LIPI.
Jakarta.
Ilahude, A.G. dan Liasaputra. 1980. Sebaran normal parameter hidrologi di Teluk
Jakarta. Dalam : Teluk Jakarta. Penyajian fisika, kimia biologi dan geologi
(A. Nontji, A. Djamali, eds.). LON-LIPI: 1-40.
Janssen. P.H.Schuhmann, A., Moerschel, E., Rainey, F.A,. 1997. Novel Anaerobic
Ultramicrobakteria Belonging To The Verrucomicrobiales Lineage Of
Bacterial Descent Isolated By Dilution Culture From Anoxic Rice Paddy Soil.
Applied And Environmental Microbiology 63, 13821388.
Lukman. 2012. Ditribusi Logam Berat Timbal Dan Kadmium Pada Sedimen Dan
Organisme Pemakan deposit (deposit feeder) di Perairan Pantai Kota
Makassar. [Skripsi] FIKP-UNHAS. Makassar.
Mangape, A., A. Daud, A.B. Birawida. 2014. Analisis Resiko Merkuri (Hg) dalam
Ikan Kembung dan Kerang Darah pada Masyarakat di Wilayah Pesisisr Kota
Makassar. Dalam UNHAS Repositoty. http//repository.unhas.ac.id, diakses
pada 20 Mei 2015.
Mispar, M. (2001). Sebaran bahan organik dan total padatan tersuspensi di
sekitar perairan pantai Losari Kota Makassar Sulawesi Selatan. Skripsi.
Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. dan Perikanan Universitas
Hasanuddin. Makassar.
Nontji, A. 2002. Laut Nusantara cet. 3.- Jakarta: viii, 351 hlm : 231/2 cm.
Pratiwi NTM. 1991. Studi kebiasaan makanan dan preferensi makanan ikan
betutu (Oxyeleotris marmorata, Blkr) di Daerah Aliran Sungai Cisadane,
Kabupaten Tangerang dan Waduk Saguling, Kabupaten Bandung.
Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan, Institut
Pertanian Bogor. Bogor.
Pratono, T. 1985. Kandungan Logam Berat Timbal (Pb), Tembaga (Cu) dan Seng
(Zn) dalam Tubu Kerang Hijau (Mytilus virids, L) yang dibudidayakan di
Perairan Ancol Teluk Jakarta. Skripsi IPB Bogor.
Risa, N, G. 2004. Bakteri Resisten Merkuri Spektrum Sempit dari Daerah Bekas
Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) Mandor. Kalimantan Barat. Jurnal
Natur Indonesia. 6(2): 67-74.
Salmin. 2005. Oksigen Terlarut (DO) dan Kebutuhan Oksigen Biologi (BOD)
Sebagai Salah Satu Indikator Untuk Menentukan Kualitas Perairan. Oseana,
Vol.XXX (3):21-26.
Sardjono, I. 1979. Buku Pedoman Sumber Perikanan Laut (Jenis-jenis Ikan
Ekonomis Penting). Direktorat Jendral Perikanan Departemen Pertanian.
Jakarta.
Sarjono, A., 2009. Analisis Kandungan Logam Berat Cd, Pb, dan Hg Pada Air
dan Sedimen di Perairan Kamal Muara, Jakarta Utara. [skripsi]. MSPFPIK
IPB.Bogor.
Umar, M.T., Meagaung, W.M., dan Fachruddin, L., 2001. Kandungan Logam
Berat Tembaa (Cu) pada Air, Sedimen dan Karang Mericia sp di Teluk
Parepare Sulawesi Selatan. Sci dan Tech, 2 (2), 35-44.