Daerah aliran sungai Batang Air Dingin memiliki luas wilayah 122.06
km2 atau 12206 ha meliputi hutan, perumahan warga, perkebunan warga.
Dilihat dari kondisi hidrologi sungai Batang Air Dingin merupakan sungai
utama dari DAS Batang Air Dingin yang terletak di Kota Padang. DAS
Batang Air Dingin berbatasan langsung dengan DAS Batang Kuranji, DAS
Batang Anai, dan DAS Indragiri dan bermuara di Samudera. Hindia.
16
Tabel 4. 1 Luas Pengaruh Stasiun Hujan Terhadap DAS Batang Air Dingin
Berdasarkan peta jenis tutupan lahan dapat diketahui DAS Batang Air
Dingin memiliki banyak jenis tutupan, antara lain :
17
Tabel 4. 2 Data Curah Hujan Maksimum
Data Curah Hujan Tahunan
NO Tahun Muaro
Koto Tuo
Panjalinan
1 2011 155 200
2 2012 152 143
3 2013 174 120,3
4 2014 153 70
5 2015 145 25
6 2016 218 75
7 2017 140 198
8 2018 151 197
9 2019 111 201
10 2020 143 245
(Sumber : Pengolahan Data)
18
b. Frekuensi Curah Hujan Log Normal dan Log Person III
Tabel 4. 4 Analisa Frekuensi Curah Hujan Log Normal dan Log Person III
(LogXi- (LogXi- (LogXi- (LogXi-
No Tahun Xi Log Xi
LogXr) LogXr)2 LogXr)3 LogXr)4
1 2011 188,7 2,28 0,01870 0,00035 0,00001 0,00000
2 2012 179,5 2,25 -0,00299 0,00001 0,00000 0,00000
3 2013 199,0 2,30 0,04188 0,00175 0,00007 0,00000
4 2014 172,6 2,24 -0,02009 0,00040 -0,00001 0,00000
5 2015 159,7 2,20 -0,05380 0,00289 -0,00016 0,00001
6 2016 238,1 2,38 0,11974 0,01434 0,00172 0,00021
7 2017 173,5 2,24 -0,01782 0,00032 -0,00001 0,00000
8 2018 184,4 2,27 0,00863 0,00007 0,00000 0,00000
9 2019 144,8 2,16 -0,09628 0,00927 -0,00089 0,00009
10 2020 181,6 2,26 0,00202 0,00000 0,00000 0,00000
Jumlah 1821,8 22,57 0,00000 0,02941 0,00074 0,00030
Xr 182,18 2,257
(Sumber : Pengolahan Data)
c. Perbandingan Syarat Distribusi dengan Hasil Perhitungan
Tabel 4. 5 Perbandingan Syarat Distribusi dengan Hasil Perhitungan
no Jenis Sebaran Syarat Perhitungan Keterangan
Cs≤1,1396 1,04
1 Metode gumbel Tidak Memenuhi
Ck≤5,4 6,33
Metode Log Cs=3Cv+Cv^2=0,432 0,55
2 Tidak Memenuhi
Normal Ck=3 5,63
Cs≈0 1,04
3 Metode Normal Tidak Memenuhi
Ck≈3 6,33
Metode Log
4 Cs≠0 0,55 Memenuhi
person III
(Sumber : Pengolahan Data)
19
d.Faktor-faktor Dalam Penentuan Jenis Sebaran
Tabel 4. 7 Perhitungan Curah Hujan Untuk Debit Banjir Dengan Metoda Gumbel
No Periode Xr Sd K XT
1 2 182,18 0,06 -0,09 182,17
2 5 182,18 0,06 0,81 182,22
3 10 182,18 0,06 1,33 182,25
4 25 182,18 0,06 2,42 182,31
5 50 182,18 0,06 2,33 182,31
6 100 182,18 0,06 2,72 182,33
20
4
4.1
4.2
4.3 Analisa Perkiraan Besarnya Erosi dengan metode USLE
𝐸𝑎 = 𝑅 ∗ 𝐾 ∗ 𝐿𝑆 ∗ 𝐶 ∗ 𝑃
Diamana :
𝐸𝑎 = Banyaknya tanah tererosi per satuan luas dan per satuan waktu
(ton/ha/tahun)
R = Faktor erosivitas hujan
K = Faktor erodibilitas tanah
LS = Faktor panjang-kemiringan lereng
C = Faktor pengelolaan tanaman
P = Faktor Konservasi Praktis
4
4.1
4.2
4.3.1 Faktor erosivitas hujan menggunakan metode SCS (R)
Pada metoda USLE, prakiraan besarnya erosi adalah dalam kurun waktu
21
per tahun (tahunan), dan dengan demikian angka rata-rata factor R dihitung
dari data curah hujan tahunan sebanyak mungkin untuk menghitung erosivitas
hujan menggunakan metode SCS maka digunakan rumus sebagai berikut :
( P−0,2 S )2
Pe=
P+ 0,8 S
Dimana :
Pe = Kedalaman hujan efektif (mm)
P = Kedalaman hujan (mm)
S = Retensi potensial maksimum air olehtanah (mm)
Nilai S di dapatkan dengan rumusan sebagai berikut :
25400
S= −254=82
CN
Maka untuk contoh perhitungan pada tahun 2011 adalah sebagai berikut :
( P−0,2 S )2
Pe=
P+ 0,8 S
( 188,7−0,2 x 85 )2
Pe= =117,0257 mm
188,7+0,8 x 85
Untuk perhitungan tahun selanjutnya dilakukan dengan cara yang sama
dan ditabelkan pada table dibawah ini :
22
2017 173,47 103,4775
2018 184,36 113,1536
2019 144,79 78,6059
2020 181,60 110,6916
4
4.1
4.2
4.3.2 Faktor Erobilitas Tanah (K)
Berdasarkan hasil analisis laboratorium dari Balai Pengkajian Teknologi
Bertani (BPTP) Sumatra Barat untuk menentukan nilai erodibilitas
menggunakan metode clay ratio (Wang, 2013), terdapat 2 jenis tanah pada
lokasi penelititan yaitu Andosol dan Latosol dan diambil persentase
terbesarnya yaitu Latosol. Maka didapatkan koefisien dari erodibilitasnya
adalah 0,56.
Tabel 4.9 Analisa Faktor Erobilitas Tanah (K)
Faktor
No Jenis Tanah
K
1 Latosol Coklat kemerahan dan litosol 0,43
2 Latosol kuning kemerahan dan litosol 0,36
3 Komplek mediteran dan litosol 0,46
4 Latosol kuning kemerahan 0,56
5 Grumosol dan andosol 0,2
6 Alluvial 0,47
7 Regosol 0,4
(Sumber : Pengolahan Data)
23
persamaan USLE komponan panjang dan kemiringan lereng (L dan S)
diintegrasikan menjadi LS dan dihitung dengan rumus :
1
LS = L 2 (0,00138 S 2+ 0,00965 S+ 0,0138)
Dimana :
LS = Panjang Lereng (m)
S = Kemiringan Lereng
LS = 25,870,5 (0,00138 x 0,002152 +0,00965 x 0,00215+ 0,0138)
LS = 9,24
Kemiringan Nilai
Kelas Lereng
Lereng LS
I 0-8 0,4
II 8-15 1,4
III 15-25 3,1
IV 24-40 6,8
V >40 9,5
(Sumber : Pengolahan Data)
4.3.4 Faktor Pengelolaan Tanaman (C)
Faktor C menunjukan keseluruhan pengaruh dari vegetasi, seresah,
kondisi permukaan tanah dan pengelolaan lahan terhadap besarnya tanah
yang hilang atau erosi (Asdak, 2007). Untuk factor pengelolaan tanaman
dapat dilihat pada table berikut :
Tabel 4.11 Analisa Faktor Pengelolaan Tanaman (C)
24
tata guna lahan C A CxA
pemukiman/bangunan 0,3 5,49 1,64781
perkebunan 0,02 2,69 0,05371
tegalan 0,45 2,44 1,09854
sawah 0,05 6,96 0,34787
semak 0,45 4,88 2,19708
hutan 0,02 97,53 1,95052
Total 119,98 7,29553
Nilai C 0,061
(Sumber : Pengolahan Data)
25
Sawah 0,35 6,96 2,4351
Nilai P 0,544
(Sumber : Pengolahan Data)
a. Perhitungan USLE
Untuk perhitungan USLE pada tahun 2011-2020 dapat dilihat pada
table dibawah ini :
Tabel 4.13 Analisa Erosi dengan Metoda USLE
26
EROSI AKTUAL (tON)
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
27
1 Berat total contoh tanah basah/lembab yang akan diperiksa 50,00
2 Berat kadar air 50,46
3 100
Berat total contoh tanah kering oven yang diperiksa
Berat total contoh tanah kering oven yang berdiameter >0,075
98,12
4 mm
5 Berat total tanah berdiameter <0,075mm 1,88
28
No. retained passing by mass
e/W x
(mm) (gr) (gr) 100%
4 4,750 d1 = 0,00 e1= 50,00 100,00 e7=W-d
4
4.1
4.2
Distribusi ukuran butir-butir tanah untuk tanah yang tidak mengandung butiran
4.2
4.3
Perhitungan analisis ukuran butiran
a. Berat benda uji
Hitungan berat kering contoh tanah yang diperiksa
W
Wd=
1+w
Diaman W = berat basahcontoh tanah yang diperiksa = kadar air tanah
Hitungan beart kering bagian tanah lewat saringan no. 200
B 2=Wd−B 1
Diaman B1 adalah berat butiran yang tertahan saringan no. 200
b. Analisis bagian butir lewat saringan no. 200
Hitung ukuran butir terbesar D mm, yang ada dalam suspense pada
kedalaman efektif L(cm) untuk setiap saat pembacaan T (menit) dengan
rumus;
D=k
√ L
T
29
Hitung persentase berat P dari butir yang lebih kecil dari D terhadap berat
kering seluruh tanah yang diperiksa dengan rumus sebagai berikut;
Jika digunakan hydrometer 151 H
P= ( 100.000
W
x
G−1 )
G
(R−1)
d. Grafik
Grafik gabungan dari hasil analisa pada b dan c tersebut diatas dalam grafik,
yang menunjukan hubungan antara ukuran butir dalam mm (pada absis skala
logaritma) dengan persentase lebih kecil atau lolos (pada koordinat).
30
100
90
80
Percent Finer, % 70
60
50
40
30
20
10
0
10 1
Grain Diameter, mm
Gravel = 0,00 %
Sand = 71,20 % Cc
Silt/Clay = 28,80 % Cu = =(D30)2/(D10
D10 D30 D60 D60/D10 x D60)
31