Anda di halaman 1dari 31

TINJAUAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN

JARINGAN IRIGASI KALOSI


KABUPATEN PINRANG

oleh
MUHAMMAD IKHSAN TAJA
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah


Kondisi fisik bendung Kalosi saat ini bisa dikatakan rusak sedang
terlihat dari kondisi badan bendungnya yang mulai terkikis karena
gerusan air sehingga terdapat rembesan, salah satu pintu penguras
tidak dapat dioperasikan lagi. Pada ruas-ruas tertentu dari konstruksi
saluran pembawa yang ada masih membutuhkan perkuatan dan
normalisasi. Beberapa saluran tersier tidak berfungsi dengan baik
memicu adanya penyadapan liar oleh petani sehingga dapat
mengurangi debit pemakaian air untuk petak tersier.
Jaringan irigasi Kalosi sebagai jaringan irigasi terbesar di
Kecamatan Lembang yang merupakan irigasi semi teknis, dengan
kondisi yang ada sekarang, maka dalam penulisan ini, penulis
berinisiatif untuk mengangkat judul : TINJAUAN OPERASI DAN
PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI KALOSI KAB. PINRANG.
Maksud dan Tujuan Penulisan

Maksud dari penulisan ini agar dalam pengoperasian dilakukan


dengan sebaik-baiknya untuk mencegah kemunduran jaringan
irigasi yang dapat mempersulit usaha pemeliharaan khususnya
pada jaringan irigasi Kalosi.

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menghitung ketersediaan


air untuk dapat mengairi Daerah Irigasi Kalosi, menentukan cara
pembagian dan pemberian air yang cocok untuk jaringan irigasi
Kalosi berdasarkan ketersediaan air, serta membuat pedoman
operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi yang melibatkan
semua pihak.
Batasan Masalah

Penulis membatasi permasalahan hanya pada


pengoperasian dan pemeliharaan jaringan utama
saluran irigasi yang meliputi : penyediaan,
pengambilan, pengaturan, pembagian dan
pemberian air serta pemeliharaannya.
Metode dan Sistematika Penulisan

Metode penulisan
1. Metode Studi Lapangan

2. Metode Studi Kepustakaan

Sistematika Penulisan
Bab I : Pendahuluan
Bab II : Lokasi dan Data Perencanaan
Bab III : Kajian Pustaka
Bab IV : Tinjauan Hasil Pembahasan
Bab V : Kesimpulan dan Saran
BAB II
LOKASI DAN DATA PERENCANAAN

Lokasi
Secara geografis Daerah Irigasi Kalosi berlokasi di Kelurahan
Tadokkong Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang yang berjarak
1 km dari Ibukota Kecamatan, 37 km dari Ibukota Kabupaten dan
220 km dari Ibukota Propinsi.
Secara administrasi memiliki batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kelurahan Betteng
Sebelah Timur : Desa Binanga Karaeng
Sebelah Selatan : Desa Sabbang Paru
Sebelah Barat : Desa Pakeng
(Sumber : BPS Kab. Pinrang)
Topografi
Kondisi topografi wilayah Kabupaten Pinrang pada umumnya
berbukit-bukit dengan ketinggian 100 2000 meter di atas permukaan
laut. Khusus untuk Kelurahan Tadokkong berada pada ketinggian 500
meter dari permukaan laut.

Iklim
Iklim di daerah ini adalah tropis dengan suhu udara rata-rata
mencapai 28C dengan curah hujan rata-rata mencapai 174,93
mm/bln.
(Sumber : BPS Kab. Pinrang)

Sumber Air
Sumber air yang digunakan diperoleh dari sungai Kalosi dengan
panjang 25 km.
Data-data Perencanaan

Data Hidrologi
Data Klimatologi
Data Debit Sungai
Data Intensitas Tanam
Data Inventarisasi Jaringan
BAB III
KAJIAN PUSTAKA

Pengertian Umum
Irigasi dan Jaringan Irigasi

Operasi

Pemeliharaan
Ketersediaan Air

Curah Hujan
Curah hujan kawasan
Metode rata-rata aljabar
Curah Hujan Andalan
Curah Hujan Efektif
Evapotranspirasi
Debit Sungai
Kegiatan Operasi

Kebutuhan Air Irigasi


Penyiapan lahan
Penggunaan konsumtif
Perkolasi dan rembesan
Penggantian lapisan air
Curah hujan efektif
Efisiensi Irigasi
Rencana Tata Tanam
Operasi Bangunan Utama
Operasi Musim Hujan dan Musim Kemarau
Kegiatan Pemeliharaan

Kegiatan Pemeriksaan dan Pengamanan


Kegiatan Perawatan
Kegiatan Perbaikan
Kegiatan Penyempurnaan
Kelembagaan Irigasi

Untuk mewujudkan tertib pengelolaan irigasi, maka


di daerah dibentuk Lembaga Pengelola Irigasi yang
meliputi Instansi Pemerintah Daerah yang membidangi
irigasi, Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) dan
Komisi Irigasi yang masing-masing memiliki wewenang
dan tanggung jawab dalam pengembangan irigasi.
BAB IV
TINJAUAN HASIL PEMBAHASAN

Perhitungan Curah Hujan Rata-rata


Perhitungan Curah Hujan Andalan
Perhitungan Curah Hujan efektif
Perhitungan Evapotranspirasi
Perhitungan Debit Andalan
Perhitungan Kebutuhan Air
Perhitungan Keseimbangan Air
Contoh Perhitungan Hujan Kawasan dengan
metode rata-rata aljabar
Januari I

R1 R2 R3
R
n Perhitungan
R1 = 0 selanjutnyahasilnya
R2 = 3 mm ditampilkan pada tabel
R3 = 227 mm
di berikut ini.
0 3 227
R
3
= 76,67 mm
Tabel Curah Hujan Rata-rata
Bulan 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

I 76,67 83,67 70,67 55,67 69,67 120,00 113,33 52,67 78,00 185,00
Jan
II 62,00 171,33 129,00 44,00 192,00 55,00 24,67 219,67 161,67 205,67

I 67,67 77,33 79,33 198,33 268,00 100,33 26,67 58,00 121,00 114,00
Peb
II 25,67 79,33 84,33 59,67 153,67 226,33 160,33 129,33 205,00 138,67

I 20,33 61,33 69,00 185,33 167,33 44,33 107,67 62,00 387,67 110,00
Mar
II 109,00 44,67 119,33 201,67 96,67 233,67 172,33 70,67 200,33 36,67

I 70,67 239,00 76.67 107,00 65,33 131,00 56,00 304,67 226,67 218,67
Apr
II 38,67 53,67 21,67 91,33 223,00 51,00 243,00 279,67 236,67 76,00

I 7,67 16,00 84,67 299,67 202,33 51,33 103,00 152,00 58,33 210,33
Mei
II 41,00 67,67 0,00 3,33 88,00 7,33 260,67 141,00 30,33 165,00

I 101,33 157,33 34,67 14,33 77,33 16,67 299,00 172,33 302,33 28,00
Jun
II 21,00 60,67 22,00 126,00 0,00 47,00 42,00 97,00 51,00 17,00
I 84,67 0,00 0,00 40,00 65,00 104,67 4,33 26,00 47,33 67,00
Jul
II 1,00 16,00 0,00 28,67 23,00 4,33 0,67 85,67 41,33 27,67

I 34,00 0,00 0,00 3,00 13,67 25,00 2,33 19,33 0,67 24,67
Agst
II 4,67 0,00 0,00 38,67 6,33 42,33 1,33 40,33 29,67 19,00

I 0,00 0,00 0,00 17,67 102,00 59,69 14,67 76,33 96,00 22,33
Sep
II 47,33 0,00 22,67 57,33 37,33 46,33 8,00 80,00 11,33 45,67

I 35,67 0,00 4,00 196,33 21,33 171,00 0,00 173,33 149,33 38,00
Okt
II 4,00 0,00 22,33 46,33 21,67 262,00 2,33 135,33 201,33 25,33

I 6,00 172,00 53,00 153,00 45,00 95,67 83,33 272,00 188,67 104,00
Nop
II 12,00 191,67 209,33 126,00 318,67 193,33 166,33 178,33 194,00 108,00

I 27,67 100,33 121,33 264,67 148,33 208,00 143,67 230,00 188,33 111,67
Des
II 65,33 80,33 237,33 298,33 373,33 77,67 249,67 247,33 87,33 156,33
Penentuan Curah Hujan Andalan

Jadi curah hujan


n
R80 1 andalan berada pada
5 urutan ke-3 dari data
10 curah hujan rata-rata
1 yang telah diurut dari
5 yang terbesar ke yang
=3 terkecil dimana
hasilnya dapat dilihat
pada grafik berikut.
Gambar 4.2 Grafik Curah Hujan Andalan

140
Curah Hujan (mm)

120
100
80
60
40
20
0
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul AgstSep Okt Nop Des
Bula n
Contoh Perhitungan Curah Hujan Efektif

Januari I

1
Re 0,70 x xR80
15 Hasil perhitungan
1 selanjutnya ditampilkan
0,70 x x69,67 pada grafik berikut ini.
15
= 3,25 mm
Gambar 4.3 Grafik Curah HUjan Efektif

Curah Hujan (mm) 6


5
4
3
2
1
0
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul AgstSep Okt Nop Des
Bula n
Rumus Evapotranspirasi

H 0,27 Ea
ET
0,27

n
n
H Ra 1 r 0,18 0,62 Ta 0,56 0,08 ed 0,10 0,90
4

N N

Ea = 0.35 (ea ed) x (1 + V/100)


Tabel Hasil Perhitungan Evapotranspirasi

No Bulan ET ( mm/hari )
1 Januari 4,06
2 Pebruari 4,22
3 Maret 4,81
4 April 4,23
5 Mei 3,89
6 Juni 3,62
7 Juli 3,91
8 Agustus 4,32
9 September 4,15
10 Oktober 4,95
11 November 4,51
12 Desember 3,78
Dengan metode Mock diperoleh debit sungai
Kalosi seperti grafik di bawah ini.
Gambar 4.3 Grafik Debit Sungai Kalosi

4.00
3.50
3.00
Debit (m3/dt)

2.50
2.00
1.50
1.00
0.50
0.00
n

l
ar
n

kt
t
pr
eb

ep

op
ei

es
Ju

gs
Ju
Ja

O
M

M
A

D
P

S
A

Bulan
Grafik Kebutuhan Air di Pengambilan

2.5
Kebutuhan Air (l/dt/ha)

2
1.5
1
0.5
0
-0.5 kt r ei l
o p e s
Ja
n eb ar Ap Ju
n
Ju gst ep
O N D F M M A S
Bula n
Gambar 4.4 Grafik Keseimbangan Air Daerah Irigasi Kalosi

4,00

3,00
Debit (m3/dt)

2,00

1,00

0,00
ar

ei

st

p
r
n

n
b

kt

s
Ju
Ap

-1,00

No
Ja

Ju
Pe

Se

De
M

Ag
M

O
Bulan

Debit Andalan Sungai Kebutuhan Air di Pengambilan


Tabel Pembagian Air Petak Tersier

Terus Menerus Rotasi

Hari Q > 60% Qmax Q < 60% Qmax

Jam Blok yang diairi Jam Blok yang diairi

Senin 06.00 06.00

Selasa

Rabu A A

Kamis

Jumat +
Sabtu B 17.00

Minggu B

Senin 06.00 06.00


Pemberian Air

Pemberian air saat Q > 60% Pemberian air saat Q < 60%
Qmaks Qmaks

Banyaknya air yang diberikan : Q = 30% x Q maks


Blok A :68 x 0,149/0,60 = 30% x 25,09
= 16,89 l/dt = 7,53 l/dt
Blok B :33 x 0,149/0,60 Maka masing blok akan menerima
= 8,20 l/dt air sebanyak 7,53 l/dt, tetapi
pemberiannya dilakukan secara
rotasi. Dengan demikian seluruh
Dengan demikian jumlah
areal irigasi dapat terairi.
kebutuhan air = 25,09 l/dt
Rencana Pemeliharaan

Pemeliharaan bangunan
Pemeliharaan saluran
Pengeringan saluran
Pengeringan untuk pemeliharaan
Pengeringan untuk perbaikan darurat
Pengeringan untuk perbaikan permanen
Struktur Organisasi

Struktur organisasi Dinas PSDA Kab. Pinrang


Struktur organisasi UPT Dinas PSDA Pekkabata
Struktur organisasi GP3A Tadokkong
BAB V
PENUTUP

Kesimpulan
Pada musim hujan ketersediaan air di Sungai Kalosi cukup
untuk mengairi seluruh areal sawah irigasi seluas 751 ha
namun pada musim kemarau tidak mencukupi
Pada musim hujan pembagian air dilakukan secara terus-
menerus sedangkan pada musim kemarau dilaukan secara
rotasi dimana masing-masing blok menerima air sebanyak
7,53 l/dt.
Kondisi jaringan irigasi Kalosi saat ini memerlukan
pengoperasian dan pemeliharaan yang baik.
Saran-saran
Untuk keberlangsungan fungsi jaringan irigasi Kalosi maka
diperlukan pengoperasian dan pemeliharaan yang baik.
Untuk optimalisasinya ketersediaan air pada daerah irigasi
Kalosi maka perlu adanya peningkatan pembinaan dan
kerjasama antar semua pihak baik petugas pengairan
maupun organisasi P3A.
Untuk mendapatkan hasil penelitian yang maksimal maka
disarankan kepada pihak pemerintah untuk
mempertahankan kelengkapan data-data dan melakukan
kalibrasi alat-alat di lapangan.

Anda mungkin juga menyukai