Anda di halaman 1dari 20

Penyaliran Tambang

Pertemuan II - Curah Hujan Rencana


❑ Penyelidikan Hidrologi;

1) Tracing saluran air permukaan (drainase)


yang bersifat alami di lapangan dan analisis
drainase dengan bantuan software

2) Delineasi batas daerah tangkapan air


(catchment area)

3) Pengukuran debit air sungai atau air


permukaan (series)

4) Uji infiltrasi
Penyelidikan Hidrologi

• Pengumpulan data curah hujan


harian, bulanan, curah hujan ekstrim
(maksimum)

• Analisis neraca air (bulanan)

• Perhitungan curah hujan rencana


beserta debit banjir rencana

• Disain saluran dewatering

• Desain pompa
• Proses peredaran atau
sirkulasi dan proses
perubahan bentuk dari
air yang berada di alam,
tanpa diketahui darimana
dimulainya dan
berakhirnya.
• Penguapan air dari
samudera dan benua,
kondensasinya di
atmosfer, serta
kembalinya lagi ke
permukaan bumi dalam
Siklus Hidrologi bentuk presipitasi.
Intensitas curah hujan adalah
jumlah curah hujan yang dinyatakan
dalam tinggi hujan atau
volume hujan tiap satuan waktu, yang
terjadi pada satu kurun waktu
air hujan terkonsentrasi (Wesli, 2008).

Karakteristik curah hujan perlu dipelajari


Analisis data dalam disain pembangunan infrastruktur
curah hujan sumberdaya air → system drainase;
perkotaan, daerah tambang, irigasi, dll.

Kejadian curah hujan ekstrim pada suatu


wilayah akan mengganggu dan
mengancam infrastruktur sumberdaya air
→ bendungan, waduk, kolam retensi, dll.
Perhitungan curah hujan

1. Metode Aritmetika (rata-rata)

Metode ini digunakan apabila :


▪ Daerah dengan morfologi relatif
datar
▪ Alat penakar curah hujan tersebar
merata
▪ Variasi curah hujan rendah
2. Metode Poligon Thiessen

▪ Metode ini dilakukan dengan cara


menghubungkan antara stasiun pencatat
hujan terdekat dengan garis putus-putus
sehingga membentuk segitiga, lalu dibuat
garis berat pada sisi-sisi segitiga dengan garis
penuh sehingga garis itu membentuk
poligon.

▪ Hal yang perlu diperhatikan dalam metode ini


o Jumlah stasiun CH minimal tiga buah,
o Topografi daerah tidak
diperhitungkan,
o Stasiun penakar curah hujan tidak
tersebar merata.
3. Metode Isohyet

• Dilakukan dengan
menghubungkan titik-titik
dengan nilai curah hujan yang
sama (kontur).
• Digunakan apabila penyebaran
stasiun hujan tidak merata.
• Dapat digunakan pada daerah
datar maupun pegunungan.
Curah hujan tahunan

Jumlah Curah Hujan Tahunan Rata-


Tahun Cipeusing Dago Pakar Kayu Ambon Lembang MargahayuGeof Bandung Rata CH
Luas 10,43 0,2597 7,15 8,881 0,03 4,725 Tahunan
2004 702,00 1110,00 1800,70 1801,00 1361,40 1929,40 1449,9
2005 1662,00 1159,00 2146,03 2319,50 1982,50 2328,90 2053,7
2006 1156,00 1879,00 3274,23 2127,00 3252,40 1701,60 2001
2007 1797,00 1932,23 2134,30 2097,20 3019,70 2178,20 2017,8
2008 1400,50 1430,00 1355,00 1341,30 3891,50 1978,40 1462,8
2009 1113,90 1690,00 1750,99 1747,20 3732,30 2097,60 1592,2
2010 2204,50 3357,00 2561,70 2905,38 3397,30 3693,70 2717,6
2011 1839,70 1296,00 1876,00 1989,10 2228,00 1788,70 1878,3
2012 2074,50 1530,00 2803,00 1869,70 2279,10 2510,70 2243,4
2013 1181,30 2189,00 1816,20 2187,90 2475,50 2680,50 1844,1
2014 2033,50 1743,00 1818,90 1632,50 2060,75 2388,00 1922,5
2015 2137,00 1452,00 1713,70 769,00 1888,60 2216,10 1660,8
2016 2137,00 2167,00 1968,80 3042,78 3016,80 3406,20 2546
2017 1171,40 2303,00 1406,91 1302,00 1377,50 2224,20 1429,3
Rata-rata 1615,02 1802,66 2030,46 1937,97 2568,81 2365,87 1915,7

Contoh data dan perhitungan curah hujan tahunan (Hani, 2021)


Curah hujan bulanan
Curah hujan harian
Analisis statistika hujan rencana

▪ Analisis curah hujan maksimum digunakan untuk mengetahui


kemungkinan terulangnya hujan maksimum dalam jangka waktu
tertentu (2 tahun, 5 tahun,10 tahun, dst.), dan perioda tahun dimana
hujan dengan intensitas tertentu (maksimum) diharapkan dapat terjadi
lagi.
▪ Perhitungan statistik curah hujan maksimum rencana tersebut berguna
untuk memperkirakan debit banjir yang akan dihadapi pada suatu
kawasan.
▪ Pada akhirnya digunakan untuk disain saluran drainase → system
penyaliran daerah tambang/dewatering air permukaan.
Analisis curah hujan Membutuhkan sedikitnya 10 tahun data curah hujan maksimum harian
pada lokasi yang dihitung. Dalam melakukan perhitungan, data curah
rencana menggunakan hujan maksimum yang dipakai adalah data dari stasiun terdekat dengan
metode Gumbell lokasi penelitian.

Contoh data curah hujan harian maksimum Sta. Meteorologi Bandung


ANALISIS CURAH HUJAN RENCANA METODE GUMBELL

N N ___
 Xi  ( Xi − X ) 2 ___
___
X = i =1
SX = i =1 X T = X + KT  S X
N N −1

Nilai curah hujan maksimum rata- Standar deviasi dihitung Perhitungan curah hujan harian
rata harian di daerah penelitian berdasarkan atas rumus di atas maksimum pada periode ulang 2,
dihitung berdasarkan rumus rata- 5, 10, 25, 50, dan 100 tahun
rata aritmatika (metode arithmetic digunakan rumus persamaan
mean) peramalan

14
Contoh data curah
hujan harian maksimum
setiap tahun beserta
perhitungan statistik

• Curah hujan maksimum


harian rata – rata;
___
1352
X = = 84,52
16

• Standar deviasinya
Perhitungan curah hujan harian maksimum pada periode • Untuk periode ulang 2 tahun akan ada curah hujan maksimum sebesar 81,86 mm/hari,
ulang 2, 5, 10, 25, 50, dan 100 tahun digunakan rumus
persamaan peramalan • Untuk periode ulang 5 tahun akan ada curah hujan maksimum sebesar 102,13 mm/hari
• Untuk periode ulang 10 tahun akan ada curah hujan maksimum sebesar 115,55 mm/hari
___ • Untuk periode ulang 25 tahun akan ada curah hujan maksimum sebesar 132,51 mm/hari
X T = X + KT  S X • Untuk periode ulang 50 tahun akan ada curah hujan maksimum sebesar 145,09 mm/hari
• Untuk periode ulang 100 tahun akan ada curah hujan maksimum sebesar 157,58 mm/hari
▪ Hasil konversi curah hujan maksimum dalam satuan mm/hari menjadi curah hujan maksimum dalam satuan mm/jam
periode ulang 2, 5, 10, 25, 50, dan 100 tahun (dengan asumsi durasi curah hujan selama 3 jam);

T (tahun) KT XT (mm/hari) I (mm/jam)


2 -0.144 81.857 13.64
5 0.955 102.129 17.02
10 1.684 115.552 19.26
25 2.604 132.512 22.09
50 3.286 145.093 24.18
100 3.964 157.582 26.26

❑ Berdasarkan atas tabel di atas terlihat bahwa :


▪ dalam periode ulang 2 tahun akan ada curah hujan maksimum sebesar 81,86 mm/hari atau 13,64 mm/jam
▪ untuk periode ulang 5 tahun akan ada curah hujan maksimum sebesar 102,13 mm/hari atau 17,02 mm/jam
▪ untuk periode ulang 10 tahun akan ada curah hujan maksimum sebesar 115,55 mm/hari atau 19,26 mm/jam
▪ untuk periode ulang 25 tahun akan ada curah hujan maksimum sebesar 132,51 mm/hari atau 22,09 mm/jam
▪ untuk periode ulang 50 tahun akan ada curah hujan maksimum sebesar 145,09 mm/hari atau 24,18 mm/jam
▪ untuk periode ulang 100 tahun akan ada curah hujan maksimum sebesar 157,58 mm/hari atau 26,26 mm/jam
Sekian, terimakasih…..

Anda mungkin juga menyukai