6.2.2.1.

5
ELEKTRO OSMOSIS ( ELECTRO OSMOSIS )
Elektro osmosis merupakan salah satu cara penanggulangan longsoran khususnya pada material
lanau dan lempungan lanau. Cara ini biasanya jarang digunakan karena relative mahal dan tidak
menyelesaikan masalah dengan tuntas bila proses ini tidak berjalan dengan lancar.
Metode : 1. Menempatkan 2 elektroda sampai kedalam lapisan air jenuh yang akan dikeringkan,
2. Arus listrik searah dialirkan,
3. Arus listrik akan menyebabkan air pori mengalir ke anoda dan ke katoda,
4. Elektroda diatur diatur agar tekanan air pori menjauhi lereng, yang berfungsi
mengurangi kadar air dan tekanan air pori sehingga meningkatkan kestabilan lereng.
6.2.2.2
PENGUATAN DAN PENYANGGAN
Gaya penahan pada lereng dapat diperbesar dengan perkuatan ( reinforcement ) seperti penyangga
( support ). Tindakan perkuatan dan penyanggan harus memperhatikan material yang dihadapi
(lereng atau batuan), jenis keruntuhan yang mungkin timbul, dan faktor-faktor yang dapat
menyebabkan terjadinya keruntuhan lereng.
6.2.2.2.1
PERKUATAN LERENG
Perkuatan lereng dilakukan untuk menanggulangi adanya longsoran pada lereng tanah, cara nya
adalah dengan menggunakan bangunan penguat, seperti bronjong, tembok penahan, sumuran batu,
tiang pancang, tanah berulang, dan dinding penopang isian batu.
6.2.2.2.1.1
STRUKTUR PEMBERAT ( COUNTERBERM OR COUNTERWEIGHT )
Struktur pemberat biasanya digunakan untuk memberi beban tambahan pada kaki lereng guna
meningkatan kuat geser lereng tersebut, khususnya jika kaki leren tersusun dan material lunak
dimana dapat terjadi gelinciran sehingga lereng mengalami pengerakan dari bidang kelongsoran,
dan juga meningkatkan gaya penahan sehingga kelongsoran dapat dihindari
6.2.2.2.1.2

BRONJONG ( GABION )

Bronjong merupakan bangunan penguat tanah berupa anyaman kawat baja berlapis seng dengan
dimensi tertentu yang diisi batu belah dengan diameter 10-20 cm, struktur bangunan ini berbentuk
persegi dan disusun secara bertangga.

Bronjong umumnya dipasang pada kaki lereng, selain berfungsi sebagai penahan longsoran,
bronjong berfungsi juga sebagai pencegah erosi. Bronjong akan efektif untuk longsoran yang relatife
dangkal, tetapi tidak efektif untuk longsoran berantai.

6.2.2.2.1.3

TEMBOK PENAHAN ( RETAINING WALL )

Tembokk penahan merupakan bangunan penguat tanah dari pasangan batu, beton, atau beton
bertulang. Tipe tembok penahan terdiri dari dinding gaya berat ( gravity wall ), semi gaya berat
( semigravity wall ), dan dinding pertebalan. Tembok penahan diberi fasilitas seperti drainase agar air
tidak tersebut dan tidak menimbulkan tekanan hidrostatis yang besar
Tembok penahan berdungsi untuk menahan massa tanah yang memiliki elecasi lebih tinggi
dibandingkan material didepan dinding tersebut. Oleh karena itu, sebelum merancang nya, penting
untuk mengetahui beban yang bekerja pada dinding tersebut, terutama beban yang diakibatkan oleh
tekanan lateral ( lateral earth pressure )

Tekanan Lateral dibedakan menjadi tiga, yaitu kondisi setimbang (at rest), aktif, dan pasif

6.2.2.2.1.4

KOLOM BATUAN ( STONE COLUMN )

Kolom batuan dapat menstabilkan lereng atau mencegah gelinciran (landside) (aborshi dkk., 1977;
Goighnour dkk., 1990). Metoed ini meningkatkan rata-rata kekuatan dengan membuat beberapa
kolom batuan. Struktur ini terdiri dari cincin-cincin beton pracetak dengan diameter (0,1-2 m) yang
dimasukkan ke dalam sumuran yang digali hingga mencapai kedalam dibawah bidang longsorannya.
Cara ini cocok untuk longsoran yang dalam nya mencapau 15 meter. Pelaksanaan ini sebaiknya
dilakukan dalam musim kamarau pada waktu tidak terjadi gerakan.
6.2.2.2.1.5

TIANG PANCANG ( STABILIZING PILE )

Tiang pancang baik digunakan untuk pencengahan maupun penanggulangan longsor,

penanggulangan ini cocok untuk longsoran yang tidak terlalu dalam. Akan tetapi, car aini tidak cocok
untuk gerakan tipe aliran karena sifat tanahnya sangat lembek dan dapat lolos melalui sela-sela
tiang. Tiang pancang tidak disarankan untuk jenis tanah yang sensitive karena dapat menimbulkan
pencairan massa tanah sebagai akibat getaran pada saat pemancangan.