Anda di halaman 1dari 14

CAHYA RONDY SAPUTRA

TEKNIK SIPIL
16310176
makalah tentang pondasi batu kali
BAB I
PENDAHULUAN

A. Umum

Pondasi dapat didefenisikan sebagai bangunan yang berada dalam tanah yaitu bagian
yang berdekatan dengan elemen bagian bawah tanah serta bangunan. Sedangkan teknik pondasi
atau rekayasa pondasi dapat didefenisikan sebagai ilmu pengetahuan dan seni yang memakai
prinsip mekanika tanah dan konstruksi secara sama – sama. Ada dua jenis pondasi yakni :

-          Pondasi dangkal.


-          Pondasi dalam.
Yang termasuk pondasi dangkal yakni pondasi telapak,pondasi menerus ,pondasi
lingkaran dan pondasi tembok penahan. Dalam hal ini kita akan bahas tentang pondasi dangkal
khususnya pondasi batu kali.

B. Rumusan masalah.

Dalam pembahasan ini masalah yang akan dibahas adalah :


-       Pengertian, fungsi, penggunaan, dan gambar tentang :
a. Tembok penahan pasangan batu
b. Tembok penahan type grafitas
c. Tembok penahan type semi grafitasi
d. Tembok penahan type menyandar
e. Tembok penahan type balok kantilever
f. Tembok penahan type yang diperkuat dengan penopang
g. Tembok penahan type topangan
h. Tembok penahan type kotak
i. Tembok penahan dengan metode penguatan tanah
j. Tembok penahan bentuk Y terbalik.

BAB II
PEMBAHASAN

A.      Maksud dan Tujuan Pondasi


Yang dimaksud dengan pondasi adalah bangunan yang dapat menahan berbagai macam
beban, baik horizontal maupun vertikal dalam kondisi stabil. Adapun tujuannya yaitu untuk
menahan beban-beban yang terjadi sehingga menghasilkan kestabilan konstruksi.

Pondasi merupakan elemen penting dalam pembangunan sebuah bangunan. Sebab kuat
atau lemahnya suatu bangunan sangat ditentukan oleh kekokohan dari konstruksi pondasinya.
Keberadaan pondasi berfungsi sebagai landasan dari bangunan di atasnya sekaligus akan
menjamin mantabnya kedudukan suatu bangunan. Dengan demikian keberadaan pondasi harus
bersifat statis. Artinya, tidak boleh mengalami pergeseran, baik secara vertikal maupun
horizontal. Pengetahuan dasar mengenai konsep pondasi akan membantu Anda agar mengetahui
praktik pembuatan pondasi yang benar. Pondasi yang baik harus memenuhi persyaratan berikut
ini:
1.  Memiliki konstruksi yang kuat dan kokoh sehingga tidak mudah mengalami pergeseran;
2.  Mampu menyesuaikan diri terhadap terjadinya gerakan tanah seperti tanah yang labil, tanah
mengembang, tanah menyusut, kegiatan pertambangan, efek gempa bumi;
3.  Mampu menahan pengaruh unsur kimiawi dalam tanah, baik yang organik maupun non organik;
4.  Mampu menahan tekanan air.

Untuk bangunan rumah tinggal berlantai satu biasanya menggunakan pondasi batu kali.
Pondasi jenis ini sangat baik karena jika batu kali tersebut ditanam di dalam tanah maka
kualitasnya tidak berubah. Pondasi batu kali biasanya berbentuk trapesium dengan lebar bagian
atasnya minimal 25 cm. Ukuran ini sengaja tidak disamakan dengan ukuran lebarnya dinding
karena dikhawatirkan bisa mempengaruhi ketepatan dalam pemasangan pondasi. Ketidaktepatan
dalam pemasangan pondasi akan merubah fungsi pondasi itu sendiri. Adapun ukuran lebar
bagian bawah biasanya disesuaikan dengan berat beban di atasnya. Tetapi standar umum yang
dipakai biasanya berkisar antara 70-80 cm.

B.       Klasifikasi Pondasi


Adapun klasifikasi pondasi dalam konstruksi yaitu sebagai berikut :
a. Pondasi dengan biasanya disebut pondasi telapak, ada yang menerus lokal atau setempat.
b. Pondasi dalam contohnya pondasi sumuran.
c. Bentuk pondasi yang lain adalah konstruksi tembok penahan yaitu yang menahan tanah,
diperkirakan dari keruntuhan, kelonsoran total akibat gaya geser tanah. Kedua hal tersebut sangat
menentukan daya dukung tanah dasarnya.
d. Pondasi khusus yaitu pondasi yang tidak tercakup terhadap yang disebut di atas

C.   Pengertian Dan Penggunaan Pondasi Batu Kali

                 Pondasi batu kali adalah bagian struktur bangunan terbuat dari sekumpulan batu alam
yang dibuat dengan bentuk dan ukuran tertentu menggunakan bahan pengikat berupa campuran
adukan beton, jenis pondasi ini merupakan pondasi dangkal yang digunakan pada bangunan
dengan beban tidak terlalu besar seperti rumah tinggal.
                 Untuk membuat pondasi batu kali, ukuran batu yang digunakan biasanya sekitar 25
cm. dengan demikian batu kali harus dipecah terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk
mempermudah pemasangannya sehingga hasilnya lebih rapi sekaligus kokoh.
                 Pada bagian dasar dari konstruksi pondasi batu kali merupakan lapisan pasir setebal
5-10 cm yang berfungsi untuk meratakan tanah dasar. Setelah itu baru batu kali dipasang dengan
posisi berdiri. Di antara celah batu tersebut diisi pasir sampai padat sehingga mampu mendukung
beban yang berada di atasnya. Susunan model seperti ini sekaligus berfungsi sebagai drainase
sehingga bisa mengeringkan air tanah yang berada di sekitarnya. Untuk menjaga agar pondasi
batu kali tidak cepat rusak ataupun basah terkena air tanah maka badan pondasi diplester kasar
yang tebalnya sekitar 1,5 cm.
 

Gambar1.Penampang melintang pondasi batu kali


Gambar 2.Pondasi batu kali perspektif dan potongan
Syarat syarat umum untuk standar pembuatan pondasi batu kali adalah sebagai berikut :
  Memiliki konstruksi yang kuat dan kokoh sehingga tidak mudah mengalami pergeseran
  Mampu menyesuaikan diri terhadap terjadinya gerakan tanah seperti tanah yang labil, tanah
mengembang, tanah menyusut, kegiatan pertambangan dan efek gempa bumi
  Mampu menahan unsur kimiawi dalam tanah baik yang organik maupun non organik
  Mampu menahan tekanan air

Syarat syarat lain untuk standar pembuatan pondasi sebagai berikut :

MATERIAL
Semua material untuk pekerjaan pondasi batu kali terdiri dari batu pecah dengan ukuran lebar
setiap sisi ± 15 cm.
Material batu pecah tidak boleh dari batu kapur dan harus keras, tidak mudah retak atau patah.

ADUKAN PEREKAT
Adukan perekat untuk pasangan pondasi batu kali terdiri dari 1 semen dan 4 pasir diukur dalam
takaran volume.
Semen yang dipakai adalah Portland semen lokal sesuai item 7.1.1 dan pasir yang dipakai adalah
pasir pasang dan harus bersih dari lumpur dan tanah serta sisa akar.
Dimensi serta elevasi dari pasangan pondasi batu kali harus sesuai dengan gambar rencana.

DASAR PONDASI
Tanah dasar untuk dasar pondasi harus di padatkan sebelum diberi lapisan pasir urug. Tebal pasir
urug harus sesuai dengan gambar rencana.

PEKERJAAN SLOOF PONDASI BATU KALI


Material untuk sloof pondasi batu kali terdiri dari beton bertulang. Mutu beton dan penulangan
sloof harus sesuai dengan gambar rencana.
Dimensi serta elevasi dari sloof harus disesuaikan dengan gambar rencana.
Pasangan dinding batu bata diatas sloof diperbolehkan setelah beton sloof berumur 7 hari, stek
besi beton yang tertanam dipondasi batu kali ke sloof beton dimensi dan jaraknya sesuai gambar
rencana.

SEMEN
Semua semen yang digunakan adalah semen portland lokal setara dengan Semen Tiga Roda.
Syarat - syarat :
Peraturan Semen Portland Indonesia ( SNI.8-1972 ).
Standar Nasional Indonesia (SNI) DT-91-0008-2007
Mempunyai sertifikat Uji ( test sertificate ).
Mendapat Persetujuan Perencana / pengawas.
Semua semen yang akan dipakai harus dari satu merk yang sama (tidak diperkenankan
menggunakan bermacam - macam jenis/merk semen untuk suatu konstruksi/struktur yang sama),
dalam keadaan baru dan asli, dikirim dalam kantong-kantong semen yang masih disegel dan
tidak pecah. Dalam pengangkutan semen harus terlindung dari hujan. Harus diterimakan dalam
sak (kantong) asli dari pabriknya dalam keadaan tertutup rapat, dan harus disimpan digudang
yang cukup ventilasinya dan diletakkan tidak kena air , diletakan pada tempat yang ditinggikan
paling sedikit 30 cm dari lantai. Sak -sak semen tersebut tidak boleh ditumpuk sampai tingginya
melampaui 2 m atau maximum 10 sak , setiap pengiriman baru harus ditandai dan dipisahkan
dengan maksud agar pemakaian semen dilakukan menurut urutan pengirimannya. Untuk semen
yang diragukan mutu dan kerusakan-kerusakan akibat salah penyimpanan dianggap rusak ,
membatu , dapat ditolak penggunaannya tanpa melalui test lagi. Bahan yang telah ditolak harus
segera dikeluarkan dari lapangan paling lambat dalam waktu 2 x 24 jam.

AGREGAT
Semua pemakaian koral (kerikil), batu pecah (aggregat kasar) dan pasir beton, harus memenuhi
syarat-syarat :
           Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan Bangunan (NI.3-1956)
           Standar Nasional Indonesia (SNI) DT-91-0008-2007
           Tidak Mudah Hancur ( tetap keras ) , tidak porous.
           Bebas dari tanah/tanah liat (tidak bercampur dengan tanah/tanah liat atau kotoran - kotoran
lainnya.
Kekerasan dari butir-butir agregat kasar diperiksa dengan bejana penguji dari Rudelaff dengan
beban penguji 20 ton, agregat kasar harus memenuhi syarat sebagai berikut : 
           Tidak terjadi pembubukan sampai fraksi 9,5 - 19 mm lebih dari 24 %
           Tidak terjadi pembubukan sampai fraksi 19- 30 mm lebih dari 22 % atau dengan mesin pengaus
Los Angelos dimana tidak terjadi kehilangan berat lebih dari 50 %.
Koral (kerikil) dan batu pecah (aggregat kasar) yang mempunyai ukuran lebih besar dari 30 mm ,
untuk penggunaannya harus mendapat persetujuan Pengawas. Gradasi dari aggregat - aggregat
tersebut secara keseluruhan harus dapat menghasilkan mutu beton yang baik, padat dan
mempunyai daya kerja yang baik dengan semen dan air, dalam proporsi campuran yang akan
dipakai. Aggregat harus disimpan di tempat yang bersih, yang keras permukaannya dan dicegah
supaya tidak terjadi pencampuran satu sama lain dan terkotori.

AIR.
Air yang akan dipergunakan untuk semua pekerjaan - pekerjaan di lapangan adalah air bersih,
tidak berwarna, tidak mengandung bahan-bahan kimia (asam alkali) tidak mengandung
organisme yang dapat memberikan efek merusak beton, minyak atau lemak. Memenuhi syarat-
syarat Peraturan Beton Indonesia (NI. 2-1971) dan diuji oleh Laboratorium yang diakui sah oleh
yang berwajib dengan biaya ditanggung/ pihak Kontraktor.
Air yang mengandung garam (air laut) tidak diperkenankan untuk dipakai.

Bahan dan alat yang dibutuhkan untuk pembuatan pondasi batu kali :

A.    Bahan
1.      Pasir           : sebagai bahan utama dalam pembuatan campuran
2.      Semen        : sebagai bahan perekat pada pembuatan campuran
3.      Air             : sebagai bahan pengikat hindrolis semen dan pasir
4.      Batu kali     : sebagai bahan dasar untuk pemasangan batu kali.
B.     Alat
1.         Gerobak                    : digunakan sebagai alat pengangkut bahan-bahan
2.         Sekrop                       : digunakan sebagai alat pengambil semen dan pasir
3.         Ayakan                     : digunakan sebagai alat untuk mengayak pasir
4.         Cetok                                    : digunakan sebagai alat untuk membantu mengaya pasir.
5.         Pengaduk molen       : digunakan sebagai alat mengaduk campur semen dan pasir.
6.          Bowplank               : digunakan sebagai alat untuk menentukan muka tanah
7.          Benang                   : sebagai alat untuk  pelurus kadataran sederhana.
8.         Timba                     : sebagai tempat adonan.

Kelebihan dari pondasi batu kali :


      Pelaksanaan pondasi mudah
      Waktu pengerjaan pondasi cepat
      Batu belah mudah didapat, (khususnya pulau jawa)
      Pembuatan relatif murah, jika menggunakan batu kali

Kekurangan dari pondasi batu kali :


      Batu belah di daerah tertentu sulit dicari
      Membuat pondasi ini memerlukan cost besar (bila sesuai kondisi pertama)
      Pondasi ini memerlukan biaya lebih mahal jika untuk rumah bertingkat

Metode pelaksanaan pembuatan pondasi batu kali adalah sebagai berikut :


A.    Pekerjaan Persiapan
Rencanakan urutan galian, urutan pemasangan pondasi batu kali, tempat penimbunan tanah hasil
galian sementara sebelum diangkut keluar dari site, juga tempat penimbunan sementara batu-
batu kali tersebut sebelum dipasang.
B.     Pekerjaan Galian
1.    Siapkan alat- alat yang diperlukan
2.    Menggali tanah dengan ukuran lebar sama dengan lebar pondasi bagian bawah dengan
kedalaman yang disyaratkan.
3.    Menggali sisi-sisi miringnya, sehingga diperoleh sudut kemiringan yang tepat.
4.    Buang tanah sisa galian ke tempat yang telah ditentukan.
5.    Cek posisi, lebar, kedalaman, dan kerapiannya sesuai dengan rencana.
C.     Pekerjaan Urugan Pasir
1.      Pasir urug diratakan pada dasar galian dan disiram air untuk mendapatkan kelembaban yang
optimum untuk pemadatan.
2.      Padatkan pasir urug tersebut dengan memakai alat stamper.
3.      Jika diperlukan ulangi langkah satu dan dua sehingga didapatkan tebal pasir urug seperti yang
direncanakan.
D.    Pekerjaan Pasangan Pondasi
a.         Pembuatan profil
1.      Pasang patok kayu untuk memasang profil (2 patok untuk tiap profil). profil dipasang pada
setiap ujung lajur pondasi.
2.      Pasang bilah kayu datar pada kedua patok, setinggi profil.
3.      Pasang profil benar-benar tegak lurus dan bidang atas profil datar. Usahakan titik tengah profil
tepat pada tengah- tengah galian yang direncanakan dan bidang atas profil sesuai tinggi pondasi.
4.      Ikat profil tersebut pada bilah datar yang dipasang antara 2 patok dan juga dipaku agar lebih
kuat.
5.      Pasang skor, miring pada tebing galian pondasi dan pakukan dengan profil, sehingga menjadi
kuat dan kokoh.
6.      Cek ketegakan/ posisi profil dan ukuran- ukurannya, perbaiki jika ada yang tidak tepat, demikian
juga tingginya.
b.         Pemasangan Batu Kali
1.      Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan
2.      Pasang benang pada sisi luar profil untuk setiap beda tinggi 25 cm dari permukaan urugan pasir.
3.      Siapkan adukan untuk melekatkan batu-batu tersebut.
4.      Susun batu- batu diatas lapisan pasir urug tanpa adukan (aanstamping) dengan tinggi 25 cm dan
isikan pasir dalam celah-celah batu tersebut sehingga tak ada rongga antar batu kemudian
siramlah pasangan batu kosong tersebut dengan air.
5.      Naikkan benang pada 25 cm berikutnya dan pasang batu kali dengan adukan, sesuai ketinggian
benang. Usahakan bidang luar pasangan tersebut rata.
Gambar 3.Pondasi batu kali
BAB III
PENUTUP

                 Dalam penutup dari makalah yang ringkas ini, kami selaku penulis hanya dapat
melampirkan kesimpulan dan saran-saran sebagai pelengkap dari isi makalah kami ini.
A.    Kesimpulan
           Yang dimaksud dengan pondasi adalah bangunan yang dapat menahan berbagai macam
beban, baik horizontal maupun vertikal dalam kondisi stabil. Adapun tujuannya yaitu untuk
menahan beban-beban yang terjadi sehingga menghasilkan kestabilan konstruksi. Adapun
klasifikasi pondasi dalam konstruksi yaitu sebagai berikut :
a.    Pondasi dengan biasanya disebut pondasi telapak, ada yang menerus lokal atau setempat.
b.    Pondasi dalam contohnya pondasi sumuran
c.    Bentuk pondasi yang lain adalah konstruksi tembok penahan yaitu yang menahan tanah,
diperkirakan dari keruntuhan, kelonsoran total akibat gaya geser tanah. Kedua hal tersebut sangat
menentukan daya dukung tanah dasarnya.
d.   Pondasi khusus yaitu pondasi yang tidak tercakup terhadap yang disebut di atas.
          
           Pondasi batu kali terbagi menjadi dua macam, yaitu pondasi setempat dan menerus.
Pondasi setempat diletakkan di sudut bangunan dan berfungsi sebagai elemen yang menerima
beban kolom pada bangunan lantai satu. Sedangkan pondasi menerus adalah elemen yang
menerima beban dari dinding yang kemudian diteruskan menyebar ke tanah.
Bagian dari pondasi batu kali adalah sebagai berikut:
1.         Lapisan Tanah Urug
2.         Lapisan Aanstamping/ Pasangan Batu Kosong
3.         Badan Pondasi

B. Saran-saran
     Adapun saran-saran yang akan kami sampaikan selaku penulis antara lain :
a. Dalam pembuatan sebuah makalah, sebaiknya dipersentasekan agar kami selaku mahasiswa
sekaligus penulis makalah mampu memahami lebih dalam tentang isi dari makalah tersebut dan
dibimbing langsung oleh dosen yang bersangkutan.
b. Dalam membuat makalah, dosen yang bersangkutan juga harus meneliti lebih lanjut apakah isi
makalah yang dibuat oleh mahasiswa itu benar mengambil referensi dari buku yang sesuai
dengan isi makalah tersebut atau tidak, hal ini juga dilampirkan oleh penulis dalam sebuah saran
agar mahasiswa tersebut tidak menjadi sebuah keluaran alumni yang bodoh.

DAFTAR PUSTAKA

https://proyeksipil.blogspot.com/2012/.../pondasi-batu-kali-biasa-disebut-juga.
https://muse-enterprise.blogspot.com/.../panduan-pondasi-batu-kali-serta.html
https://selametsucses.blogspot.com/
https://eprints.undip.ac.id/28167/1/pengertian_dan_macam_pondasi.pdf
https://www.gambarbangunan.com/pondasi-batu-kali-adalah
https://idebangunan.blogspot.com › Teori Bangunan
https://www.imagebali.net/.../991-jenis-jenis-pondasi-serta-kelebihan-dan-kekurangan
https://www.ngabidin.web.id/.../pekerjaan-pondasi-batu-kali-standart.

Anda mungkin juga menyukai