PONDASI
1.1 Pendahuluan
4. Beban gempa
5. Beban angin
1. Bila tanah keras terletak pada permukaan tanah atau 2-3 meter di bawah
permukaan tanah maka jenis pondasinya adalah pondasi dangkal. (misal:
pondasi jalur, pondasi telapak atau pondasi strauss).
2. Bila tanah keras terletak pada kedalaman sekitar 10 meter atau lebih di
bawah permukaan tanah maka jenis pondasinya adalah pondasi tiang
minipile, pondasi sumuran atau pondasi bored pile.
3. Bila tanah keras terletak pada kedalaman 20 meter atau lebih di bawah
permukaan tanah maka jenis pondasinya adalah pondasi tiang pancang
atau pondasi bored pile.
Standar daya dukung tanah menurut Peraturan Pembebanan Indonesia
Untuk Gedung tahun 1983 adalah sebagai berikut.
1. Tanah keras (lebih dari 5 kg/cm2).
2. Tanah sedang (2-5 kg/cm2)
3. Tanah lunak (0,5-2 g/cm2)
4. Tanah amat lunak (0-0,5 kg/cm2)
Kriteria daya dukung tanah tersebut dapat ditentukan melalui pengujian
secara sederhana. Misal pada tanah berukuran 1 cm x 1 cm yang diberi beban 5 kg
tidak akan mengalami penurunan atau amblas maka tanah tersebut digolongkan
tanah keras.
BAB II
MACAM-MACAM PONDASI
Apabila kedalaman alas pondasi (Df) dibagi lebar terkecil alas pondasi (B)
kurang dari 4, (Df/B < 4) dan apabila letak tanah baik (kapasitas dukung ijin tanah
> 2,0 kg/cm2) relatif dangkal (0,6-2,0 m) maka digunakan pondasi ini. Pondasi
dangkal juga digunakan bila bangunan yang berada di atasnya tidak terlalu besar.
Rumah sederhana misalnya. Pondasi ini juga bisa dipakai untuk bangunan umum
lainnya yang berada di atas tanah yang keras.
2.1.1 Pondasi Umpak
Digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup
baik. Biasanya kedalamannya antara 60-80 cm. Lebar bagian atas antara 25-30 cm
dan bagian bawah atau tapaknya 60-80 cm ,dengan lebar tapak sama dengan
tingginya.Bagian badan pondasi dibuat dengan perekat dengan campuran 1 Kp : 1
Sm : 2 Ps atau 1 Pc : 3Ps.
Batu yang di gunakan adalah sebagai berikut.
1. Batu Bata
2. Batu Kali(yang sudah di pecah dengan ukuran yang tidak terlalu kecil)
Fungsi Pondasi Umpak adalah sebagai berikut.
1. Menopang tiang penyangga di atasnya.
2. Pondasi ini membentuk rigitifitas struktur yang dilunakkan, sehingga
sistim membuat bangunan dapat menyelaraskan goyangan-goyangan yang
terjadi pada permukaan tanah, sehingga bangunan tidak akan patah pada
tiang-tiangnya jika terjadi gempa besar.
Kelebihan Pondasi Umpak adalah sebagai berikut.
1. Pelaksanaannya mudah
2. Waktu pengerjaan cepat
3. Batu belah mudah didapat, (khususnya pulau jawa)
Kekurangan Pondasi Umpak adalah sebagai berikut.
1. Batu belah di daerah tertentu sulit dicari
2. Membuat pondasi ini memerlukan cost besar (bila sesuai kondisi pertama)
3. Pondasi ini memerlukan biaya lebih mahal jika untuk rumah bertingkat.
Pondasi umpak adalah pondasi yang terbuat dari batu, kayu, maupun beton
yang dibentuk bulat, lesung, ataupun kubus. Material tersebut dibuat untuk
menopang tiang penyangga di atasnya. Ciri khas dari pondasi ini adalah tampilan
dan posisi pondasi yang berada diatas tanah bukan berada di dalam tanah. Pondasi
ini dapat terlihat dengan mata telanjang. Pondasi Umpak sering digunakan pada
Bangunan Tradisional jawa, yaitu Rumah Joglo dan Rumah Limasan, pada
warung-warung dan restoran yang bertema lesehan untuk membuat fasilitas-
fasilitas restoran seperti rumah-rumah panggung, gazebo atau saung-saung.
Pondasi ini diletakan diatas tanah yang telah padat atau keras. Sistem dan jenis
pondasi ini samapi sekarang terkadang masih digunakan, tetapi ditopang oleh
pondasi batu kali yang berada di dalam tanah dan sloof sebagai pengikat struktur,
serta angkur yang masuk kedalam as umpak kayu atau umpak batu dari bagian
bawah umpaknya atau tiangnya.
Definisi Pondasi Batu Kali adalah Jenis Pondasi yang Strukturnya terbuat
dari Pasangan Batu Kali yang disusun sedemikian rupa sehingga berdiri kokoh
bahkan mampu untuk mendukung beban Dinding Batu Bata Rumah (atau Pagar)
diatasnya. Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah
aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan
lebar tapak lebih kurang sama dengan tingginya.
Kebutuhan bahan baku untuk pondasi ini adalah sebagai berikut.
1. Pada daerah-daerah tertentu batu pecah susah didapat, tapi dapat diganti
dengan batu kali,
2. Membuat pondasi ini memerlukan cost/biaya besar, apabila menggunakan
batu pecah.
3. Pondasi ini tidak dianjurkan untuk rumah bertingkat 2 atau lebih.
1. Mendukung beban titik seperti kolom praktis, tiang kayu pada rumah
sederhana atau pada titik kolom struktural
1. Mendukung beban titik seperti kolom praktis, tiang kayu pada rumah
sederhana atau pada titik kolom structural
2. Batu pecah/split 2-3 (ukuran diameter batu = 2 cm s/d 3 cm),
3. Batu pecah/split tersebut diatas dapat diganti dengan Kerikil,
4. Pasir beton,
5. Semen PC (SP = Semen Portlan),
6. Besi beton,
7. Papan kayu sebagai bekisting (papan cetakan).
1. Mendukung beban titik seperti kolom praktis, tiang kayu pada rumah
sederhana atau pada titik kolom structural
2. Biaya Pondasi ini relatif murah,
3. Galian tanah lebih sedikit (hanya pada kolom struktur saja),
4. Dapat digunakan untuk bangunan mulai 1 lantai sampai ketinggian 4
lantai,
5. Sistem pengerjaannya relatif mudah, apabila proses pengecoran dilakukan
ditempat (di lobang galian pondasi tersebut).
1. Mendukung beban titik seperti kolom praktis, tiang kayu pada rumah
sederhana atau pada titik kolom struktural
2. Apabila pembuatan struktur Pondasi Tapak dibuat diluar lobang galian
pondasi, maka diperlukan waktu pengerjaan lebih lama, karena Pondasi
Setempat dibuat/dicetak dengan menggunakan bekisting/cetakan terlebih
dulu,
3. Diperlukan waktu untuk menunggu beton kering sesuai umur beton, agar
dapat dipindahkan ke posisi lobang pondasi tapak (yang telah digali
sebelumnya),
4. Diperlukan pemahaman terhadap ilmu struktur, dari segi pembesian dan
disain penulangannya,
5. Waktu pengerjaan Pondasi ini harus lebih dini, karena memerlukan waktu
pengeringan selama 28 hari agar bisa digunakan.
2. Galian tanah lebih sedikit karena hanya berada di titik yang terdapat kolom
strukturnya.
5. Pekerjaan rangka besi dibuat dari awal dan harus selesai setelah dilakukan
galian tanah.
Dipasangkan apabila plat menerus satu arah tidak memenuhi daya dukung
yang diharapkan, sehingga harus dipasang dua arah. Tentunya tetap
memperhatikan keamanan dari segi teknis, ekonomis, dan workability.
Gambar 2.16 Plat Menerus Dua Arah
Keterangan:
Lebar plat arah melintang dan lebar plat arah memanjang boleh tidak
sama, sesuai kebutuhan.
Pondasi ini elemen utamanya adalah beton bertulang yang luasnya sama
dengan atau lebih luas daripada luas lantai bangunan bawah, sehingga mampu
memikul beban untuk bangunan bertingkat banyak. Pondasi plat penuh antara
lain:
Pondasi ini didesain oleh Ir. Riyantori dan Ir. Sucipto PDIP.
Merupakan pengembangan dari pondasi rakit, yang bagian bawah plat
secara monolit diperkuat dengan balok rib / pengaku ke arah bawah.
Pemasangan balok rib kearah memanjang, melintang, dan arah diagonal.
Dimaksudkan untuk memperkokoh kekuatan plat sehingga mampu
memikul beban dari kolom yang sangat besar. Termasuk perbaikan tanah
diantara balok rib.
8. Sistem ini berhasil menjawab dilem yang timbul pada pondasi untuk
gedung-gedung yang bertingkat tanggung antara 2 sampai dengan 8
lantai, yang didirikan diatas tanah dengan daya dukung rendah.
Sedangkan untuk tanah dengan daya dukung baik bisa digunakan
lebih dari 8 lantai.
10. Kemampuan memikul beban cukup tinggi. Untuk kondisi tanah yang
kurang baik, misalnya tanah 0,4 kg/cm2, sistem ini mampu untuk
memikul beban titik/kolom sampai 750 ton.
1. Curah hujan yang begitu tinggi merupakan kendala yang paling utama
karena menyangkut kinerja di lapangan seperti kondisi tempat KSLL
menjadi becek yang mengakibatkan mobilitas kerja terhambat, tanah
dan pasir yang merupakan bagian dari struktur KSLL menjadi lunak
dan sulit untuk dipadatkan sehingga uji kepadatannya membutuhkan
waktu pengeringan.
Pondasi cakar ayam terdiri dari plat beton bertulang yang 27ertical
tipis yang didukung oleh buis-buis beton bertulang yang dipasang 27ertical
dan disatukan secara monolit dengan plat beton pada jarak 200-250 cm.
Tebal pelat beton berkisar antara 10-20 cm, sedang pipa-buis beton
bertulang berdiameter 120 cm, tebal 8 cm dan panjang berkisar 150-250
cm. Buis-buis beton ini gunanya untuk pengaku pelat. Dalam mendukung
beban bangunan, pelat buis beton dan tanah yang terkurung di dalam
pondasi bekerjasama, sehingga menciptakan suatu siatem komposit yang
di dalam cara bekerjanya secara keseluruhan.
Telapak beton, pada pondasi cakar ayam sangat baik untuk beban
yang merata. Sistem pondasi ini mampu mendukung beban 500-600 ton
per kolom. Dalam hal ini, di bagian bawah kolom dibuatkan suatu telapak
beton, untuk mengurangi tegangan geser pada plat beton. Untuk gedung
berlantai 3-4 misalnya, sistem cakar ayam biayanya akan sama dengan
pondasi tiang pancang 12 meter. Kondisi topografi atau permukan tanah
untuk pembangunan pondasi cakar ayam yaitu datar atau rata.
Gambar 2.32 Denah dan Potongan Pondasi Kombinasi Plat Setempat dengan
Pasangan Batu kali
Pondasi tiang pancang merupakan bagian dari konstruksi yang dibuat dari
kayu, beton, dan baja yang digunakan untuk mentransmisikan beban-beban
permukaan ke tingkat-tingkat pemukaan yang lebih rendah dalam masa tanah.
dimana pondasi tiang pancang ini digunakan unuk mendukung bangunan bila
lapisan tanah kuat terletak sangat dalam. hal ini merupakan distribusi vertikal dari
beban sepanjang poros tiang pancang atau pemakaian beban secara langsung
terhadap lapisan yang lebih rendah melalui ujung tiang pancang. Bentuk tampang
melintang pondasi tiang dapat beragam, mulai dari bentuk tiang bulat hingga
bentuk propil H (Gambar). Berdasarkan cara pembuatannya, pondasi tiang ini
dapat berasal dari produk pabrik atau berupa pondasi tiang cor setempat.
Gambar 2.34 Gambar Tampang dan bahan pondasi tiang, kayu, beton dan baja
Tiang pancang ini semata-mata hanya dari segi kemudahan karena semua
tiang pancang berfungsi sebagai kombinasi tahanan samping dan dukungan ujung
kecuali bila tiang pancang menembus tanah yang sangat lembek sampai kedasar
padat.
1. Untuk meneruskan beban bangunan yang terletak diatas air atau tanah
lunak ke tanah pendukung yang kuat
2. Untuk meneruskan beban ke tanah yang relatif kuat untuk sampai
kedalaman tertentu sehingga pondasi bangunan mampu memberikan
dukungan yang cukup untk mendukung beban tersebut oleh gesekan sisi
tiang dengan tanah disekitarnya
3. Untuk mengangker bangunan yang dipengaruhi oleh gaya angkat ke atas
akibat tekanan hidrostatis atau momen penggulingan
4. Untuk menahan gaya-gaya horizontal dan gaya yang arahnya miring
5. Untuk memadatkan tanah pasir, sehingga kapasitas dukung tanah tersebut
bertambah
6. Untuk mendukung pondasi bangunan yang permukaan tanahnya mudah
tergerus air.
Panjang dan beban maksimum untuk berbagai macam tiang pancang yang
sering digunakan.
4. Tiang pancang kayu lebih cocok untuk friction pile dari pada end
bearing pile karena tekanannya relatif kecil
1. Karena tiang pancang ini harus selalu terletak di bawah muka air tanah
yang terendah agar dapat tahan lama, maka kalau air tanah yang
terendah itu letaknya sangat dalam, hal ini akan menambah biaya
untuk penggalian
2. Tiang pancang yang di buat dari kayu mempunyai umur yang relatif
kecil jika dibandingkan dengan tiang pancang dari beton atau baja,
terutama di daerah yang muka air tanahnya sering naik turun
Tiang beton pracetak yaitu tiang dari beton yang dicetak disuatu
tempat dan kemudian diangkut kelokasi rencana bangunan.ukuran
diameter yang biasanya dipakai untuk tiang yang tidak berlubang diantara
20 sampai 60 cm. Untuk tiang yang berlubang diameternya dapat
mencapai 140 cm. Panjang tiang beton pracetak biasanya berkisar diantara
20 sampai 40, untuk tiang beton berlubang bisa sampai 60 m. Beban
maximum untuk tiang ukuran kecil berkisar diantara 300 sampai 800 kN.
Tiang pancang komposit adalah tiang pancang yang terdiri dari dua
bahan yang berbeda yang bekerja bersama-sama sehingga merupakan satu
tiang. Kadang-kadang pondasi tiang dibentuk dengan menghubungkan
bagian atas dan bagian bawah tiang dengan bahan yang berbeda, misalnya
dengan bahan beton di atas muka air tanah dan bahan kayu tanpa
perlakuan apapun disebelah bawahnya. Biaya dan kesulitan yang timbul
dalam pembuatan sambungan menyebabkan cara ini diabaikan. Macam-
macam tiang pancang komposit sebagai berikut.
Pondasi Tiang Bor (Boree Pile) adalah jenis pondasi dalam yang
berbentuk tabung, yaitu berfungsi meneruskan beban struktur bangunan diatasnya
dari permukaan tanah sampai lapisan tanah keras di bawahnya. Pondasi boree
pile memiliki fungsi yang sama denganpondasi tiang pancang atau pondasi dalam
lainya.
Gambar 2.41 Pondasi bore pile
Kelebihan Pondasi Bore Pile, adapun kelebihan pondasi bore pile adalah
sebagai berikut.
a. Tiang Franki
c. Tiang Sumuran
1. Daya dukung pondasi harus lebih besar daripada beban yang dipikul
oleh pondasi tersebut.
Pondasi tiang bor atau kaison adalah pondasi yang berbentuk kotak, bulat
atau konbinasi bentuk-bentuk tersebut dengan tampang melintang melintang yang
relatif besar. Karena tampangnya yang besar ini, bagian dalam fondasi sering
terbagi-bagi dalam ruangan-ruangan. Pondasi kaison yang berbentuk silinder atau
kotak beton dibuat dengan membenamkan silinder beton ditempatnya, bersamaan
dengan penggalian tanah. Pondasi ini dimaksudkan untuk mengirimkan beban
besar yang harus melaalui air atau material jelek sebelum mencapai tanah
pendukung yang kuat. Pekerjaan pembuatan kaison memerlukan banyak alat-alat
berat. Dalam tiap-tiap pelaksanaan sering ditemui masalah-masalah umum dan
yang tidak bias dilakukan. Berikut ini akan dipelajari cara pelaksanaan pekerjaan
pembuatan.
a. Kaison terbuka
2. Kualitas beton penutup dasar yang dicor dalam air tidak bagus.
b. Kaison pneumatik
Keuntungan :
Kerugian :
2. Tipe ini hanya cocok bila tanah fondasi berada di dekat permukaan
tanah. Penggalian tanahyang terlalu dalam mahal, karena tanah jenuh
cenderung longsor ke dalam lubang galian.
Bekti, Setyo. 2017. Jangan Diremehkan, Salah Bikin Pondasi Bangunan Bisa
Berakibat Fatal, (Online)
,(http://www.jagobangunan.com/article/read/jangan-diremehkan-salah-bikin-
pondasi-bangunan-bisa-berakibat-fatal), diakses 24 Januari 2019
Mahdi. 2010. Standart Pemasangan Pondasi batu kali tahan gempa, (Online),
(http://www.hdesignideas.com/2010/05/standart-pemasangan-pondasi-batu-
kali.html), diakses 24 Januari 2019.
Saifulloh, Aris. 2014. Cara Menghitung Volume Pondasi Batu Kali, (Online),
(http://www.arissaifulloh.com/2014/09/cara-menghitung-volume-pondasi-
batu-kali.html), diakses 24 Januari 2019.
Zainullah, Amin. 2018. Ini Syarat yang Harus Dipenuhi Untuk Mengganti
Pondasi Batu Belah Dengan Pondasi Setempat Agar Bangunan Tetap Kokoh,
(Online), (http://www.jagobangunan.com/article/read/ini-syarat-yang-harus-
dipenuhi-untuk-mengganti-pondasi-batu-belah-dengan-pondasi-setempat-
agar-bangunan-tetap-kokoh-tanyapakjago), diakses 25 Januari 2019.
Zaid, Naufal., Ahmad Yakin, Yuki. 2017. Analisis Daya Dukung dan Penurunan
Fondasi Rakit dan Tiang Rakit pada Timbunan di Atas Tanah Lunak. Dari
https://ejurnal.itenas.ac.id/index.php/rekaracana/article/viewFile/1453/1584.
Dirokarya. 2016. Pondasi Batu Kali, Pondasi Cakar Ayam, dan Pondasi Menerus,
(Online), (http://dirokarya.com/news-and-tips/konstruksi/pondasi-batu-kali-
pondasi-cakar-ayam/), diakses 27 Januari 2019.
Bekti, Setyo. 2017. Konstruksi Sarang Laba-Laba Ini Ternyata Bisa Diterapkan
pada Bangunan Sederhana, (Online),
(http://www.jagobangunan.com/article/read/konstruksi-sarang-laba-laba-ini-
ternyata-bisa-diterapkan-pada-bangunan-sederhana), diakses 27 Januari 2019.