Anda di halaman 1dari 23

DAYA DUKUNG

TANAH
DAN PONDASI
DALAM
TANAH
• Tanah, di alam terdiri dari campuran butiran-butiran mineral dengan atau
tanpa kandungan bahan organik.
• Tanah berasal dari pelapukan batuan, yang prosesnya dapat secara fisik
maupun kimia.
• Sifat-sifat teknis tanah dipengaruhi oleh sifat batuan induk yang merupakan
material asalnya, juga dipengaruhi oleh unsur-unsur luar yang menjadi
penyebab terjadinya pelapukan batuan tersebut.
• Pada kondisi alam, tanah dapat terdiri dari dua atau lebih campuran jenis-
jenis tanah dan kadang-kadang terdapat pula kandungan bahan organik.
Material campurannya, kemudian dipakai sebagai nama tambahan di
belakang material unsur utamanya.
• Sebagai contoh, pasir berlempung adalah pasir yang mengandung lempung,
dengan material utama pasir.
IDENTIFIKASI TANAH

Tanah berbutir kasar dapat diidentifikasi berdasarkan ukuran butiran.


• Lanau adalah tanah yang butirannya lebih kecil dari
0,075 mm, Untuk klasifikasi, lanau adalah tanah
berbutir haIus, atau fraksi halus dari tanah dengan
indeks plastisitas kurang dari 4.
• Lempung adalah yang butirannya lebih kecil dari
0,075 mm. Untuk klasifikasi, lempung adalah tanah
berbutir halus dengan indeks plastisitas lebih dari 4
SIFAT-SIFAT TEKNIS TANAH

Tanah Granuler
Tanah-tanah granuler, seperti: pasir, kerikil, batuan, dan campurannya,
mempunyai sifat-sifat teknis yang sangat baik. Sifat-sifat tanah tersebut,
antara lain:
• Merupakan material yang baik untuk mendukung bangunan dan
perkerasan jalan, karena mempunyai kapasitas dukung yang tinggi
dan penurunan kecil, asalkan tanahnya padat.
• Merupakan material yang baik untuk tanah urug pada dinding
penahan tanah, struktur bawah tanah, dan lain-lain, karena
menghasilkan tekanan lateral yang kecil.
Tanah Kohesif
Tanah kohesif, seperti: lempung, dan lanau. Tanah-tanah kohesif,
umumnya, mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
1. Kuat geser rendah, terutama bila kadar air tinggi
2. Berkurang kuat gesemya, bila kadar air bertambah.
3. Berkurang kuat gesemya bila struktur tanahnya terganggu.
4. Bila basah bersifat plastis dan mudah terkompresi.
5. Menyusut bila kering dan mengembang bila basah
6. Berubah volumenya dengan bertambahnya waktu akibat rangkak
(creep) pada beban yang konstan.
7. Merupakan material kedap air.
8. Material yang jelek untuk tanah urug.
Pengertian Daya Dukung Tanah
PONDASI
Pondasi adalah bagian terendah dari bangunan yang meneruskan beban bangunan
ke tanah atau batuan yang ada dibawahnya.

Terdapat dua klasifikasi pondasi, yaitu


1. Pondasi dangkal
2. Pondasi dalam.

• Pondasi dangkal didefinisikan sehagai fondasi yang mendukung bebannya secara


langsung, seperti: fondasi telapak, fondasi memanjang dan fondasi rakit.
• Pondasi dalam didefinisikan sehagai pondasi yang meneruskan beban bangunan
ke tanah keras atau batuan yang terletak relatif jauh dari permukaan, contohnya
pondasi sumuran dan pondasi tiang.
• Pondasi Rakit adalah fondasi yang digunakan untuk mendukung
bangunan yang terletak pada tanah lunak, atau digunakan bila susunan
kolom-kolom jaraknya sedemikian dekat di semua arahnya, sehingga bila
dipakai pondasi telapak sisi-sisinya akan herimpit satu sama lain.
• Fondasi sumuran atau kaison yang merupakan bentuk peralihan antara
pondasi dangkal dan fondasi tiang, digunakan bila tanah dasar yang kuat
terletak pada kedalaman yang relatif dalam.
• Membedakan pondasi sumuran dengan fondasi dangkal dari nilai
kedalaman (D) dibagi lebamya (B). Untuk pondasi sumuran D/B > 4,
sedang untuk pondasi dangkal D/B <1 .
• Pondasi plat beton menerus adalah pondasi yang digunakan untuk
mendukung sederetan kolom Pondasi plat beton menerus sangat kuat,
sebab seluruhnya terdiri dari beton bertulang
PONDASI SUMURAN
• Untuk kedalaman tanah keras lebih dari 2 m tetapi
kurang dari 4 atau 5 m dapat digunakan pondasi
sumuran.
• Pondasi sumuran ini dibuat dengan cara menggali tanah
berbentuk bulat dengan kedalaman sampai pada tanah
keras kemudian diisi adukan beton tanpa tulangan,
dengan batu -batu atau kerikil, sehingga pondasi tidak
begitu mahal tetapi mempunyai daya dukung yang
besar.
Cara Pembuatan
Pondasi Sumuran
• Penampang sumuran
dapat bulat atau segi
empat (bujur sangkar).
• Pada ujung atas pondasi
dipasang poer untuk
menerima dan membagi
beban ke pondasi
sumuran.
• Poer-poer ini
dihubungkan satu-sama
lain dengan sloof beton
yang sekaligus memikul
beban-beban di atasnya
(beban dinding ) .
TIANG PANCANG
• Ditinjau dari jenis material, tiang pancang dapat dibuat dari : Kayu, Beton bertulang, Baja
(pipa, baja profil)

Tiang Pancang Beton


• Tiang pancang dari beton bertulang yang dicetak dan dicor dalam acuan beton
( bekisting ), kemudian setelah cukup kuat lalu diangkat dan di pancangkan.
TIANG PANCANG KAYU
• Pemakaian tiang pancang kayu ini adalah cara tertua dalam
penggunaan tiang pancang sebagai pondasi. Tiang kayu akan tahan
lama dan tidak mudah busuk apabila tiang kayu tersebut dalam
keadaan selalu terendam penuh di bawah muka air tanah. Tiang
pancang dari kayu akan lebih cepat rusak atau busuk apabila dalam
keadaan kering dan basah yang selalu berganti-ganti.
• Tiang pancang kayu ini sangat cocok untuk daerah rawa dan daerah-
daerah dimana sangat banyak terdapat hutan kayu seperti daerah
Kalimantan, sehingga mudah memperoleh balok/tiang kayu yang
panjang dan lurus dengan diameter yang cukup besar untuk di
gunakan sebagai tiang pancang.

Anda mungkin juga menyukai